Anda di halaman 1dari 3

Pemikiran Auguste Comte

Rasionalitas dan akal budi: sebagai penggerak sejarah erat dengan hukum 3 tahap. Dua hal ini
membawa manusia ke dalam kehidupan yang lebih baik. Dua hal ini di manifestasikan. Dua hal itu
membuat manusia berpikir maju. Tidak lagi berpikir magis dan spiritual. Tapi, dapat dikaji secara ilmiah.

Pemikiran manusia berkembang menjadi 3 tahap.

Pola gerak sejarah:

1. Sesuai dengan garis lurus atau linear

Tujuan akhir

Mengapa Comte menetapkan rasionalitas dan akal budi sebagai penggerak sejarahnya dan bisa tolong
jelaskan kembali mengenai pola linear dengan 3 tahap kehidupan?

Pak Ana

 Comte : ahli Matematika Prancis


 Pemikiran yang dilahirkan oleh setiap manusia selalu dipengaruhi oleh jiwa zaman, kondisi
masyarakat, latbel budayanya dan waktu hidupnya.
 Misal Buya Hamka: di latbelnya budaya MK, jiwa zamanya saat itu Islam sangat kuat. Oleh
karena itu pemikirannya selasu berkaitan dengan keislaman dan Minangkabau.
 Pemikiran dari Ibnu Khladun (latbel agama Islam, lahir di Afrika Utara dgn latbel budaya Arab, ini
berpengaruh terhadap cara berpikinya) dan St. Agustinus (Ia berfikir berdasarkan filsafat dan
kisah- yang terdapat di agama Kristen, ia hudp masa abad pertengahan, berlandasan pada
konsep2 keagamaan).
 Aguste Comte dan Hegel. Dua2 nya lahir pada peralihan abad ke 18 ke 19. Jadi awal hidupnya
pada tahun awal 1800-an. Saat itu rasionalitas sangat tinggi. Masyarakatnya mulai meninggalkan
cara berpikir teologis.
 Dalam latbel seperti itu, sangat berpengaruh terhadap cara berpikir keduanya. Cara berpikir itu
hidup hingga abad ke 20-an. Namun, bukan berarti cara berpikir keagamaan hilang. Berpikir
secara rasional menjadi alternatif lain dalam berpikir yang terkadang bertolak belakang dari
agama.
 Pada masa itu rasionalitas sangat berpengaru di Eropa.
 Jadi sebelum masa itu, masyarakat pasrah saja terhadap Tuhan. Namun, pada masa hidup
Auguste Comte, cara berpikir itu tidak hanya sebatas dari Tuhan saja, tapi juga dari rasionalistas.
 Keberadaan manusia itu ada Ketika memaksimalkan cara berpikirnya.
 Setiap ahli filsafat itu melahirkan hasil pemikirnya dengan menulis buku. Dari situlah, kita tahu
pemikiran2 mereka. Comte: adanya 3 tahap
 Jika tahap teologis, masih percaya dengan kekuatan magis.
 Metafisis: masih mirip dengan teologis, masih ada kekuatan diluar manusia, terhadap dewa
(poiteisme) dan agama monoteisme. Masih ada campur tangan Tuhan dalam hidup manusia
 Pada rahap positivitis inilah yang sama dengan tahap rasional. Sejak abad 17-18 hingga akhir
zaman (menurut Comte), yang paling banyak menjalankan sejarah ini adalah pemikiran manusia.
 Comte: dengan lahirnya negara2 industri, perdagangan, kota2, dll, adalah akibat dari iptek yang
sangat mempengaruhi pemikiran manusia. Memaksimalkan ilmu pengetahuannya untuk
menggapai kehidupan yang lebih baik.
 Model (pola) gerak sajarah yaitu linear, progresif. Missal: dibidang Pendidikan yaitu TK-SD-SMP-
SMA-Kuliah-dll. Gak ada yang Kembali ke belakang.

Hegel (ahli filsafat) Jerman.


 Kalau Comte di Perancis: ingin membawa ilmu social seperti ilmu alam. Namun, tidak bisa. Alam
objeknya benda mati, sedangkan social manusia.
 Alirannya: rasionalisme. Tapi, bukan otak semata, tapi juga, seorang aliran romantisisme (dari
hati atau dalam diri manusia).
 Ia merupakan seorang pendukung dari aliran idelisme. Jadi, sejarah ini berputar hingga akhir
zaman, karena gabungan dari pemikiran-pemikiran atau kemauan-kemauan.
 Missal: sejarah mahasiswa selama tiga tahun ini dibangun di Unand, kenapa di unand karena
ingin kuliah disana, dll. Jadi, sejarah itu berputar karena adanya keinginan.
 Makna dari sejarah: u mengelola keinginan manusia itu untuk mencapai apa yang diharapkan.
 Dalam mencapai keinginan itu lah munculnya dialektika.
 3 titik dialektika: - ingin kuliah di Unand (masalah dan ide) -> keinginan

Ketika ingin kuliah, mahasiswa harus tes dulu (halangan dan penyelesaian)

Lalu, jika lulus maka kuliah di Unand (pencapaian), jika tidak diterima juga
merupakan sebuah solusi. Berarti ada kegiatan lain yang dapat orang ini raih.

 Cara berpikir ini bergelinding dan berpola spiral, terus maju tapi tetap berulang.
 Kapan ide itu berakhir? Tidak akan berakhir. Sejara itu pencapaian ide mutlak. Missal, jika kita
ingin kuliah sampai jam 6, maka kuliah akan selesai. Namun, muncul ide baru. Setelah kuliah ini
apa yang akan dilakukan selanjutnya. Jadi, setelah 1 ide, akan muncul ide2 baru. Sampai hidup
kita berakhir. Lalu, digantikan dengan ide2 dari generasi2 selanjutnya. Jadi, itulah yang
menggerakan sejarah menurut Hegel
Kesimpulannya

Dari keempat filsuf di atas, mereka memiliki pemikiran yang dapat kita terima meskipun masih ada
kelemahannya masing2. Tapi, setidaknya, pemikiran ini sudah memberikan pemikirannya seperti
konsep sejarah filsafat, yang tanpa dibatasi tempat dan waktu. Pemikiran mereka tidak dipengaruh
oleh ruang dan waktu

Comte: rasional, akal, beriringan dengan iptek dan teknologi

Hegel: pemikiran dari dalam diri manusia

Agustinus: campur tangan Tuhan (teologis)

Khaldun: campur tangan Tuhan dengan akal budi manusia (rasionalitas).

Anda mungkin juga menyukai