PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila ditelusuri secara hirarki, hampir semua makhluk hidup tersusun
atas sel. Sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan. Sekelompok jaringan membentuk organ dan sekelompok organ yang
bekerja bersama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi akan menyusun
suatu sistem organ. Sekelompok sistem organ akan membentuk individu
(makhluk hidup).
Kita telah mengetahui bahwa di dunia ini ada berbagai jenis hewan –
hewan yang hidup tentunya dengan berbagai jenis atau bentuk, baik
mamlia,amfibi,reptile dan yang lainnya. Seperti halnya pada tumbuhan semua
makhluk hidup yang berada didunia ini,baik manusia, hewan maupun tumbuhan
semuanya tersusun atas bermacam-macam jaringan yang menyusun dan
membentuk setiap organ tersebut.
Jaringan pada hewan pada dasarnya memiliki perbedaan dengan
jaringan pada tumbuhan, hal ini di karenakan bagian penyususn pada tubuh
yang terdiri dari kumpulan sel yang berbeda antara sel tumbuhan dengan sel
hewan, sehingga penyusun jaringan pun berbeda. Jaringan yang menyusun setiap
anggota tubuh tersebut memiliki fungsi yang berbeda tergantung di mana tempat
jaringan tersebut.Jaringan -jaringan ini sangat bermanfaat dalam setiap organ
tubuh makhluk hidup. Setiap organ tubuh pada hewan memiliki fungsi yang
berbeda.
Hewan yang satu dan lainnya juga pasti memiliki perbedaan struktur
dan fungsi, karena terdapat beberapa macam klasifikasi hewan, contohnya
vertebrata dan invetrebrata. Begitu juga tumbuhan, terdapat pula banyak
pengklasifikasian, contohnya tumbuhan dikotil dan monokotil.
Ilmuan adalah seseorang yang selalu ingin tahu dan melakukan
pembuktian untuk menjawab rasa ingin tahunya. Untuk mengikuti jejak para
ilmuan mahasiswa juga dapat melakukan pembuktian atau survei langsung, tidak
hanya mengandalkan gambar yang tersedia di buku-buku. Oleh sebab itu
dilakukan percobaan untuk mengamati anatomi hewan dan anatomi tumbuhan
misalnya.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ, serta
hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C. Manfaat Praktikum
Dengan adanya praktikum mengenai anatomi hewan vertebrata
mahasiswa dapat mengetahui organ dan sistem organ yang ada dalam tubuh
hewan vertebrata serta mengetahui bagian-bagian dari organ tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri atas berbagai organ. Organ- organ yang bekerja sama
dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Dalam
praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah.
Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada
hewan vertebrata (Tim Penyusun, 2016).
Pengmatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk
memeudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ
lain. Yang akan diamati pada praktikum ini adalah sistem pencernaan, peredaran
darah, pernafasan, ekskresi, dan reproduksi (Tim Penyusun, 2016).
Sampai saat ini anda telah mempelajari spons, cacing, dan bintang laut
semuanya adalah invertebrata. Ingat bahwa empat karakteristik utama chordata
adalah bahwa mereka memiliki tali saraf dorsal, notochord, kantong faring, dan
ekor postanal. Hewan-hewan yang termasuk subphylum vertebrata disebut
vertebrata. Vertebrata memiliki kolom vertebral dan sel-sel khusus yang
berkembang dari saraf kabel. Kolom vertebral juga disebut tulang belakang,
adalah ciri khas dari vertebrata. Kelas vertebrata termasuk ikan, amfibi, reptil,
burung, dan mamalia. Kolom vertebrata, potochord digantikan oleh kolom
vertebral yang mengelilingi dan melindungi saraf dorsal. Penggantian motochord
terjadi selama perkembangan embrio. Tulang rawan atau tulang adalah bahan
bangunan endoskeletons vertebrata. Tulang rawan adalah bahan keras dan lentur
yang menyusun kerangka atau bagian rangka tulang vertebrata (Alton, 2008).
Hewan-hewan yang termasuk dalam super kelas ini adalah hewan-hewan
yang berkaki empat (Tetra = empat dan poda = kaki). Super kelas Tetrapoda
dibagi dalam empat kelas, yaitu sebagai berikut. 1. Kelas Amphibia, sesuai
dengan arti dari amphibian, yaitu amphi artinya dua dan bios, artinya hidup, jadi
hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah hewan yang siklus
hidupnya mempunyai dua fase, yaitu fase dalam air dan fase di daratan. 2. Kelas
Reptilia, hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah hewan yang
jalannya merayap contohnya, kadal, ular, buaya, penyu, dan lain-lain. 3. Kelas
Aves disebut juga kelompok unggas atau bangsa burung. Pada umumnya hewan-
hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah hewan yang bersayap,
dilengkapi dengan bulu yang berguna untuk terbang, contohnya semua bangsa
burung, ayam, itik, dan lain-lain. 4. Kelas Mamalia, hewan-hewan yang termasuk
dalam kelompok mamalia mempunyai glandula mamae atau kelenjar susu, yang
berfungsi untuk menyusui anaknya (Chaeri, 2018)
Amphibi adalah salah satu hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
suhu tubuhnya tergantung pada suhu lingkungan, mempunyai kulit licin dan
berkelenjar (Pough, 1998). Amphibi terdiri dari tiga ordo, yaitu Caecilia, Caudata
dan Anura. Anura merupakan ordo yang biasa dikenal dengan istilah katak atau
kodok. Salah satu famili dari ordo Anura adalah Rhacoporidae dengan spesies
Polypedates leucomystax (Hadi, 2018).
Wilayah DIY dialiri oleh banyak sungai, beberapa diantaranya yang
banyak dikenal, diurutkan dari barat ke timur adalah Sungai Progo, Sungai
Winongo, Sungai Code, Sungai Gajah Wong dan Sungai Opak (Anonim, 2010;
Brontowiyono, 2010; Siradz et al., 2008). Sungai Opak merupakan salah satu
sungai besar di DIY yang berhulu di Gunung Merapi. Sungai Opak bertemu
dengan beberapa sungai, di bagian utara bertemu dengan Sungai Gendol, di
bagian tengah bertemu dengan Sungai Kuning, Sungai Petir dan Code, di bagian
selatan bertemu dengan Sungai Oyo dan Winongo. Jalur utama Sungai Opak yang
menjadi pertemuan beberapa sungai dapat diasumsikan bahwa beberapa titik
pertemuan tersebut merupakan area yang subur dan rimbun. Beberapa titik
pertemuan sungai yang rimbun tersebut merupakan habitat yang baik bagi
herpetofauna, terutama anggota Anura. Anggota Ordo Anura sering disebut
dengan nama Indonesia katak dan kodok. Di Jawa terutama di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta terdapat enam familia anggota Ordo Anura yaitu Bufonidae,
Ranidae, Dicroglossidae, Rhacophoridae, Microhylidae dan Megophryidae (Zug,
1993; Pough et al., 1998; Iskandar, 1998; Eprilurahman, 2007; Eprilurahman dan
Kusuma, 2011; Yudha, dkk, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keanekaragaman spesies anggota Ordo Anura yang terdapat di sepanjang Sungai
Opak Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Donan, 2018).
Menurut Chaeri, 2018. Tubuh katak bentuknya hampir serupa pada
masing-masing anggota katak, bentuknya menjadi lebih pendek. Hal ini
disebabkan katak tidak mempunyai bagian ekor yang biasa disebut Cauda. Dalam
pembahasan ini dapat ditegaskan bahwa hewan-hewan yang hidup berenang
dalam air tidak satu pun bagian leher yang jelas atau batas antara daerah caput
(kepala) dan truncus (badan) tidak jelas. Bagian caput ujungnya tumpul, tanpa
dilengkapi dengan moncong yang menonjol, pada bagian ini juga memiliki rima
oris (mulut) yang bentuknya lebar biasanya berfungsi untuk memasukkan
makanan. Pada bagian dorsal dari moncong terdapat sepasang nares atau lubang
hidung yang kecil dan berfungsi dalam pernapasan. Sepasang mata atau disebut
juga organon visus yang bulat ukurannya cukup besar dan bentuknya bulat
menonjol. Organon visus atau mata dilengkapi juga dengan alat-alat, seperti: a.
palpebra superior, yaitu berupa lipatan kulit tebal pada bagian tepi atas dari mata;
palpebra inferior, yaitu berupa lipatan kulit tebal pada bagian tepi bawah dari
mata; c. membrana nictitans adalah berupa lipatan kulit yang tipis dan transparan
terletak pada bagian tepi bawah mata, ini dapat ditarik hingga dapat menutupi
seluruh permukaan mata. Pada bagian dekat sebelah caudal dari organ mata
terdapat bagian yang membulat yang berupa kulit disebut membrana tympani,
organ ini merupakan bagian dari alat pendengaran dan tidak dimiliki oleh
kelompok ikan. Bagian truncus atau badan dari katak bentuknya pendek. Adapun
lubang cloaca terletak di bagian terakhir dari badan. Seperti pada jenis hewan
vertebrata terrestrial yang lain, tubuh katak mempunyai dua pasang extremitas,
yaitu sepasang extremitas anterior yang bentuknya pendek, tetapi mempunyai
bagian-bagian yang jelas karena dilengkapi dengan adanya persendian. Adapun
bagian-bagian extremitas anteriornya adalah: a. brachium (lengan atas); b.
antebrachium (lengan bawah); c. manus (telapak tangan); d. carpus (pergelangan
tangan) yang dilengkapi dengan metacarpus dan phalangus atau digiti, yaitu
merupakan jari-jari yang jumlahnya masingmasing ada 5 buah. Di antara jari-jari
biasanya terdapat selaput yang berfungsi untuk berenang dan disebut webs
(selaput renang). Kemudian, pada bagian belakang terdapat extremitas posterior
yang bentuknya lebih besar, bila dibandingkan dengan extremitas anterior.
Adapun bagian-bagian dari extremitas posterior adalah sebagai berikut. a. femur
(paha); b. crus (betis); c. pes (telapak kaki) yang terdiri dari metatarsus dan
phalangus atau jarijari disebut juga sebagai digiti yang jumlahnya 5 buah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Hasil Pengamatan
a. Morfologi Rana Cancarivora
Ventral 1. Pemur
2. Jari-jari selaput
3. Kloaka
4. Pes
5. Crus
a. Sistem Pencernaan
e. Sistem pernapasan
A. Kesimpulan
Katak adalah hewan yang dapat hidup pada dua tempat yaitu air dan darat
(amphibia). Bagian-bagian katak yang tampak dari luar adalah mata, pelupuk
mata dan selaput tidur, selaput pendengar, lubang hidung, lengan atas, lengan
bawah, telapak tangan dan digiti, paha, betis, telapak bersatu, jari-jari
berselaput renang, dan kloaka. Katak memiliki berbagai macam sistem
organ, seperti sistem pernapasan, peredaran darah, sistem urogenitalia dan
sistem pencernaan Katak memiliki dua macam peredaran darah yaitu
peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem ekskresi terdiri atas
sepasang ginjal yang berfungsi dalam proses pengeluaran sisa-sisa
metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Sistem reproduksi terdiri
atas alat kelamin jantan dan betina. Katak dapat melakukan fertilisasi dengan
cara eksternal yaitu reproduksi terjadi di luar tubuh.
B. Saran
1. Katak digolongkan kedalam kelas amphibi karena katak dapat hidup di dua
tempat, yaitu katak muda hidup di dalam air dan katak dewasa hidup di darat.
2. Warna kulit katak berubah-ubah karena katak mempunyai kromatophor (sel
pigmen) yang terdiri atas :
a) Xantopras mengandung pigmen kuning.
b) Melanfora mengandung pigmen melanin menyebabkan warna coklat dan
hitam.
c) Guanfora mengandung kristal guanin yang menyebabkan warna biru.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ini adalah :
a) Intern
b) Ekstern
3. Pangkal lidah katak melekat pada ujung crinial dari rahang bawah, manfaat
nya adalah agar lidah katak cepat dijulurkan keluar untuk menangkap
mangsanya.
4. Hati dan pankreas bukan merupakan saluran pencernaan, tetapi termasuk
dalam sistem pencernaan karena pada hati dan pankreas terdapat enzim yang
dapat melumatkan makanan sehingga dapat dicerna oleh usus halus.
5. Katak tidak dapat melakukan pernafasan perut karena katak tidak terdapat
tulang rusuk dan sekat rongga dan mekanisme pernafasannya hanya diatur
oleh otot-otot rahang bawah dan otot perut.
Cara katak menarik dan mengeluarkan nafas adalah :