Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Nama :
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Radiofarmasi, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik
makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusun
Kelompok 4
Daftar Pustaka
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN PENGAWETAN
B. JENIS KERUSAKAN PANGAN
C. FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN
D. TINJAUAN KERUSAKAN
E. CARA CARA PENGAWETAN
F. KEUNTUNGAN PENGAWETAN DENGAN RADIASI
A. LATAR BELAKANG
Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena kadar air yang
terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri. Semakin
tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai
akibat aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak.
Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah makanan tersebut masih
pantas dikonsumsi, secara tepat sulit dilaksanakan karena melibatkan faktor-faktor nonteknik,
sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa. Idealnya, makanan tersebut harus: bebas polusi pada
setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan-perubahan kimia dan
fisik, bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan. Banyak
cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, seperti pemberian bahan-bahan kimia yang
bertujuan untuk membuat bahan makanan tersebut tahan lama.
Bahan-bahan yang digunakan untuk mengawetkan banyak sekali macam dan jenisnya
mulai dari yang alami hingga yang buatan. Ini erat hubunganya dengan materi yang kami
pelajari yaitu zat aditif yang masuk dalam bidang ilmu kimia. Pada makalah ini akan dijelaskan
lebih rinci pembahasan tentang bahan pengawet pada makanan. Mulai macamnya, prinsip atau
fungsinya, cara penggunaan, manfaat dan dampak pemakaian pengawet, dan lain-lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Tujuan Pengawetan Makanan
2. Apa Saja Jenis Kerusakan Pangan
3. Apa Faktor Penyebab Kerusakan Pangan
4. Apa Tinjauan Kerusakan Pangan
5. Apa Saja Cara Cara Pengawetan
6. Apa Keuntungan Pengawetan Dengan Radiasi
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas Radiofarmasi
1. Mengetahui Tujuan Pengawetan Makanan
2. Mengetahui Jenis Kerusakan Pangan
3. Mengetahui Jenis Kerusakan Pangan
4. Mengetahui Tinjauan Kerusakan Pangan
5. Mengetahui Cara Cara Pengawetan
6. Mengetahui Keuntungan Pengawetan Makanan Dengan Radiassi
D. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Efek Radiasi
dan pengawetan Makanan
BAB II PEMBAHASAN
1. Memperlambat aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan penyakit atau bakteri yang
dapat menurunkan kualitas makanan. Misalnya seperti segelas susu yang dibiarkan di
dalam ruangan akan lebih cepat rusak. Hanya dalam beberapa jam, kualitas susu akan
menurun. Akan beda halnya jika susu tersebut dimasukkan ke dalam kulkas. Hal ini akan
membantu menghambat proses tumbuhnya bakteri
1. Sifat-sifat yang terdapat pada pangan yang bersangkutan seperti kadar air, kadar gula,
kadar garam, keasaman (pH) dan komposisi kimia.
3. Sinar Matahari
4. Perlakuan fisik
5. Waktu penyimpanan
Apabila ditinjau dari penyebabnya, kerusakan bahan pangan dapat dibagi beberapa jenis,
yaitu:
5. Kerusakan kimiawi adalah kerusakan yang terjadi karena reaksi kimia yang berlangsung
di dalam bahan makanan seperti penurunan pH, proses rigor, dan reaksi reduksi dan
oksidasi. Contoh dari kerusakan kimiawi misalnya Reaksi pencoklatan pada beberapa
jenis buah dan sayur, reaksi ketengikan minyak, dsb.
Suatu pangan dianggap rusak apabila menunjukkan penyimpangan yang melewati batas
yang dapat diterima oleh indera manusia. Kerusakan dapat ditandai oleh adanya beberapa
perubahan dalam penampakan seperti bentuk atau warna, bau, rasa, tekstur, atau tanda-
tanda lainnya. Kerusakan bahan pangan dapat berlangsung secara lambat dan dapat
berlangsung secara sangat cepat tergantung dari jenis pangan
E. Cara Pengawetan
1. Pendinginan
Teknik pengawetan yang satu ini sudah pasti sering digunakan karena kamu bisa
menggunakan lemari es di rumah. Tapi beda jenis makanan, beda pula suhu yang digunakan
untuk mendinginkan makanan. Untuk daging mentah, kamu wajib meletakkannya dalam
freezer yang punya suhu di bawah 00 agar bakteri dan kuman yang ada di dalamnya nggak
berkembang. Sedangkan untuk sayuran, telur, dan buah-buahan kamu cukup menyimpannya di
kulkas biasa. Cara ini bisa menjaga makanan awet hingga satu sampai tiga minggu.
2. Pengalengan
Kamu pastinya sudah nggak asing lagi dengan teknik pengawetan makanan dengan cara
dikalengkan. Pengalengan ini bisa membuat makanan tahan hingga bertahun-tahun lamanya.
Awalnya pengalengan makanan ditujukan agar para tentara yang sedang berperang nggak akan
kehabisan stok makanan. Teknik pengalengan menggabungkan teknik kimia dan fisika karena
harus ditambahkan zat-zat pengawet. Jenis makanan yang banyak dikalengkan adalah daging
olahan, ikan, susu, teh, dan lain sebagainya.
3. Pemanasan
Kalau teknik pemanasan sudah sering ditemukan pada minuman susu yang dipanaskan
dengan cara dipasteurisasi hingga suku 1210 C. Tujuan dari pemanasan ini adalah agar bakteri
jahat yang ada di dalamnya mati dan nggak berkembang. Selain susu, ada anggur, bir, jus buah,
madu, hingga jenis minuman-minuman lainnya yang diawetkan dengan cara pasterurisasi.
Selain pasteurisasi, ada blansing yang merupakan cara lain mengawetkan makanan dengan cara
dicelupkan ke dalam air mendidih selama beberapa menit.
4. Pengasapan
Teknik pengasapan dilakukan dengan cara meletakkan makanan di dalam sebuah wadah
lalu diasapi dari bawah. Bahan makanan yang paling sering diawetkan dengan cara pengasapan
adalah daging mentah, baik itu ikan, babi, hingga sapi. Teknik pengasapan ini bisa membuat
makanan awet selama bertahun-tahun karena berkurangnya kadar air yang ada pada makanan
sehingga bakteri nggak mudah berkembang.
5. Pengeringan
Suka makan keripik? Keripik menjadi makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan.
Teknik pengeringan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang kita, yakni dengan
cara menjemur makanan hingga kadar airnya nggak ada lagi sehingga mikroorganisme yang ada
pada makanan nggak berkembang. Selain keripik, ada buah-buahan yang juga sering
dikeringkan agar tahan lama.
6. Pengasinan
Teknik pengasinan dikenal di Indonesia sebagai cara untuk mengawetkan ikan. Cara
mengawetkan makanan dengan teknik pengasinan sangat mudah dilakukan karena hanya
memerlukan garam saja. Garam ternyata memiliki kandungan zat yang bisa membantu
menghambat mikroorganisme penyebab pembusukan makanan. Selain ikan, ada makanan lain
yang sering diasinkan, seperti sayuran kimchi, buah, serta telur.
7. Pemanisan
Siapa bilang hanya garam saja yang bisa mengawetkan makanan, gula juga bisa
mengawetkan makanan lho karena gula mengandung kadar konsentrasi 40% untuk
menurunkan kadar mikroorganisme. Beberapa makanan yang bisa diawetkan dengan cara
pemanisan adalah susu, kopi, hingga buah-buahan yang sering dijuluki dengan nama manisan
buah.
3. Dapat dilakukan pada makanan segar melalui satu kali operasi dan tanpa menggunakan
tambahan bahan kimia,
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah makanan tersebut masih
pantas dikonsumsi, secara tepat sulit dilaksanakan karena melibatkan faktor-faktor nonteknik,
sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa. Idealnya, makanan tersebut harus: bebas polusi pada
setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan-perubahan kimia dan
fisik, bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan.