Anda di halaman 1dari 26

1.

Penghambatan berubahnya succinate menjadi fumarate dikarenakan oleh…


a. Fluoroasetat
b. arsenit
c. malonat
d. asam asetat
e. fumarase

Pembahasan :

Enzim suksinat dehidrogenase bekerja untuk mengkatalisis pembebasan dua atom hidrogen
dari gugus suksinat, yaitu satu dari masing-masing kedua gugus metilenya (-CH2-).
Dehidrogenasi pada gugus suksinat ini dihambat oleh malonat yang bentuknya menyerupai
suksinat karena sama-sama memiliki gugus karboksil bermuatan negatif sehingga malonat
dapat menempati sisi aktif enzim. Akan tetapi, malonat tidak terhidrogenasi oleh enzim
suksinat hidrogenase karena malonat bukan substrat sebenarnya, sehingga malonat hanya
akan diam menempati sisi aktif enzim tersebut dan menguncinya sehingga enzim suksinat
hidrogenase tidak dapat bekerja pada substrat seperti biasanya.

INHIBITOR SIKLUS ASAM SITRAT

1.Fluoroasetat :

-Dgn KoA-SH membentuk fluoroasetil-KoA


- Fluoroasetil-KoA berkondensasi dgn oksaloasetatmembentuk fluorositrat ( dikatalisis
oleh sitrat sintase)

-Fluorositrat menghambat akonitase terjadiakumulasi sitrat

-Fluoroasetat didapatkan misalnya pada pestisida

2. Malonat : menghambat suksinat dehidrogenase

3. Arsenit : menghambat α-ketoglutarat dehidrogenasekompleks

Option :

a. Fluoroasetat : menghambat akronitase sehingga tidak terbentuk aconitate


b. Arsenit : menghambat α-ketoglutarat dehidrogenasekompleks
c. Malonat : menghambat suksinat dehidrogenase
d. asam asetat : pada tahap dekarboksilasi oksidatif, Dua atom karbon yang tersisa
dari asam piruvat akan mentransfer kelebihan elektronnya untuk molekul NAD +,
sisa karbon tersebut dalam bentuk CH3COO dan kemudian akan membentuk
NADH, sehingga dua molekul atom karbon tersebut selanjutnya berubah menjadi
asam. Selanjutnya ko-A atau koenzim A diikat oleh asetat dan terbentuklah asetil
ko_a (koenzim A).
e. fumarase : enzim mengubah fumarate menjadi malate

2. Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim antara lain, kecuali…


a. pH
b. Suhu
c. Konsentrasi substrat
d. Senyawa inhibitor
e. Warna

Pembahasan :

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:

 pH : ph optimal pada tiap enzim berbeda beda


 Suhu : kenaikan suhu sampai dicapai suhu optimum enzim yang bersangkutan
akan menyebabkan aktivitas katalisis optimal
 Konsentrasi enzim : dimana kecepatan awal suatu reaksi yang dikatalisasi oleh
enzim dengan konsentrasi enzim. peningkatan konsentrasi enzim akan
meningkatkan laju reaksi
 Konsentrasi substrat : jika substrat meningkat, kondisi lain konstan, kecepatan
reaksi akan meningkat hingga mencapai keadaan dimana enzim dikatakan jenuh
oleh substrat
 inhibitor : inhibisi pada aktivitas enzim dapat beruba molekul kecil, spesifik atau
ion, obat dan bahan beracun.

3. Klasifikasi hormone berdasarkan lokasi dari reseptor yaitu…


a. protein, amine, steroid, eicosanoid
b. Intraseluler dan permukaan sel
c. Hydrophilic dan lyphopilic
d. endocrine, paracrine, dan autocrine
e. kimia dan fisika

Pembahasan :

Hormone Classification :

 Site of Synthesis : endocrine, paracrine, dan autocrine


 Water solubility : Hydrophilic and liphophilic
 The location of the receptors : Receptor on the surface of the target cell and receptor in
the intracellular
 Cemical structure : Protein and polypeptide, amine, steroid, eicosanoid

4. Hormone T3 dan T4, menurut strutur penyusunnya termasuk dalam hormone…


a. Protein
b. Amine
c. Steroid
d. Eicosanoid
e. Katekolamine

Pembahasan :

KLASIFIKASI HORMON BERDASARKAN STRUKTUR KIMIANYA

 Protein and polypeptide


 Amine
 Steroid
 Eicosanoid

PEPTIDE HORMONES

 Consist of specific amino acids


 Synthesized as large precursor proteins
 Stored in membrane-enclosed compartments
 Hydrophillic
 Salah satu contoh homon peptide adalah insulin.
 Di sintesa di Pulau Pankreas sebagai preproinsulin
 Untuk sekresi disimpan di RES → oleh enzim mikrosomal dibelah menjadi proinsulin
sewaktu memasuki membran RES
 Proinsulin diangkut ke golgi kompleks → dikemas menjadi secretory granules
 Di granula, C-Peptida dipisahkan → insulin disekresikan

AMINE HORMONES

 Berasal dari asam amino tirosin


 Termasuk hormon tiroid dan katekolamin
 Disimpan sampai disekresikan
 Salah satu contoh hormone amine adalah hormone tiroid
 Kelenjar tiroid menghasilkan hormon T3 dan T4
 Iodida (I-) secara aktif diangkut ke dalam folikel kelenjar tiroid
 Teroksidasi menjadi yodium (Io) oleh peroksidase

HORMON STEROID

 Precursor: Cholesterol
 Lipophillic
 Immediately released from the cell following synthesis
 Korteks adrenal sintesis : ⭢glukokortikoid, mineralokortikoid, sex steroid
 Terutama dari kolesterol plasma (sebahagian kecil dari asetil koA)
 Kolesterol plasma dirubah menjadi pregnenolon oleh enzim sitokrom P450 (mitkondria
atau RES)

EICOSANOID HORMONES

 Diproduksi dari asam arakidonat,


 Dirilis dari fosfolipid oleh aksi fosfolipase A2, fosfolipase C
 Diproduksi di hampir setiap organ
 Dalam satu siklus, asam arakidonat diubah menjadi prostanoid oleh sekelompok enzim,
sistem siklooksigenase.
 Jalur kedua untuk menghasilkan leukotrien oleh enzim 5 lipoksigenase
 Salah satu contoh hormone eicosanoid adalah prostaglandin
 SAIDS menghambat kerja fosfolipase
 NSAID, seperti aspirin dan turunan ibuprofen, menghambat aktivitas siklooksigenase
dari PGH2 Synthase
 Mereka menghambat pembentukan prostaglandin yang terlibat dalam demam, nyeri &
inflamasi
 Mereka menghambat pembekuan darah dengan memblokir pembentukan tromboksan di
trombosit darah

5. Pengaktifan enzim adenilat siladase untuk membentuk second messanger ini melalui
diisollasi molekul…
a. G siklase
b. Protein G
c. Protein kinase A
d. Protein kinase C
e. Protein kinase G

Pmebahasan :

Protein kinase A phosphorylates substrates in both the cytoplasm and nucleus. regulation
of glycogen, sugar, and lipid metabolism.

Protein Kinase-C (also known as PKC) is a family of protein kinase enzymes that are
involved in controlling the function of other proteins via the phosphorylation of hydroxyl
groups of serine and threonine amino acid residues.

Protein Kinase G (PKG) is serine/threonine-specific protein kinases which is dependent


on cyclic GMP and catalyzes the phosphorylation of serine or threonine residues of
proteins.
6. Reseptor obat muscuric dan adrenergic adalah...
a. Ligand-gated ion channel receptor
b. G-protein linked receptor
c. Enzyme receptor
d. Hormone receptor
e. Autocoid receptor

Pembahasan :

Some notable autacoids are: eicosanoids, angiotensin, neurotensin, NO (nitric oxide),


kinins, histamine, serotonin, endothelins and palmitoylethanolamide.

7. Kelas enzim yang membutuhkan penyusun “non-protein” sebagai katalis adalah


a. 1,2,4
b. 1,2,4,5
c. 1,2,5,6
d. 2,4,5
e. 3,4,5,6

Pembahasan :
8. Yang merupakan substrat dari enzim phenyl alanin hidroxylase adalah
a. Phenyl
b. Alanin
c. Phenyl alanin
d. Hydroxil phenyl
e. L-Alanine

9. Berikut yang merupakan defisiensi enzim phenyl alanin hidroxylase adalah


a. G6PD
b. Fructosemia
c. Lesh Nyhan Syndorome
d. Tay Sachs Disease
e. PKU

Pembahasan :
10. Berikut ini merupakan enzim dari kofaktor ion Fe 2+ , kecuali
a. Cytokrom
b. Ferrodoxin
c. Cytokrom oksidase
d. Peroksidase
e. Katalase

Pembahasan :

11. Penghambatan berubahnya alpha ketoglutarat menjadi Suksinal Co-A dikarenakan oleh?
a. Fluoroasetat
b. Arsenit
c. Malonat
d. Asam Asetat
e. Citrat

Pembahasan :

SIKLUS ASAM SITRAT

 Melalui 8 tahapan reaksi: Asetil ko-A dan oksaloasetat → sitrat, pembentukan kembali
oksaloasetat pada akhir reaksi
 Enzym: citrat synthase, aconitase, isocitrat d-ase, α ketoglutarate d-ase, succinate
thiokinase, succinate d-ase, fumarase, malat d-ase
 Enzym siklus krebs juga ada di sitosol, kecuali: α ketoglutarate d-ase dan succinate d-ase
(membran dalam mt)

TAHAPAN SIKLUS ASAM SITRAT

1. OXALOACETAT -> SITRAT


Asetil ko-A + OA + H2O → sitrat + co-A + H+ (citrate synthase, irreversibel)
2. SITRAT -> CIS ACONITATE -> ISO SITRAT (DIHAMBAT OLEH
FLUOROACETATE)
Sitrat ↔ cis aconitat + H2O ↔ isositrat (aconitase)
3. ISOSITRAT -> ALFA-KETOGLUTARAT
Isositrat + NAD+ ↔ α ketoglutarat + CO2 + NADH (isositrat d-ase, Mg, Mn)
4. ALFA-KETOGLUTARAT -> SUKSINIL CO-A (DIHAMBAT OLEH ARSENITE)
α ketoglutarat + NAD+ + co-A ↔ succinyl co-A + NADH + CO2 (α ketoglutarat d-ase)
5. SUKSINIL CO-A -> SUKSINAT
Succinyl co-A + Pi + GDP ↔ succinate + co-A + GTP (succinate thiokinase)
6. SUKSINAT -> FUMARAT (DIHAMBAT OLEH MALONAT)
Succinate + FAD ↔ fumarate + FADH2 (succinate d-ase)
7. FUMARAT -> MALAT
Fumarate + H2O ↔ malate (fumarate hidratase / fumarase)
8. MALAT -> OXALOACETAT
Malate + NAD ↔ oksaloasetat + H+ + NADH (malat d-ase)
 Dua CO2 dibebaskan
 Terbentuk 3 NADH dan 1 FADH2 → 11 ATP
 Satu ATP / GTP dihasilkan dari fosforilasi tingkat substrat
12. Kelas enzim yang membutuhkan air dalam pemecahan substratnya adalah..
a. 1
b. 5
c. 4
d. 3
e. 2

Pembahasan :
§ 1. Oxidore duc tas e : mengkatalisir reaksi § 2. Trans feras e : mengkatalisir transfer dari
oksidasi – reduksi .
gugus yang mengandung C, N, P.
CH3 – CH – COO + -
NAD+ CH2 – CH – COO – + THF
OH NH3+
OH
(Serine)
(Lactate)
CH3 – C – COO - + NADH + H+ CH2 – COO – + THF–CH2
NH3+
O (Glycine)
(Pyruvate)
Enzim : Serine hydroxymethyl transferase.
Enzim : Lactate dehydrogenase

§ 4. Lyas e : addisi dari suatu gugus pada suatu


ikatan rangkap atau sebaliknya tanpa
menggunakan air
H

CH3 – C – COO - CH3 - CH + CO2

O O
(Pyruvate) (Acetaldehyde)

Enzim : Pyruvate decarboxylase

§ 5. Is o me ras e : mengkatalisis interkonversi isomer-


isomer optik, geometri atau posisi
(keseimbangan antara dua
isomer)

L ALANIN alanin rasemerase D ALANIN

13. Sekresi Interleukin 2 pada sel limfosit T dari tymus menggunakan system…
a. Parakrin
b. Autokrin
c. Endokrin
d. Endositosis
e. Eksositosis
Pembahasan :

Interleukin merupakan molekul sitokin yakni berupa protein yang diproduksi dan
disekresi oleh berbagai jenis sel terutama sel sel imunitas, dan dapat berfungsi sebagai
komunikasi antar sel sel imun.

Salah satu jenis interleukin adalah interleukin 2. Merupakan interleukin yang


disekresikan oleh sel T yang ada di tymus dan akan bekerja pada reseptor sel itu sendiri
(mekanisme autokrin), respon yang diberikan adalah proliferasi dan diferensiasi sel T.
(SUMBER : IMUNOLOGI ABBAS)

 Mekanisme parakrin : molekul disekresikan oleh suatu sel, dan bekerja pada reseptor sel
yang ada di dekatnya
 Mekanisme endokrin : molekul disekresikan oleh suatu sel, kemudian diedarkan kedalam
darah, lalu dan bekerja pada reseptor sel targetnya
 Endositosis : transport makromolekul dan materi kedalam sel dengan membentuk
vesikula baru dari membrane plasma
 Eksositosis : transport makromolekul dari dalam keluar sel melalui vesikel dari dalam sel
yang bergabung dengan membrane plasma kemudian bahan dikeluarkan

14. Urease merupakan salah satu jenis enzim pencernaan yang mengkatalisir pemecahan ikatan
dengan penambahan air. Itu berarti bahwa urease termasuk kedalam kelompok enzim…
a. Hydrolase
b. Lyase
c. Transferase
d. Oxidoreductase
e. Isomerase

Pembahasan :

§ 3. Hydrolas e : mengkatalisir pemecahan § 4. Lyas e : addisi dari suatu gugus pada suatu
ikatan dengan penambahan air. ikatan rangkap atau sebaliknya tanpa
menggunakan air
NH2 – C – NH2 + H2O CO2 + 2 NH3 H
O
CH3 – C – COO - CH3 - CH + CO2
(Urea)
O O
Enzim : Urease (Pyruvate) (Acetaldehyde)
(Kebanyakan enzim pencernaan adalah
golongan Hydroxylase) Enzim : Pyruvate decarboxylase
§ 2. Trans fe ras e : mengkatalisir transfer dari § 1. Oxidore duc tas e : mengkatalisir reaksi
oksidasi – reduksi .
gugus yang mengandung C, N, P.
CH2 – CH – COO – + THF CH3 – CH – COO - + NAD+
OH NH3+
OH
(Serine)
(Lactate)
CH2 – COO – + THF–CH2 CH3 – C – COO - + NADH + H+
NH3+
(Glycine) O
(Pyruvate)
Enzim : Serine hydroxymethyl transferase.
Enzim : Lactate dehydrogenase

§ 5. Is o me ras e : mengkatalisis interkonversi isomer-


isomer optik, geometri atau posisi
(keseimbangan antara dua
isomer)

L ALANIN alanin rasemerase D ALANIN

15. Sel dimasukkan ke larutan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Maka yang terjadi adalah

a. Sel menjadi keriput karena air keluar dari sel
b. Sel menjadi keriput karena garam dari luar masuk ke sel
c. Sel menjadi mengembang karena air keluar dari sel
d. Sel menjadi mengembang karena garam dari luar masuk ke sel
e. Sel menjadi mengembang karena air masuk ke dalam sel

Pembahasan :

Osmosis merupakan peristiwa bergeraknya zat pelarut yang terletak didalam sebuah larutan.
dimana larutan itu mempunyai daya konsentrasi lebih rendah yang melewati sebuah
membrane semipermaebel ke larutan yang mempunyai daya konsentrasi lebih tinggi.

 Faktor yang mempengaruhi osmosis : Ukuran molekul, kelarutan lipid, luas permukaan
membrane, factor suhu
 Pada keadaan hipertonik : keadaan dimana konsentrasi zat terlarut di luar sel lebih tinggi
dari pada di dalam sel, sehingga air akan keluar dari dalam sel sehingga sel akan krenasi
 Pada keadaan hipotonik : keadaan dimana konsentrasi zat terlarut di luar sel lebih rendah
dari pada di dalam sel, sehingga air akan masuk ke dalam sel sehingga sel akan lisis.

16. Dalam Interaksi Obat-reseptor, reseptor disebut sebagai komponen makromolekul yang akan
memberikan respon spesifik bila berikatan dengan molekul obat. Apabila suatu obat
memiliki ciri :
 Bekerja pada reseptor yang sama
 Memblok ikatan agonis terhadap reseptornya
 Menurunkan potensi agonis
Berdasarkan ciri tersebut maka sifat interaksi obat-reseptor ini adalah…

a. Agonis sebagian
b. Agonis terbalik
c. Antagonis kompetitif
d. Antagonis non kompetitif
e. Spare Receptor

Pembahasan :
Agonis terbalik (invers e agonis t) Antagonis (anti agonis )

1. Antagonis kompetitif
®Bekerja pada res epto r yang s ama
• Agonist
® Memblok ikatan agonis terhadap res epto rnya
• Antagonist ® Menurunkan potens i ag onis
® Dapat diatas i dengan kons entras i agonis
yang lebih tinggi, terg antung dari afinitas
mas ing-mas ing obat
(mis : obat adrenergik vs penghambat adrenergik;
adrenalin vs propranolol)

2. Antagonis non-kompetitif
®Bekerja pada res epto r yang berbeda
Ø Bekerja dg meniadakan aktivitas intrins ik ®Menghas ilkan efek yang s aling berlawanan
res eptor bebas (unoccupied receptor) (fis io log ik atau farmakolo gik)
Departemen Farmakologi & Te rapeutik, Departemen Farmakolog i & Te rapeutik,
Fakultas Ke do kteran, Unive rs itas Sumate ra Utara. Fakultas Kedokteran, Unive rs itas Sumate ra Utara.

Re s e pto r c adang an (s p are re c e p to r)

Re s e pto r yang tidak be rikatan de ng an o bat,


yang s e harus nya dipe rlukan untuk
me mpe ro le h e fe k maks imal

De parte me n Farmako lo gi & Te rape utik,


Fakultas Ke do kte ran, Unive rs itas S umate ra Utara.
Re s e pto r c adang an (s p are re c e p to r)

Pada pe mbe rian o bat, hubung an di antara


re s e pto r yang diduduki de ng an re s po n
pada s e bag ian be s ar s is te m faaIi tidak line ar

Pada pe ndudukan re s e pto r, ada fung s i lain


yang tidak dike tahui dan pada g ambar,
ditampilkan s e bag ai hipe rbo la

De parte me n Farmako log i & Te rape utik,


Fakultas Ke do kte ran, Unive rs itas S umate ra Utara.

17. Molekul obat bisa langsung menembus membran apabila …


a. molekul kecil, lipofilik
b. molekul kecil, polar
c. molekul besar, polar
d. molekul kecil, hidrofilik
e. molekul besar, lipofilik

Pembahasan : membran bersifat lipid bilayer. Syarat molekul yg dapat menembus membran
lngsung adalah molekul kecil, lipofilik ( polar head dapat bergerak fleksiel namun untuk
menembus nonpolar tail harus bersifat sama dalam artian harus lipofilik ataupun non polar)
dan non polar ( non polar biasanya lipid)
18. Yang bukan merupakan tanda reaksi inflamasi adalah
a. Calor
b. Tumor
c. Dolor
d. Tremor
e. Rubor

Pembahasan :

19. Bagian enzim yang tidak terikat dengan kofaktor adalah …


a. Apoenzim
b. Holoenzim
c. Isoenzim
d. Kofaktor
e. Komponen non protein

Pembahasan :
 Holoenzim adalah enzim komplek yang terdiri dari protein dan non protein.
 Apoenzim adalah bagian enzim yang berupa protein.
 Kofaktor adalah bagian enzim yang berupa senyawa logam, contoh: Mg, Fe.
 Koenzim adalah bagian enzim yang berupa senyawa organik, contoh: NAD, Ko-A,
Vitamin.
 Gugus prostetik adalah bagian enzim yang berupa non protein.
20. Jalur metabolisme asam arakidonat yang akan menghasilkan senyawa tromboxan…
a. Jalur HPETE
b. Jalur Cyclo-exygenase
c. Jalur leukotrin
d. Jalur lipoxygenase
e. Lipoksin

Pembahasan :

21. Sequence suatu DNA adalah AGC TTC GAC CCG. Ternyata terjadi suatu mutasi sehingga
sequence DNA tersebut menjadi AGC TTC GAC CGG. Mutasi jenis apa yang terjadi?
a. Tidak ada mutase
b. Deletion
c. Insertion
d. Expansion
e. Point mutation
Pembahasan :

Tipe mutase sequence DNA

1. Deletion – Dna missing


2. Insertion – extra DNA inserted
3. Expansion – Dna repeat size has increased
4. Point mutation – change in one base

22. Berdasarkan sekresinya, insulin termasuk tipe hormone


a. Parakrin
b. Autokrin
c. Endokrin
d. Endokrin dan parakrin
e. Endokrin dan autokrin
Pembahasan :

 Autokrin, berarti sel penghasil molekul messenger juga memiliki reseptor untuk molekul
messenger tersebut dan merespon untuk sel itu sendiri, yang konsekuensinya bisa
mengaktivasi atau menghambat sel tersebut.

 Parakrin, berarti molekul messenger berkeliling dalam jarak yang dekat melalui ruang
ekstraseluler menuju sel lain yang tak jauh dari sel penghasil molekul messenger tersebut.
Mengapa jaraknya cuma dekat? Bisa karena molekul tidak stabil, terdegradasi oleh
enzim, atau terikat pada matriks ekstraseluler (ECM).

 Endokrin, berarti molekul messenger bisa bejalan jauh dan molekul ini bepergian
melalui pembuluh darah. Molekul endokrin ini sering kali disebut dengan hormon

23. Seorang yang sakit diberikan obat lalu kemudian sembuh. Kejadian diatas sesuai dengan
hukum termodinamika ke-
a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
Pembahasan :

 Hukum termodinamika 0 : dua substansi dengan dua sistem berbeda


mencapai titik kesetimbangan bila dihubungkan ke sistem lain cth : thermometer
berkontak dengan ruang a (21 derajat) dan ruang b(24 derajat) kedua ruangan
akan mencapai kesetimbangan suhu 24 derajat jika dibuat interkoneksi
 Hukum termodinamika 1 : jika suatu energi ditransfer ke suatu sistem maka
sistem tersebut akan berubah tapi tidak akan hilang (kekekalan energy) cth :
pemberian obat pada orang sakit, hormone yang membuat energy panas saat ibu
melahirkan
 Hukum 2 : Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa
aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta
adalah reversible 
 Hukum 3 : Perubahan entropi yang terkait dengan sistem
kental akan menjalani proses isotermal reversibel mendekati nol ketika suhu
perlakuan mendekati 0 K. contohnya penyimpanan organ di tempat bersuhu
rendah dapat mencegah pembusukan oleh mikroorganisme

24. Berikut yang merupakan contoh obat antagonist non competitive adalah
a. Morphine and burpenorphrine (partial agonist)
b. CCb dan beta blocker ( sinergis)
c. Adrenaline + receptor (agonist)
d. Adrenergic drug vs adrenergic blocker ( competitive antagonist)
e. Antacid dan gastric acid (non competitive antagonist)
Pembahasan :

 agonist adalah keadaan dimana suatu zat berikatan pada receptor dan menghasilkan
respon biologis
 partial agonist : suatu keadaan dimana zat atau obat berikatan dengan receptor tapi tidak
menghasilkan efek yang penuh
 sinergis : keadaan dimana kerja 2 obat saling mendukung
 competitive antagonist : keadaan dimana kerja 2 zat atau obat saling berlawanan dan
memiliki reseptor sama
 non competitive antagonist : keadaaan dimana kerja 2 zat saling berlawanan tapi
reseptornya berbeda

25. Berikut ini merupakan molekul fosfat yang memiliki energy paling tinggi
a. ADP
b. Fruktosa-1-fosfat
c. Gliserol-3-bifosfat
d. Fosfoenolpiruvat
e. ATP

Pembahasan :
26. Di bawah ini yang memiliki potensial redox paling negatif dalam oksidasi adalah…
a. Oksigen
b. Ubiquinon
c. NADH
d. Sitokrom C
e. Sitokrom A

Pembahasan :

27. Laju rantai pernapasan dikontrol oleh…


a. ATP
b. AMP
c. ADP
d. O2
e. CO2

Pembahasan :
28. Mekanisme resistensi obat ddisebabkan oleh Mutasi kromosom(Vertical transmission) dan
Horizontal transmission (bakteri memperoleh kemampuan resistensi dari bakteri lain).
Mekanisme horizontal transmission yang menggunakan Bakteriofag adalah…
a. Transduksi
b. Transposisi
c. Mutasi sel spontan
d. Konjugasi
e. Resistensi alami

Pembahasan :

Resistensi dapat terjadi karena adanya gen resisten. Gen resisten pada bakteri berfungsi
melindungi terhadap inhibitory effect dari antibiotik.

 Bakteri memperoleh gen resisten dengan beberapa cara, antara lain lewat mutasi DNA
bakteri. Mutasi ini diwariskan ke seluruh keturunan yang dihasilkan dari sel inti yang
dikenal sebagai proses evolusi vertikal. Bakteri juga dapat melakukan evolusi horisontal,
yaitu dengan pertukaran gen antara sel-sel bakteri yang berdekatan.
 Sebuah mutasi DNA spontan dapat terjadi pada sebuah plasmid dalam suatu sel bakteri.
Plasmid ialah DNA ekstrakromosomal yang hanya terdapat pada sel bakteri. Mutasi ini
dapat terjadi dari gen yang resisten antibiotik. Mulamula plasmid bereplikasi dalam sel
inang dan ditransfer ke sel bakteri lain. Plasmid tersebut dapat memindahkan informasi
genetik antara bakteri yang berbeda. Jenis transfer genetik tersebut dinamakan konjugasi
(Pelczar dan Chan, 1986).
 Metode lain dari transfer genetika adalah transduksi, yaitu perpindahan informasi genetik
oleh virus penginfeksi bakteri yang disebut bakteriofag. Fage berikatan pada membran sel
bakteri lalu melakukan injeksi. Ada 2 hal yang dilakukan oleh fage, yaitu DNA dapat
menjadi non infektif dan menggabungkan gen yang membawanya ke dalam DNA bakteri
itu sendiri atau virus dapat berkembang biak dan merusak sel inang (Kenneth, 1995).
 Transfer informasi genetik juga dapat terjadi melalui transposon antara DNA virus dan
DNA bakteri. Transposisi berarti transfer genetik yang menggunakan transposon, yaitu
bahan yang lebih kecil dari DNA untuk membawa gen resisten antibiotik. Transposon
dapat keluar dari plasmid dan bergabung dengan DNA inang yang baru atau ke dalam
plasmid setelah konjugasi. Informasi genetik yang dibawa transposon masih dapat hidup
meskipun plasmid yang mentransfer informasinya sudah mati.
 Resistensi alami merupakan sifat dari antibiotik yang memang kurang atau tidak aktif
terhadap suatu bakteri dan bersifat diturunkan. Contohnya Pseudomonas aeruginosa yang
tidak pernah sensitif terhadap kloramfenikol serta 25% dari Streptococcus pneumoniae
secara alami resisten terhadap antibiotik golongan makrolid (erythromycin,
clarithromycin, dan azithromycin). Masalah resistensi ini dapat diprediksi, sehingga
dalam pemberian antibiotik dapat dipilih antibiotik dengan cara kerja yang berbeda
29. Sel limfosit berasal dari proliferasi sel…
a. Hematopoietic stem cells
b. Thrombopoietin stem cells
c. Myeloid stem cells
d. Pluripotent stem cells
e. Megakaryocyte

Pembahasan:

30. Enzim yang membentuk 2 ADP dari AMP dan ATP adalah …
a. Adenylate siklase
b. Adenylate kinase
c. Ceratin phosphokinase
d. ATP sintase
e. Kompleks piruvat dehydrogenase

Pembahasan :

 Adenylate kinase ( EC 2.7.4.3 ) (juga dikenal sebagai ADK atau myokinase ) adalah
enzim fosfotransferase yang mengkatalisis interkonversi nukleotida adenin (ATP, ADP,
dan AMP). Reaksi yang dikatalis adalah: ATP + AMP ⇔ 2 ADP.
 Creatin phosphokinase juga dikenal dengan nama creatine kinase (CK) adalah enzim
yang mengkatalisis reaksi creatine dan adenosine triphosphate (ATP) menjadi
phosphocreatine dan adenosine diphosphate (ADP). Fosfokreatin yang dibuat dari reaksi
ini digunakan untuk memasok jaringan dan sel yang membutuhkan sejumlah besar ATP
seperti otak, otot rangka, dan jantung dengan ATP yang mereka butuhkan.
 Enzim adenilat siklase, berperan dalam mengubah ATP menjadi cAMP. Jalur cAMP
pada aktivasi GPCR.
 ATP sintase adalah enzim yang mengkatalisis pembentukan molekul penyimpan energi
adenosin trifosfat (ATP) menggunakan adenosin difosfat (ADP) dan fosfat anorganik (P i
). ADP + P i + 3H ⇌ ATP + H 2 O + 3H
 Kompleks piruvat dehidrogenase adalah sekelompok enzim dehidrogenase dengan massa
sekitar 5.000 hingga 10.000 kDa, yang mengkonversi asam piruvat menjadi asetil-KoA
melalui reaksi organik yang disebut dekarboksilasi oksidatif piruvat. Reaksi yang terjadi
adalah di dalam mitokondria adalah, CH3-CO-COOH + CoASH + NAD → CH3-CO-S-
CoA + CO2 + NADH

31. Substrat dari kompleks 2 pada rantai respirasi adalah… (soal pre-posttest)
a. NADH
b. FADH
c. Ubiquinon
d. FMN
e. Sitokrom C

Pembahasan :

32. Penyerapan obat di usus halus adalah obat yang bersifat… (soal pre-posttest)
a. Asam kuat
b. Asam lemah
c. Basa kuat
d. Basa lemah
e. Ionic

Pembahasan :
Usus halus memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa)
Berdasarkan Henderson-Hasselbalch Equation :
1.Dalam lingkungan asam, bahan basa akan
berionisasi----- susah diserap oleh membran sel.
2.Dalam lingkungan asam bahan asam,tidak
berionisasi------- > mudah diserap oleh membran sel
3. Dalam lingkungan basa,bahan basa tidak berionisasi--------mudah diserap oleh
membran sel
4.Dalam lingkungan basa,bahan asam akan berionisasi-------- susah diserap oleh
membran sel

Anda mungkin juga menyukai