Anda di halaman 1dari 8

INTEGRITAS MAHASISWA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DALAM

MENGHADAPI PANDEMI COVID – 19


SUBTEMA KESEHATAN
POLA HIDUP SEHAT SAAT PANDEMI

DISUSUN OLEH:
MAYA EKA PUTRI PRAMESWARI (200111100078)
RAHMA DWI PANGASTUTI (200111100124)

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


BANGKALAN
2020
PENDAHULUAN

Istilah sehat dalam kehidupan sehari – hari sering dipakai dalam


menyatakan bahwa keutuhan jasmani kita dalam kondisi yang stabil. Seorang
dokter akan menyatakan kondisi pasien dalam kondisi sehat apabila tubuh pasien
bekerja dengan baik serta berfungsi secara normal. Namun pengertian sehat
menurut UU pokok kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab 1 Pasal 2 adalah keadaan
yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan
hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian tersebut
juga sejalan dengan pengertian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
tahun 1975 sebagai berikut: sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala
gejala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Batasan kesehatan ini
sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan terdahulu hanya mencakup tiga
dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang –
Undang No. 23 Tahun 1992, Kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan),
mental (jiwa), sosial dan ekonomi.
Serta ada juga definisi epidemiologi yang di kemukakan oleh Last (1988)
adalah ilmu tentang distribusi dan determinan – determinan dan keadaan atau
kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta
penerapan untuk mengendalikan masalah – masalah kesehatan. Penjaringan
penyakit/ Skrining adalah penemuan penyakit secara aktif pada orang – orang
yang tanpa gejala dan nampaknya sehat. Tes skrining , menurut pada pembatasan
yang diberikan, tidaklah dimaksudkan sebagai diagnosis, tanda – tanda positif
atau mencurigakan bagi yang menderita penyakit tersebut hendaknya diberi
perawatan / pengobatan setelah diagnosa dipastikan.
Esai kali ini akan membahas tentang skrining pada penyakit Koronavirus
– 19 (COVID – 19) yang terjadi di dunia. COVID – 19 merupakan penyakit
menular yang di sebabkan oleh SARS-CoV-2. Skrining COVID – 19 merupakan
suatu usaha untuk mencari dan menemukan penderita COVID – 19 yang tampak
gejala klinis melalui suatu tes / pemeriksaan, secara singkat dan sederhana
sehingga dapat memisahkan mereka yang sehat dari mereka yang kemungkinan
besar terjangkit virus tersebut, yang selanjutnya akan di lakukan proses karantina
mandiri atau pun karantina oleh penanganan dokter.
Data Nasional Depkes Indonesia menyebutkan bahwa konfirmasi COVID
– 19 pada hari ini yaitu hari Minggu, 08 November 2020 sekitar 438.836
terjangkit, 14.636 meninggal, dan 368.132 pulih. Sedangkan data konfirmasi
dunia sekitar 50.405.213 terjangkit, 1.259.273 meninggal, dan 33.115.117 pulih.
PEMBAHASAN

Berita mengenai virus yang menggemarkan dunia di berbagai media massa


ataupun media cetak memberikan sebuah gambaran tentang virus COVID – 19.
Berita ini dengan cakupan yang luas di berbagai dunia mengenai peran
masyarakat khususnya anak muda bangsa ( mahasiswa ) serta kebijakan
pemerintah yang berlaku.
Virus COVID – 19 telah merajalela di berbagai dunia. Gejala awal virus
corona COVID – 19 yang dirasakan para pasien adalah demam, batuk, pilek,
gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu. Namun, sebagian pasien
COVID – 19 hanya mengalami gejala sakit ringan, dan bahkan sama sekali tidak
mengalami gejala infeksi.
Coronavirus adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV), dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS-CoV). Berdasarkan informasi di laman lembaga kesehatan AS, Centers Of
Disease Control and Prevention (CDC), lansia dan mereka yang memiliki riwayat
gangguan kesehatan seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung, memiliki risiko
tinggi saat terinfeksi virus corona.
Data Nasional Depkes Indonesia menyebutkan bahwa konfirmasi COVID
– 19 pada hari ini yaitu hari Minggu, 08 November 2020 sekitar 438.836
terjangkit, 14.636 meninggal, dan 368.132 pulih. Sedangkan data konfirmasi
dunia sekitar 50.405.213 terjangkit, 1.259.273 meninggal, dan 33.115.117 pulih.
Masyarakat di dorang untuk khawatir dan takut akan kasus virus COVID –
19 ini. Akibatnya, hal ini dirasakan tidak hanya masyarakat itu sendiri tetapi
seluruh dunia melakukan lockdown atau masa karantina di rumah work from
home, serta para pengusaha dan juga pedagang kecil mengalami kerugian dalam
hal ekonomi hal ini sangat membebani.
Dengan adanya pandemi saat ini masyarakat harus melakukan gaya hidup
sehat. Sesuai dengan UU pokok kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab 1 Pasal 2
adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan
sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Pengertian tersebut juga sejalan dengan pengertian menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: sehat adalah suatu kondisi yang
terbebas dari segala gejala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Batasan
kesehatan ini sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan terdahulu hanya
mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam
Undang – Undang No. 23 Tahun 1992, Kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik
(badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi.
Pola hidup sehat merupakan hal yang wajib dilakukan karena hingga saat
ini di Indonesia bahkan di dunia masih berjuang melawan virus COVID – 19.
Setiap harinya kasus angka positif COVID – 19 bertambah. Masyarakat selalu
diperingatkan oleh masyarakat akan pentingnya mengikuti protokol kesehatan
karena hal tersebut berguna untuk mencegah terpaparnya virus. Salah satu cara
untuk meningkatkan imun tubuh adalah menerapkan pola hidup sehat yakni
dengan :
1. Cukupi kebutuhan nutrisi
2. Perbaiki waktu tidur
3. Berpikir positif, dan
4. Olahraga rutin
Sebuah kasus di Indonesia menunjukkan bahwa COVID – 19 sangat
mempengaruhi orang awam. Bagaimana jika kita paparkan lebih lanjut, dengan
pertanyaan yang banyak di benak masyarakat. Bagaimana virus COVID – 19
dapat menyebar cepat pada tubuh manusia ?
Virus ini menurut penelitian studi terbaru, protein yang terkandung dalam
corona SARS-CoV-2 memiliki ciri khusus yang menyebabkan hal ini
membuatnya lebih mudah menempel pada sel manusia dibanding virus lainnya.
Khususnya ketika spike protein menempel pada sel manusia – protein pada
permukaan sel yang berfungsi sebagai pintu masuk sel membran virus akan
bergabung dengan sel manusia. Hal ini memungkinkan genom virus untuk masuk
ke dalam sel manusia.
Kasus virus ini sangat menarik perhatian peneliti dalam membuat
antivirus serta tentang kebijakan pemerintah dalam memerangi COVID – 19 atau
sebaliknya.
Pemerintah telah mengumumkan ada penduduk Indonesia yang terpapar
COVID – 19. Pemerintah mengklaim telah menyiapkan berbagai upaya untuk
menangani virus tersebut mulai dari memperketat pintu masuk ke Indonesia di
banyak titik seperti bandara udara, dan pelabuhan serta menyiapkan fasilitas
kesehatan. Pemerintah juga telah membuat surat edaran yang di mana sebagai
pencegahan COVID – 19 ini dalam bidang pendidikan membuat kebijakan untuk
tidak bertemu dengan banyak orang. Adapun konflik yang terjadi karena
munculnya virus ini yaitu harus ditutupnya fasilitas umum dan sekolah di ganti
dengan sistem pembelajaran menjadi daring / online.
Kendati dengan demikian upaya yang dilakukan pemerintah untuk
menangani COVID – 19 belum cukup baik. Pemerintah perlu melakukan upaya
serius mencegah meluasnya dampak COVID – 19 di Indonesia. Pemerintah dinilai
lalai, dan lambat dalam menangani COVID – 19 di Indonesia. Bahkan beberapa
negara meragukan penanganan yang dilakukan pemerintah Indonesia, dari pada
mengutamakan perlindungan atas kesehatan public, pemerintah lebih menitik
beratkan penanganan dampak ekonomi COVID – 19.
Begitu pula dengan mahasiswa dituntut harus bisa aktif dan kritis dalam
mendukung program pemerintah guna mencegah penyebaran COVID – 19, juga
memberikan pemahaman atau diskusi edukasi kepada masyarakat berdasarkan
data – data yang disampaikan oleh pemerintah melalui media massa maupun
media cetak.
Kesadaran di kalangan mahasiswa juga harus tinggi terhadap penyebaran
COVID – 19 ini. Bentuk kesadaran ini dapat di mulai dari kesadaran diri sendiri,
lalu mensosialisasikan program pemerintah mengenai pencegahan COVID – 19,
yaitu sering cuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak minimal satu meter serta
hindari kerumunan, tidak berjabat tangan, dan memaki masker / face shield .
Peran mahasiswa dalam memberikan pemberitaan di media massa
mengenai COVID – 19 juga sangat berperan penting. Selain itu, juga harus
memperhatikan stigma dan data – data agar tidak terjadi kesalahan pada orang lain
yang menerimanya. Sebagian mahasiswa juga turun tangan untuk memberikan
masker gratis kepada para pengendara atau pejalan yang tidak memakai masker.
Fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu untuk memberitahukan
hal – hal penting bagi masyarakat. Bukan hanya itu saja fungsi mahasiswa juga
sebagai agen kontrol sosial yang berbicara tentang bagaimana mahasiswa harus
mampu menempatkan dirinya sebagai kaum tengah yang bisa berada di antara
masyarakat dan pemerintahan.
Dengan demikian, serta tidak menutup kemungkinan pada pandemi saat
ini mengurangi aktivitas kita terhadap pola hidup sehat, seperti sering cuci tangan
menggunakan sabun, jaga jarak minimal satu meter serta hindari kerumunan, tidak
berjabat tangan, dan memaki masker / face shield . begitu pula pada agen
perubahan serta agen kontrol sosial yang mampu ke depannya menggiring
masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah dibuat pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/51321/uu-no-9-tahun-1960
https://kekeanisa20091995.wordpress.com/2014/03/24/definisi-sehat-menurut-
who-world-health-organization/
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/46620/uu-no-23-tahun-1992
https://www.pelajaran.co.id/2018/25/22-pengertian-epidemiologi-menurut-para-
ahli-dan-berbagai-aspek-lengkap.html
https://www.merdeka.com/jatim/skrining-adalah-prosedur-untuk-mendeteksi-
penyakit-seseorang-ketahui-langkahnya-kln.html
https://www.bing.com/search?q=covid+19+adalah&cvid=26389e51343b434ab76
4510d7d04b45e&pglt=41&FORM=ANNTA1&PC=ASTS
https://tirto.id/ciri-ciri-corona-gejala-covid-19-apa-beda-dari-flu-pneumonia-eH1r
https://m.hukumonline.com

Anda mungkin juga menyukai