Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Kesehatan Psikososial

Oleh OKTARIYANI, 0806334211, kelas C


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

I. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka
serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan
hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disebut dengan keadaan sehat. Sedangkan
seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan
lingkungannya. Sebagai makhluk sosial, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan,
manusia harus dapat membina hubungan interpersonal atau hubungan sosial yang positif .

II. Isi
Psikososial adalah relasi atau interaksi antara faktor-faktor sosial dan psikologi.
Psikososial bisa juga diartikan dengan relasi antara kondisi sosial dan mental. Kesehatan
psikososial berarti adanya keseimbangan antara kondisi mental dan sosial individu untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat,
kelompok etnik, maupun kelompok-kelompok lainnya.
Perkembangan psikososial setiap manusia akan berbeda sesuai dengan tingkatan atau
usianya. Berikut ini dijelaskan perkembangan psikososial berdasarkan Ericson, yaitu:
Tingkatan Perkembangan Penjelasan
Psikososial
Infancy awal (lahir-1 tahun) Trust : hasil dari penerimaan cinta dan rasa menghargai
Trust vs mistrust Mistrust: hasil dari kehilangan, siksaan, isolasi, kehilangan cinta terlalu awal
atau terlalu kasar dalam mendidik

Infancy akhir (1-3 tahun) Autonomy : awal dari pemisahan dari orang tua, masih tanggungan orang tua
Autonomy vs shame and doubt Shame and doubt: malu dengan diri sendiri, merasa kurang nyaman dengan
diri sendiri, takut untuk membangun keahlian baru

Anak-anak awal (4-5 tahun) Initiative : memulai untuk meniru dan model dirinya sendiri setelah melihat
Initiative vs guilt contoh, mulai berimajinasi, mencoba bertingkah laku
Guilt: perkembangan batin yang terlalu keras, kehilangan spontanitas,
menghindar
Anak-anak tengah (6-11 tahun) Industry: lebih baik dalam mendapatkan tujuan hidup untuk dirinya sendiri,
Industry vs inferiority prestasi dalam berusaha, mmotivasi yang dianut dari aturan masyarakat
Inferiority: merasa tidak berkecukupan, merasa dirinya gagal sebelum proyek
baru yang dibuat, tidak menyatakan dirinya sendiri

Puberty and adolescence (12- Ego identity: gambaran positive dirinya sendiri dan merasa mengetahui
20 tahun) identitas dirinya, idealistic, pilihan untuk sexual, membuka penasehat
Ego identity vs role confusion hubungan
Role confusion: kekacuan dirinya sendiri, kurang pendapat nilai, kekacauan
biseksual, bekerja dalam kebingungan

Dewasa awal (20-40 tahun) Intimacy : kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan hubungan yang
Intimacy vs isolation berarti(pengembangan tantangan dari kepercayaan dan membangun kembali)
Isolation : tersendiri, penarikan hubungan, merendahkan diri dari orang lain

Dewasa tengah (40-60 tahun) Generativity: produktiv, kreatif, membimbing dan mendidik generasi
Generativity vs stagnation berikutnya, baik anak yang lebih muda, calon pekerja dan siswa
Stagnation: tidak produktif dan tidak berkontribusi, menyishkan cinta diri
sendiri

Dewasa akhir (60 tahun keatas) Ego integrity vs despair


Ego integrity vs despair Ego integrity: puas dengan diri sendiri dan kehidupannya, merasa damai,puas
tentang peristiwa yang akan dating
Despair: takut dengan kematian, harapan untuk mengalami hidup kembali
dengan cara yang berbeda, penyesalan

Psikososial pada manusia dapat berubah sesuai dengan lingkungannya, baik sikap
dan tingkah laku maupun tingkah laku berdasarkan norma, tata cara maupun kepercayaan
dalam keluarga, masyarakat, kelompok etnik meupun kelompok agama, sehingga kita
sebagai perawat harus dapat mengakaji psikososial seseorang. Pengkajian psikososial
merupakan proses yang dinamis. Pengkajian ini dimulai ketika kontak awal dengan klien
dan berlangsung selama hubungan perawat-klien selanjutnya. Pengkajian psikososial dapat
dikaji mulai dari inidividu, keluarga maupun kelompok. Hal yang dapat dikaji brupa
mengidentifikasi karakteristik, seperti nama, sex, usia, status pernikahan,dan asal budaya
dan etnik.

Dalam mengkaji kesehatan psikososial seseorang, perawat perlu memperhatikan


beberapa faktor yangdapat mempengaruhi kesehatan psikososialnya, yaitu:
a. Sejarah sosial. Ini adalah informasi tentang gaya hidup pasien dan ketersediaan dari
orang yang dapat mendukung dia secara emosi selama peristiwa sulit.
b. Tingkat stress. Faktor ini mengkaji situasi kehidupn klien, yang termasuk stressor utama
berdasarkan pengalaman sebelumnya
c. Pola koping normal. Respon seseorang dalam waktu yang sulit dalam situasi tertentu.
d. Perubahan neurovegetative. Ini adalah tanda dari perbedaan fungsi psikopsiologial
orang normal. Mereka termasuk perubahan dalam pola tidur, nafsu makan, fungsi
eliminasi, tingkat energy dan fungsi sexual
e. Pengertian pasien dari sakinya. Apakah pasien benar-benar mengerti tentang apa yang
terjadi sekarang dan apa yang akan terjadi selanjutnya akibat sakitnya? Bagaimana
ancaman penyakit ini pada dirinya?
f. Status mental. Apakah ada bukti dari emosional, intelektual atau persepsi dari gangguan
fungsi saat ini?
g. Style personality. Ini adalah interaksi seseorang secara normal dengan yang lainnya.
Kadang style personality seseorang menyebabkan masalah dalam kemampuannya untuk
beadaptasi di rumahsakit dan pemberi perawatan kepada sakitnya.
h. Isu utama dari sakitnya. Penyakit dapat menyebabkan banyak tipe dari psikososial stress
untuk pasien dan keluarganya. Ini termasuk gangguan dalam kemampuannya untuk
percaya, memelihara harga diri, menahann control, toleransi terhadap kehilangan,
merasa takut dari kesalahannya, dan memelihara hubungannnya.

Dengan menggunakan delapan faktor pengkajian psikososial, perawat seharusnya


dapat memprediksi tingkat baik dengan lebih teliti walaupun pasien akan dapat beradaptasi
dengan perubahan secara tiba-tiba dalam status kesehatannya. Jika satu atau lebih indikator
merupakan masalah potensial klien, maka perawat dapat mengobservasi dari respon klien
secara tertutup. Perawat dapat dengan segera menyediakan menyediakan perawatan
pendukung secara kuat, khususnya dalam hal ini adalah area dari fungsi psikososial yang
member peringatan dari indikator yang diamati.

III. Penutup
Kesehatan psikososial berarti adanya keseimbangan antara kondisi mental dan sosial
individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga,
masyarakat, kelompok etnik, maupun kelompok-kelompok lainnya. Kesehatan psikososial
setiap individu akan berbeda sesuai dengan tingkatannya, dan adaptasi dari kesehatan
psikososial itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga psikososial seseorang
dapat berubah baik sikap dan tingkah laku maupun tingkah laku berdasarkan norma, tata
cara maupun kepercayaan dalam keluarga, masyarakat, kelompok etnik meupun kelompok
agama .

Referensi:
Barry, Patricia D. (1984). Psycho nursing assessment and intervention. Philadelphia: J.B
Lippincot Company.
Kozier, Barbara.& Glenora, Erb. (1995). Fundamentals of nursing: consepts, process and
practice. 5thEd. California: Addison Wesley Inc.
Wilson, H.S.& Kneisl,C.R. (1988). Psychiatic nursing. 3th Ed. California:
Addison Wesley Inc.

Anda mungkin juga menyukai