Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 3

PENGARUH AKTIVATOR, INHIBITOR DAN KADAR ENZIM

TERHADAP REAKSI ENZIM

1. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti praktikum pengaruh aktivator, inhibitor dan kadar enzim terhadap
aktivitas enzim diharapkan mahasiswa dapat mengetahui pengaruh aktivator,
inhibitor, dan kadar enzim terhadap reaksi enzimatik.

2. Dasar Teori
Untuk dapat bereaksi secara optimal suatu enzim memerlukan kondisi-kondisi
tertentu. Selain pH dan suhu yang sesuai seringkali masih diperlukan adanya suatu
senyawa yang disebut sebagai aktivator. Pada umumnya aktivator ini berupa ion-ion
anorganik yang seringkali berupa ion metal. Beberapa enzim yang lain untuk
aktivasinya memerlukan senyawa-senyawa organik yang bekerja spesifik untuk
golongan enzim tersebut. Senyawa ini sering disebut sebagai koenzim. Beberapa
koenzim terikat kuat (dengan ikatan kovalen) pada enzimnya dan merupakan bagian
dari enzim tersebut, koenzim semacam ini disebut sebagai gugus prostetik. Sebaliknya
ada senyawa-senyawa tertentu yang menghambat pembentukan atau penguraian
selanjutnya darai kompleks enzim-substrat, senyawa ini dikenal sebagai inhibitor.
Dalam percobaan ini dilakukan : dengan aktivator, tanpa aktivator, dengan inhibitor,
dan dengan kadar enzim yang lebih besar.

3. Bahan dan Alat


a. Bahan
1) Laruta enzim “E” 1% (Amilase dalam savila)
2) Larutan Nacl 0,9%
3) Larutan substrat (Amilum) 1%
4) Larutan penyangga dengan pH 6,5
5) Larutan KI-KIO3 (akan melepaskan I2 dalam suasana asam)
Komposisi larutan KI-KIO3 : KI 0,5 gr
KIO3 0,375 gr
NaOH 1 N 2,0 ml
Aqua ad 1L
6) Larutan HCL 0,05

b. Alat
1) Tabung reaksi
2) Labu erlenmeyer
3) Stopwatch
4) Spektrofotomter
4. Prosedur Praktikum
a. Sediakan erlenmeyer A,B,C,D
Erlenmeyer A di isi : - 15 ml larutan penyangga pH 6,5
- 3 ml larutan substrat
- 6 ml larutan garam (NaCl 0,9%)

Erlenmeyer B di isi (B sebagai pembanding untuk A, C, dan D)

- 15 ml larutan penyangga pH 6,5


- 3 ml larutan substrat
- 6 ml larutan aquades

Erlenmeyer C di isi : - 15 ml larutan penyangga pH 6,5

- 3 ml larutan substrat
- 5 ml larutan aquades

Erlenmeyer D di isi : - 15 ml larutan penyangga pH 6,5

- 3 ml larutan substrat
- 6 ml aquades
- 5 tetes larutan HgCl2

b. Sediakan 5 tabung reaksi, tanda 0’, 5’, 10’, 15’, dan 20’ isis masing-masing
dengan 10 ml larutan HCL 0,05 N
c. Pipet 1 ml larutan dari erlenmeyer, masukkan ke dalam tabung 0’
d. Kemudian untuk A,B,D: tambahkan 1 ml larutan enzim ke dalam erlenmeyer.
Untuk C tambahkan 2 ml larutan enzim ke dalam erlenmeyer.
e. Setiap 5 menit setelah ini, masukan 1 ml larutan dari erlenmeyer A,B,C dan D
berturut-turut ke dalam tabung 5’, 10’, 15’, 20’ (larutan diambil dari erlenmeyer
dengan memipet dan memasukkannya ke dalam tabung, harus tepat pada waktu
yang ditentukan).
f. Setelah semua selesai, tambahkan 1 ml larutan KI-KIO3 ke dalam tiap-tiap tabung
reaksi, campur dengan baik dan tunggu 5-10 menit.
g. Bacalah dengan spektofotometer pada panjang gelombang 560 nm
Keterangan pada Spektofotometer :
F : faktor
C : control
A : Absorbance
%T : Persen transmiten : 100%

Perhitungan

( Absorbance ) waktu t
% Substrat yang dicerna=100 %− x 100 %
( Absornace ) waktu t 0
Tuliskan hasil yang didapat pada lembar yang sudah disediakan, kemudian
berdasarkan data tersebut buatlah grafik yang menunjukan hubungan antar %
substrat yang dicerna (ordinat) dengan waktu (absis).

5. Hasil Pengamatan

Aquades Pb Acetat NaCl


A2 0,231 2,410 0,471
A1 0,220 1,626 0,452
Hasil 0,011 0,784 0,019

Ket : A1 = Blanko

A2 = Uji

Hasil : A2 – A1

Grafik

Kesimpulan

Enzim dipengaruhi oleh aktivator dan inhibitor, dalam percobaan diatas hasil / nilai
tertinggi ada pada Pb acetat / HgCl 2. Dengan demikian Pb acetat/ HgCl2 merupakan
faktor penghambat (inhibitor) terkuat.

Anda mungkin juga menyukai