Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Kanker paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia, mencapai hingga 13


persen dari semua diagnosis kanker. Selain itu, kanker paru juga menyebabkan 1/3 dari
seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki. Berdasarkan data Global Cancer Observatory
(Globocan) pada tahun 2018, sekitar 1,8 juta jiwa di dunia meninggal akibat kanker paru
sepanjang tahun 2018. Sementara di Indonesia, sejumlah 26.095 orang di Indonesia
meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya, dengan 30.023 kasus baru. Dimana
Indonesia menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara. Di Indonesia kanker paru saat ini
menempati urutan ke 3 untuk jenis kanker terbanyak secara umum. Berdasarkan data WHO,
kanker paru merupakan jenis kanker terbanyak laki-laki di Indonesia, dan terbanyak kelima
untuk semua jenis kanker pada perempuan.

Melihat tingginya kasus kanker paru di Indonesia, Pemerintah Indonesia mencoba


melakukan berbagai penanganan untuk menekan angka peningkatan kasus tersebut dengan
melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan terutama pada orang yang merokok,
penyediaan alat diagnostik, penyiapan tenaga ahli, dan menyediakan modalitas pembedahan,
radioterapi, kemoterapi, terapi target, dan terapi kombinasi. Begitu juga di dunia
Internasional, penanganan tersebut disesuaikan dengan standar Internasional dan salah satu
pengobatan terbaru di Indonesia yaitu dengan cara imunoterapi yang sudah mulai
berkambang.

Dampak yang dapat terjadi dari kasus kanker paru ini dapat berupa tejadinya
komplikasi penyakit pada pasien. Contohnya seperti efusi pleura yang dimana kanker paru
sendiri dapat memicu penyumbatan di saluran utama sehingga menyebabkan penumpukan
cairan disekitar paru. Bahkan efusi pleura ini bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan
korpus vertebra. Selain itu kanker paru juga dapat menyebabkan komplikasi penyakit
pneumonia. Dikarenakan eusi pleura berpotensi menekan paru-paru sehingga menurunkan
fungsi paru yang menyebabkan resiko terjadinya pneumonia. Selain itu dari berbagai macam
metode pengobatan kanker paru, beberapa darinya dapat menimbulkan dampak efek samping
pada tubuh pasien. Contohnya dengan metode pengobatan menggunakan kemoterapi.
Memang metode ini adalah pengobatan yang cukup efektif, namun hal ini dapat
menyebabkan beberapa efek negatif bagi penggunanya seperti kehilangan nafsu makan,
rambut rontok, sesak nafas, kelainan detak jantung, bahkan dapat menyebabkan gangguan
psikologis seperti depresi, stres, dan cemas.
Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami definisi dari kanker paru


2. Mahasiswa dapat memahami etiologi dari kanker paru
3. Mahasiswa dapat memahami manifestasi klinis dari kanker paru
4. Mahasiswa dapat memahami pathway dari kanker paru
5. Mahasiswa dapat memahami komplikasi dari kanker paru
6. Mahasiswa dapat memahami penanganan/pengobatan dari kanker paru
7. Mahasiswa dapat memahami bagaimana pemeriksaan klinis dari kanker paru
8. Mahasiswa dapat memahami masalah keperawatan yang muncul dari kasus
kanker paru

Sumber:

M.Bachrudin, dan Moh. Najib.2016. Keperawatan Medikal Bedah I. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai