Anda di halaman 1dari 2

IV. Rev 2.

220620
KEMENTERIAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
MATA KULIAH: PEMBIBITAN TERNAK
KODE MK: 4244 SKS: 3 (1 - 2) SEMESTER : VII
PEWARISAN SATU FAKTOR
Minggu ke :
Capaian Pembelajaran Khusus: Mahasiswa mampu merancang dan
menggambar Pewarisan Satu Faktor
Waktu : 3 x 50 menit.
Tempat : - -
1. Pokok Bahasan:
1) Pewarisan Satu Faktor.
2. Indikator Pencapaian:
a. Mahasiswa mampu untuk: merancang sebuah model Pewarisan
Satu Faktor.
b. Prosedur Kegiatan: mahasiswa dapat melakukan kegiatan
praktikum tentang Pewarisan Satu Faktor dengan membuat
sebuah model.
c. Waktu Kegiatan: sesuai dengan standar arahan dan/atau
petunjuk.
d. Hasil Kegiatan: berupa data, gambar skema , dan/atau rekaman
vidio.

3. Teori:
A. Prinsip-prinsip genetika klasik yang dikembangkan Mendel dan
juga oleh banyak penggantinya:
a. Unit keturunan terdapat dalam pasangan-pasangan di dalam tubuh
hewan dan tanaman tingkat tinggi.
b. Reduksi terjadi pada saat pembentukan gamet atau sel benih/germ
cell (sperma, sel telur) dengan akibat bahwa hanya satu anggota
dari masing-masing pasangan unit keturunan akan terdapat dalam
tiap-tiap sel benih.
c. Anggota dari satu pasang unit keturunan akan memasuki salah
satu sel benih, dan terjadi secara acak.
d. Pembuahan terjadi secara acak yaitu setiap sel benih dengan unit
keturunan tertentu dari jenis kelamin yang satu mempunyai
kesempatan yang sama untuk bergabung dengan setiap sel benih
jenis kelamin yang lain.
B. Persilangan antara 2 galur kacang kapri yaitu galur murni untuk
sifat tinggi (T) dan galur murni untuk sifat kerdil (t):
Tetua:
Fenotipe tinggi x kerdil
Genotipe TT tt
Gamet-gamet semua T semua t
Keturunan atau Generasi F1 :
Fenotipe tinggi x tinggi
Genotipe Tt Tt
Gamet-gamet ½T ½t ½T ½t
Keturunan F1 disilangkan dengan F1 atau Generasi F2 :
Fenotipe tinggi tinggi tinggi kerdil
Genotipe TT Tt Tt tt
Nisbah fenotipik 3 : 1
T 1 1 1 -
t - - - 1

C. Persilangan sederhana antara varietas kapri tinggi dan kapri kerdil


menggambarkan tingkah laku sifat-sifat yang diatur oleh satu pasang
alele tunggal dari gen-gen atau faktor keturunan. Semua genotipe F 1
adalah Tt dan fenotipenya tinggi. Masing-masing orang tua adalah genetis
murni atau homosigot, dan hanya menghasilkan 1 gamet untuk sifat
tersebut.
Jika F1 disilangkan dengan F1 yang lain, maka akan menghasilkan F2. F1
adalah genetis tidak murni atau heterosigot, masing-masing akan
menghasilkan 2 macam gamet dalam jumlah yang sama dan pembuahan
terjadi secara acak dengan gamet dari orang tua yang lain.
Empat (4) kombinasi genotipe F2 terjadi dengan frekuensi yang
sama. Generasi F2 terdiri dari ¾ individu tinggi (1/4 TT, ¼ Tt dan 1/4 Tt)
dan ¼ individu kerdil (tt). Dari individu-individu yang tinggi: yaitu 1/3
(TT) atau (1/4 dari semua keturunan) adalah homosigot, yang secara
genetis sama dengan orang tua yang tinggi, sedangkan 2/3 nya (Tt)
heterosigot seperti F1.

Daftar Pustaka
Warwick, E. J., J. M. Astuti, dan W. Hardjosubroto. 1987. Pemuliaan
Ternak. Gadjah Mada University Press. Cetakan ke 3. Yogyakarta. 2-5

Kegiatan Individu.
1. Buat Tt dari Teori sampai dengan Daftar Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai