JAWABAN :
Penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu adalah sebuah batu uji untuk
mengukur komitmen negara dalam pemajuan, penghormatan, dan perlindungan
HAM. Namun, selama setahun terakhir, tidak ada kemajuan signifikan dalam
penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, baik dalam aspek penuntasan
kasus secara hukum (retributive justice) maupun pemulihan korban (restorative
justice). Minimnya diskursus dan langkah penyelesaian disebabkan oleh masifnya
hingar bingar Pemilu Serentak 2019 yang akhirnya mengakibatkan isu pelanggaran
HAM berat masa lalu terpinggirkan. Kondisi itu diperparah dengan tidak tampaknya
akuntabilitas pemerintah dan DPR untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM
berat masa lalu meskipun diakui sebagai beban sosial politik bangsa, kebijakan dan
juga pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat negara sangat kontraproduktif
tujuan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang berkeadilan.
Masyarakat memandang penyelesaian kasus HAM masa lalu masih simpang siur
dan belum ada penyelesaian yang menjamin rasa keadilan masyarakat. Masyarakat
menilai bahwa kasus pelanggaran HAM masa lalu sulit untuk dituntaskan karena
sudah terlalu lama dan berhadapan dengan kepentingan politik. Sehingga dapat
dijadikan sebagai cermin bagi pemerintah atas kehendak masyarakat untuk adanya
penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.