Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN PESISIR LAUT NUSA TENGGARA TIMUR

SEBAGAI LAHAN PERTANIAN SECARA HIDROPONIK

Andre Wijaya Abenar


Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Tekonologi Pertanian –
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi: email: andrewijaya679@gmail.com

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau pulau. Pulau
pulau tersebut dikelilingi oleh lautan yang luas membentang dari sabang sampai
merauke. Dengan luas laut yang begitu besar perlu dilakukannya pemanfaatan
lahan yang optimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam aspek
ekonomi sosialnya. Masalah utama dalam aspek sosial ekonomi saat ini yang
sedang dihadapi bangsa Indonesia adalah lahan pertanian yang terus berkurang.
Lahan pertanian yang terus berkurang ini akibat dari pembangunan yang tidak
terkontrol. Hal tersebut berbanding lurus dengan terus bertambahnya penduduk
Indonesia yang setiap tahun debit peningkatan jumlah penduduk semakin
bertambah. Tetapi seiring bertambahnya jumlah penduduk tidak diseimbangkan
dengan pembuatan lahan pertanian atau pangan guna memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan pemerintah Indonesia
memerlukan impor bahan makanan pokok dari luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu diperlukannya solusi yang dapat
menanggulangi masalah tersebut, dilihat dari segi geografis negara Indonesia
terletak tepat di bawah garis khatulistiwa. Sehingga dipastikan bahwa negara
Indonesia ini memiliki faktor faktor yang memenuhi akan bertumbuhnya suatu
tanaman. Dengan melihat luas negara Indonesia yang memiliki luas lautan lebih
dari daratan, maka di perlukan pemanfaatan lahan lautan terebut.

Kata Kunci : Hidroponik, Lautan, Pertanian, Lahan Pertanian

PENDAHULUAN alam mengenai pemanfaaatan lahan


ialah adanya alih fungsi lahan atau
Sumber daya lahan merupakan konversi lahan. Dalam fenomena ini
salah satu faktor yang mempunyai konversi lahan terjadi di sektor non
peran sangat penting dalam pertanian ( Alikodra, 2012).
kehidupan manusia. Lahan Konvesi lahan telah terjadi
diperlukan disetiap aspek kehidupan dimana mana di daerah Indonesia.
seperti industri, daerah pemukiman, Sedangkan masih diperlukannya
jalan untuk transportasi, daerah lahan lahan tersebut guna memenuhi
rekreasi, daerah pembangunan, kebutuhan bangsa Indonesia itu
daerah untuk pertanian, dan daerah - sendiri, dari aspek ekonomi sosial
daerah lain yang dimanfaatkan untuk maupun aspek aspek yang lain.
tujuan ilmiah. Salah satu fenomena Penyempitan lahan tersebut terjadi

197
akibat pembangunan perumahan yang tumbuh. Ada beberapa yang
yang berbanding lurus dengan dapat diberikan dari hidroponik
perumtumbuhan penduduk setiap tengah laut.
tauhunnya yang selalu bertambah.
Sehingga diperlukannya solusi yang Keuntungan yang didapat dari
tepat untuk mengatasi masalah hidroponik tengah laut
tersebut (Hariyanto, 2010). Indonesia merupakan negara
Indonesia terdiri dari pulau kepulauan yang mempunyai potensi
pulau yang dikelilingi oleh lautan sumberdaya alam pesisir dan lautan
yang luas. Indonesia memiliki luas yang sangat besar. Potensi
lautan sebesar 2/3 dari keseluruhan sumberdaya alam ini perlu dikelola
luas wilayah negara Indonesia. dengan baik agar dapat dimanfaatkan
Dengan wilayah luat yang seluas itu secara optimal bagi kesejahteraan
maka wilayah laut tersebut dapat bangsa indonesia. Pengelolaan
dimanfaatkan sebagai lahan sumber daya alam pesisir dan lautan
pertanian yang dapat mendukung yang baik diperlukan untuk
atau menggantikan lahan pertanian menunjang aspek ekonomi sosial
daratan yang telah digunakan sebagai masyarakat sekitar ( Syah, 2010).
lahan pembangunan. Solusi yang Hidroponik sendiri merupakan
dapat dilakukan adalah pembuatan suatu metode untuk menanam
bangunan yang dapat menampung tanaman tanpa menggunakan media
hidroponik di tengah laut. tanah, melainkan menggantinya
Hidroponik ditengah laut dapat dengan media air. Tidak semua
menjadi salah satu solusi yang dapat tanaman dapat di tanam
menanggulangi masalah ini karena menggunakan teknik hidroponik,
laut memiliki faktor faktor yang tetapi dengan bantuan teknologi
dapat mendukung pertumbuhan masa kini dapat dipertimbangkan
tanaman (Silalahi, 2014). bahwa semua tanaman dapat ditanam
menggunakan teknik hidroponik.
PEMBAHASAN Hidroponik biasanya terdapat di
sebuah pipa pipa bekas yang dialiri
Dari masalah yang telah oleh air sehingga dapat membantu
didapatkan maka dapat dilihat bahwa proses pertumbuhan pada tanaman.
pemanfaatan lahan lautan sebagai Hidroponik di tengah laut dikatakan
lahan hidroponik guna lebih menguntungkan karena, laut itu
menganggulangi kekurangan lahan di sendiri merupakan sumber dari
daratan. Faktor faktor yang dapat media tanam, sehingga tidak perlu
mempengaruhi pertanian hidroponik mencari kesana kemari akan media
di tengah lauat antara lain seperti yang dibutuhkan
suhu, kelembapan udara, cuaca, air
yang menjadi media tanam, dll. Faktor faktor yang mempengaruhi
Faktor faktor tersebut dapat pertanian di tengah laut
mempengaruhi akan tanaman yang Lautan mempunyai kondisi
tumbuh pada tempat tersebut. Tetapi geografis yang sedikit berbeda
dengan menggunakan atau dengan daratan. Menurut Yogaswara,
memanfaatkan ruangan tertutup lautan memiliki beberapa faktor yang
maka faktor faktor tersebut akan bisa dapat mempengaruhi benda benda
dikendalikan sehingga tidak merusak disekitranya. Faktor faktor tersebut
atau mengurangi potensi tanaman adalah sinar matahari, suhu pada

198
malam hari dan pagi hari, kekuatan usaha dan kerja keras untuk
angin pada malam dan pagi hari, dan mewujudkan hal tersebut. Usaha ini
arus yang paling berpengaruh adalah dalam arti selain belajar juga mencari
kekuatan arus (Yogaswara, 2016). cara alternatif yang dapat di
Pada proses pertumbuhan wujudkan terlebih dahulu dalam
tanaman ada faktor faktor yang skala yang lebih kecil. Juga
mempengaruhi baik didaratan dilakukan penelitian penelitian akan
maupun dilautan. Faktor faktor yang teknologi yang nantinya menjadi
mempengaruhi dilautan antara lain, solusi hidroponik tengah laut ini.
seperti suhu. Suhu cukup
berpengaruh pada pertumbuhan SIMPULAN
tanaman, di daerah laut suhu pada
Hidroponik ditengah laut dapat
siang hari itu mencapai titik panas
dijadikan sebagai solusi yang terbaik
atau titik puncak, sedangkan pada
dalam menanggulangi kekurangan
malam hari suhu disana akan sedikit
lahan yang terjadi di negara
hangat. Sinar matahari, di tengah laut
Indonesia. Hidroponik tengah laut
tidak ada yang dapat menghalangi
memiliki keuntungan tersendiri yang
sinar matahari untuk mengenai
tidak dimiliki dengan hidroponik
tumbuhan yang akan di tumbuhkan
biasa di daratan. Sehingga
didaerah tersebut sehingga tidak
diperlukannya perealisasian
perlu khawatir akan sinar matahari
secepatnya pada pembangunan
yang kurang pada tumbuhan
hidroponik ditengah laut ini dengan
Cara mewujudkan hidroponik di bantuan pihak pihak terkait.
tengah laut
DAFTAR PUSTAKA
Hidropnik ditengah laut dapat
benar benar diwujudkan karena ada Alikodra, Hadi S. 2012. Konservasi
beberapa faktor yang juga Sumber Daya Alam dan
mendukung seperti oksigen terlarut, Lingkungan Pendekatan
salinitas dan suhu. Oksigen terlarut Ecosophy bagi
di laut memiliki kisaran 3,46 – 4,99 Penyelamatan Bumi.
sehingga kadar oksigen tersebut pada Yogyakarta : Gadjah Mada
proses fotosintesis bisa berlangsung Unversity Press
dengan baik. Salinitas pada laut juga
mempengaruhi, salinitas disini lebih Silalahi, Daud. 2014. Hukum
cenderung ke faktor cuaca dan angin, Lingkungan dalam Sistem
salinitas di tengah laut memiliki Penegakan Hukum
curah hujan yang baik jika saat Lingkungan di Indonesia.
musim hujan dan juga cuaca yang Edisi ketiga. Bandung : PT
cerah pada saat musim kemarau Alumni
sehingga memiliki kondisi air dan
matahari yang mencukupi tanaman Hariyanto. 2010. Pola dan intensitas
untuk bertumbuh (Patty, 2013). Konversi Lahan Pertanian
Untuk saat ini Indonesia masih di Kota Semarang tahun
belum mempunyai teknologi dan 2000 – 2009. Jurnal
kemampuan yang cukup untuk Geografi. Volume. 7, No
membangun pertanian hidroponik di 1, Halaman 1 – 10
tengah laut. Untuk itu dibutuhkan

199
Syah, Achmad Fachruddin. 2010. Provinsi DKI Jakarta pada
Penginderaan Jauh dan Musim Peralihan. Jurnal
Aplikasinya di Wiliayah Oseanografi. Volume 5,
Pesisir dan Lautan. Jurnal Nmor 2 Halaman 227 –
Kelautan. Volume 3, No 1 233
Yogaswara, Gerdha Muhammad., Patty, Simon I. 2013. Distribusi
Indrayanti , Elis., Suhu, Salinitas dan
Setiyono, Heryoso. 2016. Oksigen Terlarut di
Pola Arus Permukaan di Perariran Kema, Sulawesi
Perariran Pulau Tidung, Utara. Jurnal Ilmiah
Kepulauan Seribu, Platax. Volume 1: 3

200

Anda mungkin juga menyukai