Anda di halaman 1dari 8

Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

Nama Mata Kuliah : Manajemena Transportasi dan Distribusi


Kode Mata Kuliah : 05610007
Nama Dosen : Muchammad Fauzi, S.T., M.Log.
Bahan Kajian : Tingkat Produktivitas Alat Transportasi
Capaian : Mahasiswa dapat menghitung produktivitas alat transportasi (truk)

Produktivitas alat transportasi arus barang dihitung berdasarkan kemampuan ritasi yang dicapai
oleh setiap unit Alat Transportasinya dalam satu hari penuh. Perhitungan ini bertujuan untuk
melihat tingkat efisiensi pemakaian unit alat per hari, per minggu, atau perbulannya. Tingkat
efisiensi unit alat transportasi itu menjadi penting untuk menentukan sebaran distribusi alat
angkut secara merata dan produktif.

Untuk menghitung produktivitas alat transportasi, tentunya diperlukan data yang akurat yang
dapat dipertanggungjawabkan. Parameter yang diperlukan dalam menghitung produktivitas
antara lain:
1. Data permintaan per hari
2. Karakteristik barang yang akan dikirim
3. Struktur jaringan distribusi atau lokasi tujuan
4. Jarak tempuh setiap titik awal hingga tujuan dan sebaliknya
5. Moda transportasi yang akan digunakan beserta dimensinya
6. Rata-rata kecepatan kendaraan

Varibel keputusan yang dicari sebelum menghitung produktivitas antara lain:


1. Kapasitas moda transportasi
2. Kapasitas ritasi per hari
3. Kebutuhan ritasi per hari

Perhitungan produktivitas dalam kasus ini, sebelumnya menggunakan metode saving matrix
untuk menentukan urutan lokasi tujuan, sehingga mengahasilkan jarak tempuh yang minimum.
Berikut adalah contoh kasusnya:

1
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

PT. Utama Jaya baru saja menerima order pengiriman barang dari PT. Adi Sentosa dengan
ukuran panjang 30cm, lebar 20cm, tinggi 20cm, berat 2,4kg dan diinformasikan bahwa barang
harus selalu dalam keadaan posisi berdiri (symbol side up) serta maksimum tumpukan 8 tumpuk.
PT. Adi Sentosa meminta untuk barangnya dikirimkan ke tiga gudang yang berbeda lokasinya,
Gudang A sebesar 6.000 box/hari, Gudang B sebesar 5.000 box/hari, dan Gudang C sebesar
10.000 box/hari. Jarak dari PT. Utama Jaya ke Gudang A sepanjang 21km dan sebaliknya
sepanjang 30km, jarak dari PT. Utama Jaya ke Gudang B sepanjang 12km dan sebaliknya
sepanjang 17km, jarak dari PT. Utama Jaya ke Gudang C sepanjang 25km dan sebaliknya
sepanjang 22km, jarak dari Gudang A ke Gudang B sepanjang 10km dan sebaliknya 9km, jarak
dari Gudang A ke Gudang C sepanjang 8km dan sebaliknya 10km, jarak dari Gudang B ke
Gudang C sepanjang 4km dan sebaliknya 3km. Rencananya truk yang akan digunakan adalah
CDD dengan panjang 560cm, lebar 200cm, tinggi 220cm, dimensi 24CBM, berat maksimal 8ton.

Pertanyaanya:
Berapa jumlah truk yang dibutuhkan dan berapa ritasi untuk mengangkut barang
tersebut dengan kecepatan 40km/jam?

Solusi
Berdasarkan contoh kasus, pahami dahulu struktur jaringannya dan gambarkan!
Gudang A

8km

17km
Gudang B
12km

PT. Utama Jaya 10km

Gudang C

Gambar 1. Struktur jaringan distribusi

2
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

Selanjutnya, ketahui seluruh parameternya sebagai berikut:

Gambar 2. Deskripsi moda transportasi

20cm
Maksimum tumpukan 8
Berat 2,4kg

20cm
30cm

Gambar 3. Deskripsi barang

Selanjutnya, buatlah matrik jarak tempuh dari setiap titik awal hingga tujuan seperti berikut:
Tabel 1. Matrik jarak tempuh
Titik Tujuan
O A B C

O - 21 12 25

A 30 - 10 8
Titik Awal

B 17 9 - 4

C 22 10 3 -

3
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

Pada Tabel 1. Berikan notasi index (i) pada titik awal dan notasi index (j) pada titik akhir, serta
notasi (X) pada setiap jarak tempuh. Sehingga dapat dituliskan Xij untuk setiap jarak tempuh
dari i ke j sebagai berikut:
X11 = 0 X21 = 21 X31 = 12 X41 = 25
X12 = 30 X22 = 0 X32 = 10 X42 = 8
X13 = 17 X23 = 9 X33 = 0 X43 = 4
X14 = 22 X24 = 10 X34 = 3 X44 = 0
Selanjutnya menghitung nilai saving untuk setiap matrik. Asumsi awal, rute pengiriman barang
hanya pada satu tujuan dari titik awal ke tujuan lalu kembali ke awal, berikut ilustrasinya:
Gudang A

17km
Gudang B
12km

PT. Utama Jaya

Gudang C

Gambar 4. Struktur jaringan satu tujuan

Berdasarkan Gambar 1. Terlihat bahwa sebenarnya kita bisa lakukan pemilihan rute distribusi
barang langsung ke tujuan lainnya tanpa harus kembali dulu ke Distribution Center. Maka untuk
menghitung nilai saving, harus di uji setiap penggabungan tujuan menghasilkan nilai saving
seberapa besar.

Total jarak tempuh satu tujuan setiap rute untuk satu ritasi pergi dan pulang
O  A  O : X12 + X21 = 21 + 30 = 51 km
O  B  O : X13 + X31 = 17 + 12 = 29 km
O  C  O : X14 + X41 = 25 + 22 = 47 km
Total jarak tempuh dua tujuan setiap rute untuk satu ritasi pergi dan pulang

4
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

OABO : X12 + X23 + X31 = 21 + 10 + 17 = 48 km


OACO : X12 + X24 + X41 = 21 + 8 + 22 = 51 km
OBCO : X13 + X34 + X41 = 12 + 4 + 22 = 38 km
OBAO : X13 + X32 + X21 = 12 + 9 + 30 = 51 km
OCBO : X14 + X43 + X31 = 25 + 3 + 17 = 45 km
OCAO : X14 + X42 + X21 = 25 + 10 + 30 = 65 km

Maka untuk mengetahui nilai saving-nya adalah:


Penggabungan Tujuan A dan B Penggabungan Tujuan B dan A
OAO = 51 km OBO = 29 km
OBO = 29 km + OAO = 51 km +
80 km 80 km
OABO = 48 km – OBAO = 51 km –
Nilai saving 32 km Nilai saving 29 km

Penggabungan Tujuan A dan C Penggabungan Tujuan C dan B


OAO = 51 km OCO = 47 km
OCO = 47 km + OBO = 29 km +
98 km 76 km
OACO = 51 km – OCBO = 45 km –
Nilai saving 47 km Nilai saving 31 km

Penggabungan Tujuan B dan C Penggabungan Tujuan C dan A


OBO = 29 km OCO = 47 km
OCO = 47 km + OAO = 51 km +
76 km 98 km
OBCO = 38 km – OCAO = 65 km –
Nilai saving 38 km Nilai saving 33 km

Tabel 2. Saving matrik jarak tempuh

5
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

Titik Tujuan
O A B C

O - - - -

A - - 32 47

Titik Awal B - 29 - 38

C - 33 31 -

Setelah menghitung saving matrik, selanjutnya urutkan nilai saving dari yang tertinggi
1. O  A  C  O 47 km 4. O  A  B  O 32 km
2. O  B  C  O 38 km 5. O  C  B  O 31 km
3. O  C  A  O 33 km 6. O  B  A  O 29 km

Berdasarkan urutan tertinggi, buatlah struktur jaringan barunya!


Gudang A

8km

Gudang B
12km

PT. Utama Jaya

Gudang C

Gambar 5. Struktur jaringan distribusi baru

6
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

Berdasarkan urutan tertinggi, tujuan A dan C digabung untuk memperoleh penghematan jarak
tertinggi, selanjutnya karena tujuan B belum dipilih, maka titik C menjadi titik awal dan titik B
menjadi tujuan lalu kembali ke titik awal (origin) seperti yang terlihat pada Gambar 5. Pada
Gambar 5 terlihat total jarak tempuh 49 km.

Dapat disimpulkan, untuk melakukan satu ritasi perjalanan pulang dan pergi sepanjang 49 km,
selanjutnya konversikan ke dalam waktu tempuh. Pada pertanyaan diketahui rata-rata
kecepatannya adalah 40 km/jam. Maka waktu tempuh yang diperlukan adalah sebagai berikut:
49 km
Waktu tempuh= =1,225 jam
40 km
jam
(belum termasuk waktu loading−unloading)
24 jam
Kapasitas ritasi= =19 ritasi
1,225 jam

Selanjutnya, hitung kebutuhan ritasi sesuai dengan kebutuhan (permintaan). Diketahui total
permintaan dalam satu hari adalah 6.000 + 5.000 + 10.000 = 21.000 box. Kapasitas angkut satu
kendaraan adalah:
30× 20 ×20
=0,012 CBM
1.000 .000
24
Kapasitas= =2.000 box
0,012

Perhitungan kapasitas dapat juga menggunakan formulasi berikut:

560 200
Kapasitas= × ×8=1.440 box
30 20
21.000
Kendaraan= =15 kendaraan
1.440

Selanjutnya menghitung produktivitas alat transportasi sebagai berikut:


15ritasi
Produktivitas= ×100 %=78,94 % ritasi
19ritasi

7
Modul Minggu ke-3 Manajemen Transportasi dan Distribusi

Kesimpulan:
Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas pada contoh kasus di atas sebesar
78,94%, artinya masih ada peluang sebesar 21,06% atau sebesar 4 ritasi dlam satu hari
masih bisa digunakan jika terjadi penambahan permintaan.

Anda mungkin juga menyukai