Anda di halaman 1dari 7

2.

4 KEBERSIHAN TELINGA
2.4.1 Pengertian
Melakukan tindakan memotong kuku klien yang panjang karena klien tidak
dapat melakukannya.
2.4.2 Tujuan
 Klien akan mencapai rasa nyaman dan bersih.
 Mencegah timbulnya luka (infeksi)
 Mengkaji/memantau masalah pada kuku tangan dan kaki
 Mencegah kaki berbau tidak sedap
2.4.3 Persiapan Pasien
 Mempersiapkan pasien dalam keadaan duduk
 Menjelaskan prosedur pelaksanaan perawatan jari kuku kaki dan tangan
 Posisi kedua tangan pasien dalam keadaan tertelungkup ( pronasi ) diatas meja
perawatan jari kuku
2.4.4 Persiapan Alat
 Baskom
 Mangkok piala ginjal
 Waslap
 Handuk mandi atau handuk muka
 Pemotong kuku
 Stik jingga
 Papan penghalus
 Lotion badan
 Karpet alas mandi sekali pakai
 Handuk kertas
 Sarung tangan sekali pakai (tambahan)
2.4.5 Prosedur Pelaksanaan dan Rasional

No PROSEDUR PELAKSANAAN RASIONAL


1. Identifikasi klien beresiko untuk masalah a. Perubahan dalam fungsi sensori dan motorik
kaki dan kuku termasuk hal tersebut : dengan penuaan yang mengganggu praktek
a. Lansia perawatan diri. Perubahan fisiologis pada masa
lansia mengubah kondisi kaki dan kuku.
b. Klien diabetes b. Perubahan vaskuler yang berhubungan dengan
diabetes yang mengurankan aliran darah ke
jaringan perife.
c. Klien gagal jantung atau penyakit ginjal c. Kondisi ini menyebabkan edema jaringan dan
penurunan alir darah ke ekstremitas.
d. Klien cidera serebrovaskuler ( stroke ). d. Paralisis residual atau penurunan sensasi
menyebabkan pola berjalan yang abnormal
akibat friksi dan tekanan pada kaki.
2. Dapatkan pesan dokter untuk memotong Kulit klien dapat terpotong dengan tidak sengaja.
kuku jika kebijakn institusi Klien tertentu dapat beresiko infeksi,tergantung
mengharuskannya. pada kondisi medis.
3. Jelaskan prosedur kepada klien termasuk Klien harus meletakkan jari tangan dan kaki ke
fakta bahwa perendaman yang tepat dalam baskom selama 10 menit sampai 20 menit.
membutuhkan waktu beberapa menit. Klien menjadi lemas atau lelah.
4. Cuci tangan atur peralatan pada meja Menjegah penundaan. Mengurangi transmisi
tempat tidur. infeksi.
5. Tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup Mempertahankan privasi klien mengurangi
pintu kamar ( jika diinginkan ). kecemasan.
6. Bantu klien duduk di samping tempat Duduk di kursi memudahkan pencelupan kaki ke
tidur jika memungkinkan. Letakkan karpet baskom. Karpet mandi melindungi kaki terkena
alas mandi sekali pakai di lantai di bawah kotoran. Lampu panggilan mempertahankan
kaki klien. Letakkan lampu npanggilan keselamatan lingkungan.
dalam jangkauan klien.
7. Isi baskom mandi dengan air hangat. Air hangat sangat melunakkan kuku dan sel
Periksa suhu air. epidermis yang menebal mengurangu infarmasi
kulit, dan meningkatkan sirkulasi local. Suhu air
yang tepat mencegah kulit terbakar.
8. Letakkan baskom pada karpet alas mandi Klien yang mengalami kelemahan otot atau
dan batu klien meletakkan kakinya tremor mempunyai kesulitan memposisikan kaki.
kedalam baskom.
9. Atur meja tempat tidur pada poosisi Memberi kemudahan untuk mencegah bahaya
rendah dan letakkan diatas pangkuan tumpah.
klien.
10. Isi mangkok piala ginjal dengan air hangat Air hangat melunakkan kuku dan sel epidermis
dan letakkan Waskom diatas meja tempat yang menebal.
tidur.
11. Instrusikan klien untuk meletakkan jari Posisi yang lama menyebabkan ketidaknyamanan
tangan pada mangkok dan letakkan kecuali jika mempertahankan garis natomi
lengkan klien dengan posisi nyaman. normal.
12. Biarkan kaki dan jari tangan klien Pelunakkan kakimumul, kalus, dan katikula
terendam selama 10 sampai 20 menit. memastikan pengangkatan sel mati dengan
Ganti air hangat dalam 10 menit jika mudah manipulasi yang mudah dari kutikula.
diperlukan.
13. Bersihkan dengan lembut bagian bawah Stik jingga mengangkat kotoran dibawah kuku
kuku kaki jari tangan dengan stik jingga yang menyimpan mikroorganisme. Pengeringan
saat jari-jari dicelup, kemudian pindahkan yang merata menghambat pertumbuhan jamur
mangkok ketingkan jari secara dan mencegah maserasi jaringan.
menyeluruh.
14. Dengan memotong kuku, poton kuku Pemotongan lurus mencegah pinggiran kuku
lurus memanjang dengan ujung jari lusrus menjadi robek dan pembentukan ujung kuku yang
merata. Bentuk kuku dengan papan tajam mengiritasi pinggir samping kuku.
penghalus. Pinggiran mencegah kuku terlalu dekat dengan
dasar kuku.
15. Tekan kutikula kebelakang secara lembut Mengurangi insiden kutikula yang meradang.
dengan stik jingga.
16. Pindahkan meja tempat tidur jauh dari Menyediakan akses yang lebih mudah untuk kaki
klien
17. Gunakan sarung tangan sekali dan gosok Mencegah tranmisi infeksi jamur. Friksi
daerah kalus pada kaki dengan waslap mengangkat lapisan kulit mati.
18. Bersihkan secara lembut bagian bawah Mengurangi peluang infeksi.
kuku dengan stik jingga. Angkat kaki dari
waskom dan keringkan secara merata.
19. Bersihkan dan potong kuku jari kaki Lubrikasi kulit kering dengan mempertahankan
menggunakan prosedur langkah 15-16 kelembaban.
20. Gunakan lotion untuk kaki dan tangan dan Mencegah tranmisi infeksi.
kemudian bantu klien kembali ke tempat
tidur dan posisi yang nyaman.
21. Buka sarung tangan sekali pakai dan Mengevaluasi kondisi kulit dan memungkinkan
buang pada tempatnya. Bersihkan dan perawat untuk mencatat adanya sisa ujung kuku
kembalikan peralatan dan bahan ke tempat yg kasar.
yang sesui. Letakkan linen kotor pada
tempatnya. Cuci tangan.
22. Inspeksi kuku dan kulit sekitarnya setelah Dokumentasi prosedur dan respon. Kelainan
perendaman dan pemotongan kuku. menghadap pada resiko infeksi.
23. Catat prosedur dan observasi. Laporkan
adanya kerusakan kulit.

2.4.6 Hal-hal yang Diperhatikan Selama Prosedur


Kuku jangan dipotong terlalu dalam karena dapat menimbulkan luka
 Klien yang dapat melakukannya sendiri tetapi tidak sempurna, harus dibantu oleh
perawat
Jika perlu, cat kuku dibersihkan dengan aseton sebelum direndam air hangat
 Pemotongan kuku pada klien yang mengalami gangguan sirkulasi dan diabetes
militus harus dilakukan secara hati-hati,jangan sampai menimbulkan luka.
2.4.7 Evaluasi
 Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku dievaluasi dengan baik selama
beberapa hari atau beberapa minggu. Jika klien memiliki masalah apapun,hal ini
membutuhkan waktu bagi perubahan untuk meningkatkan. Evaluasi berdasarkan
hasil yang diharapkan memerlukan perawat untuk menentukan kebersihan
intervensi. Misalnya jika,klien terus-menerus memiliki rasa tidak nyaman selama
berjalan maka memerlukan tipe alas kaki yang berbeda. Perawat juga
menginstrusikan klien dengan cara mengevaluasi praktik perawat kaki dan kuku
pribadi.
 Secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan
kuku, ditandai dengan keadaan kuku yang bersih, tidak ada tanda radang disekitar
kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang khas dari kuku.
2.1 KEBERSIHAN HIDUNG
2.2.1 Pengertian
Membersihkan benda asing ( kotoran ) dari dalam mata yang mempengaruhi
pelaksanaan pengobatan, perawatan dan penyembuhan kepada pasien.
2.2.2 Tujuan
 Menghindari terjadinya infeksi dan iritasi pada mata.
 Memberikan rasa nyaman pada pasien
 Menanamkan kebiasaan untuk hidup sehat, baik untuk pasien maupun petugas.
2.2.3 Persiapan Pasien

Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien mengenai tindakan yang akan


dilakukan.

2.2.4 Persiapan Alat


 Kapas
 Kain yang lunak untuk mengeringkan
 Sarung tangan
 Baskom
 Air hangat
2.2.5 Prosedur Pelaksanaan dan Rasional

No PROSEDUR PELAKSANAAN RASIONAL


1. Menyiapkan peralatan dan membawa alat Memudahkan akses peralatan dab mencegah
ke dekat klien. keterlambatan.
2. Menjelaskan kepada klien tujuan dan Untuk mengurangi ansietas pada klien.
prosedur yang akan dilakukan.
3. Mencuci tangan menggunakan handskun. Meminimalkan transfer mikroorganisme.
4. Mengatur posisi sesuai dengan kondisi Member rasa nyaman kepada klien.
klien.
5. Memasang perlak dan pengalas dibawah Menjaga kebersihan di daerah tempat tidur.
klien.
6. Memasang handuk di bagian dada pasien. Mencaga kebersihan klien dari basah dan kotor.
7. Mata yang akan dibersihkan diusap Mencegah kontiminasi bagian mata lain dan pada
dengan waslap dari kantus dalam kekantus kelenjar lakrimal.
luar.
8. Jika klien mempunyai sekresi kering yang Untuk melunakkan sekresi.
tidak dapat diangkat dengan mudah,
dilakukan penyekaan menggunakan kapas
pada margin kelopak mata.
9. Pada klien yang tidak sadar, mata dapat Sekresi mungkin mengumpul sepanjang garis
dibersihkan dengan menggunakan kapas pelupuk mata dan kantus dalam ketika mengalami
steril yang diberi pelembab normal selain penurunan reflek mengedip atau ketika mata tidak
steril. dapat menutup total.
10. Memberikan tetes mata ( dengan ijin Dapat melukai mata.
dokter ) dengan hati-hati.
11. Setelah bersih kelopak mata dikeringkan Meningkatkan kenyamanan dan mencegah trauma
dengan kapas, muka dikeringkan dengan mata.
handuk.
12. Mengambil handuk dari dada klien dan .mempertahankan kenyamanan dan keamanan
mengatur klien pada posisi semula. pada klien.
13. Melepaskan sarung tangan, mencuci Mengurangi transmisi mikroorganisme.
tangan, membereskan dan membersihkan
alat, mengembalikan ke tempat semula.
14. Mencatat prosedur dalam catatan perawat Dokumentasi yang tepat dan akurat.
dan melaporkan setiap observasi khusus.

2.2.6 Hal-hal yang Diperhatikan Selama Prosedur


 Gunakan sabun yang halus dan berminyak, tidak menggunakannya terlalu sering
karena dapat mempengaruhi keadaan kulit pasien.
 Jika mata terdapat kotoran,misalnya ada bulu mata, bersihkan menggunakan
kapas basah yang bersih sehingga mata tidak terkomintasi lagi.
 Jika mata merah, nyeri dan penglihatan menurun harus dibawah ke puskesmas,
rumah sakit atau tenaga medis lainya untuk diperiksakan.
2.2.7 Evaluasi
 Minta klien atau anggota keluarga melaporkan kunjungan terakhir ke dokter mata.
 Minta klien menjelaskan kapan klien harus melakukan pembersihan mata.
 Minta klien menjelaskan tanda-tanda umum penyakit mata.
 Observasi lingkungan rumah klien dengan deficit pengertian.

Anda mungkin juga menyukai