Anda di halaman 1dari 3

3.

1 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Susu


Kualitas susu terbagi menjadi dua yaitu kuakitas fisik dan kualitas kimia, menurut
Lingathurai, et al pada tahun 2009 menyebutkan bahwa, kualitas fisik dan kimia pada susu
sapi segar di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pakan, sistem pemberian pakan, bangsa
sapi, metode pemerahan, frekuensi pemerahan, perubahan musim dan periode laktasi pada
sapi perah.

Kualitas susu meliputi grade, kandungan lemak dan berat jenis. Lemak susu akan
meningkat apabila tibgkat mastitis subklinis tinggi. Kemudian semakin banyak jumlah
konsentrat yang diberikan akan meningkatkan berat jenis susu dan menurunkan lemak susu.
Sedangkan grade susu dapat baik apabila melakukan sanitasi lantai kandang dengan frekuensi
sebanyak 3 kali/hari.

Susu sapi perah yang memenuhi persyaratan mutu menurut Badan Standar Nasional
Indonesia tahun 2011 adalah susu yang memiliki berat jenis 1,027 g/ml. Selain itu menurut
Standart Nasional Indonesia (SNI 01-3141-1997), susu harus memenuhi beberapa
persyaratan, harus dilakukan pemeriksaan cemaran mikroba dalam air susu segar,
pemeriksaan nya meliputi uji pemeriksaan dengan angka lempeng total (batas maksimum
mikroba 3,0 × 106 koloni/ml), Escherichia coli (maksimum 10/ml), Salmonella (tidak ada),
Staphylococcus aureus (maksimum 10² koloni/ml).

Kualitas susu menurut Hadiwiyoto tahun 1994, bisa dilihat berdasarkan jumlah
bakteri pada air susu, kualitas susu baik di negara barat maupun di negara maju lainnya
dibagi menjadi 3 macam, yaitu, susu kualitas A atau susu yang berkualitas baik (No. 1),
dimana dalam susu segar terdapat jumlah bakteri tidak lebih dari 10.000/ml. Bakteri-bakteri
koliform dalam susu tidak lebih dari 10/ml. Susu Kualitas B (No. 2), jumlah bakteri dalam
susunya yaitu 100.000-1.000.000/ml dan jumlah bakteri koliform dalam susu tidak lebih dari
10/ml. Susu kualitas C atau susu yang kualitasnya kurang baik (No. 3), apabila didalam susu
jumlah bakterinya lebih dari 1.000.000/ml.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas susu baik internal maupun
eksternal, diantaranya :

1. Keadaan kesehatan sapi, sapi perah yang mengalami sakit maka susu yang dihasilkan tidak
baik mutunya.
2. Pemberi makanan, sapi yang diberi cukup makanan akan menghasilkan susu dengan
kandungan lebih banyak daripada sapi yang belum diberi makanan. Makanan juga ternyata
mempengaruhi cita rasa susu yang dihasilkan.

3. Kandang sapi, sapi dengan kandang yang baik akan menghasilkan susu yang baik pula,
karena sapi merasa nyaman dan tidak stress, sehingga produksi akan banyadan kualitasnya
baik. Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai keadaan kandang ialah bentuk lubang angin
(ventilasi luar ruangan, penerangan, serta saluran pembuangan).

4. Kebersihan hewan, kebersihan sapi sanat berpengaruh terhadap kualitas susu, karena
apabila sapinya kotor, susu yang diperoleh juga akan mengandung jumlah bakteri yang lebih
banyak dan akhirnya menyebabkan mutu yang turun.

5. Keadaan rumah pemerah, rumah pemerah harus bersih, karena rumah pemerah adalah
tempat yang di gunakan untuk mengadakan pemerahan susu. Rumah ini pada umumnya
terpisah dari kandang sapi.

6. Kesehatan pemerah atau pekerja, kesehatan pemerah atau pekerja merupakan hal penting
yang harus di perhatikan agar kontaminasi bakteri yang berasal dari pekerja yang sakit
terhadap susu dapat dihindari dan dikurangi.

7. Kebersihan alat pemerah, alat yang di gunakan dalam pemerahan harus dipastikan bersih
dari kontaminasi bakter agar tidak menurunkan kualitas susu.

8. Penyaringan susu, penyaringan dilakukan dengan tujuan agar dapat membantu mengurangi
kotoran-kotoran atau debu yang terdapat di dalam susu.

9. Penyimpanan susu, penyimpanan susu harus diperhatikan, susu yang disimpan ditempat
yang memiliki suhu rendah akan lebih sedikit jumlah bakterinya dibanding susu yang di
simpan di tempat yang bersuhu tinggi atau suhu kamar.
Daftar Pustaka

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1998. Susu Segar. SNI 01-3141-2011. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional. Diakses pada 9 November 2020.

Hadiwiyoto. 1994. Pengujian Mutu Susu Dan Hasil Olahannya. Yogyakarta: Liberty. Hal: 5.
Diakses pada 8 November 2020.

Lingathurai, S, Vellathurai, P, Vendan, S. E, and Anand, A. A. P. 2009. A comparative study


on the microbiological and chemical Composition of cow milk from Different locations in
Madurai, Tamil Nadu. Indian Journal of Science and Technology. Vol.2 No 2 (Feb. 2009):51-
54. ISSN:0974- 6846. India. Diakses pada 6 November 2020.

Pengertian, Kualitas dan Pemalsuan Susu. https://www.ilmuternak.com/2014/09/pengertian-


susu-dan-penyakit-yang.html. Di akses pada 6 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai