Ditunjukan Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen
NS. Nera Djanuar, S.Kep.M.,Kep
Disusun Oleh:
Keperawatan Non-Reguler
Kelompok 4
N. Pina Yulinar
Ratna Sumirat
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menyelesaikan tugas Asuhan keperawatan ini. Dan tidak lupa pula penulis
panjatkan syukur penulis kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
penulis dari alam kegelapan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing penulis,
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah skizofrenia.
dalam dua kelompok yaitu gejala positif dan gejala negatif (Sadock et
jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Barat melonjak tajam. Pada tahun
hasil pendataan Dinkes Jabar pada tahun 2015 jumlah penderita gangguan
1
Skizofrenia adalah bagian dari psikosis yang terutama ditandai
tidak percaya pada orang lain, merasa tertekan, keadaan yang seperti
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
berikut:
isolasi sosial.
sosial .
perencanaan.
D. Manfaat Penulisan
3
2. Bagi Penulis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Biomedis
1. Pengertian Skizofrenia
kronis atau diketahui) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung
penyakitnya.
2. Etiologi
5
otak.Kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam
penyebabnya adalah:
6
diotak serta ketidaknormalan reseptor dopamin (DA). (Guyton
and Hall,2011)
serotonin 5-HT yang lebih tinggi. Hal ini juga berkaitan dengan
a. Gejala Positif
dengan kenyataan
b. Gejala Negatif
7
1) Kehilangan motivasi dan apatis berarti kehilangan energi dan
malas.
4. Penatalaksanaan
(Luthunanana, 2013)
8
B. Konsep Asuhan Keperawatan
individu dan dipersepsikan orang lain dan sebagai kondisi yang negatif
individu dan sebagai kondisi yang negatif dan mengancam karena merasa
Gambar 2.1
9
Menyendiri Kesepian Manipulasi
Saling
Ketergantungan
( Sumber Riyadi S dan Purwanto T, 2013)
a. Menyendiri
yang telah terjadi atau dilakukan dan suatu cara mengevaluasi diri
b. Otonomi
diri.
c. Kebersamaan
d. Saling ketergantungan
10
Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan
a. Manipulasi
kegagalan atau frustasi dan dapat menjadi alat untuk berkuasa pada
orang lain.
b. Impulsif
subyek yang tidak dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak mampu
miskin penilaian.
c. Narsisme
3. Psikodinamika
11
Menurut Yosep (2010), Proses terjadinya masalah pada Isolasi Sosial
menyalahkan anak.
dari lingkungan.
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
kesehatan yang dihadapi baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual dapat
1. Pengumpulan Data
yaitu data yang dapat secara nyata melalui observasi atau pemeriksaan
13
a) Faktor Presipitasi
keluarga.
b) Faktor Predisposisi
14
(2) Faktor Komunikasi dalam Keluarga
15
Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor yang
c) Mekanisme Koping
2. Analisa Data
( Sora N,2015).
Tabel 2.1
Analisa Data
2. DO : Isolasi Sosial
1. Banyak diam tidak mau bdaicara
2. Tidak mau mengikuti kegiatan
16
3. Ekspresi datar
4. Apatis
5. Menarik diri
DS :
1. Merasa tidak aman dengan orang
lain
2. Respon verbal singkat
3. DO : Harga Diri Rendah
1. Tidak mau mengikuti kegiatan (HDR)
2. Banyak berdiam diri dikamar
3. Wajah ekspresi kurang berseri
DS :
1. Merasa bosan dan lambat
menghabiskan waktu
2. Merasa tidak berguna
3. Tidak yakin dapat melangsungkan
hidup
4. DO : Defisit Perawatan Diri
1. Rambut kotor acak-acakan (DPD)
2. Badan dan pakaian kotor serta bau
3. Mulut dan gigi bau
4. Kulit kusam dan kotor
5. Kuku panjang dan tidak
terawat
DS :
1. Merasa lemah
2. Malas untuk beraktivitas
3. Merasa tidak berdaya
1. Pohon Masalah
berhubungan.
17
Gambar 2.2
Halusinasi
Isolasi Sosial
Isolasi Sosial Defisit Perawatan diri
B. Diagnosa Keperawatan
18
C. Perencanaan
Rencana tindakan pada klien Isolasi Sosial disajikan pada tabel dibawah:
19
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Tabel 2.2
Perencanaan Rasional
No
Dx Keperawatan
Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Klien dapat
bersosialisasi
TUK:
1. Klien dapat
membina 1. Setelah 2 X interaksi klien 1.1.Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
hubungan saling menunjukkan tanda-tanda dengan: merupakan dasar untuk
percaya percaya kepada / terhadap kelancaran hubungan
perawat: a. Beri salam setiap interaksi selanjutnya.
berinteraksi.
a. Wajah cerah, tersenyum b. Perkenalkan nama, nama
b. Mau berkenalan panggilan perawat dan
20
c. Ada kontak mata tujuan perawat berkenalan
d. Bersedia menceritakan c. Tanyakan dan panggil nama
perasaan kesukaan klien
e. Bersedia mengungkapkan d. Tunjukkan sikap jujur dan
masalahnya menepati janji setiap kali
f. Bersedia mengungkapkan berinteraksi
masalahnya e. Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi kllien
f. Buat kontrak interaksi yang
jelas
g. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
2. Klien mampu 2.Setelah 2 x interaksi klien 2.1 Tanyakan pada klien tentang: Diketahuinya penyebab dan
menyebutkan dapat menyebutkan minimal dapat dihubungkan dengan
penyebab menarik satu penyebab menarik diri a. Orang yang tinggal faktor presipitasi yang
diri dari: serumah / teman sekamar dialami klien.
klien
a. diri sendiri b. Orang yang paling dekat
b. orang lain dengan klien di rumah/ di
c. lingkungan ruang perawatan
c. Apa yang membuat klien
dekat dengan orang tersebut
d. Orang yang tidak dekat
dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
e. Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
21
f. Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang lain
2.2 Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan
orang lain.
3. Klien mampu 3. Setelah 2 X interaksi dengan 3.1. Tanyakan pada klien tentang : Mengevaluasi manfaat yang
menyebutkan klien dapat menyebutkan a. Manfaat hubungan sosial. dirasakan sehingga timbul
keuntungan keuntungan berhubungan b. Kerugian menarik diri. berinteraksi.
berhubungan sosial, misalnya 3.2. Diskusikan bersama klien
sosial dan a. banyak teman tentang manfaat berhubungan
kerugian menarik b. tidak kesepian sosial dan kerugian menarik diri.
diri. c. bisa diskusi 3.3. Beri pujian terhadap
d. saling menolong, kemampuan klien
dan kerugian menarik diri, mengungkapkan perasaannya.
misalnya:
a. sendiri
b. kesepian
c. tidak bisa diskusi
22
4. Klien dapat 4. Setelah 2 X interaksi klien 4.1 Observasi perilaku klien saat Meningkatkan hubungan
melaksanakan dapat melaksanakan berhubungan sosial . sosial klien
hubungan sosial hubungan sosial secara
secara bertahap bertahap dengan: 4.2 Beri motivasi dan bantu klien
untuk berkenalan /
a. Perawat berkomunikasi dengan :
b. Perawat lain
c. Klien lain a. Perawat lain
d. Kelompok b. Klien lain
c. Kelompok
4.3 Libatkan klien dalam Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi
5. Klien mampu 5. Setelah 2 X interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien tentang Mengurangi beban pikiran
23
menjelaskan dapat menjelaskan perasaannya setelah dan mengevaluasi perasaan
perasaannya perasaannya setelah berhubungan sosial dengan : klien
setelah berhubungan sosial dengan : a. Orang lain
berhubungan b. Kelompok
sosial. a. Orang lain 3.2. Beri pujian terhadap
b. Kelompok kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
6. Klien mendapat 6.1. Setelah 1 X pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran Meningkatkan
dukungan keluarga dapat menjelaskan serta keluarga sebagai penyembuhan klien.
keluarga dalam tentang : pendukung untuk mengatasi
memperluas a. Pengertian menarik diri prilaku menarik diri.
hubungan sosial b. Tanda dan gejala
menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga
c. Penyebab dan akibat untuk membantu klien
menarik diri mengatasi perilaku menarik diri
d. Cara merawat klien
menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
6.2. Setelah 1 X pertemuan
a. Pengertian menarik diri
keluarga dapat
b. Tanda dan gejala menarik
mempraktekkan cara
diri
merawat klien menarik diri.
c. Penyebab dan akibat
menarik diri
d. Cara merawat klien menarik
diri
6.4. Latih keluarga cara merawat
klien menarik diri.
24
dilatihkan
7. Klien dapat 7.1. Setelah 2 x interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang - Klien dan keluarga
memanfaatkan menyebutkan; manfaat dan kerugian tidak dapat mengetahui
obat dengan baik. a.Manfaat minum obat minum obat, nama , warna, nama-nama obat yang
b. Kerugian tidak minum dosis, cara , efek terapi dan efek diminum
obat samping penggunan obat - Klien dan keluarga
c.Nama,warna,dosis, efek 7.2. Pantau klien saat penggunaan dapat mengetahui
terapi dan efek samping obat kegunaan obat yang
obat dikonsumsi oleh klien
7.3. Beri pujian jika klien - Klien dan keluarga
7.2. Setelah 2 x interaksi klien menggunakan obat dengan benar mengetahui prinsif 5
mendemontrasikan 7.4. Diskusikan akibat berhenti benar gar tidak terjadi
penggunaan obat dgn benar minum obat tanpa konsultasi kesalahan dalam
7.3. Setelah 2 x interaksi klien dengan dokter mengkonsumsi obat
menyebutkan akibat berhenti 7.5. Anjurkan klien untuk konsultasi - Klien dapat memiliki
minum obat tanpa konsultasi kepada dokter/perawat jika kesadaran pentingnya
dokter terjadi hal – hal yang tidak di minum obat dan
inginkan . bersedia minum obat
dengan kesadaran
sendiri
- Mengetahui efek
samping sedini
mungkin sehingga
tindakan dapat
25
dilakukan segera
mungkin untuk
menghindari
komplikasi.
26
Nama Klien : Tn.E Dx Medis : Schizophrenia
Tabel 2.3
No Dx Perencanaan
Rasional
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM :
Sensori
Persepsi : Klien dapat mengontrol
halusinasi halusinasi yang 1. SetelaH 2 x interaksi klien
dengar/ dialaminya menunjukkan tanda – tanda
penglihatan percaya kepada perawat :
Tuk 1 : 1. Bina hubungan Pembinaan hubungan saling
penghidu/ raba/ a. Ekspresi wajah
saling percaya dengan percaya merupakan dasar
kecap) bersahabat.
Klien dapat membina menggunakan prinsip terjadinya komunikasi
b. Menunjukkan rasa
hubungan saling komunikasi terapeutik : terapeutik.
senang.
percaya a. Sapa klien dengan ramah
c. Ada kontak mata.
baik verbal maupun non
d. Mau berjabat tangan.
verbal
e. Mau menyebutkan
b. Perkenalkan nama, nama
nama.
panggilan dan tujuan perawat
f. Mau menjawab salam.
berkenalan
g. Mau duduk
c. Tanyakan nama lengkap dan
berdampingan dengan
nama panggilan yang disukai
perawat.
klien
h. Bersedia
d. Buat kontrak yang jelas
27
mengungkapkan e. Tunjukkan sikap jujur dan
masalah yang menepati janji setiap kali
dihadapi. interaksi
f. Tunjukan sikap empati dan
menerima apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
h. Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
i. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
TUK 2 : 2. Setelah 1 x interaksi klien 2.1 Adakan kontak sering dan Pemahaman klien dalam
Klien dapat mengenal menyebutkan : singkat secara bertahap menganal halusinasi akan
halusinasinya a. Isi Observasi tingkah laku klien terkait membantu kien untuk
b. Waktu dengan halusinasinya (* dengar mengenal gejala sehingga
c. Frekunsi /lihat /penghidu /raba /kecap), jika dapat mengendalikan
d. Situasi dan kondisi menemukan klien yang sedang kondisi dirinya saat timbul
yang menimbulkan halusinasi: halusinasi.
halusinasi a. Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
( halusinasi dengar/ lihat/
penghidu /raba/ kecap )
b. Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang sedang
dialaminya
c. Katakan bahwa perawat
28
percaya klien mengalami
hal tersebut, namun perawat
sendiri tidak mengalaminya
( dengan nada bersahabat
tanpa menuduh atau
menghakimi)
d. Katakan bahwa ada klien
lain yang mengalami hal
yang sama.
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
2.2 Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien :
a. Isi, waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi (pagi, siang, sore,
malam atau sering dan
kadang-kadang)
b. Situasi dan kondisi
yang menimbulkan atau
tidak menimbulkan
halusinasi
29
2. Setelah 2 x interaksi klien 2.3 Diskusikan dengan klien apa Pembinaan hubungan saling
menyatakan perasaan dan yang dirasakan jika terjadi percaya merupakan dasar
responnya saat mengalami halusinasi dan beri kesempatan terjadinya komunikasi
halusinasi : untuk mengungkapkan terapeutik.
a. Marah perasaannya.
b. Takut 2.4 Diskusikan dengan klien apa
c. Sedih yang dilakukan untuk
d. Senang mengatasi perasaan tersebut.
e. Cemas 2.5 Diskusikan tentang dampak
f. Jengkel yang akan dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya.
TUK 3 : 3.1. Setelah 2 x interaksi klien 3.1. Identifikasi bersama klien cara Pemahaman klien dalam
Klien dapat mengontrol menyebutkan tindakan atau tindakan yang dilakukan menganal halusinasi akan
halusinasinya yang biasanya dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, membantu kien untuk
untuk mengendalikan marah, menyibukan diri dll) mengenal gejala sehingga
halusinasinya 3.2. Diskusikan cara yang digunakan dapat mengendalikan
3.2. Setelah 2.x interaksi klien klien, kondisi dirinya saat timbul
menyebutkan cara baru a. Jika cara yang digunakan halusinasi.
mengontrol halusinasi adaptif beri pujian.
b. Jika cara yang digunakan
3.3. Setelah 2 x interaksi klien maladaptif diskusikan
dapat memilih dan kerugian cara tersebut
memperagakan cara 3.3. Diskusikan cara baru untuk
Identifikasi perilaku yang
mengatasi halusinasi memutus/ mengontrol
bermasalah membantu klien
(dengar/lihat/penghidu/raba timbulnya halusinasi :
dan perawatan mencapai
/kecap ) a. Katakan pada diri sendiri
perubahan yang diinginkan.
bahwa ini tidak nyata ( “saya
3.4. Setelah 2 x interaksi klien tidak mau dengar/ lihat/
melaksanakan cara yang penghidu/ raba /kecap pada
30
telah dipilih untuk saat halusinasi terjadi)
mengendalikan b. Menemui orang lain
halusinasinya (perawat/teman/anggota
3.5. Setelah 2 X pertemuan keluarga) untuk menceritakan
klien mengikuti terapi tentang halusinasinya.
aktivitas kelompok c. Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari hari
yang telah di susun.
d. Meminta keluarga/teman/
perawat menyapa jika sedang
berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang
sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan
cara yang dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah
dipilih dan dilatih , jika berhasil
beri pujian
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi
realita, stimulasi persepsi
TUK 4 : 4.1. Setelah 2 X pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan keluarga - Identifikasi tindakan yang
Klien dapat dukungan keluarga, keluarga untuk pertemuan (waktu, dilakukan membina,
dari keluarga dalam menyatakan setuju untuk tempat dan topik) menimbulkan alternative
mengontrol mengikuti pertemuan 4.2 Diskusikan dengan keluarga tindakan
halusinasinya dengan perawat ( pada saat pertemuan
4.2. Setelah 2 x interaksi keluarga/ kunjungan rumah) - Reinforcement positif akan
keluarga menyebutkan a. Pengertian halusinasi menaikan harga diri &
pengertian, tanda dan b. Tanda dan gejala halusinasi mendukung perilaku klien
gejala, proses terjadinya c. Proses terjadinya halusinasi yang diharapkan
halusinasi dan tindakan d. Cara yang dapat dilakukan
31
untuk mengendali kan klien dan keluarga untuk - Memberikan dukungan
halusinasi memutus halusinasi kepada klien untuk dapat
e. Obat- obatan halusinasi mengendalikan situasinya
f. Cara merawat anggota sendiri secara bertahap
keluarga yang halusinasi di dalam menghadapi
rumah ( beri kegiatan, jangan halusinasi
biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian bersama, - Kesempatan yang
memantau obat – obatan dan diberikan untuk klien
cara pemberiannya untuk memilih cara yang dilatih
mengatasi halusinasi )
g. Beri informasi waktu kontrol - Meminimalkan kontak
ke rumah sakit dan klien dengan
bagaimana cara mencari halusinansinya.
bantuan jika halusinasi tidak
- Peran serta keluarga
tidak dapat diatasi di rumah
maupun umpan balik yang
berupa dukungan positif
terhadap klien halusinasi
- Peninhkatan pengetahuan
keluarga akan
menjadi/membuat
keluarga dapat melakukan
tindakan alternative agar
klien dapat kembali ke
dunia realita.
TUK 5 : 5.1. Setelah 2 x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien Dengan mengetahui dosis,
Klien dapat menyebutkan; tentang manfaat dan kerugian frekuensi, & manfaat obat
memanfaatkan obat a. Manfaat minum obat tidak minum obat, nama , klien & keluarga dapat
dengan baik b. Kerugian tidak warna, dosis, cara , efek terapi melaksanakan program
minum obat dan efek samping penggunan
32
c. Nama,warna,dosis, obat pegobatan secara benar.
efek terapi dan efek
samping obat
5.2. Setelah 2 .x interaksi klien 5.2 Pantau klien saat penggunaan
mendemontrasikan obat
penggunaan obat dgn benar 5.3 Beri pujian jika klien
5.3. Setelah 2 x interaksi klien menggunakan obat dengan benar
menyebutkan akibat 5.4 Diskusikan akibat berhenti
berhenti minum obat tanpa minum obat tanpa konsultasi
konsultasi dokter dengan dokter
5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter/perawat jika
terjadi hal – hal yang tidak di
inginkan .
33
KLIEN DENGANDEFISIT PERAWATAN DIRI
Tabel 2.4
RencanaDefisit Keperawatan Diri
Tgl No DX Perencanaan
DX Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
34
e. Bersedia menceritakan f. Tunjukan sikap empati dan
perasaannya. menerima klien apa adanya.
g. Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
2. Klien 2. Dalam 1X interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien: Klien mengetahui
mengetahui menyebutkan: a. Penyebab klien tidak merawat diri tentang manfaat dan
pentingnya a. Penyebab tidak merawat diri b. Manfaat menjaga perawatan diri tanda perawatan diri
perawatan b. Manfaat menjaga perawatan untuk keadaan fisik, mental, dan yang baik
diri diri sosial. diharapkan klien
c. Tanda-tanda bersih dan rapi c. Tanda-tanda perawatan diri yang terhindar dari
d. Gangguan yang dialami jika baik penyakit/gangguan
perawatan diri tidak d. Penyakit atau gangguan kesehatan kesehatan sehingga
diperhatikan. yang bisa dialami oleh klien bila klien dapat
perawatan diri tidak adekuat. menghilangkan
penyebab klien
tidak merawat diri.
35
b. Cara gosok gigi c. Keramas
c. Cara Keramas d. Berpakaian
d. Cara Berpakaian e. Berhias
e. Cara berhias f. Gunting kuku
f. Cara gunting kuku
3.1. Berikan pujian untuk setiap respon
klien yang positif
4. Klien dapat 4. Dalam 1X interaksi klien 4.1. Bantu klien saat perawatan diri : Klien dapat
melaksanakan mempraktekkan perawatan diri b. Mandi termotivasi
perawatan diri dengan dibantu oleh perawat: c. Gosok gigi melakukan
dengan a. Mandi d. Keramas perawatan diri
bantuan b. Gosok gigi e. Ganti pakaian diawali dengan
perawat c. Keramas f. Berhias bantuan dari
d. Ganti pakaian g. Gunting kuku perawat.
e. Berhias
f. Gunting kuku
5. Klien dapat 5. Dalam 1X interaksi klien 5.1. Pantau klien dalam melaksanakan Klien semakin
melaksanakan melaksanakan praktek perawatan perawatan diri: termotivasi karena
perawatan diri diri secara mandiri e. Mandi mampu melakukan
secara a. Mandi 2 X sehari f. Gosok gigi perawatan diri
mandiri b. Gosok gigi sehabis makan g. Keramas secara mandiri.
c. Keramas 2 X seminggu h. Ganti pakaian
d. Ganti pakaian 1 X sehari i. Berhias
e. Berhias sehabis mandi j. Gunting kuku
36
f. Gunting kuku setelah mulai 5.2. Beri pujian saat klien melaksanakan
panjang perawatan diri secara mandiri.
6. Klien 6.1. Dalam 1X interaksi keluarga 6.1 Diskusikan dengan keluarga: Mendorong
mendapatkan menjelaskan cara-cara membantu a. Penyebab klien tidak keluarga untuk
dukungan klien dalam memenuhi kebutuhan melaksanakan perawatan diri mampu merawat
keluarga perawatan dirinya b. Tindakan yang telah dilakukan klien mandiri di
untuk 6.2. Dalam 1 X interaksi keluarga klien selama di rumah sakit rumah.
meningkatkan menyiapkan sarana perawatan diri dalam menjaga perawatan diri
perawatan diri klien: sabun mandi, pasta gigi, dan kemajuan yang telah
sikat gigi, shampoo, handuk, dialami oleh klien
pakaian bersih, sandal, dan alat c. Dukungan yang bisa diberikan
berhias. oleh keluarga untuk
6.3. Keluarga mempraktekan perawatan meningkatkan kemampuan
diri pada klien klien dalam perawatan diri
6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang:
a. Sarana yang diperlukan untuk
menjaga perawatan diri klien
b. Anjurkan kepada keluarga
menyiapkan sarana tersebut
6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal
yang perlu dilakukan keluarga dalam
perawatan diri :
a. Anjurkan keluarga untuk
mempraktekkan perawatan diri
(mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, berhias dan gunting
kuku)
b. Ingatkan klien waktu mandi,
gosok gigi, keramas, ganti baju,
berhias, dan gunting kuku.
c. Bantu jika klien mengalami
37
hambatan dalam perawatan diri.
d. Berikan pujian atas keberhasilan
klien
38
KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Tabel 2.5
No DX Perencanaan
DX Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Klienmampu
mencapai kembali
harga diri terdahulu
yang positif.
39
bersahabat, menunjukan rasa nama panggilan yang disukai kelancaran hubungan
senang, ada kontak mata, mau klien interaksi selanjutnya.
berjabat tangan, mau d. Jelaskan tujuan pertemuan
menjawab salam, mau e. Jujur dan menepati janji
menyebutkan nama, klien f. Tunjukan sikap empati dan
mau duduk berdampingan menerima klien apa adanya.
dengan perawat, mau g. Beri perhatian dan perhatikan
mengutarakan masalah yang kebutuhan dasar klien
dihadapi.
2. Klien dapat 2. Setelah 2 X interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien tentang: Mendiskusikan kemampuan
mengidentifikasi menyebutkan: a. Aspek positif yang dimiliki klien sebagai dasar asuhan
aspek positif dan a. Aspek positif dan klien, keluarga, lingkungan. keperawatan.
kemampuan yang kemampuan yang dimiliki b. Kemampuan yang dimiliki
dimiliki. klien. klien.
b. Aspek positif keluarga. 2.2 Bersama klien buat daftar
Aspek positif lingkung-an tentang:
klien. a. Aspek positif klien,
Reinforcement positif akan
keluarga, lingkungan.
meningkatkan harga diri.
b. Kemampuan yang dimiliki
klien.
2.3. Beri pujian yang realistis,
hindarkan memberi penilaian
negatif.
40
3. Klien dapat me- 3. Setelah 2 X interaksi klien 3.2. Diskusikan dengan klien Keterbukaan dan pengertian
nilai kemampuan menyebutkan kemampuan kemampuan yang dapat tentang kemampuan yang
yang dimiliki un- yang dapat dilaksanakan. dilaksanakan. dimiliki adalah prasat untuk
tuk dilaksanakan. berubah.
4. Klien dapat 4. Setelah 2 X interaksi klien 4.1. Rencanakan bersama klien Klien perlu bertindak realitas
(menetapkan) membuat rencana kegiatan aktivitas yang dapat dilakukan dalam kehidupannya.
merencanakan harian. setiap hari sesuai kemampuan
kegiatan sesuai klien:
dengan a. Kegiatan mandiri.
kemampuan yang b. Kegiatan dengan bantuan.
dimiliki c. Kegiatan yang
membutuhkan bantuan total.
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai
kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat klien
41
lakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah 2 X interaksi klien 5.1. Anjurkan klien untuk Meningkatkan motivasi dan
melakukan melakukan kegiatan sesuai melaksanakan kegiatan yang harga diri klien.
kegiatan sesuai jadual yang dibuat. telah direncanakan.
rencana yang 5.2. Beri pujian atas usaha yang
dibuat. dilakukan klien.
5.3. Diskusikan kemungkinan Memberi kesempatan klien
pelaksanaan kegiatan setelah untuk tetap melakukan
pulang kegiatan yang bisa
dilakukan.
6. Klien dapat 6. Setelah 1 X interaksi klien 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada Mendorong keluarga untuk
memanfaatkan memanfaatkan sistem keluarga tentang cara merawat mampu merawat klien
sistem pendukung pendukung yang ada di klien dengan harga diri rendah. mandiri di rumah.
yang ada. keluarga. 6.2. Bantu keluarga memberikan
dukungan selama klien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah.
7. Klien dapat 7.1. Setelah 2 X interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang Klien dan keluarga dapat
memanfaatkan obat menyebutkan; manfaat dan kerugian tidak mengetahui nama obat yang
dengan baik. a. Manfaat minum obat minum obat, nama, warna, dosis, diminum oleh klien.
b. Kerugian tidak minum cara , efek terapi dan efek
obat samping penggunan obat.
c. Nama,warna,dosis, 7.2. Pantau klien saat penggunaan
efek terapi dan efek obat
samping obat 7.3. Beri pujian jika klien
42
menggunakan obat dengan benar
7.2. Setelah 1 X interaksi klien 7.4. Diskusikan akibat berhenti
mendemontrasikan minum obat tanpa konsultasi
penggunaan obat dengan dengan dokter
benar. 7.5. Anjurkan klien untuk konsultasi
7.3. Setelah 1 X interaksi klien kepada dokter/perawat jika terjadi
menyebutkan akibat hal – hal yang tidak di inginkan .
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
43
D. Implementasi
44
(1) SP 1 klien mengidentifikasi penyebab isosali sosial, berdiskusi
45
(2) SP 2 klien melatih klien berkenalan dengan 2 orang atau lebih
46
(3) SP 3 klien melatih klien berkenalan dengan 2 sampai 5 orang
47
(4) SP 4 klien melatih klien berkenalan lebih dari 5 kenalan
48
49
(2) SP 2 keluarga melatih kelurga mempraktikan cara merawat
50
(3) SP 3 kleuarga mebantu keluarga membuat jadwal akifitas
51
2) Startegi Pelaksanaan Halusinasi menurut Dermawan & Rusdi (2013) :
52
(2) SP 2 Klien melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara
53
(3) SP 3 Klien melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara
54
(4) SP 4 Klien melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara
55
b) Strategi Pelaksanaan kepada Keluarga
halusinasi.
56
57
(2) SP 2 Keluarga melatih keluarga praktik-praktik merawat klien
58
(3) SP 3 Keluarga membuat perencanaan pulang bersama keluarga.
59
3) Startegi Pelaksanaan Harga Diri Rendah (HDR) menurut SAK RSJ
60
61
(2) SP 2 Klien membantu klien memilih kegiatan kedua yang
dipilih.
dilatih.
62
b) Strategi Pelaksanaan kepada Keluarga
63
(2) SP 2 Keluarga bersama keluarga melatih klien melakukan
64
(3) SP 3 Keluarga bersama keluarga melatih klien dalam
65
E. Evaluasi
dilakukan
dilakukan
masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau data yang
klien.
66
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
terlaksana.
67
DAFTAR PUSTAKA
perkembangannya). Yogyakarta:
Stuart. (2006).
Spsychiatric Mental Health Nursing. 2008. Jakarta: EGC. Yosep & Sutini
68