Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN PAKPAK BHARAT

KAK
( KERANGKA ACUAN KERJA)
BABSU
KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN (DAK)
PEKERJAAN : REHABILITASI JALAN SALAK – KUTA LIANG

SALAK
2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN (DAK)
PEKERJAAN : REHABILITASI JALAN SALAK – KUTA LIANG
SUMBER DANA : APBD PAKPAK BHARAT TA. 2020

1. LATAR BELAKANG
Jalan adalah merupakan salah satu sarana pendukung utama untuk menunjang meningkatnya
perekonomian mayarakat. Dengan adanya Jalan diharapkan mobilisasi manusia dan barang
dapat semakin lancar, serta dapat mempersingkat waktu tempuh serta biaya perjalanan.
Kelancaran transportasi tidak lepas dari kualitas Jalan yang baik serta layak dilalui, untuk itu
diperlukan pembangunan, peningkatan serta perbaikan ruas Jalan di Kabupaten Pakpak Bharat
yang salah satu termasuk di dalamnya adalah ruas Jalan Salak – Kuta Liang.

2. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menghasilkan Jalan baik dan layak. Sasaran yang
diharapkan dapat dicapai dari pekerjaan ini adalah dalam rangka memberikan kelancaran bagi
lalu lintas yang melayani mobilitas orang, barang dan jasa dari dan ke pusat-pusat aktivitas
masyarakat dan pemerintahan khususnya lokasi aktivitas yang berada di sekitar ruas
penanganan Jalan tersebut.

3. LOKASI KEGIATAN SERTA BIAYA


Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruas Jalan Salak – Kuta Liang Kabupaten Pakpak Bharat.
Adapun rincian anggaran dari pekerjaan tersebut adalah :
 Pagu : Rp. 4.112.794.900,- (Empat milyar Seratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus
Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Rupiah )
 HPS : Rp. 4.112.794.888,90- (Empat milyar Seratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus
Sembilan Puluh Empat Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Delapan Rupiah
koma Sembilan puluh)

4. ANALISA HARGA SATUAN


Analisa Harga Satuan dihitung berdasarkan Unit Price dan Lumsum menggunakan AHSP Bina
Marga 2018 Revisi 5 tahun 2019

5. RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan meliputi kegiatan-kegiatan sesuai dengan tahap pelaksanaan pekerjaan
sebagai berikut:
I. UMUM

1. MOBILISASI UMUM
Merupakan pekerjaan pembuatan Base Camp/Direksikeet, mendatangkan/ mengembalikan
personil, peralatan ke/dari lokasi pekerjaan. Dalam item ini termasuk pengukuran lokasi,
pematokan , pembuatan dan pemasangan Papan Nama Proyek, foto dokumentasi, sewa dan
pemasangan rambu-rambu lalu lintas.

1.A. Mobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi
alat yang digunakan dalam pekerjaan
Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasi
lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama
pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu
berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang , yang dituangkan dalam gambar,
termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto
dokumentasi 0%, juga gambar - gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian - bagian
konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta
menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah
membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik
dan terukur.Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan
demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan foto
dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama
pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan
dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname foto
tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan
pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi
ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan.

1.B. Mobilisasi Pekerjaan Dan Lain - Lain

- Administrasi / Dokumentasi
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan /
Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
* Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan
* Membuat Laporan harian, mingguan dan bulanan
* Membuat Back-up data sesuai dengan hasil pekerjaan dilapangan.

Demobilisasi
Semua alat kerja yang digunakan pada akhir/finishing pelaksanaan pekerjaan segera dilakukan
Demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat.

Pembersihan Akhir
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir
dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi
menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari
pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK/PPK
dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu
yang telah ditentukan segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan.

I. DRAINASE
 Pasangan Batu dengan Mortar
Urutan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat
bantu
2. Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

II. PEKERJAAN TANAH


 Penyiapan Badan Jalan
Urutan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
2. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu

 Galian Biasa
Urutan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
2. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator

 Timbunan Biasa Dari Hasil Galian


Urutan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Excavator menggali dan memuat kedalam Dump truck.
2. Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak dari galian ke lapangan.
3. Material dipadatkan
4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.

III. PERKERASAN BERBUTIR

 Lapis Pondasi Agregat Kelas A


Urutan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Dump Truck mengangkut Agregat kelas A ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan
Motor Grader
2. Hamparan Agregat dibasahi dengan Water TankTruck sebelum dipadatkan dengan
Tandem Roller
3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.
4. Ketebalan Base-A Sesuai dengan Shop Drawing.

 Lapis Pondasi Agregat Kelas C


Urutan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Dump Truck mengangkut Agregat kelas C ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan
Motor Grader
2. Hamparan Agregat dibasahi dengan Water TankTruck sebelum dipadatkan dengan
TandemRoller
3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan Alat Bantu
4. Ketebalan Base-C Sesuai dengan Shop Drawing.

IV. PERKERASAN ASPAL


 Laston Lapis Antara (AC-WC)
Urutan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Wheel Loader memuat Agregat dan Asphalt ke dalamCold Bin AMP
2. Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengandengan AMP untuk dimuat
langsung ke dalamDump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
3. Campuran panas AC-WC dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan Tandem &
Pneumatic Tire Roller
4. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparaan dengan
menggunakan Alat Bantu
5. Ketebalan Lapisan AC-WC Sesuai dengan Shop Drawing.
6. Sebelum melakukan penghamparan Hotmix melakukan Trial Section di 3 section (P =
50m) untuk menentukan banyak pasing PTR yang dilaksanakan. Untuk mendapatkan
density sesuai dengan spesifikasi teknis.

 Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi


Urutan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal
cair
2. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debudan kotoran dengan Air Compressor
3. Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke atas permukaan yang
akan dilapis

IV. STRUKTUR
 Beton Struktur fc’15 MPa
Urutan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diadukmenjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer
2. Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
 Baja Tulangan Polos-BjTP 280
Urutan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuaidengan yang diperlukan
2. Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan
persilangannya diikat kawat
 Pasangan Batu
Urutan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diadukmenjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer
2. Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannyasebelum dipasang
3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

5. PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan teknis yang dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan adalah :
5.1. PERSONIL
Pelaksana pekerjaan harus membentuk tim dimana secara fungsional dapat langsung
berhubungan dengan pemberi tugas untuk menyelesaikan tugas yang diembannya. Tim dimaksud
adalah gabungan dari personil-personil yang memiliki keahlian dibidang-bidang sebagai berikut.
A. TENAGA TEKNIS
 Manajer Pelaksana Proyek
Manajer Pelaksana / Proyek ini dengan pengalaman minimal 6 (enam) tahun dan memiliki
SKA Ahli Teknik Jalan, Kualifikasi : Ahli Muda sebanyak 1 orang.
 Manajer Teknik (Ahli Quantity dan Material)
Ahli Kuantiti dan Material ini dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dan memiliki
SKA Ahli Teknik Jalan dengan kualifikasi Ahli Muda sebanyak 1 orang.
 Manager Keuangan
Manager Keuangan ini minimal dengan pengalaman 5 tahun sebanyak 1 orang.
 Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 ini minimal pengalaman 3 (tiga) tahun dan memiliki Sertifikat Ahli K3 Konstruksi
sebanyak 1 orang

Catatan :
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan agar di lampirkan susunan Struktur Personil Inti.
2. Sertifikat kompetensi kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia
3. Pengalaman kerja dihitung berdasarkan daftar riwayat pengalaman kerja atau referensi kerja
dari pengguna jasa.
4. Pengalaman yang disampaikan tanpa melampirkan daftar riwayat pengalaman kerja atau
referensi maka tidak dapat dihitung sebagai pengalaman
5. Bidang pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan
ketrampilan/keahlian yang disyaratkan, bukan berdasarkan jabatan yang disyaratkan.
6. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi
(dihitung berdasarkan tahun anggaran)
7. Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personil lulus pendidikan
minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh SKA/SKT

B. PADAT KARYA
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.07/2020 Tentang Pengelolaan
Cadangan Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun 2020, Bab II Pasal 2 ayat 3b dinyatakan bahwa,
Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara padat karya, menggunakan material dan tenaga
kerja lokal. Diharapkan pihak penyedia dapat bekerjasama dengan masyarakat setempat
dalam hal pelaksanaan dilapangan secara padat karya, sesuai dengan kemampuan dan kondisi
yang dimiliki dan material lokal sesuai dengan spesifikasi yang berlaku.

C. PROTOKOL KESEHATAN
Menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Sesuai
Instruksi Menteri PUPR No. 02/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
D. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahanya dibawah ini :
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Mobilisasi  Kecelakaan dan gangguan kesehatan tenaga kerja
akibat tempat kerja kurang memenuhi syarat.
 Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja
akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau
material kurang memenuhi syarat.
 Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja
akibat kegiatan pembongkaran tempat kerja,
instalasi listrik, peralatan dan perlengkapan.
 Pembersihan dan pengembalian kondisi yang
kurang baik.
2 Manajemen dan  Kecelakaan akibat operasional alat berat ditempat
Keselamatan Lalu Lintas lokasi pekerjaan.
 Terjadinya tabrakan > kerusakan alat berat dan
korban jiwa.
3 Pekerjaan Galian Untuk  Terkena peralatan kerja > luka ringan/berat.
Selokan Drainase dan  Kerusakan prasarana umum seperti pipa air, kabel
Saluran Air listrik, jaringan telepon bawah tanah.
4 Pekerjaan pasangan batu  Luka terkena mortar, pecahan batu dan batu jatuh.
dan Mortar  Kecelakaan akibat penempatan stok material
terutama batu yang tidak tepat.
 Kecelakaan terkena alat gali, cangkul dan
blencong akibat jarak gali terlalu dekat.
5 Pekerjaan Galian Biasa  Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, blencong,
dll) akibat jarak antar penggali terlalu dekat.
 Bahaya akibat lereng galian longsor.
 Kecelakaan akibat operasional alat berat baik di
tempat lokasi galian, transportasi maupun di
tempat pembuangan.
6 Pekerjaan Timbunan  Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang
Pilihan Dari Sumber baik.
Galian  Kecelakaan akibat operasional alat berat di lokasi
pemadatan.
 Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat
penyiraman.
7 Pekerjaan Lapis Pondasi  Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang
Agregat Kelas A; melintas.
Pekerjaan Lapis Pondasi  Terluka oleh mesin penghampar (grader) karena
Agregat Kelas C. pengoperasian tidak benar.
 Terluka oleh alat kerja akibat jarak antara pekerja
terlalu dekat.
 Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat
penyiraman.
8 Pekerjaan Lapis Resap  Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang
Pengikat – Aspal Cair melintas.
 Terluka oleh percikan aspal panas.
9 Pekerjaan Laston Lapis  Gangguan pedengaran akibat timbulnya
Aus (AC - WC); kebisingan
 Terluka oleh percikan aspal.
 Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru – paru
akibat uap dan panas dari aspal.
 Terluka oleh mesin pemadat aspal.
10 Pekerjaan Bahan Anti  Gangguan pendengaran akibat timbulnya
Pengelupasan kebisingan.
 Terluka oleh percikan aspal.
 Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru – paru
akibat uap dan panas dari aspal.
11 Pekerjaan Pasangan Batu  Luka terkena mortar, pecahan batu dan batu jatuh.
 Kecelakaan terkena alat akibat jarak pekerja
terlalu dekat
12 Pekerjaan Patok Kilometer  Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang
melintas.
 Terluka akibat compressor (sikat mekanis) pada
waktu membersihkan perkerasan/permukaan
jalan.
 Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru –
paru.

5.2. PERALATAN DI LAPANGAN


 ASPHALT FINISHER
 COMPRESSOR 4000-6500 L\M
 ASPHALT DISTRIBUTOR
 CONCRATE MIXER 0.3-0.6 M3
 EXCAVATOR 80-140 HP
 DUMP TRUCK 3.5 M3
 GENERATOR SET
 WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3
 MOTOR GRADER >100 HP
 TIRE ROLLER 8-10 T
 TANDEM ROLLER 6-8 T.
 VIBRATORY ROLLER 5-8 T.
 WATER TANKER 3000-4500 L.
 Gerobak dorong, sekop, pacul dan alat bantu lainnya sesuai kebutuhan dilapangan.

Catatan :
a. Peralatan di lapangan harus mempunyai Bukti Milik Sendiri/Sewa Kepemilikan terlampir,
serta memiliki surat dukungan AMP.
b. Memiliki surat dukungan dari Industri Stone Crusher/Quarry yang memiliki legalitas/ijin
galian yang resmi dan masih berlaku.
c. Milik sendiri, dilakukan terhadap bukti kepemilikan peralatan (contoh : STNK, BPKP,
invoice)
d. Untuk peralatan sewa, selain menyampaikan surat perjanjian sewa, harus disertai dengan
bukti kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari pemberi sewa.
e. Untuk peralatan kendaraan bermotor untuk Milik Sendiri/Pemberi Sewa melampirkan
BPKP, untuk yang masih kredit melampirkan STNK dan invoice Uang Muka atau Bukti
Pembayaran Angsuran terakhir.
f. Untuk perjanjian sewa peralatan hanya diperbolehkan antara Perusahaan dengan
Perusahaan yang berbadan hukum.
g. Untuk Penanganan Pandemi Corona Virns Disease 2019 ( COVID-19), Proses
pelaksanaan Pekerjaan dilapangan harus mengikuti petunjuk protokol kesehatan yang
berlaku.

5.3. SURAT PERNYATAAN PESERTA TENDER


Surat Pernyataan Peserta Tender yang di lampirkan dalam penawaran teknis adalah :
 Material yang digunakan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun
2018, serta Quary memiliki Izin Galian C yang masih berlaku serta material bahan
Quary teruji di Laboratorium dan memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknik Bina Marga
2018
 Membuat Surat Pernyataan bersedia mencantumkan Nama Personil Inti berserta
alamatnya serta Alamat Perusahaan di Plank Proyek (Papan Nama Proyek)
 Membuat Surat Pernyataan bersedia menyiapkan program pengendali mutu (JMD dan
JMF dan Hasil Pengujian dilaksanakan di lapangan), sebelum tanda tangan kontrak.
 Membuat Surat Pernyataan bersedia melaksanakan Serah Terima Lokasi Pekerjaan
antara PPK dan Penyedia sebelum di mulai pekerjaan.
 Membuat Surat Pernyataan bersedia menyelesaikan MC-O (Mutual Check Awal) paling
lama 45 (Empat Puluh Lima) hari kalander setelah di terbitkan SPMK (Surat Perintah
Mulai Kerja)
 Membuat Surat Pernyataan Personil Inti (Manajer Pelaksana Proyek, Manager Teknik
(Ahli Kuantiti dan Material), Manager Keuangan dan Ahli K3 Konstruksi) untuk di
lapangan yang dibuktikan dengan Foto Dokumentasi, sebagai persyaratan pada
pembayaran yang di lakukan pada tiap – tiap item pekerjaan.

Format Surat Pernyataan Teknis

“Kop Perusahaan”

SURAT PERNYATAAN TEKNIS


Saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Alamat :

Menyatakan untuk bersedia mengikuti ketentuan teknis pekerjaan sebagai berikut :


 Material yang digunakan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2018,
serta Quary memiliki Izin Galian C yang masih berlaku serta material bahan Quary teruji di
Laboratorium dan memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknik Bina Marga 2018
 Mencantumkan alamat personil inti serta alamatnya dan juga nama perusahaan beserta
alamat perusahaan di Plank Proyek ( Papan Nama Proyek)
 Menyiapkan program pengendali mutu (JMD dan JMF dan Hasil Pengujian dilaksanakan di
lapangan), sebelum tanda tangan kontrak.
 Melaksanaan Serah Terima Lokasi Pekerjaan antara PPK dan Penyedia sebelum di mulai
pekerjaan.
 Menyelesaikan MC-O (Mutual Check Awal) paling lama 45 (Empat Puluh Lima) hari
kalander setelah di terbitkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) serta membuat Laporan
Harian yang di upload ke grup whatsapp setiap hari kepada PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
 Menghadirkan Personil Inti (Manajer Pelaksana Proyek, Manager Teknik (Ahli Kuantiti dan
Material), Manager Keuangan dan Ahli K3 Konstruksi) untuk di lapangan yang dibuktikan
dengan Foto Dokumentasi.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Kontraktor Pelaksana
PT. / CV………………
………………….
Direktur

7. KONTRAK, JANGKA WAKTU PELAKSANAAN, MASA PEMELIHARAAN


PEKERJAAN DAN UMUR EKONOMIS BANGUNAN

Kontrak yang dipergunakan adalah gabungan antara Lump Sumb dengan Harga Satuan (Unit
Price)
Seluruh pekerjaan yang tertera dalam Kontrak harus selesai dikerjakan dalam kurun waktu 100
(Seratus) hari kalender, setiap keterlambatan akan dikenakan sanksi denda sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Masa pemeliharaan Pekerjaan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung
sejak penyerahan pertama.
Umur ekonomis bangunan adalah jumlah waktu dalam tahun dihitung menjadi jalan tersebut
dibuka sampai saat di perlukan perbaikan berat atau perlu diberikan lapisan baru. Dalam hal ini
sangat diperlukan perhitungan khusus sehingga besarnya umur ekonomis bangunan jalan
tersebut berkisar antara 5 – 8 tahun setelah diadakan pembangunan/perbaikan
8. REFERENSI HUKUM
 Udang-Udang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
 Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
serta perubahannya.
 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956);
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Tahun 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
 Peraturan LKPP No. 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2014 tanggal 04 Agustus 2014
tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011
tentang Standard an Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 76/PMK.07/2020 Tentang
Pengelolaan Cadangan Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2020
 Instruksi menteri PUPR Nomor 02/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

9. SISTEM PELAPORAN
Laporan –laporan yang diberikan oleh Kontraktor pelaksana dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan ini meliputi :
i. Laporan Harian
ii. Laporan Mingguan
iii. Laporan Bulanan
iv. Back Up Data
v. As Built Drawing
vi. Foto Visual pelaksanaan

10. Persyaratan Kualifikasi Penyedia


Persyaratan Kualifikasi untuk Penyedia untuk pekerjaan ini meliputi sebagai berikut :
 Jenis Izin : Klasifikasi
 SBU : Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (kecuali Jalan Layang),
Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Udara (SI003)
 IUJK : Memiliki Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi IUJK yang masih
berlaku
 Akta Pendirian : Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan
perusahaan apabila ada perubahan
 Surat Keterangan Domisili Perusahaan
 Telah melunasi kewajiban pajak SPT Tahun 2019
 Memiliki NPWP
 Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Pemerintah atau Swasta
untuk Mengikuti Pengadaan Barang/Jasa 10% dari total Nilai HPS
 Menyampaikan surat pernyataan tertulis di atas kop perusahaan bahwa Yang
bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan Tidak Masuk dalam Daftar Hitam dan di
tanda tangani oleh direktur perusahaan
 Memiliki kemampuan menyediakan sumber daya manusia dan peralatan yang
dibutuhkan.

Salak, Juli 2020


Diketahui Oleh : Dibuat Oleh :
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pejabat Pembuat Komitmen
dan Penataan Ruang Pembangunan Jaringan Jalan dan Jembatan
Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Pakpak Bharat

AUGUSMAN H. PADANG, ST., M.Si RUDIYAR SEMBIRING, ST., MT


NIP. 197208172001121006 NIP. 197407242006041003

Anda mungkin juga menyukai