Berliana Ameylia - B1A019082 - R6K5 - Acara 1 (Afifah, Ni'matul - 2014) PDF
Berliana Ameylia - B1A019082 - R6K5 - Acara 1 (Afifah, Ni'matul - 2014) PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej
© 2014UniversitasNegeri Semarang
Alamatkorespondensi: ISSN 2252-6617
Prodi Pendidikan IPA FMIPA UniversitasNegeri Semarang
Gedung D7 KampusSekaranGunungpati
Telp. (024) 70805795 KodePos 50229
E-mail: nikmah.jeftco@gmail.com
494
Ni’matul Afifah, dkk. / Unnes Science Education Journal 3 (2) (2014)
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA terpadu dikemas serangga dengan bahan pengawet alkohol 96%
dalam bentuk tema atau topik tentang suatu dan formalin 5% yang dikemas dalam bentuk
wacana yang dibahas melalui berbagai sudut koleksi media pembelajaran. Herbarium dan
pandang atau disiplin ilmu sehingga mudah insektarium sebelum digunakan penelitian
dipahami dan dikenal siswa. Mata pelajaran terlebih dahulu telah divalidasi oleh pakar
IPA terpadu menuntut guru yang profesional media, sehingga diketahui layak atau tidak
untuk menguasai materi secara terpadu. digunakan dalam penelitian.
Pemilihan sumber belajar yang tepat akan Penelitian mengenai penggunaan
berimbas pada keberhasilan pengajaran yang herbarium dan insektarium telah ada
dilakukan. Guru sebagai pendidik hendaknya sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan
bisa cermat dan teliti dalam memilih sumber oleh Primiani & Susianingsih (2010)
belajar yang digunakan selama proses mengajar. menunjukkan bahwa prestasi belajar disebabkan
Hal ini juga dikarenakan, apabila sumber belajar herbarium dan insektarium merupakan contoh
yang digunakan menarik bagi siswa maka siswa dari spesimen benda sudah mati yang digunakan
akan termotivasi untuk belajar. sebagai media pembelajaran secara kontekstual,
Pembelajaran yang dilaksanakan di karena siswa dapat mengerti dan memahami
MTs Al-Islam Jepara menunjukkan belum ciri-ciri morfologi tumbuhan dan serangga,
secara terpadu dan bertema. Ada beberapa sehingga lebih mudah dalam melakukan
kendala yang ditemui sekolah, yaitu belum ada identifikasi. Penelitian yang dilakukan oleh
sumber belajar dan guru IPA terpadu. Guru Syamswisma (2011) menghasilkan kesimpulan
yang tersedia merupakan bagian dari bidang bahwa adanya spesimen herbarium dapat
studi biologi, fisika dan kimia yang dituntut menunjang dan meningkatkan kualitas kegiatan
untuk mengajarkan seluruh materi IPA. Selain praktikum perkuliahan morfologi dan taksonomi
itu, guru melaksanakan pembelajaran dengan tumbuhan.
ceramah dan berpegang pada teori di buku Pada penelitian ini menggunakan tema
secara tekstual, sehingga siswa menjadi kurang klasifikasi makhluk hidup yang menghubungkan
aktif dalam pembelajaran. Hal ini berdampak kompetensi dasar mengklasifikasikan makhluk
pada ketuntasan hasil belajar siswa. Kriteria hidup berdasarkan ciri yang dimiliki,
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di menjelaskan nama unsur dan rumus kimia
MTs Al-Islam Jepara adalah 73. Jadi siswa yang sederhana, dan menerapkan keselamatan kerja
mendapat nilai ≥ 73 tuntas dalam belajar. dalam melakukan pengamatan gejala-gejala
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka solusi alam. Model keterpaduan yang tepat pada tema
penelitian ini adalah menyediakan sumber klasifikasi makhluk hidup adalah model
belajar yang mudah dipahami siswa yaitu connected. Model connected adalah model
pembelajaran IPA terpadu dengan pembelajaran terpadu dengan menghubungkan
menggunakan media pembelajaran herbarium satu konsep dengan konsep lain, topik dengan
dan insektarium. topik lain, satu keterampilan dengan
Penggunaan herbarium dan insektarium keterampilan lain, ide yang satu dengan ide lain
diambil beberapa jenis tumbuhan, dan serangga tapi masih dalam lingkup satu bidang studi.
yang ditemukan di lingkungan sehingga Penelitian yang dilakukan oleh Huda &
memudahkan merangsang minat untuk dapat Qosyim (2013) dengan hasil belajar kognitif
melihat secara langsung dan memperjelas siswa pada pembelajaran IPA tipe connected nilai
penyampaian pesan agar tidak bersifat rata-rata hasil pretest dan posttest kemudian
verbalistis. Herbarium adalah awetan kering dilakukan uji t berpasangan dan uji t satu pihak,
tumbuhan yang dikemas dalam bentuk koleksi dari hasil uji statistik menyatakan bahwa hasil
media pembelajaran. Insektarium adalah awetan posttest lebih baik daripada hasil pretest, dengan
495
Ni’matul Afifah, dkk. / Unnes Science Education Journal 3 (2) (2014)
496
Ni’matul Afifah, dkk. / Unnes Science Education Journal 3 (2) (2014)
dan skor 3 untuk desain insektarium. Komponen insektarium tetapi guru memberi respon negatif
isi materi kriteria identitas media herbarium dan pada pernyataan mengenai penggunaan sumber
insektarium mendapatkan skor 4. belajar lain dalam diskusi, hal ini dikarenakan
Keseluruhan dari semua kriteria yang pada penggunaan herbarium dan insektarium
sudah ditentukan, siswa dan guru merespon siswa mengamati herbarium dan insektarium
positif pemahaman materi terhadap media. dengan memadukan identitas yang terdapat
Tanggapan guru terhadap penggunaan pada media dan hanya sebagian siswa yang
herbarium dan insektarium sebagai suplemen menggunakan sumber belajar lain seperti buku
media pembelajaran IPA terpadu dilaksanakan teks dalam menunjang pembelajaran.
oleh seorang guru IPA kelas 7 MTs Al-Islam. Hasil tanggapan siswa terhadap
Persentase total tanggapan guru penggunaan herbarium dan insektarium
terhadap media herbarium dan insektarium menunjukkan hasil yang positif dengan
adalah sebesar 92,86% dengan kriteria sangat persentase total sebesar 90,77% dengan kriteria
menarik. Guru memberikan respon positif sangat tertarik. Hasil tanggapan siswa disajikan
terhadap penggunaan media herbarium dan pada Tabel 2.
Tabel 2. Tanggapan Siswa
Aspek yang ditanyakan Persentase Ya (%) Kriteria
Desain media 94,87 Sangat menarik
Pemahaman materi terhadap media 97 Sangat Paham
Media merupakan hal yang baru 84,62 Sangat baru
Media memotivasi proses pembelajaran 92,31 Sangat memotivasi
Media menyenangkan 92,31 Sangat menyenangkan
Tema klasifikasi makhluk hidup mudah 92,31 Sangat paham
dipahami
Media memberikan gambaran yang ada di alam 84,62 Sangat memberikan
gambaran
Foto menunjang fungsi media 87,18 Sangat menunjang
Identitas yang diamati sudah lengkap 92,31 Sangat lengkap
Penggunaan sumber belajar lain dalam 87,18 Sangat digunakan
berdiskusi
Persentase Total 90,77 Sangat Tertarik
Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa media pembelajaran dapat membawa siswa ke
kriteria tanggapan siswa tentang pemahaman tempat media tersebut berasal tanpa harus
tema klasifikasi makhluk hidup terhadap berkunjung kesana. Foto bertujuan untuk
penggunaan media herbarium dan insektarium memberikan gambaran habitat asli tumbuhan
mendapatkan persentase sebesar 97%. Hal ini dan serangga sehingga siswa dapat mengkaitkan
didukung kriteria kesesuaian dengan SK dan awetan dengan kondisi di lingkungannya.
KD pada validasi media dengan skor 4. Penggunaan herbarium dan insektarium
Pemberian foto/gambar tumbuhan dan serangga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa,
sebelum diawetkan, agar menunjang fungsi terlihat bahwa selama proses pembelajaran
media mendapatkan persentase sebesar 87,18%. berlangsung siswa aktif di kelas. Data aktivitas
Menurut sobirin et all., (2013) gambar pada siswa disajikan pada Tabel 3.
498
Ni’matul Afifah, dkk. / Unnes Science Education Journal 3 (2) (2014)
belajar pretest, kelas eksperimen lebih tinggi Penelitian yang mendukung seperti
dibandingkan kelas kontrol. Uji hipotesis dilakukan oleh Sulistyarsi (2010) dapat ditarik
dilakukan untuk mengetahui efektivitas kesimpulan bahwa penggunaan media
pembelajaran IPA terpadu menggunakan herbarium dan insektarium dalam pembelajaran
herbarium dan insektarium dibandingkan Biologi dapat meningkatkan prestasi siswa,
pembelajaran tanpa herbarium dan insektarium. aspek afektif siswa, aspek psikomotorik siswa
Hasil perhitungan hipotesis dengan dan tanggapan guru mengenai penggunaan
menggunakan uji t diperoleh nilai thitung = 6,59 media ini adalah dapat mempermudah siswa
lebih besar dibandingkan ttabel=1,99. Dapat dalam mempelajari keanekaragaman mahluk
disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran hidup. Penelitian menggunakan model
IPA terpadu menggunakan herbarium dan pembelajaran IPA terpadu tipe connected yang
insektarium sebagai suplemen media telah dilakukan oleh Nisa’ (2012) menghsilkan
pembelajaran lebih tinggi dibandingkan tanpa simpulan bahwa perangkat pembelajaran IPA
herbarium dan insektarium pada tema klasifikasi terpadu tipe connected pada topik peredaran
makhluk hidup di MTs Al-Islam Jepara. Hal ini darah untuk kelas VIII SMP telah layak
dikarenakan melalui pembelajaran digunakan.
menggunakan herbarium dan insektarium siswa
dapat melihat secara nyata tumbuhan dan SIMPULAN
serangga yang ada di alam sehingga dapat
menghubungkan konsep yang diterima dengan Dapat disimpulkan bahwa efektivitas
pengamatan langsung. Sebagaimana yang telah penggunaan herbarium dan insektarium sebagai
diketahui secara luas bahwa siswa akan lebih suplemen media pembelajaran IPA terpadu
mantap dalam memahami materi jika siswa lebih tinggi dibandingkan pembelajaran tanpa
berperan langsung dengan lingkungan belajar media herbarium dan insektarium pada tema
sehingga tidak hanya mendengarkan atau klasifikasi makhluk hidup kelas VII MTs Al-
melihat saja tetapi siswa ikut aktif dalam proses Islam Jepara. Hal ini dapat dilihat 97,44% siswa
pembelajaran. tuntas secara klasikal dengan nilai lebih tinggi
Pembelajaran IPA terpadu tema dari KKM yang ditetapkan (hasil belajar ≥ 73).
klasifikasi makhluk hidup merupakan Siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran
penggabungan dari bab klasifikasi makhluk sehingga persentase yang dihasilkan sebesar
hidup, subbab simbol bahan kimia berbahaya, 82.05%.
dan penulisan nama dan lambang unsur kimia.
Terlihat pada jawaban soal evaluasi yang DAFTAR PUSTAKA
menghubungkan ketiganya, seperti contoh soal
nomor 2, siswa diminta untuk menyebutkan Huda, D.K, Supriyono, & A. Qosyim. 2013.
hasil dari proses fotosintesis (C6H12O6+6O2). Penerapan IPA Terpadu Tipe Connected
Jawaban yang tepat adalah glukosa dan oksigen. dengan Model Cooperative Learning
Proses fotosintesis pada tumbuhan dituliskan untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Perubahan Fisika
dengan reaksi kimia sehingga siswa diminta dan Kimia di SMP Muhammadiyah 6
untuk menuliskan nama hasil reaksi fotosintesis. Surabaya. Ejournal Unesa,1(2):95-102.
Siswa kelas eksperimen menjawab dengan benar Tersedia:http//ejournal.unesa.ac.id.[tgl
soal nomor 2 sebesar 87,18% dan kelas kontrol 10-09-2013].
sebesar 74,29%. Berdasarkan persentase Ibrahim, M. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar
Mengajar. Surabaya: Unesa University
jawaban siswa yang menjawab benar soal
Press.
keterhungan konsep IPA sehingga pembelajaran Nisa’, I. 2012. Pengembangan Perangkat
IPA terpadu tepat digunakan pada tema Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
klasifikasi makhluk hidup. Connected dengan Topik Peredaran
Darah untuk Kelas VIII SMP. Ejournal
500
Ni’matul Afifah, dkk. / Unnes Science Education Journal 3 (2) (2014)
501