Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apabila ditelusuri secara hirarki, hampir semua makhluk hidup tersusun
atas sel. Sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan. Sekelompok jaringan membentuk organ dan sekelompok organ yang
bekerja bersama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi akan menyusun
suatu sistem organ. Sekelompok sistem organ akan membentuk individu
(makhluk hidup).
Kita telah mengetahui bahwa di dunia ini ada berbagai jenis hewan –
hewan yang hidup tentunya dengan berbagai jenis atau bentuk, baik
mamlia,amfibi,reptile dan yang lainnya. Seperti halnya pada tumbuhan semua
makhluk hidup yang berada didunia ini,baik manusia, hewan maupun tumbuhan
semuanya tersusun atas bermacam-macam jaringan yang menyusun dan
membentuk setiap organ tersebut.
Jaringan pada hewan pada dasarnya memiliki perbedaan dengan
jaringan pada tumbuhan, hal ini di karenakan bagian penyususn pada tubuh
yang terdiri dari kumpulan sel yang berbeda antara sel tumbuhan dengan sel
hewan, sehingga penyusun jaringan pun berbeda. Jaringan yang menyusun setiap
anggota tubuh tersebut memiliki fungsi yang berbeda tergantung di mana tempat
jaringan tersebut.Jaringan -jaringan ini sangat bermanfaat dalam setiap organ
tubuh makhluk hidup. Setiap organ tubuh pada hewan memiliki fungsi yang
berbeda.
Hewan yang satu dan lainnya juga pasti memiliki perbedaan struktur
dan fungsi, karena terdapat beberapa macam klasifikasi hewan, contohnya
vertebrata dan invetrebrata. Begitu juga tumbuhan, terdapat pula banyak
pengklasifikasian, contohnya tumbuhan dikotil dan monokotil.
Ilmuan adalah seseorang yang selalu ingin tahu dan melakukan
pembuktian untuk menjawab rasa ingin tahunya. Untuk mengikuti jejak para
ilmuan mahasiswa juga dapat melakukan pembuktian atau survei langsung, tidak
hanya mengandalkan gambar yang tersedia di buku-buku. Oleh sebab itu
dilakukan percobaan untuk mengamati anatomi hewan dan anatomi tumbuhan
misalnya.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ, serta
hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C. Manfaat Praktikum
Dengan adanya praktikum mengenai anatomi hewan vertebrata
mahasiswa dapat mengetahui organ dan sistem organ yang ada dalam tubuh
hewan vertebrata serta mengetahui bagian-bagian dari organ tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh hewan terdiri atas berbagai organ. Organ- organ yang bekerja sama
dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Dalam
praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah.
Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada
hewan vertebrata (Tim Penyusun, 2016).
Pengmatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk
memeudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ
lain. Yang akan diamati pada praktikum ini adalah sistem pencernaan, peredaran
darah, pernafasan, ekskresi, dan reproduksi (Tim Penyusun, 2016).
Sampai saat ini anda telah mempelajari spons, cacing, dan bintang laut
semuanya adalah invertebrata. Ingat bahwa empat karakteristik utama chordata
adalah bahwa mereka memiliki tali saraf dorsal, notochord, kantong faring, dan
ekor postanal. Hewan-hewan yang termasuk subphylum vertebrata disebut
vertebrata. Vertebrata memiliki kolom vertebral dan sel-sel khusus yang
berkembang dari saraf kabel. Kolom vertebral juga disebut tulang belakang,
adalah ciri khas dari vertebrata. Kelas vertebrata termasuk ikan, amfibi, reptil,
burung, dan mamalia. Kolom vertebrata, potochord digantikan oleh kolom
vertebral yang mengelilingi dan melindungi saraf dorsal. Penggantian motochord
terjadi selama perkembangan embrio. Tulang rawan atau tulang adalah bahan
bangunan endoskeletons vertebrata. Tulang rawan adalah bahan keras dan lentur
yang menyusun kerangka atau bagian rangka tulang vertebrata (Alton, 2008).
Hewan-hewan yang termasuk dalam super kelas ini adalah hewan-hewan
yang berkaki empat (Tetra = empat dan poda = kaki). Super kelas Tetrapoda
dibagi dalam empat kelas, yaitu sebagai berikut. 1. Kelas Amphibia, sesuai
dengan arti dari amphibian, yaitu amphi artinya dua dan bios, artinya hidup, jadi
hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah hewan yang siklus
hidupnya mempunyai dua fase, yaitu fase dalam air dan fase di daratan. 2. Kelas
Reptilia, hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah hewan yang
jalannya merayap contohnya, kadal, ular, buaya, penyu, dan lain-lain. 3. Kelas
Aves disebut juga kelompok unggas atau bangsa burung. Pada umumnya hewan-
hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah hewan yang bersayap,
dilengkapi dengan bulu yang berguna untuk terbang, contohnya semua bangsa
burung, ayam, itik, dan lain-lain. 4. Kelas Mamalia, hewan-hewan yang termasuk
dalam kelompok mamalia mempunyai glandula mamae atau kelenjar susu, yang
berfungsi untuk menyusui anaknya (Chaeri, 2018)
Amphibi adalah salah satu hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
suhu tubuhnya tergantung pada suhu lingkungan, mempunyai kulit licin dan
berkelenjar (Pough, 1998). Amphibi terdiri dari tiga ordo, yaitu Caecilia, Caudata
dan Anura. Anura merupakan ordo yang biasa dikenal dengan istilah katak atau
kodok. Salah satu famili dari ordo Anura adalah Rhacoporidae dengan spesies
Polypedates leucomystax (Hadi, 2018).
Wilayah DIY dialiri oleh banyak sungai, beberapa diantaranya yang
banyak dikenal, diurutkan dari barat ke timur adalah Sungai Progo, Sungai
Winongo, Sungai Code, Sungai Gajah Wong dan Sungai Opak (Anonim, 2010;
Brontowiyono, 2010; Siradz et al., 2008). Sungai Opak merupakan salah satu
sungai besar di DIY yang berhulu di Gunung Merapi. Sungai Opak bertemu
dengan beberapa sungai, di bagian utara bertemu dengan Sungai Gendol, di
bagian tengah bertemu dengan Sungai Kuning, Sungai Petir dan Code, di bagian
selatan bertemu dengan Sungai Oyo dan Winongo. Jalur utama Sungai Opak yang
menjadi pertemuan beberapa sungai dapat diasumsikan bahwa beberapa titik
pertemuan tersebut merupakan area yang subur dan rimbun. Beberapa titik
pertemuan sungai yang rimbun tersebut merupakan habitat yang baik bagi
herpetofauna, terutama anggota Anura. Anggota Ordo Anura sering disebut
dengan nama Indonesia katak dan kodok. Di Jawa terutama di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta terdapat enam familia anggota Ordo Anura yaitu Bufonidae,
Ranidae, Dicroglossidae, Rhacophoridae, Microhylidae dan Megophryidae (Zug,
1993; Pough et al., 1998; Iskandar, 1998; Eprilurahman, 2007; Eprilurahman dan
Kusuma, 2011; Yudha, dkk, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keanekaragaman spesies anggota Ordo Anura yang terdapat di sepanjang Sungai
Opak Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Donan, 2018).
Menurut Chaeri, 2018. Tubuh katak bentuknya hampir serupa pada
masing-masing anggota katak, bentuknya menjadi lebih pendek. Hal ini
disebabkan katak tidak mempunyai bagian ekor yang biasa disebut Cauda. Dalam
pembahasan ini dapat ditegaskan bahwa hewan-hewan yang hidup berenang
dalam air tidak satu pun bagian leher yang jelas atau batas antara daerah caput
(kepala) dan truncus (badan) tidak jelas. Bagian caput ujungnya tumpul, tanpa
dilengkapi dengan moncong yang menonjol, pada bagian ini juga memiliki rima
oris (mulut) yang bentuknya lebar biasanya berfungsi untuk memasukkan
makanan. Pada bagian dorsal dari moncong terdapat sepasang nares atau lubang
hidung yang kecil dan berfungsi dalam pernapasan. Sepasang mata atau disebut
juga organon visus yang bulat ukurannya cukup besar dan bentuknya bulat
menonjol. Organon visus atau mata dilengkapi juga dengan alat-alat, seperti: a.
palpebra superior, yaitu berupa lipatan kulit tebal pada bagian tepi atas dari mata;
palpebra inferior, yaitu berupa lipatan kulit tebal pada bagian tepi bawah dari
mata; c. membrana nictitans adalah berupa lipatan kulit yang tipis dan transparan
terletak pada bagian tepi bawah mata, ini dapat ditarik hingga dapat menutupi
seluruh permukaan mata. Pada bagian dekat sebelah caudal dari organ mata
terdapat bagian yang membulat yang berupa kulit disebut membrana tympani,
organ ini merupakan bagian dari alat pendengaran dan tidak dimiliki oleh
kelompok ikan. Bagian truncus atau badan dari katak bentuknya pendek. Adapun
lubang cloaca terletak di bagian terakhir dari badan. Seperti pada jenis hewan
vertebrata terrestrial yang lain, tubuh katak mempunyai dua pasang extremitas,
yaitu sepasang extremitas anterior yang bentuknya pendek, tetapi mempunyai
bagian-bagian yang jelas karena dilengkapi dengan adanya persendian. Adapun
bagian-bagian extremitas anteriornya adalah: a. brachium (lengan atas); b.
antebrachium (lengan bawah); c. manus (telapak tangan); d. carpus (pergelangan
tangan) yang dilengkapi dengan metacarpus dan phalangus atau digiti, yaitu
merupakan jari-jari yang jumlahnya masingmasing ada 5 buah. Di antara jari-jari
biasanya terdapat selaput yang berfungsi untuk berenang dan disebut webs
(selaput renang). Kemudian, pada bagian belakang terdapat extremitas posterior
yang bentuknya lebih besar, bila dibandingkan dengan extremitas anterior.
Adapun bagian-bagian dari extremitas posterior adalah sebagai berikut. a. femur
(paha); b. crus (betis); c. pes (telapak kaki) yang terdiri dari metatarsus dan
phalangus atau jarijari disebut juga sebagai digiti yang jumlahnya 5 buah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 15 November 2018
Waktu : Pukul 07.30 s/d 09.00
Tempat : Gedung Jurusan Biologi FMIPA UNM Lantai 3
B. Alat dan Bahan
Alat:
1. Botol pembunuh
2. Baki bedah
3. Alat bedah
a. Gunting
b. Sedotan minuman
c. Pinset
d. Jarum
e. Skalpel
Bahan:
1. Katak sawah
2. Kapas
3. Kloroform/eter (pembius)
C. Langkah Kerja
1. Pengamatan luar
a. Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan),
membasahi dengan eter/kloroform, lalu memasukkan kedalam botol
pembunuh; menyegerakan pula memasukkan katak ke dalam botol
tersebut, tutup dengan rapat. Biarkan sampai katak mati.
b. Mengeluarkan katak yang telah mati dan meletakkannya di atas baki
bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan menutupnya dengan rapat
(uapnya berbahaya).
c. Mengamati bagian luar katak
1) Mata, kelopak, dan selaput tidur
2) Lubang hidung luar
3) Tympanum (i), selaput pendengar
4) Celah mulut
5) Tungkai depan
a) lengan atas (Branchium)
b) Lengan bawah (Ante branchium)
c) Telapak (Manus)
d) Jari-jari (Digiti) berapa?
6) Tungkai belakang
a) Paha (femur)
b) Betis (crus)
c) Telapak bersatu (pes)
d) Jari-jari selaput renang
7) Kloaka (tentukan letaknya)
8) Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya.
2. Pembedahan
a. Meletakkan katak pada punggungnya di atas kaki beda. Memaku
keempat jarinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudah goyang.
b. Dengan pinset, menjepit membujur kulit perut dekat paha, mengangkat
sedikit, menggunting melintang kulit di bawah pinset, sehingga
terbentuk celah pada kulit perut.
c. Melalui celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul
menggunting kulit ke arah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik
ke cela tadi, menggunting ke arah pangkal ke dua paha.
d. Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan sehingga kulit perut
bisa tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya
pada tempat tertentu kulit melekat pada otot. Sehingga terbentuk
semacam kantong (saccus).
e. Memperhatikan pula bagian tengah otot perut. Tanpa garis putih
membujur sepanjang otot perut (disebut linea alba).
f. Menjepit pinset otot perut di samping linea alba, dan menggunting
melintang, sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang
tumpul ke dalam celah otot perut dan memulai menggunting ke arah
kepala sampai ke bawa rahang. Melanjutkkan pengguntingan sampai
pangkal paha.
g. Menyingkap jaringan otot perut kesamping kiri dan kanan sehingga
terbuka rongga perut tampak jeroan.
3. Pengamatan sistem pencernaan
a. Membuka rongga mulut dengan skalpel dan pinset, sehingga rongga
mulut terbuka, mengamati bentuk gigi, meraba dengan jari pada rahang
atas dan gigi vomer pada langit-langit.
b. Menggunakan pinset untuk menarik lidahnya keluar, mengamati
bentuk dan perlekatannya (mencatat).
c. Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati
bentuk dan warnanya:
1) Hati sebelah kanan, ada beberapa lobus; cari kantung empedu,
bagaimana warnanya.
2) Lambung di sebelah kiri hati; angkat sedikit akan tampak duadenum
dan pankreas.
3) Merunut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan
pertemuannya.
4) Rektum yang belok ke kloaka.

4. Pengamatan sistem peredaran darah


a. mengarah kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput.
b. Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung
skalpel sampai pecah, mengamati bentuk bagian:
1) Bilik (vertikal)
2) Serambi (atrium) kiri dan kanan.
3) Pembuluh nadi utama (truncus arterious) yang keluar dari ventrikel
kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan)
4) Menggambar bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut.
5. Pengamatan sistem pernapasan
a. Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung,
tersembul bagian paru-paru.
b. Dengan sedotan minuman yang ujungnya dimasukkan kedalam lubang
pangkal tenggorokan (buka mulut), meniup pangkalnya perlahan,
maka paru-paru akan menggembung. Mengamati bentuk dan warna
paru-paru , pembuluh darah dan paru-paru.
c. Melepaskan jantung dengan gunting sehingga tampak batang
tenggorok (trakea).
d. Membuat gambar bagan sistem pernapasan katak.
6. Pengamatan sistem ekskresi dan reproduksi
a. Melepaskan organ-organ pencernaan mulai pada lambung sampai pada
rectum, serta mesenterium (jaringan ikat). Yang memegangnya.
b. Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian
belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati:
1) Ginjal dan kelenjar adrenal (garis keputihan)
2) Badan lemak (corpus adiposum)
3) Saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong kemih.
7. Pada katak jantan, ureter ini disebut juga ductus urospermatikus. Testis
terletak disebelah atas ginjal, bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal
melalui vasa efferensia.
8. Pada katak betina, ada sepasang ovarium dibagian kiri dan kanan. Angkat
sedikit ovarium, akan tampak oviduct berupa saluran berkelok-kelok putih,
bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostium) ada di
dekat jantung.
Membuat gambar bagian sistem urogenitalia katak. Memberi nama bagian-
bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
a. Morfologi Rana Cancarivora

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan


Dorsal 1. Lubang hidung
2. Digiti
3. Jari selaput
4. Kloaka
5. Kulit tipis dan
lembab.

Ventral 1. Pemur
2. Jari-jari selaput
3. Kloaka
4. Pes
5. Crus

a. Sistem Pencernaan

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan


1. Paru-paru
2. Jantung
3. Usus halus
4. Lambung
5. Usus besar
6. Kloaka
7. Ovarium
8. Lemak
9. Empedu
10. Hati
b. Sistem Peredaran Darah (Jantung)

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan


1. Atrium kiri
2. Ventrikel
3. Atrium kanan

c. Usus Halus & Usus Besar

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan


1. Usus halus
2. Usus besar

d. Sistem Urogenitalia Jantan

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan


1. testtis
2. vena cava
3. Kloaka

e. Sistem pernapasan

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan


1.mulut
2.lemak tubuh
3.pankreas
4.lambung
5.ginjal
6.hati
7.empedu
8.usus halus
9.usus dua belas jari
10.usus besar
11.kloaka
A. Pembahasan

1. Bentuk luar tubuh katak


Katak memiliki :.

a. Lubang hidungnya ada dua dan berukuran kecil.


b. Tympanum (selaput pendengar) ada dua di samping kiri dan
kanan yang tidak jauh dari mata.
c. Pada tungkai depan, jari-jarinya berjumlah empat ruas dan
tidak berselaput.
d. Pada tungkai berlakang, telapaknya bersatu, memiliki kaki
sebanyak lima ruas dan berselaput renang.
e. Kloaka terdapat di bagian belakang dan berfungsi sebagai
lubang pelepasan dari saluran ginjal, kelenjar kelamin dan anus.
f. Permukaan kulitnya halus dan agak licin dan berwarna-warni
karena adanya butir-butir pigmen dan sel pigmen atau kromotovora.
Perlekatan kulit hanya terjadi pada tungkai belakang dan tungkai
depan, sedangkan pada bagian perut tidak terjadi perlekatan kulit pada
otot. Dan pada bagian tengah otot perutnya terdapat garis putih membujur
sepanjang otot perut yang disebut linea alba.

2. Sistem pencernaan Rana cancarivora


Rongga mulut (rima oris), merupakan tempat makanan masuk pertama
kali. Faring (pharynx), merupakan organ pendek dan sempit serta lanjutan
dari rongga mulut. Esofagus (oesophagus), disebut sebagai usus penelan.
Lambung (gaster), terletak di sebelah kiri dari rongga tubuh, mempunyai
dinding yang tebal merupakan organ penampung makanan. Usus halus
(intestium), merupakan organ setelah pilorus berliku-liku. Bagian anterior
setelah pilorus disebut duodenum. Usus halus ini tidak berdiri sendiri
tetapi digantung oleh selaput tipis yang di sebut mesentrium. Usus kasar,
merupakan lanjutan dari usus halus dan tempat sisa metabolisme dari
makananan bermuara di kloaka.

3. Ruang jantung Rana cancarivora


Jantung terdiri atas dua atrium dan satu ventrikel. Darah dari seluruh
tubuhyang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus
venosus menuju serambi kanan dan kemudian bilik, dan di pompa keluar
melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru ke serambi kanan dan seluruh
tubuh.
4. Sistem pernapasan Rana cancarivora
Paru-paru (pulmo), merupakan dua buah kantong elastis. Permukaaan
bagian dalam mengandung banyak lipatanuntuk memperluas permukaan
respirasi. Pulmo disini langsung berhubungan langsung dengan rongga
mulut, melalui celah glotis.Kulit (integument) sering digunakan oleh
katak untuk membantu sistem pernapasan.
5. Sistem urogenitalia Rana cancarivora jantan
Testis sepasang berbentuk bulat telur berwarna putih kekuningan.
Spermatozoa dihasilkan oleh jaringan testis yang dilindungi oleh selaput
mesorchium. Vas efferentia, berupa saluran-saluran halus dari testis serta
melalui mesorchium, selanjutnya ren dan bermuara di
ducturospermaticus.
6. Sistem urogenitalia Rana cancarivora betina
Ovarium merupakan sepasang kantung besar yang mengandung sel-sel
telur, dan bila banyak akan menutup seluruh bagian abdomen. Saluran
telur (oviduct) sepasang berliku- liku serta berwarna putih, telur-telur
yang telah matang tadi akan masuk ke oviduct, dan sebelum bermuara di
kloaka, akan masuk ke uterus. Badan-badan lemak (corpus adiposum),
menyerupai tangan atau daun berwarna kekuningan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Katak adalah hewan yang dapat hidup pada dua tempat yaitu air dan darat
(amphibia). Bagian-bagian katak yang tampak dari luar adalah mata, pelupuk
mata dan selaput tidur, selaput pendengar, lubang hidung, lengan atas, lengan
bawah, telapak tangan dan digiti, paha, betis, telapak bersatu, jari-jari
berselaput renang, dan kloaka. Katak memiliki berbagai macam sistem
organ, seperti sistem pernapasan, peredaran darah, sistem urogenitalia dan
sistem pencernaan Katak memiliki dua macam peredaran darah yaitu
peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem ekskresi terdiri atas
sepasang ginjal yang berfungsi dalam proses pengeluaran sisa-sisa
metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Sistem reproduksi terdiri
atas alat kelamin jantan dan betina. Katak dapat melakukan fertilisasi dengan
cara eksternal yaitu reproduksi terjadi di luar tubuh.

B. Saran

1. Untuk praktikan, agar lebih hati-hati dalam pembedahan, untuk


menjaga otot katak tidak tergunting pada saat pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Krishar Karim. 2012. Potensi Keanekaragaman Katak di Papua Sebagai


Sumber Senyawa Bioaktif Obat. Fauna Indonesia. Vol. 11 No.2
Chaeri, Ahmad. Modul 1: Ciri-ciri Pola Perkembangan Tubuh Hewan Vertebrata
Donan, Satria Yudha. 2018. Keanekaragaman Jenis Katak dan Kodok (Ordo
Anura)
di Sepanjang Sungai Opak Propinsi Daersh Istimewa Yogyakarta. Jurna
Biologi. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas GadjahMada. Vol. 18
No. 2
Hadi, Addaha. Variasi Morfologi Katak Pohon Bergaris Polypedates
leeucomystax
Gravenhorst, 1829 (Anura; Rhacophoridae) di Sumatera Barat. Online
journal of Natural Science.Padang: FMIPA Universitas Andalas. Vol. 4
No.3
Jawaban Pertanyaan

1. Katak digolongkan kedalam kelas amphibi karena katak dapat hidup di dua
tempat, yaitu katak muda hidup di dalam air dan katak dewasa hidup di darat.
2. Warna kulit katak berubah-ubah karena katak mempunyai kromatophor (sel
pigmen) yang terdiri atas :
a) Xantopras mengandung pigmen kuning.
b) Melanfora mengandung pigmen melanin menyebabkan warna coklat dan
hitam.
c) Guanfora mengandung kristal guanin yang menyebabkan warna biru.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ini adalah :

a) Intern
b) Ekstern
3. Pangkal lidah katak melekat pada ujung crinial dari rahang bawah, manfaat
nya adalah agar lidah katak cepat dijulurkan keluar untuk menangkap
mangsanya.
4. Hati dan pankreas bukan merupakan saluran pencernaan, tetapi termasuk
dalam sistem pencernaan karena pada hati dan pankreas terdapat enzim yang
dapat melumatkan makanan sehingga dapat dicerna oleh usus halus.
5. Katak tidak dapat melakukan pernafasan perut karena katak tidak terdapat
tulang rusuk dan sekat rongga dan mekanisme pernafasannya hanya diatur
oleh otot-otot rahang bawah dan otot perut.
Cara katak menarik dan mengeluarkan nafas adalah :

a) Inspirasi, apabila rongga mulut mengecil maka udara masuk ke celah-


celah terbuka menuju ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas sehingga
oksigen di ikat oleh darah yang ada didalam kapiler dinding paru-paru.
b) Eksresi, apabila rongga mulut mengecil, maka udara didalam paru-
paru yang banyak mengandung karbondioksida keluar melalui koana.
6. Darah bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur ketika
meninggalkan jantung karena hanya memiliki satu ventrikel (bilik) sehingga
darah dari tubuh yang akan keluar melalui aorta bercampur.
7. Pada katak terjadi vertilisasi eksternal karena pada katak pembuahan terjadi di
luar tubuh.

Anda mungkin juga menyukai