Anda di halaman 1dari 4

PERTANGGUNG JAWABAN AKADEMIK

EVALUASI TERHADAP KELAYAAKAN DISERTASI

PROMOVENDUS BETTY SUPRAPTI

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Bismillahirohmanirohim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayahnya kita masih
diberikan nikmat Islam dan Iman serta sehal wal afiat. Shalawat serta Salam semoga tercurah pada
Baginda Alam Habibana Wanabiyana Muhamad SAW.

Yang terhormat Direktur Sekolah Pascasarjana UNINUS Bandung selaku pimpinan sidang, yang
terhormat para Guru Besar, para Penguji dan Tim Promotor, serta yang terhormat para hadirin sekalian.

Mewakili tim Promotor, perkenalkan kami memberikan pertanggung jawaban Akademik tentang
kelayakan Disertasi dan kelayakan Promovendus untuk tampil pada sidang promosi Doktor yang
terhormat ini.

Nama Promovendus : Betty Suprapti, dilahirkan di Ciamis tanggal 30 Maret 1958, putri ke 4 dari
5 bersaudara dari pasangan Bapak R.Sutisna (Alm) dan Ibu Ecin Kurnaesih (Almarhumah). Alamat tinggal
di Perum Batara Indah Blok C No. 15 Tasikmalaya. Menikah pada tahun 1983 dengan Bapak
Kusnandjar,BE,SH. Dikaruniai 3 Orang Putra yaitu : Nita Nurvita,SST,M.Keb, Taufik Ismail,S.Farm,Apt.,
Muhammad Ihsan dan 2 orang cucu.

Pendidikan yang pernah di tempuh Promovendus yaitu Sekolah dasar Negeri Sindangkasih
Ciamis, lulus pada tahun 1971, melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Tasikmalaya lulus tahun 1974, melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Pancasila Tasikmalaya lulus
tahun 1977, melanjutkan ke Akper Bandung, Lulus tahun 1980, melanjutkan ke Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, lulus pada tahun 1992, melanjutkan ke
program pasca sarjana (S2) Universitas Gajah Mada (UGM) Program studi Kebijakan Menejemen
Pelayanan Kesehatan, lulus pada tahun 2002, dan pada tahun 2011 terdaftar sebagai mahasiswa
Program Doktor (S3) UNINUS Bandung konsentrasi Menejemen Pendidikan.

Riwayat pekerjaan yang pernah dialami Penulis, tahun 1981 sampai dengan 1993 Sebagai Guru
Sekolah Perawat Kesehatan Depkes di Tasikmalaya, Tahun 1993 sampai dengan 2000 sebagai Dosen
Akper dan Akbid Depkes Tasikmalaya dan menjabat Pembantu Direktur I,II,III. Tahun 2001 sampai
dengan 2006 Sebagai Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan sebagai Ketua Jurusan dan Ketua
Program Studi Keperawatan pada Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Pada tahun 2007 sampai dengan
2010 sebagai Wadir I Bidang Akademik pada Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, pada tahun 2010 sampai
dengan sekarang sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

Disertasi yang ditulis berjudul “ Strategi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dalam
Meningkatkan Daya Saing Poltekkes Kemenkes RI” (Studi Kasus pada Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)
dilatarbelakangi Perguruan Tinggi yang berdaya saing merupakan Lembaga Pendidikan yang dapat
dijadikan sebagai tolok ukur kemajuan ilmu pengetahuan suatu bangsa. Indikator kemampuan dalam
persaingan adalah sejauh mana sebuah Perguruan Tinggi mampu melahirkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat dan dunia kerja. Untuk menjadi sebuah Perguruan Tinggi yang berdaya saing
Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta dituntut untuk segera melakukan berbagai langkah peningkatan baik
berupa layanan pendidikan, layanan administrasi pendidikan, dan layanan penyediaan jurusan
yangrelevan dengan tuntutan masyarakat dan dunia kerja. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh
dalam pengembangan Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta menuju Perguruan Tinggi yang Berdaya Saing
dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Faktor-faktor tersebut pertama,
persyaratan administrasi yang meliputi; pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan
keuangan dan manfaat bagi masyarakat, pola tata kelola, rencana strategi bisnis, laporan keuangan
pokok, standar pelayanan minimum, laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen, dan persyaratan teknis. Kedua, persyaratan substantif yang meliputi; implementasi,
evaluasi, kendala, solusi, serta pengembangan Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta menuju Perguruan
Tinggi dengan pola keuangan badan layanan umum serta terpenuhinya tuntutan kebutuhan
stakeholder. Untuk implementasi PPK-BLU sebagai strategi untuk mengembangkan Poltekkes menjadi
perguruan tinggi yang berdaya saing, diperlukan perencanaan disegala segi, baik dari segi subtansi
maupun segi administrasi.

Akar masalahnya adalah dalam implementasi PPK-BLU dibutuhkan sebuah komitmen serta
kinerja yang baik dari seluruh stakeholder. Sebagaimana diketahui bahwa di Poltekkes organisasi dan
tata laksana yang dibangun belum sepenuhnya memperhatikan kebutuhan organisasi, perkembangan
misi dan strategi, serta belum berubahnya paradigma budaya kerja unit organisasi yang ada.
Pelaksanaan transparansi, penyebaran informasi bagi kebutuhan internal Poltekkes masih memerlukan
perbaikan dalam hal komunikasi, koordinasi dan rekonsiliasi data.

BLU pada dasarnya adalah alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik melalui penerapan
manajemen keuangan yang berbasis pada hasil, profesionalitas, akuntabilitas, dan transparansi. Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) merupakan tuntutan dalam Undang-Undang
No. 17 Tahun 2003 tentan Keuangan Negara, dimana terjadi pergeseran dari sistem penganggaran
tradisional ke sistem penganggaran berbasis kinerja, dan pembiayaan tidak hanya membiayai masukan
(inputs) atau proses tetapi sudah diarahkan pada pembiayaan yang membiayai hasil (outputs).
Sedangkan ketentuan tentang PPK-BLU tercantum dalam Bab XII Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum yang terdiri dari pasal 68 dan pasal 69 Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara. Sedangkan tujuan BLU tercantum dalam pasal 2 PP No. 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan BLU, yaitu “BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayaan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas,
dan penerapan praktek bisnis yang sehat”. Selain itu BLU juga bertujuan untuk mewujudkan efisiensi
dan efektivitas pelayanan masyarakat serta pengamanan aset negara yang dikelola oleh instansi terkait
(penjelasan Pasal 2 PP nomor 23 Tahun 2005).

Namun kenyataan yang ditemui bahwa Poltekkes Kemenkes di Indonesia sebagian besar belum
melaksanakan pola pengelolaan keuangan dengan Badan Layanan Umum (BLU). Meskipun berbagai
dukungan dari pemerintah sudah sangat baik, terbukti dengan adanya pembinaan untuk menjadi BLU
dan dukungan dari segi anggaran. Sementara itu institusi di luar Poltekkes sudah banyak yang
merancang penerapan PPK-BLU, seperti Rumah Sakit Umum Kota Bandung kesiapan menjadi BLU dalam
asumsi 66,67% (Dadan Supriatna, 2007: 44), selanjutnya Ubaidi (2010) menyampaikan hasil penelitian
bahwa responden menyatakan yakin bahwa konsep PPK-BLU dapat meningkatkan kualitas pelayanan
publik serta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara.

Melihat kenyataan bahwa masih banyak Poltekkes Kemenkes yang belum menerapkan pola
pengelolaan keuangan BLU, ditambah permasalahan tuntutan eksternal yang menunjukan bahwa
kualitas dan relevansi lulusan perguruan tinggi dinilai masih perlu ditingkatkan agar berdaya saing, maka
upaya untuk.meningkatkan kemampuan bersaing lulusan perguruan tinggi harus segera dilakukan agar
perguruan tinggi di Indonesia menjadi maju dan berdaya saing. Dengan demikian maka penerapan PPK-
BLU yang dipandang sebagai hal yang strategis untuk mendobrak akar masalah tersebut, harus segera
dilaksanakan.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan bahwa Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta untuk


menjadi Perguruan Tinggi yang mempunyai daya saing.Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta mempunyai
strategi perencanaan dalam Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) sebagaimana
tergambar dalam Rencana Strategis (Renstra) Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta 2015-2019. Untuk
Penelitian ini perlu dilaksanakan untuk melihatsejauhmana strategi yang dilakukan oleh Poltekkes
Kemenkes untuk menuju perguruan tinggi yang berdaya saing dengan penerapan pola keuangan BLU.
Pertimbangan penelitian ini dilakukan di Poltekkes karena Poltekkes merupakan salah satu perguruan
tinggi yang mengelola sumber dana APBN sehingga diperlukan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan.Di sisi lain Poltekkes juga merupakan perguruan tinggi yang berstatus Badan Layanan Umum
(BLU), dimana pola BLU memiliki fleksibilitas dalam mengelola keuangannya. Dengan fleksibilitas dan
tanggungjawab yang besar tentu saja banyak yang dihadapi terutama dalam hal kinerja. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan suatu motivasi positif bagi Poltekkes Kemenkes sebagai organisasi publik
dalam menerapkan penganggaran berbasis kinerja dengan lebih baik. Berdasarkan latar belakang,
pemikiran, fakta empiris, serta harapan ke depan yang lebih baik, disertasi ini akan mengkaji secara
mendalam tentangStrategi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Dalam Meningkatkan Daya
Saing Poltekkes Kemenkes RI (Studi Kasus pada Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta).

Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan Strategi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
tindak lanjut pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum dalam meningkatkan daya saing Poltekkes
Kemenkes RI. Adapun teori yang melandasi adalah strategi pengelolaan keuangan, Badan Layanan
Umum, Daya Saing, Sistem Nilai, manajemen stratejik.

Pendekatan penelitian yaitu kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Metode ini
dipergunakan agar diperoleh gambaran yang menyeluruh dari kondisi nyata di lapangan dengan
menggunakan metode kasus sehingga diperoleh temuan – temuan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, studi dokumenter,
dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa :

1. Perencanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Dalam Meningkatkan Daya Saing
Poltekkes Kemenkes RI adalah dengan menerapkan manajemen mutu yang mendukung untuk
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Perencanaan
manajemen mutu yang dimaksud adalah dengan sistem pola manajemen PDCA pada
pelaksanaan PPK-BLU. Rancangan penerapan PPK-BLU di Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta
didahului dengan melakukan sosialisasi tentang PPK-BlU. Sosialisasi ini dilakukan terhadap
seluruh karyawan baik struktural maupun fungsional dari semua tingkatan.selain itu juga
direncakanan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya dengan pelatihan,
peningkatan akademik bagi dosen serta Memberikan persesuaian yang porposional antara
kinerja, prestasi, dan penghargaan.
2. Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Dalam Meningkatkan Daya Saing
Poltekkes Kemenkes RI dilakukan dengan pembenahan manajerial dan menerapkan semangat
efesiensi dan kinerja dengan baik. Pembenahan tersebut dilakukan diberbagai bidang dengan
pembenahan pertama dilakukan pada bidang manajemen institusi itu. Mulai dari penentuan
tujuan, yakni menghasilkan lulusan menjadi yang terbaik dan memiliki ketrampilan sesuai
permintaan di dunia kerja sesuai dengan bidangnya. hingga visinya menjadi Institusi Pendidikan
Tinggi Kesehatan rujukan di Tingkat Nasional. Selain itu Poltekkes Kemenkes RI Yogyakarta
menerapkan 1) sistem manajemen yang efektif dan efisien. 2) Selanjutnya diterapkan juga
dengan menetapkan indiktaor kinerja yang jelas yang meliputi Layanan berkualitas dan tepat
waktu, Pegawai yang bermutu tinggi dan terlatih, Dosen yang berkualitas, Sistem pengajaran
yang efektif dan efisien, Kelengkapan sarana dan prasarana, 3) program peningkatan
kemampuan personal baik tenaga administrasi maupun dosen yang dilakukan secara terstruktur
dan terus menerus juga efektif (tepat sasaran). Hal ini dapat dilihat dari naikanya ranking
perguruan tinggi menjadi salah satu dari sepuluh besar Perguruan Tinggi Vokasi Kesehatan. 4)
penerapan PK BLU dimana dalam strukut organisasi ada tambahan SPI, Unit usaha dan Dewas.
Penerapan PK BLU memenuhi persyaratan substantive, teknis dan administrative. 5) dalam
evaluasi diterapkan system IKU.
3. Evaluasi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Dalam Meningkatkan Daya Saing
Poltekkes Kemenkes RI. Dilakukan melalui evaluasi internal (SPI) baik dengan rekapitulasi data-
data, rencana program dan efektifitas kinerja karyawan serta kegiatan lembaga yang meliputi
kegiatan administrasi, dosen, dan layanan terhadap mahasiswa. Serta diterapkannya system
Balance Score Card. Sedangkan untuk evaluasi Eksternal dilakukan melalui a) review BLU setiap
tahun b) laporan capaian IKu kepada direktorat PK BLU. c) evaluasi oleh Itjen dan BPK.
4. Langkah selanjutnya setelah dilakukan evaluasi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Dalam Meningkatkan Daya Saing Poltekkes Kemenkes RI. untuk mengoptimalkan system kerja
PPK BLU dengan Merangsang peningkatan kinerja bagi para personal dengan memberikan
reward dan funishment.

Berdasarkan atas apa yang telah kami sampaikan, maka tim promotor berpendapat bahwa
disertasi ini dapat di pertanggungjawabkan secara akademik dan layak diajukan kepada sidang terbuka
ini. tim promotor menyerahkan sepenuhnya kepada sidang untuk di uji dan di nilai. Keputusan akhir
akan diterima berdasarkan etika dan norma akademik sesuai aturan yang berlaku.
Tim promotor mengucapkan terimakasih atas kehormatan dan kepercayaan yang diberikan
kepada kami untuk membimbing Promovendus. Semoga ini menjadi kebaikan bagi kami dan Universitas,
Aamiin ya Robbal Alamin.
Wassalamualiakum Warohmatullohi wabarokatuh.
Bandung, 10 April 2019
Tim Promotor
Prof. Dr. H. Sutaryat Trismansyah, MA
Prof. Dr. Sofyan Sauri, M.Pd.
Dr.H. Nanang Hanafiah, M.M.Pd

Anda mungkin juga menyukai