Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINI RISET

“Peningkatan Motivasi Anak Dalam Mata Pelajaran Matematika Di SD Kelas Rendah


Selama Pandemi Covid-19”

MINIRISET
MK. PENDIDIKAN
MATEMATIKA SD
KELAS RENDAH
PRODI S1 PGSD-FIP

SKOR NILAI:

KELOMPOK 07

WITA LAILA RIVANI 1191111027


ADELA CHAIRANI SYAPUTRI 1191111040
UMMUL HUDA HARAHAP 1191111041
NUR ELITA MARDIYAH ASWAT NST 1191111046

KELAS : PGSD REGULER B 2019


DOSEN PENGAMPU : ELVI MAILANI S.Si,M.Pd
MATA KULIAH : PENDIDIKAN MATEMATIKA SD KELAS RENDAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil Laporan Mini Riset yang
berjudul “Peningkatan Motivasi Anak Dalam Mata Pelajaran Matematika Di SD Selama
Pandemi Covid-19”. Kami berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini ibu
ELVI MAILANI S.Si,M.Pd yang sudah memberikan bimbingannya.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, November 2020

Kelompok 07

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 2

C. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Motivasi Penelitian ................................................................................. 3

B. Mata Pelajaran Matematika .................................................................... 4

C. Peningkatan Motivasi Mata Pelajaran Matematika ................................ 4

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ................................................................................... 6

B. Langkah Penelitian.................................................................................. 6

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................ 7

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 10

B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

LAMPIRAN....................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di sekolah kita mendapat bermacam-macam pengetahuan dari berbagai bidang ilmu
seperti ilmu bahasa, ilmu sosial dan ilmu science. Ada satu bidang ilmu yang memiliki
banyak peran di semua bidang ilmu pengetahuan yaitu matematika. Matematika sebagai
salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat
sekolah menengah bahkan sampai di perguruan tinggi, hal ini menunjukan betapa
pentingnya matematika dalam kehidupan. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah
dimaksudkan agar peserta didik tidak hanya terampil menggunakan matematika, tetapi
dapat memberikan bekal kepada peserta didik dalam penerapan matematika dalam
kehidupan seharihari di tengah masyarakat di mana ia tinggal. (Iriyani, 2016)
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan
formal yang memegang peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Di samping
itu, matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan oleh peserta didik untuk
menunjang keberbasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Matematika bagi pendidikan dasar, pada umumnya tidak disukai dan ditakuti karena
dianggap sukar oleh siswa. Sehingga, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan belajar
matematika dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
(Ismail, 2009)
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Heruman (2009:76)
mengemukakan bahwa kesulitan belajar matematika terutama disebabkan oleh sifat khusus
dan matematika yang memiliki obyek abstrak. Pembelajaran matematika yang berjalan saat
ini cenderung ditujukan pada keterampilan siswa mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal
matematika. Banyak siswa secara individual kurang memaharni konsep matematika yang
pada hakikatnya merupakan ilmu deduktif aksiomatis dan berangkat dan hal-hal yang
abstrak, sehingga siswa kurang termotivasi terhadap pembelajaran matematika.

1
B. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang sering ditemui pada siswa Sekolah Dasar Selama Masa
Pandemic Yaitu :
1. Terdapat siswa SD yang tidak suka dengan mata pelajaran matematika.
2. Adanya siswa yang merasa kesulitan akan pembelajaran matematika Daring Ini.
3. Kurangnya motivasi belajar siswa.
4. Model pembelajaran yang kurang bervariatif.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Maslah di atas, maka rumusan masalah yang dalam
penelitian ini yaitu.
1. Bagaiman cara meningkatkan motivasi belajar siswa pada matapelajaran
matematika.
2. Bagaimana cara membuad model pembelajaran yang menarik minat pada siswa
selama pandemic ini.

D. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memenuhi salah satu tugas KKNI yaitu melakukan Mini Riset.
2. Untuk melakukan pengamatan mengenai peningkatan motivasi siswa
dalam mata pelajaran matematika di sekolah dasar selama pandemic.

E. Manfaat Kegiatan
Mini riset ini dilakukan guna untuk menambah pemahaman dan pembelajaran serta
pengalaman dalam mengajar dan memahami peserta didik melalui praktek lapangan oleh
mahasiswa. Hal ini diharapkan dapat miningkatkan potensi dan motivasi untuk kedepannya
dalam pengajaran yang akan dilakukan nantinya.

2
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno,
2013:3). arah, dan ketekunan. Sedangkan belajar yaitu perubahan yang relatif permanen
dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya.

Maka dari itu Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar itu dapat tercapai.

Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki
dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada
kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal
berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua.

Fungsi Motivasi Belajar


Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun. Menurut
Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas
energi.
2. Menentukan arah perbuatan , yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.

3
Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang lebih
baik dalam beajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan
usaha yang tekun yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi yang
paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang
cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk
tujuan sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajar siswa tersebut.

B. Mata Pelajaran Matematika

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (benalar).


Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan
dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiranpikiran
manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.

Menurut Aisyah dkk (2007:35) proses pembelajaran matematika ditekankan pada


penalaran, pengembangan sikap kritis, logis, dan keterampilan menerapkan matematika,
sehingga siswa harus memiliki kemampuan memahami konsep matematika sebagai
prasyarat utama. Oleh karena itu, guru sekolah dasar berperan penting dalam
menyampaikan konsep-konsep matematika kepada siswanya yang memiliki - taraf konkret.
Kesalahan dalam penyampaian konsep matematika oleh guru berakibat fatal terhadap siswa
dalam menghadapi permasalahan berikutnya yang masib berbubungan dengan konsep
tersebut.

C. Peningkatan Motivasi Mata Pelajaran Matematika


Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam
belajar, terutama di sekolah. Dalam hal ini, guru kurang memperhatikan strategi yang tepat
untuk pembelajaran matematika, sehingga aktivitas belajar siswa di sekolah masih sangat
monoton. Keadaan yang demikian menyebabkan turunnya motivasi siswa dalam

4
pembelajaran matematika. Rendahnya motivasi tersebut ditunjukkan oleh rendahnya hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan fakta di lapangan, ditemukan fokus permasalahan siswa di SD pada
umumnya yaitu kurangnya respon positif terhadap pembelajaran rnatematika, sehingga
menurunkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika ini. Fenomena yang sering
diperlihatkan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika yaitu kurangnya
partisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa cepat melupakan materi pelajaran
meskipun materi tersebut baru saja disampaikan yang mengakibatkan sulitnya memahami
materi selanjutnya.
Keadaan tersebut dapat dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
(1) Kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika,
(2) Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika,
(3) Siswa tidak mempersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai walaupun materi yang
akan diajarkan sudah diketahui,
(4) Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran matematika masih monoton disebabkan
karena motivasi siswa yang rendah.
Timbulnya kondisi di atas, kemungkinan diakibatkan oleh model pembelajaran
maternatika yang diterapkan guru cenderung monoton dan bersifat “menyelesaikan materi”,
sehingga materi yang diterima siswa kurang bermakna dan tidak mampu mengendap dalam
memori siswa. Kelemahan lain dari pembelajaran matematika adalah guru masih bersifat
aktif dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun ide-idenya, siswa
hanya ditempatkan sebagai peserta didik yang sifatnya pasif. Siswa hanya menerima
pendapat dan guru terhadap jawabannya yaitu benar atau salah, dan cenderung takut salah
dalam menyelesaikan soal matematika tersebut. Sehingga potensi-potensi yang dimiliki
sulit dikembangkan yang pada akhirnya siswa kurang termotivasi dalam proses
pembelajaran matematika.
Maka dari itu dapat dilakukannya peningkatan motivasi dengan:
1. Membuat model pembelajaran yang menarik
2. Mengubah persepsi siswa mengnai sulitnya matematika
3. Mengajarkan menggunakan konsep bukan dengan cara menghafal

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode dilakukan yaitu dengan pengamatan dan menganalisis dari berbagai sumber
saja dan pengalaman yang sudah berlalu untuk turun kelapangan dan menulis laporan
dengan mendeskripsikan pengamatan.Penelitian ini dilaksanakan di SDN 116261
BULUNGIHIT.Adapun Objek penelitianya siswa kelas I,II,III dan guru yang mengajar
pada kelas I,II,dan III.Metode ini digunakan karena kondisi pandemic COVID-19 yang
sedang terjadi. Maka dari itu kelompok memutuskan untuk mengambil langkah ini.
B. Langkah Penelitian
a. Mencari sumber di internet melalui jurnal yang berkaitan dengan materi
b. Mengamatin dan membuat kesimpulan.
c. Penulisan laporan.

6
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, guru cenderung melaksanakan kegiatan


pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional yang menjadikan peserta didik
sebagai objek, yaitu peserta didik lebih banyak mencatat, dan mendengarkan ceramah
materi dari guru, tanpa diimbangi variasi model pembelajaran yang menarik bagi peserta
didik. Adanya hambatan semacam ini yang mengakibatkan peserta didik kurang aktif
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, peserta didik mudah merasa bosan, sehingga
motivasi dan hasil belajar peserta didik pun kurang baik. Hal ini dimungkinkan peserta
didik kurang tertarik terhadap mata pelajaran yang diberikan guru terlebih mata pelajaran
matematika yang dianggap sulit atau memang kurang tepatnya metode belajar yang
digunakan sehingga peserta didik enggan berfikir dan mengikuti pelajaran yang sedang
berlangsung.
Dengan melihat kondisi seperti itu, guru sangat dituntut untuk menggunakan metode
atau model pembelajaran yang menarik bagi peserta didik sehingga mampu meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar matematika dan meningkatkan prestasi belajar yang lebih
baik. Cara yang dilakukan adalah dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif.
Selama pembelajaran kooperatif siswa akan memiliki ketrampilan khusus agar dapat
bekerjasama dengan kelompoknya. Dengan menggunakan model pembelajaran tipe Group
Investigation (GI) yaitu menekankan proyek investigasi kelompok, dimana siswa diberi
proyek investigasi terkait dengan kehidupan sehari-hari sesuai materi yang diberikan dan
mengaitkan pada sebuah masalah yang nyata di kehidupan sehari-hari ataupun dengan
menggunakan implikasi di dalamnya sehingga siswa paham akan konsepnya.
Selain itu, untuk para siswa sebaiknya membutuhkan cara ini untuk meningkatkan
motivasi belajar mata pelajaran matematika di sekolah.
1. Butuh active learning yang kuat
Dalam belajar matematika, kamu sangat dibutuhkan untuk aktif.
Matematika bukanlah sekedar pelajaran untuk menghitung sesuatu.
Matematika adalah pelajaran yang melatih logika kita untuk problem
solving. Berbeda dengan pelajaran lain, satu bab pelajaran matematika

7
bisa meliputi berbagai macam masalah (soal) yang harus kita selesaikan.
Caranya adalah dengan membiasakan otak kita untuk menyelesaikan
soal-soal itu. Ini sama saja dengan menyelesaikan permasalahan hidup. Kita
harus aktif melatih kemampuan kita menyelesaikan masalah, agar jika
bertemu masalah apapun, kita bisa menyelesaikannya dengan baik.
2. Matematika itu Kumulatif!
Matematika itu kumulatif. Mulai dari operasi dasar + dan -
meningkat menjadi x dan : .Belajar matematika akan sulit jika kamu
melompat-lompat, dari satu materi ke materi lainnya. Hampir semua cabang
dari matematika berkaitan dan saling mempengaruhi. Dalam belajar
matematika, apa yang kamu pelajari hari ini menjadi bagian penting dari apa
yang akan kamu pelajari besok. Kalau kamu melewatkan sesuatu, kamu akan
sulit catch up di materi berikutnya, dan kalau tidak segera dikejar, akan terus
ketinggalan. Inilah sebabnya banyak orang yang dengan mudah gagal dalam
belajar matematika.
3. Focus memahami konsep, bukan menghafal
Di beberapa pelajaran, kita akan lulus dan mendapat nilai baik
dengan mengandalkan hafalan. Kita bisa menghafal nama, tanggal, bagian
tubuh, dll. Namun matematika tidak bisa diselesaikan dengan baik dengan
mengandalkan hafalan. Menghafal semua rumus adalah ide buruk.
Pemahaman konsep adalah suatu hal yang mutlak bagi kita dalam belajar
matematika. Kalau tidak paham konsep, dengan memegang semua buku
yang ada di dunia, atau membawa catatan rumus, kita tetap tidak akan bisa
menyelesaikan masalah matematika dengan baik.
4. Buat list vocabulary & formula matematika
Bagi banyak orang, terutama matematikawan, matematika adalah
suatu bahasa tersendiri. Matematika punya istilah-istilah yang begitu
banyak, diikuti dengan rumus yang juga begitu banyaknya. Untuk
memudahkan belajar matematika, salah satu trik yang bisa digunakan adalah
dengan membuat list kosakata serta rumus yang ada di matematika,

8
dan sering-seringlah dibaca untuk dipahami dan diingat makna dan gunanya
apa.
5. Lakukan pencatatan dengan baik dan jelas
Kalau kesulitan belajar matematika, membuat catatan dengan hanya
poin-poin tertentu jelas cuma buang-buang waktu. Buatlah catatan yang
komprehensif, catat hal-hal penting yang kadang tidak ditulis guru di papan
tulis. Perhatikan penekanan-penekanan yang diberikan guru, ambil konsep
inti dan rumus yang ada, buat dirimu paham dengan menuliskannya ulang
dengan bahasamu sendiri. Namun hati-hati, jangan sampai kamu terlalu
sibuk mencatat sampai terlewat penjelasan guru.
6. Kejakan latihan dan PR dengan baik
Tugas latihan atau PR pasti akan sering diberikan dalam belajar
matematika. Tugas-tugas itu diberikan untuk mendorong kita
mengembangkan skill dan membiasakan diri dengan konsep dan
penyelesaian masalah matematika. Kalau ingin menguasai matematika,
berhentilah mengeluh atas banyaknya soal, dan mulai mengerjakan. Jangan
mudah menyontek! Tipsnya adalah dengan mengerjakan tugas ini saat
pelajaran masih segar dalam ingatan, misalnya langsung setelah kelas atau di
hari yang sama. Kerjakan dengan detail, perlihatkan setiap langkah
penyelesaian masalah yang kamu lakukan.

9
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam
belajar, terutama di sekolah. Dalam hal ini, guru kurang memperhatikan strategi yang tepat
untuk pembelajaran matematika, sehingga aktivitas belajar siswa di sekolah masih sangat
monoton. Keadaan yang demikian menyebabkan turunnya motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika. Rendahnya motivasi tersebut ditunjukkan oleh rendahnya hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Untuk menghindari kondisi rendahnya motivasi siswa guru harus menghidupkan
suasana belajar pada siswa dan menggunakan model-model pembelajaran yang menarik
yang bukan konvensional lagi tetapi variasi. Siswa juga diharappkan menggunakan cara
belajar dengan:
1. Memiliki active learning yang kuat
2. Matematika itu kumulatif, dimana satu dengan lain berkaitan. Sehinga siswa tidak
boleh ketinggalan satu materi jika tidak akan teruds ketingglan seterusnya
3. Focus memahami konsep bukan menghafal
4. Lakukan penjatatan dengan baik dan jelas agar mudah dipahami
5. Kerjakan latihan dan PR dengan baik, dengan begitu siswa akan lebih memhaminya
dengan mudah karena dilakukan secara berulang.

B. Saran
Saran dari kelompok kami yaitu untuk mencapai hasil belajar yang maksimal,
diharapkan guru dapat menciptakan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa untuk
aktif didalamnya dan siswa diharapkan termotivasi untuk melakukan perubahan cara
belajar ataupun cara memahami pelajaran dengan mempelajari konsep dari pelajaran
matematika itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Iriyani, W. (2016). Matematika Menggunakan Model Kooperatif Tipe Group Investigation


Kelas Iv Sd Negeri Sokorini 1 Muntilan Tahun Ajaran 2015 / 2016. 93–98.
Ismail, H. (2009). Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi. Kreatif Tadulako Online,
4(4), 343–350.
https://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai