orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak–anaknya untuk melaksanakan tugas–tugas
perkembangannya menuju pada proses pendewasaan.
Baumrind (Mustikaningrum, 2014: 21-22) menyatakan bahwa pola asuh terbentuk dari adanya dua
dimensi pola asuh, yang pertama yaitu
a. sejauh mana orang tua mendukung dan sensitif pada kebutuhan anak-anaknya,
e. serta bersedia untuk memberikan kasih sayang dan pujian saat anak-anak mereka berprestasi atau
memenuhi harapan mereka
a. pembatasan
Orang tua membatasi tingkah laku anak menunjukkan usaha orang tua menentukan hal-hal yang harus
dilakukan anak dan memberikan batasan terhadap hal-hal yang ingin dilakukan anak,
b. tuntutan
Agar anak memenuhi aturan, sikap, tingkah laku dan tanggung jawab sosial sesuasi dengan standart
yang berlaku sesuai keinginan orang tua,
c. sikap ketat
Berkaitan dengan sikap orang tua yang ketat dan tegas dalam menjaga agar anak memenuhi aturan dan
tuntutan mereka. Orang tua tidak menghendaki anak membantah atau mengajukan keberatan terhadap
peraturan yang telah ditentukan,
d. campur tangan
Tidak adanya kebebasan bertingkah laku yang diberikan orang tua kepada anaknnya. Orang tua selalu
turut campur dalam keputusan, rencana dan relasi anak, orang tua tidak melibatkan anak dalam
membuat keputusan tersebut, orang tua beranggapan apa yang mereka putuskan untuk anak adalah
yang terbaik dan benar untuk anak.
e. kekuasaan sewenang-wenang
menggambarkan bahwa orang tua menerapkan kendali yang ketat, kekuasaan terletak mutlak pada
orang tua.
Menurut Baumrind, pola asuh dibagi dalam tiga macam, yaitu pola asuh authoritarian (otoriter), pola
asuh authoritative, dan pola asuh permisif. Pola asuh authoritarian.22
Menurut Baumrind, bentuk pola asuh authoritarian (otoriter) memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
b) Suka menghukum anak yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan orang tua
d) Kurang simpatik.
e) Mudah menyalahkan segala aktifitas anak terutama ketika anak ingin berlaku kreatif.
a) Hak dan kewajiban antara anak dan orang tua diberikan secara seimbang
b) Saling melengkapi satu sama lain, orang tua yang menerima dan melibatkan anak dalam mengambil
keputusan yang terkait dengan pengambilan keputusa keluarga.
c) Anak diberi hak yang sama dengan orang dewasa, dan diberi kebebasan yang seluas – luasnya untuk
mengatur diri–sendiri.
d) Orang tua tidak banyak mengatur dan mengontrol, sehingga anak tidak diberi kesempatan untuk
mengatur diri sendiri dan kewenangan
Menurut Shochib secara khusus perlakuan orangtua terhadap anak-anaknya sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengalaman masa lalu, perlakuan orangtua terhadap anak-anaknya mencerminkan perlakuan mereka
terima waktu kecil dulu. Bila perlakuan yang mereka terima keras dan kejam, maka perlakuan terhadap
anak-anaknya juga keras seperti itu.
b. Kepribadian orangtua, kepribadian orangtua dapat mempengaruhi cara mengasuhnya. Orangtua yang
berkepribadian tertutup dan konservatif cenderung memperlakukan anaknya dengan ketat dan otoriter.
c. Nilai-nilai yang dianut orangtua, ada sebagian orangtua yang menganut faham aqualitarian yaitu
kedudukan anak sama dengan kedudukan orangtua, ini di negara barat sedangkan di negara timur
nampaknya orangtua masih cenderung menghargai keputusan anak.