Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Efek Radiasi Pada Sistem Biologis dan Pengawetan Makanan

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Nama :

Yuyun Amalia Ali


Novita Polpoke
Akbar Mahfudz Ismail
Riska Rumbia
Halima Hanubun
Sartika Sarikadimas
Intan P Keliwar
Arni M Soulisa
Mutiara Natasya M.F
Pinyankara Karepesina
Rahma Niar Fat Lisaholit
Sakila Ohorella
Suryati Lambaana
Wa Pepita
Denta Elake
Fani Kotala
Fiyanti

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MALUKU HUSADA
AMBON
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [Efek Radiasi Pada Sistem
Biologis dan Pengawetan Makanan] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Radiofarmasi, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik
makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Jumat 22, Mei 2020

Penyusun
Kelompok 4
Daftar Pustaka

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN PENGAWETAN
B. JENIS KERUSAKAN PANGAN
C. FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN
D. TINJAUAN KERUSAKAN
E. CARA CARA PENGAWETAN
F. KEUNTUNGAN PENGAWETAN DENGAN RADIASI

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena kadar air yang
terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri. Semakin
tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai
akibat aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak.

Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah makanan tersebut masih
pantas dikonsumsi, secara tepat sulit dilaksanakan karena melibatkan faktor-faktor nonteknik,
sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa. Idealnya, makanan tersebut harus: bebas polusi pada
setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan-perubahan kimia dan
fisik, bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan. Banyak
cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, seperti pemberian bahan-bahan kimia yang
bertujuan untuk membuat bahan makanan tersebut tahan lama.

Bahan-bahan yang digunakan untuk mengawetkan banyak sekali macam dan jenisnya
mulai dari yang alami hingga yang buatan. Ini erat hubunganya dengan materi yang kami
pelajari yaitu zat aditif yang masuk dalam bidang ilmu kimia. Pada makalah ini akan dijelaskan
lebih rinci pembahasan tentang bahan pengawet pada makanan. Mulai macamnya, prinsip atau
fungsinya, cara penggunaan, manfaat dan dampak pemakaian pengawet, dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Tujuan Pengawetan Makanan
2. Apa Saja Jenis Kerusakan Pangan
3. Apa Faktor Penyebab Kerusakan Pangan
4. Apa Tinjauan Kerusakan Pangan
5. Apa Saja Cara Cara Pengawetan
6. Apa Keuntungan Pengawetan Dengan Radiasi

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas Radiofarmasi
1. Mengetahui Tujuan Pengawetan Makanan
2. Mengetahui Jenis Kerusakan Pangan
3. Mengetahui Jenis Kerusakan Pangan
4. Mengetahui Tinjauan Kerusakan Pangan
5. Mengetahui Cara Cara Pengawetan
6. Mengetahui Keuntungan Pengawetan Makanan Dengan Radiassi
D. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Efek Radiasi
dan pengawetan Makanan
BAB II PEMBAHASAN

Pengawetan Makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan


memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat sifat fisik dan kimia
makanan
Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang
diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk
pengawetan makanan.

A. Tujuan pengawetan makanan


Empat macam tujuan pengawetan pada makanan :

1. Memperlambat aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan penyakit atau bakteri yang
dapat menurunkan kualitas makanan. Misalnya seperti segelas susu yang dibiarkan di
dalam ruangan akan lebih cepat rusak. Hanya dalam beberapa jam, kualitas susu akan
menurun. Akan beda halnya jika susu tersebut dimasukkan ke dalam kulkas. Hal ini akan
membantu menghambat proses tumbuhnya bakteri

2. Menghancurkan enzim natural dalam makanan yang dapat menyebabkan makanan


busuk atau warna makanan akan berubah. Untuk menghancurkan enzim ini, makanan
harus dipanaskan hingga suhu 66cc

3. Meminimalisir kerugian yang diakibatkan pembusukan makanan bagi pengusaha


makanan

4. Meningkatkan keuntungan bagi pengusaha makanan

B. Jenis Kerusakan Pangan


Kerusakan bahan pangan merupakan perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu
bahan pangan yang tidak diinginkan atau penyimpangan dari karakteristik normal.
Karakteristik fisik yang dimaksud meliputi sifat organoleptik seperti warna, tekstur, aroma,
dan bentuk. Sedangkan karakteristik kimiawi meliputi Komponen penyusunnya seperti
kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dan sebagainya. Kerusakan
bahan pangan dapat menyebabkan kebusukan. Ciri-ciri Kebusukan antara lain bau tidak
sedap, perubahan bentuk secara drastis, kehilangan daya tarik, dan perubahan nilai gizi
yang merugikan
C. Faktor Penyebab Kerusakan Pangan
Faktor Internal Kerusakan Pangan

1. Sifat-sifat yang terdapat pada pangan yang bersangkutan seperti kadar air, kadar gula,
kadar garam, keasaman (pH) dan komposisi kimia.

2. Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan

3. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba  di dalam bahan pangan

Faktor Eksternal  Kerusakan Pangan

1. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba terutama bakteri, ragi dan kapang

Serangga, parasit dan tikus

2. Suhu Udara terutama oksigen

3. Sinar  Matahari

4. Perlakuan fisik

5. Waktu penyimpanan

D. Tinjauan Kerusakan Pangan

Apabila ditinjau dari penyebabnya, kerusakan bahan pangan dapat dibagi beberapa jenis,
yaitu:

1. Kerusakan mikrobiologis. Kerusakan ini disebabkan oleh mikroorganisme seperti


bakteri, kapang, dan khamir. Jenis kerusakan ini ditandai dengan timbulnya kapang ,
kebusukan, lendir, dan adanya perubahan warna. Kerusakan mikrobiologis dapat
berbahaya bagi kesehatan manusai karena racun yang diproduksi oleh mikroorganisme.

2. Kerusakan biologis. Kerusakan biologis disebabkan oleh kerusakan fisiologis, serangga,


maupun binatang pengerat. Kerusakan ini meliputi reaksi metabolisme pada bahan atau
enzim-enzim yang terdapat didalamnya sehingga terjadi proses autolysis yang
menyebabkan terjadinya kerusakan.

3. Kerusakan Fisik. Kerusakan ini disebabkan oleh perlakuan-perlakuan fisik seperti


pemanasan, pendinginan, dan tekanan udara. Contoh dari kerusakan fisik adalah
Kerusakan warna dan tekstur pada daging yang dibekukan, tepung mengeras atau
membatu karena penyimpanan pada tempat yang lembab dsb.
4. Kerusakan mekanis adalah kerusakan yang disebabkan karena bahan mengalami
benturan-benturan mekanis yang terjadi selama pemanenan, transportasi ataupun
penyimpanan. Contohnya: Pada waktu dipanen buah yang jatuh atau membentur
permukaan keras menjadi memar

5. Kerusakan kimiawi adalah kerusakan yang terjadi karena reaksi kimia yang berlangsung
di dalam bahan makanan seperti penurunan pH, proses rigor, dan reaksi reduksi dan
oksidasi. Contoh dari kerusakan kimiawi misalnya Reaksi pencoklatan pada beberapa
jenis buah dan sayur, reaksi ketengikan minyak, dsb.

Suatu pangan dianggap rusak apabila menunjukkan penyimpangan yang melewati batas
yang dapat diterima oleh indera manusia. Kerusakan dapat ditandai oleh adanya beberapa
perubahan dalam penampakan seperti bentuk atau warna, bau, rasa, tekstur, atau tanda-
tanda lainnya. Kerusakan bahan pangan dapat berlangsung secara lambat dan dapat
berlangsung secara sangat cepat tergantung dari jenis pangan

E. Cara Pengawetan
1. Pendinginan

Teknik pengawetan yang satu ini sudah pasti sering digunakan karena kamu bisa
menggunakan lemari es di rumah. Tapi beda jenis makanan, beda pula suhu yang digunakan
untuk mendinginkan makanan. Untuk daging mentah, kamu wajib meletakkannya dalam
freezer yang punya suhu di bawah 00 agar bakteri dan kuman yang ada di dalamnya nggak
berkembang. Sedangkan untuk sayuran, telur, dan buah-buahan kamu cukup menyimpannya di
kulkas biasa. Cara ini bisa menjaga makanan awet hingga satu sampai tiga minggu.

2. Pengalengan

Kamu pastinya sudah nggak asing lagi dengan teknik pengawetan makanan dengan cara
dikalengkan. Pengalengan ini bisa membuat makanan tahan hingga bertahun-tahun lamanya.
Awalnya pengalengan makanan ditujukan agar para tentara yang sedang berperang nggak akan
kehabisan stok makanan. Teknik pengalengan menggabungkan teknik kimia dan fisika karena
harus ditambahkan zat-zat pengawet. Jenis makanan yang banyak dikalengkan adalah daging
olahan, ikan, susu, teh, dan lain sebagainya.

3. Pemanasan

Kalau teknik pemanasan sudah sering ditemukan pada minuman susu yang dipanaskan
dengan cara dipasteurisasi hingga suku 1210 C. Tujuan dari pemanasan ini adalah agar bakteri
jahat yang ada di dalamnya mati dan nggak berkembang. Selain susu, ada anggur, bir, jus buah,
madu, hingga jenis minuman-minuman lainnya yang diawetkan dengan cara pasterurisasi.
Selain pasteurisasi, ada blansing yang merupakan cara lain mengawetkan makanan dengan cara
dicelupkan ke dalam air mendidih selama beberapa menit.
4. Pengasapan

Teknik pengasapan dilakukan dengan cara meletakkan makanan di dalam sebuah wadah
lalu diasapi dari bawah. Bahan makanan yang paling sering diawetkan dengan cara pengasapan
adalah daging mentah, baik itu ikan, babi, hingga sapi. Teknik pengasapan ini bisa membuat
makanan awet selama bertahun-tahun karena berkurangnya kadar air yang ada pada makanan
sehingga bakteri nggak mudah berkembang.

5. Pengeringan

Suka makan keripik? Keripik menjadi makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan.
Teknik pengeringan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang kita, yakni dengan
cara menjemur makanan hingga kadar airnya nggak ada lagi sehingga mikroorganisme yang ada
pada makanan nggak berkembang. Selain keripik, ada buah-buahan yang juga sering
dikeringkan agar tahan lama.

6. Pengasinan

Teknik pengasinan dikenal di Indonesia sebagai cara untuk mengawetkan ikan. Cara
mengawetkan makanan dengan teknik pengasinan sangat mudah dilakukan karena hanya
memerlukan garam saja. Garam ternyata memiliki kandungan zat yang bisa membantu
menghambat mikroorganisme penyebab pembusukan makanan. Selain ikan, ada makanan lain
yang sering diasinkan, seperti sayuran kimchi, buah, serta telur.

7. Pemanisan

Siapa bilang hanya garam saja yang bisa mengawetkan makanan, gula juga bisa
mengawetkan makanan lho karena gula mengandung kadar konsentrasi 40% untuk
menurunkan kadar mikroorganisme. Beberapa makanan yang bisa diawetkan dengan cara
pemanisan adalah susu, kopi, hingga buah-buahan yang sering dijuluki dengan nama manisan
buah.

F. Keuntungan pengawetan radiasi


1. Tidak ada atau sedikit sekali proses pemanasan pada makanan sehingga hampir tidak
ada perubahan dalam sensor karakteristik makanan,

2. Dapat dilakukan pada makanan kemasan dan makanan beku,

3. Dapat dilakukan pada makanan segar melalui satu kali operasi dan tanpa menggunakan
tambahan bahan kimia,

4. Hanya membutuhkan sedikit energi,

5. Perubahan pada aspek nutrisi dapat dibandingkan dengan metoda pengawetan


makanan lainnya,
6. Proses otomatis terkontrol dan memiliki biaya operasi rendah.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah makanan tersebut masih
pantas dikonsumsi, secara tepat sulit dilaksanakan karena melibatkan faktor-faktor nonteknik,
sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa. Idealnya, makanan tersebut harus: bebas polusi pada
setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan-perubahan kimia dan
fisik, bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan.

Anda mungkin juga menyukai