PENDAHULUAN
gerakan kebudayaan yang dimulai dari Italia pada akhir abad pertengahan dan
menyebar keseluruh Eropa. Penemuan kertas dan penggunaan barang metal pada
secara serentak di Eropa. Tetapi gerakan renaisans atau kelahiran kembali ditandai
dibidang intelektual dan kebudayaan masyarat Eropa yang meliputi seni, sastra,
filsafat, musik, politik, ilmu pengetahuan, agama, dan aspek intelektual lainnya.
sebelum menyebar keseluruh dunia anatar abad ke 19 dan 20. Modernisasi ditandai
dengan terjadinya ledakan kemajuan sains dan teknologi, serta peningkatan harapan
hidup dan standar hidup umat manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan, sains dan
Salah satu dampak paling nyata dari modernisasi ialah terjadi peningkatan
persaingan antar umat manusia pada semua aspek kehidupan, baik aspek ekonomi,
politik, sosial, ataupun budaya. Manusia pada akhirnya harus berupaya secara
maksimal, belajar dan melatih skill agar mampu bersaing pada level global. Hal ini
1
2
dapat dicapai ketika negara di mana manusia tersebut berada memiliki mutu
pendidikan pada semua jenjang perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi
fenomena yang fundamental dan asasi bagi manusia. Dalam prosesnya, pendidikan
seharusnya bukan sekadar pengajaran atau dimaknai sebagai proses transfer ilmu,
tetapi lebih mengedepankan proses penumbuhan kesadaran dan minat anak didik
dalam mengaktualisasikan dirinya. Bahan yang diajarkan pun tetap mengacu pada
nilai-nilai luhur (great values) yang bersumber dari agama dan budaya.
jasmani, memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intellect), dan moral anak
yang selaras dengan perkembangan alam dan masyarakatnya. 1 Hal ini sejalan dengan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
Totalitas manusia yang utuh, idealisme dan iman yang tidak goyah, memiliki
berakar kepada agama, falsafah, dan pandangan hidup bangsa adalah produk-produk
orang lain. Pendidikan juga diharapkan dapat mempersiapkan manusai agar memiliki
peranan di masa depan. Hal ini senada dengan UU No.20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, “bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan
tertentu saja, melainkan suatu proses yang dilakukan sepanjang hayat (long life
education). Selain itu, Islam juga menekankan akan pentingnya membaca, menelaah,
meneliti segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Proses ini merupakan proses
yang hanya bisa dilakukan oleh manusia, karena manusia adalah makhluk yang
َّه ْوافِىالدِّيْنِ َولُِيْن ِذ ُر ْوا َق ْو َم ُه ْماِ َذ َار َجعُ ْوااِلَْي ِه ْملَ َعلَّ ُه ْميَ ْح َذ ُر ْو َن ٍ ِ ِ
ُ َفلَ ْواَل َن َفَرم ْن ُك ِّل ف ْرقَة ِّمْن ُه ْم طَا ِٕى َفةٌلِّيََت َفق
Terjemahan : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
5
Dalam surah lain, surah al-Mujadalah/58, ayat 11, Allah SWT juga berfirman:
ٍ يرفَ ِع ال ٰلّه الَّ ِذين اٰمُنو ِامْن ُكم ولَّ ِذين اُوتُواالْعِْلم در ٰخ
ت ََ َ ْ َ َ ْ َ َْ ُ َْ
Terjemahan :“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.” (QS.Al-Mujadalah/58 :11).5
dalam pencapaiannya harus melalui proses pendidikan yang ilmiah pula. Melalui
metodologi dan kerangka keilmuan yang teruji, karena tanpa melalui proses ini,
Kemajuan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu memang sangat cepat dan
pesat. Manusia harus berjuang dan terus belajar agar tidak tertinggal. Sebagai
makhluk yang belajar, manusia juga merupakan makhluk yang dapat dan harus
dididik dan mendidik. Elemen pendidikan berperan penting dalam proses ini adalah
guru. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya
adalah karena guru. Guru berperan dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya
setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap, dari tidak tahu menjadi tahu
4
Departemen Agama RI , Al Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Pustaka Assalam, 2010), h.
277, Juz 11.
5
Departemen Agama RI , Al Qur’an dan Terjemahnya,h.793, Juz 28.
6
sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya
terjadi proses peserta didik belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan
terjadi interaksi edukatif antara guru dan peserta didik, sehingga terdapat perubahan
dalam diri peserta didik baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan
ketrampilan atau sikap. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas
dengan sebaik-baiknya.
Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus pandai
memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak
peserta didik belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekadar menolong
para peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan
apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan peserta
didik. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasyarat bagi peserta
guru memandang semua peserta didiknya pandai dan cerdas. Para peserta didik
merasakan semua pelajaran yang diajarkan menarik. Kelas tersebut akan hidup.
Keluar dari kelas tersebut, semua peserta didik mendapatkan pengalaman pertama
6
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Grup, 2014), h.19
7
yang luar biasa dan tidak akan lupa seumur hidupnya. Apabila kelas seperti itu terjadi
pada jutaan kelas di sekolah-sekolah di Indonesia, pasti negara ini akan menjadi
negara maju yang diperhitungkan oleh dunia.7 Salah satu tolak ukur bahwa peserta
didik telah belajar dengan baik ialah jika peserta didik itu dapat mempelajari apa yang
seharusnya dipelajari, sehingga indikator hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai
konsepsi tentang alam, serta hakikat, dan tujuan manusia dalam kehidupan. Suatu
kepada manusia untuk menguasai dunia fisik, dan memberi pengaruh dalam hampir
tiap segi dari kebudayaan manusia, selalu menggoda mereka yang bukan ahli
matematika.9
memiliki motivasi untuk belajar matematika. Akan tetapi, sejauh ini matematika
7
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Sekolah berbasis Multiple Intellegences di Indonesia,
hal. ix
8
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, h.19
9
Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam Perspektif, (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2012), h. 228
8
menyenangkan dan ada juga yang memandang matematika sebagai pelajaran yang
sulit. Bagi yang menganggap matematika menyenangkan maka akan tumbuh motivasi
dalam diri peserta didik tersebut untuk mempelajari matematika dan optimis dalam
sulit, maka peserta didik tersebut akan bersikap pesimis dalam menyelesaikan
kemauan belajar yang tinggi dalam mata pelajaran matematika. Hal tersebut karena
menyebabkan peserta didik mengalami kejenuhan. Banyak peserta didik tidak mampu
memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Oleh
karena itu, dibutuhkan inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran matematika, agar
paradigma umum peserta didik tentang matematika sebagai mata pelajaran yang
Inovasi pembelajaran harus didesain secara sadar, sistematis, dan terukur oleh
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru
mengajar dan peserta didik belajar. Guru mengajarkan bagaimana peserta didik harus
berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek
kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu
menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar
mengajar, sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat yang optimal.
lembaga pendidikan formal (persekolahan). Perubahan ini harus pula diikuti oleh
dalam proses pembelajaran diantaranya guru, peserta didik, dan alat pendidikan. Alat
10
Ahmad Baedowi, “Calak Edu 1 Esai-Esai Pendidikan 2008-2012”, (Jakarta :Pustaka
Alvabert, 2012), hal. 4
10
pendidikan merupakan segala sesuatu yang dipakai dalam usaha pendidikan. Salah
meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Bahan ajar merupakan suatu alat yang
digunakan untuk membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selama ini
bahan ajar matematika didesain kaku dan padat, sehingga menjadikan peserta didik
hasil dari suatu konsep kepada peserta didik, tanpa mengajak peserta didik untuk
berpikir menentukan suatu konsep yang telah ada, sehingga bahan ajar tersebut
Latihan soal yang terdapat pada bahan ajar juga masih fokus pada prosedur
rutin, mengulang konsep yang telah disajikan sebelumnya. Soal-soal latihan tersebut
kurangnya contoh soal yang terdapat pada bahan ajar yang digunakan. Permasalahan
ini memang tidak semendesak masalah ekonomi, tetapi harus mendapat perhatian
seluruh elemen pendidikan bangsa Indonesia. Jika hal ini kurang mendapat perhatian
maka akan menyebabkan peserta didik kesulitan dalam mempelajari materi tersebut.
Kelas IXSMP/MTs.”
B. Rumusan Masalah
ini adalah:
SMP/MTs ?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan baik
yang bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian
1. Manfaat Praktis
menarik minat belajar peserta didik dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
b. Bagi guru
Bahan ajar berbasis penemuan terbimbing yang dihasilkan dari penelitian ini,
diharapkan akan menjadi referensi bagi guru sebagai acuan atau bahkan
c. Bagi sekolah
Bahan ajar berbasis penemuan terbimbing yang dihasilkan dari penelitian ini,
d. Bagi peneliti
2. Manfaat akademis
a. Dapat memberikan suatu karya peneliti baru, yang dapat mendukung dalam
pengembangan pembelajaran.
13
b. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang yang
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahan ajar cetak berbasis
penemuan terbimbing berupa modul peserta didik kurikulum 2013. Bahan ajar yang
dikembangkan dapat digunakan sebagai pedoman dan sumber belajar peserta didik
Adapun bahan ajar ini meliputi uraian materi yang ada dalam
kurikulum/persiapan mengajar berupa ringkasan dari bahan terurai yang ada dalam
buku teks. Contoh soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, contoh soal
umum, dan latihan soal yang lebih menekankan pada penemuan konsep matematika.
bahasa yang mudah dipahami, menguji pemahaman, kemudahan dibaca, dan materi
menarik, gambar, dan contoh konkret supaya menambah kemenarikan isinya dan
14
mengurangi kejenuhan pada saat proses belajar.Bahan ajar ini dapat digunakan sebagi
media pembelajaran yang sangat praktis dan mudah untuk dibawa, pembelajaran bisa
1. Asumsi
yang lebih bervariasi, menarik, dan mudah dipahami oleh peserta didik.
materi yang disajikan secara variatif dan menarik karena dalam penyajiannya
2. Keterbatasan
kekongruenan.