Anda di halaman 1dari 7

Jenis Bank Menurut Fungsinya

1. BANK SENTRAL

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 13


tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur
pengarahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga
stabilitas mata uang, mengajukan percetakan / penambahan mata uang rupiah
dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank
yang ada di Indonesia. Contohnya adalah Bank Indonesia.

TUGAS :

1. Mengatur, Menjaga, dan Memelihara kestabilan nilai rupiah

2. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas


kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

3. Menetapkan kebijakan moneter

Peran dan Fungsi :

1. Sebagai Agen Fiskal Pemerintah ( Fiscal Agent of Government )

2. Sebagai Bank bagi Bank ( The Banker’s Bank )

3. Sebagai Penentu Kebijakan Moneter ( Monetary Policy Maker )

4. Melakukan Pengawasan, Evaluasi, dan Pembinaan Perbankan

5. Penanganan Transaksi Giro

6. Melakukan Riset-Riset Ekonomi ( Economic Research )

7. Memperlancar lalu lintas pembayaran

8. Sebagai Bankir

9. Agen dan Penasehat Pemerintah

10. Memelihara Cadangan/Cash reserve bank umum


11. Memelihara Cadangan Devisa Negara

Logo dari Bank Sentral / Bank Indonesia

2. Bank Umum

Bank umum disebut juga sebagai bank komersial. Bank umum pada dasarnya
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah, yang kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. (Peraturan
BI No.9/7/PBI/2007) Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

Aktivitas Utama :

1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,


sertifikat, dan tabungan

2. memberikan kredit

3. menerbitkan surat pengakuan utang

4. memindahkan uang untuk kepentingan bank itu sendiri


5. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan atau dengan pihak ketiga

6. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

7. melakukan penepatan dana dari nasabah lainnya dalam bentuk surat


berharga yang tidak tercatat di Bursa Efek

Fungsi Bank Umum :

1. Menciptakan Uang

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

5 Kepemilikan Bank Umum :

1. Bank Pemerintah

1.Bank Mandiri ( sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, Bank Pembangunan Indonesia )

2. Mutiara Bank ( sebelum tanggal 16 September 2009 bernama “Bank


Centaury/Bank CIC” )

3.Bank Negara Indonesia

4. Bank Rakyat Indonesia

5. Bank Tabungan Negara


2. Bank Swasta

a. Bank Swasta Nasional Devisa

1. Bank BRI Argonia

2. Bank Artha Graha Internasional

3. Bank Bukopin

4. Bank Bumi Arta

5. Bank Central Asia

b. Bank Swasta Nasional NonDevisa

1. Bank Andara

2. Bank Artos Indonesia

3. Bank Bisnis Internasional

4. Anglomas Internasional Bank

3. Bank Pembangunan Daerah

1. Bank Sumut

2. Bank Bengkulu

3. Bank Lampung

4. Bank DKI

5. Bank BJB

4. Bank Campuran

1. Bank ANZ
2. Bank Commonwealth

3. Bank Agris

4. Bank BNP Paribas Indonesia

5. Bank Capital Indonesia

5. Bank Asing

1. Bank of China

2. Citibank

3. Dutsche Bank

4. HSBC

Logo Bank Umum :


3. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konversional atau
berdasarkan prinsip syariah yg dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan Bank Umum

Fungsi BPR :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito


berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya

2. Memberikan Kredit

3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai


dengan ketentuan yang di tetapkan dalam Peraturan Pemerintah

4. Menepatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia ( SBI), deposito


berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan pada bank lain

BPR dilarang melakukan kegiatan-kegiatan berikut :

1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam jasa lalu lintas
pembayaran

2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing

3. Melakukan usaha penyertaan modal

4. Melakukan usaha peransuransian

5. Melaksanakan usaha lain di luar usaha yang telat di tetapkan oleh undang-
undang
Logo BPR

Anda mungkin juga menyukai