Skor Nilai :
Enteral Nutrition
Kelompok : 1 (Satu)
1. Adistia Widani Putri ( 5183240009 )
i
(Ziegler, 2009). Penelitian lain mengenai banyaknya penggunaan nutrisi enteral bagi
pasien kritis juga dilakukan oleh Jonqueira et al. (2012) bahwa terdapat protocol
tentang pemberian nutrisi bagi pasien kritis dengan algoritma jika hemodinamik
pasien telah stabil, lakukan penghitungan kebutuhan nutrisi dengan memilih
pemberian nutrisi secara enteral. Penggunaan nutrisi enteral juga dapat
meningkatkan status nutrisi pasien, hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kim, Hyunjung et al. (2011) pada 48 pasien ICU yang mendapat
enteral feeding adekuat berupa energy selama 7 hari. Status nutrisi pasien-pasien
tersebut meningkat jika dibandingkan dengan pasien yang mendapat enteral feeding
dibawah kebutuhan. Selama perawatan dengan enteral feeding yang adekuat terdapat
penurunan nilai Body Mass Index (BMI), prealbumin dan Percent Ideal Body Weight
(PIBW) (Kim, Hyunjung, et al., 2011).
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Karena dengan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan tepat
pada waktu yang ditentukan dan dengan sebaik – baiknya.Maksud dari melakukan
tugas ini yaitu untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Dietetik
Penyakit Infeksi, diharapkan agar Critical Book Reportini dapat memberikan ilmu
tambahan bagi pembaca.
Kami sangat menyadari bahwa, tanpa bantuan dari berbagai pihak, Critical
Book Reportini tidak akan selesai sesuai dengan baik dan juga lancar. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua kami yang selalu mendoakan keberhasilan kami
2. Kepada dosen pengampu, Ibu Rasita Purba, M. Kes, M.Si, ibu Erni Rukmana,
S.Gz., M.Si dan ibu Tyas Permatasari, S.Gz., M.Si.
Dan tentunya kami sangat menyadari bahwa Critical Book Reportini masih
sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi perbaikan yang akan datang. Kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat dan yang pastinya dapat memenuhi harapan dari
berbagai pihak.
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Rasionalitas Pentingnya CBR 1
B. Tujuan CBR 1
C. Manfaat CBR 1
D. Identitas Buku 2
BAB IV PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Reporttermasuk salah satu bentuk penugasan yang penting
dalam kurikulum KKNI yang berlaku di Prodi Gizi, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Medan.Tujuan dari Critical Book Reportadalah untuk mempermudah
dalam membahas inti dari buku yang dibahas terkait materi dalam mata kuliah
yan bersangkutan.Critical BookReport juga bertujuan untuk membantu dalam
menyediakan ringkasan isi buku yang dapat menjadi referensi dalam pemilihan
buku. Karena hal tersebut, maka tugas ini dibuat agar mempermudah memahami
isi dari buku yang akan dibahas terkait dengan Dietetik Penyakit Infeksi.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu bentuk penugasan KKNI yaitu pada Critical Book
Report.
2. Menambah kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari buku.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis buku.
4. Menguatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis
buku.
5. Mengetahui penerapan dietetik pada penyakit infeksi.
6. Mengetahui penerapan dietetic yang benar pada enteral nutrition.
C. Manfaat
1. Terpenuhinya salah satu bentuk penugasa KKNI Critical Book Report.
2. Bertambahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari suatu buku.
3. Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam menganalisis buku.
4. Semakin kuatnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis
buku.
7. Semakin memahami penerapan dietetik pada penyakit infeksi.
5. Semakin memahami penerapan dietetic yang benar pada enteral nutrition.
D. Identitas Buku
Buku Utama
Judul : Nutrition and Diagnosis – Related Care
2
Buku Pembanding
Judul : Nutrition & Diet Therapy
Pengarang/editor : Ruth A. Roth, MS, RD
Penerbit : Cengange Brain
ISBN : 1 – 4354 – 8629 – 3
Kota terbit : America
Tahun terbit : 2019
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama
Buku dengan judul “Nutrition and Diagnosis-Related Care, Seventh
Edition” diterbitkan di tahun 2011.Subbab yang dibahas dalam buku ini
yaitu mengenai “Enteral Nutrition” atau metode enteral.
Metode enteral merupakan metode terapi gizi bagi pasien dengan
kesulitan makan melalui oral atau mulut namun masih memiliki system
pencernaan yang baik. Metode enteral melibatkan terapi gizi melalui
selang nasogastric atau disebut NG, selang orogastrik atau disebut OG,
gastrostomi, nasoduodenal atau nasoenteric feeding, atau jejunostomy.
Metode ini lebih ekonomis, namun dapat terjadi okulasi tuba yaitu infeksi
pada tempat gastrostomi atau jejunostomi, hiperglikemia, azotemia, jika
penempatan salah serta terjadinya ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit.
Metode enteral secara dini bermanfaat jika pasien stabil secara
hemodinamik, tergantung di mana selang harus dipasang.Volume
lambung menjadi pengukuran terkait tingkat toleransi metode
enteral..Ahli gizi yang berhak melakukan metode ini harus lulus dan
mendapatkan sertifikat Certified Nutrition Support Clinician (CNSC).Dan
prtik metode enteral dipublikasina oleh ASPEN tahun 2009.
Tujuan dari intervensi metode enteral yaitu mencegah atau
mengembalikan keadaan malnutrisi, cachexia, gangguan kekebalan, dan
hilangnya massa tubuh tanpa lemak terkait ke kondisi baik. Resep yang
digunakan memenuhi kebutuhan akanprotein, karbohidrat, lemak,
vitamin, mineral, dan air yang cukup.Metode ini dilakukan mulai dari 24 –
48 jam awal pasien seteah cidera.Rekomendasikan atau pilih tabung
makanan dan lokasi berdasarkan kondisi klinis, anatomi GI, dan
antisipasi lama pengobatan.
Zat gizi dan makanan pada metode Enteral yaitu:
Hitung kebutuhan energi dan kebutuhan protein, cairan, dan gizi
menurut umur, jenis kelamin, dan status kesehatan.
3
4
B. Buku Pembanding
Buku dengan judul “Nutrition and DietTherapy, Tenth Edition”
diterbitkan di tahun 2011.Subbab yang dibahas dalam buku ini yaitu
mengenai “The Client Receiving Enteral Nutrition” atau metode enteral
pada pasien.
Metode pemberian makanan dengan enteral berarti bentuk makanan
yang diberikan secara langsung ke saluran pencernaan.Hal ini tidak
melalui oral yang merupakan metode umum dalm pemberian makanan
melalui mulut.Tube feeding atau TF merupakan metode pemberian bila
pasien dalam keadaan sulit makan melalui mulut baik karean infeksi
maupun karena kesadaran yang kurang.
Pemberian dilakukan selama 6 minggu melalui selang nasogatrik atau
NG melalui hidung dan masuk ke lambung atau usus kecil.Namun jika
pemberian lebih dari 6 minggu maka dilakukan ostomi dimana
membedah ke dalam kerongkongan (esofagostomi), perut (gastrostomi),
atau usus (jejunostomi) untuk jalur TF.Terdapat 6 jenis rute pemberian
seara enteral yaitu:
Nasogatrik Nasoduodenal
6
Jejunostomy
Nasojejunal
Esophagostomy
Gastrostomy
Bentuk makanan yang diberikan adalah halus dan lembut yang dapat
melewati selang. Beberapa tipe formula yang ada secara komersial yaitu:
Formula polimerik (1–2 kalori/ml); mengandung protein utuh,
karbohidrat, dan lemak yang memerlukan pencernaan.
Formula terhidrolisis (1,0 kalori/ml); mengandung produk
pencernaan protein, karbohidrat, dan lemak, dan bebas laktosa
dengan pasien yang memiliki kemampuan terbatas untuk mencerna
atau menyerap nutrisi.
Formula modular (3,8–4,0 kalori/ml); dapat digunakan sebagai
suplemen untuk formula lain atau untuk mengembangkan formula
yang disesuaikan untuk klien tertentu.
Formula khusus penyakit digunakan dalam keadaan akut dan untuk
jangka waktu yang singkat.
Terdapat 3 metode dalam pemberian makanan metode ini yaitu:
Intermiten dapat berarti hanya memberikan makan TFdi malam hari,
dengan makanan padat yang dimakan di siang hari.
Bolus merupakan pemberian makan selama rentang waktu 15 menit
dan diikuti 25 sampai 60 ml air, dilakukan ketika klien memiliki
tabung PEG, tetapi bisa juga dilakukan dengan tabung NG.
Kontinuy merupakan pemberian makan dilakukan dengan pompa
secara terus menerus selama periode 16 hingga 24 jam.
Dalam pemberian metode enteral terdapat kemungkinan terjadinya
komplikasi.Bentuk makanan enteral yang memiliki kekentalan atau
osmolalitas yang tinggi dan langsung menuju usus membuat tubuh
menarik cairan dari darah disekitar usus untuk mencairkan makanan
tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare.Selain itu, pemberian
obat cair sorbitol atau Clostridium difficile (C-dif) juga dapat menjadi
penyebab diare.
Kemunginan lain yang dapat terjadi ialah masuknya makanan ke dalam
paru – paru yang dapat menyebabkan pneumonia pada pasien. Hal ini
dapat terjadi bila tabung tersumbat atau pasien menarik keluar
7
8
9
10
Dari aspek tata bahasa, pada buku pembanding ini juga sama
dengan buku utama, yang memiliki aspek kerapian sehingga pembaca
jelas memahami isi dari pembahasan tersebut. Secara penampilan
cover buku kedua ini sudah bagus cover nya sehingga dapat menarik
peminat pembaca. Kelemahan dari buku pembanding terkait tata
bahasa terlalu baku, dan sulit dipahami pembaca.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode enteral merupakan metode terapi gizi bagi pasien dengan
kesulitan makan melalui oral atau mulut namun masih memiliki system
pencernaan yang baik. Metode enteral melibatkan terapi gizi melalui
selang nasogastric atau disebut NG, selang orogastrik atau disebut OG,
gastrostomi, nasoduodenal atau nasoenteric feeding, atau jejunostomy.
Tujuan dari intervensi metode enteral yaitu mencegah atau
mengembalikan keadaan malnutrisi, cachexia, gangguan kekebalan, dan
hilangnya massa tubuh tanpa lemak terkait ke kondisi baik.
Metode pemberian makanan dengan enteral berarti bentuk makanan
yang diberikan secara langsung ke saluran pencernaan.Pemberian
dilakukan selama 6 minggu melalui selang nasogatrik atau NG melalui
hidung dan masuk ke lambung atau usus kecil. Namun jika pemberian
lebih dari 6 minggu maka dilakukan ostomi dimana membedah ke dalam
kerongkongan (esofagostomi), perut (gastrostomi), atau usus
(jejunostomi) untuk jalur TF.
B. Rekomendasi
Dari buku tersebut sangat layak digunakan untuk seorang mahasiswa
seperti kami dan menjadi reverensi bagi si pembaca dan diharapkan
agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada
kesalahan serta memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Escott-Stump S. 2012. Nutrition and Diagnosis-Related Care.Sevent edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Roth RA. 2011. Nutrition & Diet Therapy. 10th Edition. Delmar: USA.
Setianingsih, Anastasia Anna. 2013. Perbandingan Enteral dan Parenteral
Nutrisi
Pada Pasien Kritis : A Literature Review. Universitas Padjadjaran
Bandung
13
LAMPIRAN
14