Tugas Individu Pemeriksaan Fisik Persyarafan-Silmi Nurhamidah
Tugas Individu Pemeriksaan Fisik Persyarafan-Silmi Nurhamidah
SISTEM PERSYARAFAN
Di susun oleh:
SILMI NURHAMIDAH
18200000017
PROGRAM NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu makalah yang berjudul “ Pemeriksaan
Fisik Sistem Persyarafan “ . shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
nabi besar alam kita yaitu, Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk
melengkapi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB).
Penulis menyadari bahwasaannya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis
mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik lagi di masa yang
akan datang. Aamiin.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
System saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta
terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme system saraf, lingkungan internal
dan stimulus eksternal di pantau dan diatur. System saraf mengkoordinasi, menafsirkan
dan mnegontrol interaksi. System tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan
aktivitas system-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin
komunikasi antara berbagai system tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai
unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran,
bahasan, ingatan, sensai dan gerakan.
System saraf juga berperan dalam iritabilitas atau kemampuan untuk mennaggapi
rangsangan. Kemampuan khsuus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus,
dan konduktivitas, atau kemampuan untuk menstranmisi suatu proses terhadap stimulasi,
di atur oleh system saraf dalam tiga cara utama. Yaitu, input sensorik, aktivitas
integrative dan output motoric.
Susunan saraf dibagi atas dua bagian penting yaitu susunan saraf pusat atau sistem
serebrospinal dan susunan saraf otonom yang mencakup susunan saraf simpatik dan
susunan saraf parasimpatik. Susunan saraf pusat terdiri atas otak, sumsum tulang
belakang dan urat-urat saraf atau sarf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang
belakang yang disebut urat saraf perifer (urat saraf tepi).
Tubuh manusia terdiri atas berbagai organ tubuh yang memiliki fungsi-fungsi
tertentu yang berbeda. Pengaturan atau koordinasi sangat penting untuk mengatur organ-
organ tubuh tersbut agar dapat bekerja sama dengan baik, sehingga dalam makalah ini
akan dibahas tentang anatomi dan fisiologi sistem persarafan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anatomi Sistem Persarafan pada manusia?
2. Bagaimana Struktur dan Fungsi Jaringan Neuron?
3. Bagaimana Susunan Sistem Saraf dan Klasifikasi Neuron?
4. Bagaimana Struktur dan Fungsi Medulla Spinalis serta Saraf Spinali
5. Bagimana Lokasi Area Sensorik dan Hubungannya dengan Korteks Serebri?
6. Apa saja Reseptor – Reseptor Sensorik?
7. Apa yang dimaksud dengan Sensasi Somatik ( pengaturan umum, sensasi nyeri,
nyeri kepala dan suhu)?
8. Apa yang dimaksud dengan Mata serta Sifat Optik Mata dan bagaimana Fisiologi
Penglihatan?
9. Bagaimana Lokasi Area Motorik dan Berhubungan dengan Korteks serebri?
10. Apa Fungsi Motorik Medulla Spinalis?
11. Bagaimana anatomi dan fisiologi Serebelum dan Ganglia Basalis?
12. Bagaimana anatomi dan fisiologi Korteks Serebri?
13. Bagaimana Aktivitas Otak ?
14. Apa yang dimaksud dengan Sistem Saraf Otonom dan bagaimana struktur dan fungsi
Saraf Simpatis?
15. Bagaimana Fisiologi Aliran Darah Otak, Cairan Serebrospinal, dan Metabolisme
pada otak?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Secara anatomis sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi yang terdiri dari saraf kranial dan saraf
spinal, sementara secara fungsional sistem saraf dibagi menjadi dua juga yaitu saraf sensorik
dan saraf motorik. Saraf motorik dibagi lagi menjadi dua divisi yaitu divisi somatic dan dan
divisi otonom , divisi otonom dibagi menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sel saraf atau
disebut juga neuron adalah unik struktural dan fungsional dari sistem saraf, bagian dari jaringan
neuron antara lain : badan sel, dendrit, akson, selubung meilin, badan nissl, neuofibril, nukleus ,
dan sel schwam. Adapun klsifikasifikasi neuron secara fungsional berdasarkan arah transmisi
implusnya yaitu Neuron Sensorik, Neuron Motorik, Interneuron, dan secara struktural
berdasarkan jumlah prosesusnya terdiri dari Neuron multipolar, Neuron Bipolar, dan Neuron
Unipolar.
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan.
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yaitu : 7 Vetebra Servikalis, 12
Vetebra Torakalis, 5 vetebra Lumbalis, 5 vetebra Sakralis dan 4 vetebra Koksigeus. fungsinya
Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak, Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks, dan
Mengurusi persarafan tubuh. Lokasi area sensorik dan hubungannya dengan korteks serebri
terdiri dari Area Sensorik Primer, Area Visual Primer, Area Auditori Primer, Area Olfaktori
Primer, Area Pengecap Primer (Gustatory). Sedangkan lokasi area motorik dan hubungannya
dengan korteks serebri terdiri dari Area Motorik Primer , Area Pramotorik Korteks , Area
Broca . Reseptor Sensorik merupakan mekanisme dasar reseptor yang mengubah rangsangan
sensorik menjadi isyarat saraf sebagaimana rangsangan sensorik dan kekuatan dideteksi oleh
otak. Jenis Reseptor Sensorik terdiri dari mekanoreseptor, termoreseptor, nosiseptor, reseptor,
elekromaknetik, kemoreseptor. Sensasi somatik kemampuan seseorang untuk mendiagonis
berbagai penyakit bergantungan pada pengetahuan mengenai berbagai sifat berbagai sifat rasa
nyeri, dan bagaimana nyeri dapat di alihkan dari suatu bagian tubuh yang lain. Mata adalah
sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor , yang mengubah energi
cahaya menjadi implus saraf. Serebelum ( otak kecil ) terletak dalam fossa kranial posterior ,
dibawah tentorium serebelum bagian posterior dari pons varolli dan medula oblongata.
Serebelum mempunyai dua hemisfer yang dihubungkan oleh vermis . Ganglia basalis
merupakan nuklei subkortikalis yang berasal dari telensefalon. Adapun korteks serebri adalah
lapisan permukaan hemisfer yang disusun oleh subtansia grisea. Korteks serebri berlipat lipat ,
disebut girus , dan celah diantara dua lekuk disebut sulkus ( fisura ). Dalam setiap aktivitas otak
yang dilakukan oleh manusia selalu melibatkan dua fungsi otak, yaitu belahan otak kiri dan
belahan otak kanan. Otak kiri untuk melakukan pemikiran, persepsi, sedangkan otak kanan
untuk memberikan gambaran secara visual. Saraf Otonom adalah saraf yang mempersarafi
alat- alat dalam tubuh seperti kelenjar, pembuluh darah, paru, lambung, usus, dan ginjal.
sedangkan Saraf parasimpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion.
B. Saran
Untuk memahami sistem saraf selain membaca dan memahami materi - materi dari
sumber keilmuan yang ada ( dibuku, internet, dan lain – lain) kita harus dapat mengaitkan
materi – materi tersebut dengan kehidupan kita sehari – hari , agar lebih mudah untuk paham
dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA