Anda di halaman 1dari 2

Jawaban Diskusi Sesi III

Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan kesadaran pada
diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan. Asal usul pembentukan manusia bermula
dari fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain.
Dari fitrah ini kemudian mereka berinteraksi satu sama lain dalam jangka waktu yang
lama sehingga menimbulkan hubungan sosial yang pada gilirannya menumbuhkan
kesadaran akan kesatuan.
Masyarakat beradab dapat dikonseptualisasikan sebagai civil society atau
masyarakat madani. Meskipun keduanya memiliki sejarah yang berbeda tapi keduanya
memiliki semangat yang sama yakni merujuk kepada masyarakat yang adil, terbuka,
demokratis, sejahtera dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diimpleentasikan
dalam kehidupan sosial. Adapun prinsip masyarakat beradab dan sejahtera sebagai
mana dikonseptualisasikan sebagai masyarakat madani adalah:
 Keadilan Sosial
Konsep keadilan sosial merupakan suatu konsep pengejawantahan dari QS. Al
Takaatsur ayat 1-8 dan QS Al Humazah ayat 1-9. Konsep keadilan dianalogikan tidak
hanya konsep keadilan vertikal namun juga keadilan secara horizontal. Konsep
keadilan secara horizontal berarti membicarakan mengenai kesejahteraan umum.
Keadilan sesungguhnya merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa.
 Egalitarisme
Egalitarisme merupakan persamaan, tidak mengenal dinasti geneologis yang berarti
bahwa paham ini menunjukkan bahwa masyarakat madani tidak mengenal
keutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis dan lain sebagainya namun paham ini
mengajarkan bahwa keutamaan didasarkan pada prestasi (ketakwaan dalam sudut
pandang Islam). Hal ini tentunya sesuai dengan QS Al Hujuraat ayat 13 bahwa Allah
menciptakan manusia untuk bersuku dan berbangsa untuk saling mengenal satu
sama lain. Dan sesungguhnya yang paling mulia diantara manusia adalah yang
paling bertakwa kepada Allah SWT.
 Prularisme
Pluralisme merupakan sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus
diterima sebagai bagian dari realitas objektif. Paham ini mengakui keberagaman
manusia termasuk didalamnya keberagaman rahmat dari Allah SWT. Kesadaran
pluralisme ini diwujudkan untuk bersikap toleransi dan saling menghormat sesama
manusia sebagaimana di firmankan Allah SWT melalui QS Yunus ayat 99 dan QS Al
An’aam ayat 108
 Supremasi hukum
Konsep supremasi hukum ini didasarkan pada konsep adil yang merupakan amanah
yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak (QS An Nisaa’ ayat 58).
Untuk itu konsep supremasi hukum ini menetapkan hukum kepada siapapun tanpa
membedakan siapapun sebagaimana difirmankan Allah SWT pada QS Al Maaidah
ayat 8 dan Hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
bahwa suatu kaum akan hancur jika pemimpin tidak berlaku adil terhadap semua
masyarakatnya.
 Pengawasan sosial
Pada dasarnya semua manusia itu baik sebagaimana difirmankan Allah SWT pada
QS Al A’raaf ayat 172 dan Qs. Ar Ruum ayat 30 namun dalam kehidupannya,
manusia yang melakukan kejahatan merupak suatu sikap yang dipengaruhi oleh
faktor dari luar diri manusia itu sendiri. Pengawasan sosial ini menjadi kekuatan
yang sangat baik jika dilandaskan pada prinsip manusia yakni husnu al dzan.
Pengawasan sosial harus berdiri atas dasar asas tidak bersalah sebelum terbukti
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai