Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AN.

T DI KELUARGA
TN.K DENGAN MASALAH GIZI BURUK

Kasus :

Dalam tinjauan kasus ini, terdapat sebuah keluarga dengan salah satu
anggota nya menderita Gizi Buruk. Keluarga Tn.K terdiri dari Tn. K yang berusia
40 tahun sebagai suami, istrinya Ny.M berusia 37 tahun, anak pertama perempuan
An.A berusia 4,8 tahun, dan anak kedua laki-laki An.T berusia 2,4 tahun
(penderita gizi buruk). Tn. K dan keluarganya tinggal di jl. Plampitan 9 no 7 RT.
03 RW. 02, Surabaya. Tn. K yang merupakan lulusan SMP ini bekerja sebagai
kuli bangunan.
Keluarga ini tergolong keluarga dengan status ekonomi menengah
kebawah. Hal ini terlihat pada kondisi dalam rumah yang sempit, bangunan rumah
permanen, berukuran 8x4 meter. Ventilasi rumah < 10% dari luas rumah.
Pencahayaan kurang. Keadaan rumah bersih dan rapi. Sampah rumah tangga
diambil oleh petugas kebersihan. Tn.K memperoleh Sumber air dari sumur gali
dan merupakan sumur bersama tetangga, jarak dengan jamban 12 meter.
Pembuangan limbah rumah tangga disalurkan menggunakan saluran pembuangan
limbah perkotaan. Rumah Tn.K tidak memiliki halaman. lingkungan rumah
kurang bersih, tidak ada tikus, kecoa, lalat dan serangga yang berkeliaran di dalam
rumah.

A. Pengkajian
I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.K
2. Alamat dan telepon : jl. Plampitan 9 no 7 Rt 03/ Rw 02
Surabaya
3. Pekerjaan kepala keluarga : buruh bangunan
4. Pendidikan kepala keluarga : Tamat SMP
5. Agama kepala keluarga : Islam
Hubun Status Imunisasi
Cam Ket
N Nam J gan Um Pendid Polio DPT Hepatitis
pak
o a K dengan ur ikan
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
KK
Tn. 40 Tamat
1. L KK
K th SMP
Ny. 37 Tamat
2. P Istri
M th SMP
An. 4,8 V
3. P Anak - V V v v v v V v v v
A th
An. 2,4
4. L Anak - V V v v v v V v v v
T th v
6. Komposisi keluarga
7. GENORAM
Ny.W
Tn.B Ny.C Tn.S

Tn.K Ny. Ny
Ny.
Ny.H .M
G F
Tn.Y

An. An.T
A

Keterangan :

: laki-laki

: Perempuan

: Garis Pernikahan

: Garis keturunan

: Pasien
:Meninggal

8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.K adalah keluarga inti (nuclear family) yang
terdiri dari Tn.K berperan sebagai kepala keluarga yang berusia 40
tahun dan 1 istri berusia 37 tahun, 1 anak perempuan berusia 4,8
tahun dan 1 anak laki-laki berusia 2,4 tahun. Jenis perkawinan
adalah monogamy.
9. Suku bangsa
Keluarga klien berasal dari suku jawa/Indonesia. Bahasa yang
digunakan yaitu bahasa jawa. Dalam berhubungan sosial, keluarga
tidak memandang etnis dan saling bekerjasama antara satu dengan
yang lainnya.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.K beragama islam dan dalam
pelaksanaan kegiatan beribadah sesuai dengan agama yang dianut
yaitu shalat dan berdo’a. Agama dijadikan sebagai dasar
keyakinan oleh keluarga TN.K dalam membina hubungan baik
dengan sesama.
11. Status ekonomi
Tn.K bekerja sebagai buruh bangunan sedangkan Ny.M menjadi
ibu rumah tangga yang bertugang mengurus rumah dan menjaga
anak-anak. Total pendapatan keluarga perbulan yaitu
±1.600.000/bulan. Penghasilan yang didapatkan Tn.K mencukupi
untuk kebutuhan sehari-hari. Pengelolaan keuangan dikekola oleh
Ny.M.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Waktu luang Tn.E saat libur kerja digunakan untuk beristirahat
dan jika ada waktu senggang dignakan untuk menonton TV
bersama.

II. Riwayat tahap perkembangan keluarga


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.K Sedang berada pada tahap III yaitu keluarga
dengan anak prasekolah (families witfh preschool) dimulai ketika
anak berusia 2 tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun.
Pada tahap ini Tugas perkembangan adalah sebagai berikut:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi dan rasa aman
2) Membantu anak unuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun
diluar keluarga
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Dari semua tugas perkembangan diatas adalah memenuhi
kebutuhan anggota keluarganya dan kegiatan dan waktu untuk
stimulasi tumbuh kembang anak.
15. Riwayat keluarga inti
Ny.M mengeluh bahwa An.T susah makan dan berat badan susah
bertambah. An.T berhenti mendapat ASI semenjak usia 1 bulan
karena Ny.M Menderita demam berdarah dan harus dirawat
dirumah sakit, semenjak pulang dari rumah sakit, ASI tidak bisa
keluar lagi dan disambung dengan susu formula. Tetapi sejak 2
bulan terakhir An.T tidak mau minum susu lagi, oleh Ny.M
diganti dengan susu UHT per hari 2 botol (125 ml). Ny.M
mengatakan klien susah makan nasi tetapi lebih sering nyemil
makanan ringan seperti roti kering dan waffer.. BAB An.T sering
mengalami diare dan BAK 5-6 kali dalam sehari. An.T sering
tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 8-9 jam sehari. Kadang Ny.M
memberikan rebusan kacang hijau untuk menambah berat badan
An.T. Ny.M rutin membawa klien ke posyandu dan puskesmas
terdekat. An.T sudah mendapat makanan tambahan dari
puskesmas selama 2 bulan dan sudah diperiksa di rumah perbaikan
gizi. Adapun anggota keluarga yang lain dalam keadaan sehat.
16. Riwayat kesehatan sebelumnya
Ny.M mengatakan An.T belum pernah dirawat di rumah sakit,
tetapi sering menderita penyakit ringan seperti demam, batuk,
pilek. Dari keluarga Tn.K sendiri tidak memiliki penyakit turunan
(hipertensi, DM, Tb paru) dan dari keluarga Ny.M tidak memiliki
riwayat penyakit turunan.

III. Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Rumah Tn.K berukuran 8x4 meter. Ventilasi rumah < 10% dari
luas rumah. Pencahayaan kurang, rumah bersih dan rapih. Sampah
rumah tangga diambil oleh petugas kebersihan, sampah diambil
setiap hari pada siang hari. Sumber air diambil dari sumur gali dan
merupakan sumur bersama tetangga. Kondisi air bersih,
kedalaman sumur sekitar 12 meter, jarak dengan jamban 12 meter.
Pembuangan limbah rumah tangga disalurkan menggunakan
saluran pembuangan limbah perkotaan. Rumah TN.K tidak
memiliki halaman. lingkungan rumah kurang bersih, tidak ada
tikus, kecoa, lalat dan serangga yang berkeliaran di dalam rumah.
Denah rumah

KT1 MAKAN DAPUR

R.
TAMU
KT2 KT3 KM

18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn.K hidup lingkungan padat penduduk, tidak ada celah
antara rumah satu dengan rumah lain sehingga cahaya matahari
sangat minim untuk masuk ke rumah.

19. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Tn.K selama ini sebagai penduduk asli jl. Plampitan
No.9 RT.03/ RW.02, Surabaya. Sebelumnnya keluarga tidak
pernah berpindah-pindah tempat tinggal.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.K sering berkumpul dengan anak dan istrinya walaupun harus
bekerja dari pagi hingga sore, namun klien menyempatkan diri
untuk berkumpul dengan keluarga setelah bekerja. Tn.K terkadang
berinteraksi dengan tetangganya, setelah ia pulang bekerja dan
saat libur dengan cara berbincang-bincang atau mengobrol. Ny.M
tidak mengikuti arisan ibu-ibu, tetapi mengikuti perkumpulan
pengajian untuk ibu-ibu setiap minggunya. Ny.M mengatakan
anaknya biasanya hanya bermain dengan anak-anak di sekitar
rumahnya.
21. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.K dengan 4 anggota keluarga yang sehat, selalu
mendukung program perbaikan gizi An.T. Ny.M selalu berusaha
menyiapkan makanan yang bergizi untuk Tn.K, anak pertamanya
An.A, dan anak keduanya An.T

IV. Struktur keluarga


22. Pola komunikasi keluarga
Tn.K sering berkomunikasi dengan anak dan istrinya walaupun
harus bekerja dari pagi hingga sore, namun klien menyempatkan
diri untuk berkomunikasi dengan keluarga.
23. Struktur kekuatan keluarga
Yang berperan dalam keluarga adalah Tn.K sebagai kepala
keluarga. Dalam menyelesaikan masalah keluarga tetap
berdasarkan atas musyawarah, yang berperan sebagai pembuat
keputusan adalah Tn.K itu sendiri.
24. Struktur peran
a) Formal
Tn.K sebagai kepala keluarga dan tulang punggung untuk
keluarganya, Ny.M sebagai istri yang menyiapkan semua
keperluan keluarga di rumah dan menyiapkan sarapan. An.A
sebagai anak pertama dan An.T sebagai anak kedua.
b) Informal
Dalam keluarga Tn.K. Tn.K berperan sebagai dominator,
Ny.M berperan sebagai pendamai dan perawatan keluarga,
An.A dan An.T berperan sebagai pengikut.
25. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga tersebut sesuai
dengan nilai agama yang dianutnya dan norma yang berlaku di
lingkungannya. Jika ada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan (sakit) keluarga tersebut tetap percaya bahwa
masalah yang dialaminya akan ada jalan keluarnya dan berdo’a
kepada Tuhan. Tn.K mendukung apapun yang dilakukan untuk
keluarga dan selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
lingkunganya. Keluarga mempercayai pengobatan medis tetapi
juga mempercayai pengobatan non medis seperti ke alternatif.

V. Fungsi keluarga
26. Fungsi afektif
Keluarga Tn.K saling menyayangi dan peduli terhadap anggota
keluarga yang sakit khususnya An.T yang menderita gizi buruk
untuk mempercepat proses penyembuhan. Karena adanya
partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit, keluarga klien selalu mengingatkan klien untuk makan
makanan yang bergizi dan membuatkan susu kedelai untuk
menambah berat badan An.T.
27. Fungsi sosial
Tn.K selalu mengajarkan dan menekankan pada keluarganya
bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya dalam kehidupan sehari-harinya di rumah dan
lingkungan tempat tinggalnya.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Tn.K mengatakan tahu bahwa anaknya mengalami gizi buruk.
Namun Tn.K dan Ny.M tidak memahami tentang arti garis
merah pada KMS. Tn.K dan Ny.M mengerti bahwa ini adalah
masalah yang penting mengenai kesehatan An.T, namun
karena keadaan ekonomi dan keterbatasan biaya Tn.K dan
Ny.M memberikan makan seadanya dan bantuan gizi dari
puskesmas.
b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
Tn.K berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai pengambil
keputusan dalam setiap masalah keluarganya. Tn.K dan Ny.M
mengatakan bahwa AN.T perlu dilakukan perawatan agar
gizinya membaik. Tn.K dan Ny.M membawa anaknya ke
posyandu, puskesmas dan rumah perbaikan gizi di dekat
tempat tinggalnya.
c) Melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit
Ny.M mengatakan tidak tahu cara menambah berat badan
An.T. Tn.K mengatakan belum mampu memberikan makanan
yang bergizi untuk anaknya. An.T berhenti mendapat ASI
semenjak usia 1 bulan karena Ny.M Menderita demam
berdarah dan harus dirawat dirumah sakit, semenjak pulang
dari rumah sakit, ASI tidak bisa keluar lagi dan disambung
dengan susu formula. Tetapi sejak 2 bulan terakhir An.T tidak
mau minum susu lagi, oleh Ny.M diganti dengan susu UHT
per hari 2 botol (125 ml). Ny.M mengatakan klien susah
makan nasi tetapi lebih sering nyemil makanan ringan seperti
roti kering dan waffer.. BAB An.T sering mengalami diare dan
BAK 5-6 kali dalam sehari. An.T sering tidur siang 2-3 jam
dan tidur malam 8-9 jam sehari. Kadang Ny.M memberikan
rebusan kacang hijau untuk menambah berat badan An.T.
Ny.M rutin membawa klien ke posyandu dan puskesmas
terdekat. An.T sudah mendapat makanan tambahan dari
puskesmas selama 2 bulan dan sudah diperiksa di rumah
perbaikan gizi. Keluarga Tn.K selalu berusaha untuk mencari
bantuan untuk memperbaiki masalah kesehatan An.T
semampunya dan selalu berdo’a kepada tuhan agar cepat
diberi kesembuhan.
d) Memelihara lingkungan yang sehat
Ny.M berperan sebagai ibu rumah tangga, Ny.M
membersihkan rumahnya tiap pagi dan sore hari. Keadaan
rumah bersih dan rapi. Namun pencahayaan kurang dan
ventilasi juga kurang. Di waktu luang keluarga Tn.K mengisi
dengan nonton tv dan berbincang-bincang bersama.
e) Menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat
AN.T selalu dibawa ke posyandu untuk dilakukan pengukuran
berat badan dan ke puskesmas bila sakit. An.T juga sudah
dibawa ke rumah perbaikan gizi. Keluarga Tn.K mendapat
bantuan jaminan kesehatan pemerintah gratis yaitu KIS. Tn.K
menggunakan kendaraan sepeda motor untuk mengantarkan
Ny.M dan An.T ke fasilitas kesehatan.
29. Fungsi ekonomi
Tn.K dan keluarga termasuk individu dan keluarga dengan
strata social tingkat bawah. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan
makan 3x sehari. Dalam keluarga Tn.K, Ny.M mengatakan tidak
mempunyai tabungan, uang yang didapat habis untuk kebutuhan
sehari-hari, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak,
biaya transportasi.
30. Fungsi reproduksi
Tn.K memiliki satu istri dan 2 orang anak. Anak pertama
Tn.K perempuan berusia 15 tahun, anak kedua Tn.K laki-laki
berusia 2,4 tahun. Saat ini anak pertama Tn.K bersekolah SMP
dan anak kedua Tn.K masih belum bersekolah. Ny.M saat ini
sedang mengikuti program KB.

VI. Stres dan koping keluarga


31. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek yang sedang dialami keluarga adalah An.T
tidak nafsu makan. Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh
keluarga yaitu biaya untuk mengobati An.T jika kondisinya tak
kunjung membaik.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn.K selalu berupaya untuk mengatasi masalah yang
terjadi dalam keluarganya.
33. Strategi koping yang digunakan
Keluaga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah
yang ada.
34. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah, keluarga khususnya Tn.K tidak
pernah putus asa Tn.K hanya menghabiskan waktunya untuk
bekerja jika ada orang yang membutuhkan jasa Tn.K dan jika
tidak ada Tn.K beristirahat di rumah.

VII. Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada An.T
a. tanda-tanda vital
N : 92x/menit TB : 80 cm
RR : 20x/menit LILA : 15 cm
S : 36,80C LK : 45 cm
BB : 8,4 kg BBI : 12,8 kg
Z-Score BB/U : -3,21 SD
b. Pemeriksaan fisik head to toe :
1. System integument
Turgor kulit menurun
2. Kepala dan rambut
Inspeksi : bentuk kepala mesochepal, rambut kusam, kulit
kepala bersih, tidak ada odema, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Mata : mata sayu, simetris, tidak anemis, tidak ikterik,
mata tidak cekung.
4. Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada secret
5. Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada polip
6. Mulut, gigi, lidah, tonsil dan faring : bersih, tidak ada
stomatitis, susunan gigi lengkap, tidak ada lesi.
7. Leher dan tenggorokan
Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, arteri carotis
comunis (kekuatan adekuat, irama regular)
8. Dada/thoraks
a. Pemeriksaan paru
Inspeksi : tidak ada penggunaan otot bantu napas,
bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema
Perkusi : terdengar suara sonor, dan pekak pada ICS
4-6
Auskultasi : suara napas vesikuler
b. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : dada simetris
Palpasi : letak ictus cordis pada intra costa 6
midclavikula
Perkusi : batas jantung atas pada ICS 4, kiri
midclavikula sinistra, kanan
midpapila dextra, bawah pada ICS 6
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak
ada kelainan ada bunyi jantung
9. Payudara : simetris, tidak ada benjolan
10. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : abdomen tampak buncit
Auskultasi : bising usus 11x/menit, tidak ada
hiperperistaltik usus
Perkusi : tidak ada pembesaran hati
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
11. Ekstermitas, kuku, dan kekuatan otot
Inspeksi : adanya odema pada punggung kaki
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ada odema
Kekatan otot
5 5
5 5
12. Genetalia dan anus : bersih, tidak odema, tidak ada
benjolan
13. Pemeriksaan neurologis : composmentis

VIII. Harapan keluarga


Keluarga sangat senang dengan kehadiran perawat karena bisa
berbicara mengenai kesehatan, memberikan informasi, sehingga
keluarga menjadi tahu mengenai kesehatannya.

ANALISA DATA
No Kelompok Data Etiologi Masalah
1 DS: Ketidakmampuan Defisit nutrisi
Ny.M mengeluh bahwa keluarga mengenal
An.T susah makan dan masalah kesehatan
berat badan susah pada anggota
bertambah. Ny.M keluarga dengan gizi
mengatakan tidak buruk
memahami tentang arti
garis merah pada KMS.
Ny.M mengatakan sudah
mendapatkan PMT dari
puskesmas dan di
periksakan di RPG
DO:
Usia An.T : 2,4 tahun
Berat badan 8,4 kg
Lingkar lengan atas : 15
cm
BBI : 12,8 kg
Z-Score BB/U : -3,21 SD
Status gizi An.T pada
KMS balita pada bawah
garis merah
Tinggi badan 80 cm,
2 DS: Ny.M mengatakan Ketidakmampuan Risiko gangguan
tidak megetahui jenis keluarga merawat pertumbuhan
makanan yang dapat anggota keluarga
menaikkan berat badan dengan masalah gizi
An.T buruk
DO: Badan anak terlihat
kurus
Umur An.T : 2,4 tahun
BB : 8,4 kg
Lingkar lengan atas : 15
cm
Status gizi An.T pada
KMS balita pada bawah
garis merah

Skala Prioritas masalah


1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Khususnya An.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan gizi
buruk d.d berat badan An.t menurun
No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Tn.K dan Ny.M tidak
Ancaman mengetahui arti garis
kesehatan merah pada KMS
An.T, Ny.M tidak
mengetahui makanan
yang dapat menambah
berat badan
2 Kemungkinan 2/2x 2 2 Pengetahuan keluarga
masalah dapat tetang gizi buruk
diubah: dapat ditingkatkan,
Mudah pelayanan kesehatan
terjangkau, keluarga
memiliki kemauan
untuk sehat, adanya
petugas kesehatan
yang siap membantu
menyelesaikan
masalah yang ada
3 Potensi masalah 3/3 x 1 1 Resiko dapat dicegah
dapat dicegah : dengan pemberian
Tinggi asupan nutrisi yang
cukup dan informasi
yang diberikan kepada
keluarga sehungga
keluarga dapat
mengerti tentang gizi
buruk dan cara
penanggulangannya
4 Menonjolnya 2/2x1 1 Maslaah perlu
masalah : ditangani segera
Masalah berat karena resiko
harus segera gangguan
ditangani pertumbuhan akibat
kurangnya asupan
nutrisi dengan
melakukan pemberian
asupan nutrisi yang
cukup dan
memanfaatkan
fasilitas puskesmas
terdekat dan asesuai
kemampuan
4 2/3

2. Resiko gangguan pertumbuhan b.d ketidakampuan keluarga merawat


anggota keluarga dengan masalah gizi buruk
N Kriteria Penghitunga Sko Pembenaran
o n r
1 Sifat 2/3 x 1 2/3 Tn.K dan Ny.M tidak
masalah : mengetahui arti garis merah
Ancaman pada KMS An.T, Ny.M tidak
kesehatan mengetahui makanan yang
dapat menambah berat badan,
jika tidak segera ditangani maka
akan terjadi gangguan
pertumbuhan karena kurangnya
asupan nutrisi
2 Kemungkina 2/2 x 2 2 Pelayanan  kesehatan  dekat 
n masalah dari rumah dan terjangkau,
dapat
diubah:
Mudah
3 Potensi 2/3 x 1 2/3 Dengan  informasi  yang 
masalah diberikan keluarga dapat
dapat mengerti tentang gizi buruk dan
dicegah : penangananya .
Cukup
4 Menonjolny 1/2x1 ½ An.T sering menderita diare dan
a masalah : demam sejak usia 2 tahun. Hal
Ada masalah ini karena kurangya asupan
tetapi tidak nutrisi. Gangguan tumbuh
perlu kembang tidak akan terjadi jika
ditangani asupan nutrisi segera terpenuhi
3
5/6

Prioritas masalah berdasarkan data diatas adalah :


1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Khususnya An.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan gizi
buruk d.d berat badan An.t menurun. Skore : 4 2/3
2. Resiko gangguan pertumbuhan b.d ketidakampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah gizi buruk. Skore : 3 5/6

B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K khususnya An.T b.d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan gizi
buruk d.d berat badan An.T menurun
2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah gizi buruk
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Tujuan khusus Kriteri Standar Intervensi


. keperawatan umum a
1. Defisit nutrisi pada Setelah Setelah dilakukan 1. Jelaskan kepada
keluarga Tn.K dilakukan kunjungan 3x45 menit keluarga
khususnya An.T b.d tindakan keluarga dapat : pentingnya
Ketidakmampuan pembinaan 1. Mengenal masalah Respon a. Garis merah pada KMS Identifikasi satus
keluarga mengenal dalam gizi buruk dengan verbal menandakan anak nutrisi
masalah kesehatan waktu 2 menyebutkan : mengalami gizi buruk 2. Jelaskan kepada
pada anggota minggu a. Mengetahui arti sedang hingga berat. keluarga cara
keluarga dengan gizi nutrisi garis merah pada mengidentifikasi
buruk d.d berat badan membaik KMS. Respon b. Anak di bawah lima kebutuhan kalori
An.T menurun pada b. Mengetahui verbal tahun (balita) dan nutrisi
keluarga kebutuhan kalori membutuhkan jumlah 3. Identifikasi
Tn.K dan jenis kalori paling sedikit, yaitu makanan yang
khususnya nutrien. 1.000 kkal dalam sehari. disukai
An.T Jenis nutrisi untuk 4. Jelaskan kepada
perkembangan gizi anak: keluarga jenis-jenis
1) pemberian protein makanan yang
(daging, susu, mengandung tinggi
kacang-kacangan), kalori dan tinggi
2) kalsium (sayur protein.
brokoli, susu, ikan 5. Menganjurkan
laut), keluarga unruk
3) vitamin, memanfaatkan
4) karbohidrat (umbi- fasilitas kesehatan
umbian, seperti puskesmas,
jagung,oatmeal), dan rumah
5) zat besi, perbaikan gizi
6) omega 3 (telur, untuk mendukung
alpukat) proses
2. Mengambil 7) asam folat. penyembuhan
keputusan untuk An.T
masalah gizi buruk : Respon
a. Mengetahui verbal
makanan yang
disukai.
a. pada usia 2 tahun anak
lebih cenderung
menyukai makanan
ringan/mencamil
dibandingkan makan
yang berat seperti disuruh
untuk makan nasi,
sayuran. Maka dari itu
untuk menangani hal
3. Melakukan tersebut orang tua agar
perawatan masalah membuat makanan
gizi buruk dengan : Respon dengan sekreatif mungkin
a. Mengatasi verbal agar anak tertarik dan
masalah gizi menambah nafsu makan
buruk dengan anak.
pemberian
makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein. a. mengatasi masalah gizi
buruk dengan cara
pemberian makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein. Kebutuhan kalori
bisa didapat dari
konsumsi protein, hindari
banyak gula berlebihan,
konsumsi air, kurangi
Respon karbohidrat yang
b. Memanfaatkan verbal berlebihan. Sumber
pelayanan protein hewani seperti
kesehatan aneka jenis daging,
perbaikan gizi hidangan laut, susu, dan
buruk unggas. Sedangkan
protein nabati bisa
diperoleh dari kacang-
kacangan

b. Kunjungan keluarga Tn.


K dan Ny. M ksususnya
pada An. T ke pelayanan
kesehatan adalah untuk
memperbaiki status gizi.
2 Risiko gangguan Setelah Setelah dilakukan 1. Menjelaskan
pertumbuhan b.d dilakukan kunjungan 3x45 menit kepada keluarga
Ketidakmampuan tindakan keluarga dapat : tahapan tumbuh
keluarga merawat pembinaan 1. Mengenal masalah kembang anak
anggota keluarga dalam pertumbuhan 2. Jelaskan pada
dengan masalah gizi waktu 2 dengan keluarga dampak
buruk minggu menyebutkan Respon a. Menurut kementrian kurangnya nutrisi
berat a. Jelaskan verbal kesehatan RI, tinggi bagi tumbuh
badan tahapan tumbuh badan ideal anak kembang anak
membaik kembang anak berusia 2 tahun 3. Ajaran kepada
pada adalah 80-92,9 cm keluarga cara
keluarga (perempuan) dan Monitor asupan
Tn.K 81,7-93,9 cm(laki- makanan
khususnya laki), sedangkan BB 4. Ajarkan keluarga
An.T idealnya adalah 9- cara
14,8 (perempuan) mengidentifikasi
dan 9,7-15,3 kg makanan dengan
(laki-laki). Mulai gizi seimbang
berjalan lebih lancar, 5. Anjurkan keluarga
berlari secara memberikan
perlahan dan makanan tinggi
melakukan lompatan serat untuk
kecil.anak mulai mencegah
dapat berbicara konstipasi
walaupun masih 6. Anjurkan keluarga
terbata-bata dan memfasilitasi
Respon sudah lebih terbuka kenyamanan
b. Menjelaskan verbal dengan orang baru lingkungan kepada
dampak anak seperti
kurangnya kebersihan, atur
nutrisi pada b. Dampak kurangnya suhu dll.
tumbuh nutrisi pada tumbuh 7. Anjurkan keluarga
kembang anak kembang anak : untuk rutin
1. Daya tahan tubuh memeriksakan
menurun anak ke puskesmas
2. Keterlambatan atau rmah
perkembangan perbaikan gizi guna
motoric berkolaborasi
3. Pertumbuhan dengan ahli gizi
fisik terlambat untuk menentukan
4. Pertumbuhan jumlah kalori dan
otak terhambat jenis nutrisi yang
2. Mengambil dibutuhkan
keputusan untuk Respon
masalah gangguan verbal
pertumbuhan:
a. Memantau
asupan
makanan a. Pada gizi buruk anak
diberikan penanganan
dengan 3 fase
1) Fase stabilisasi (1-2
Respon hari, dengan
verbal pemberian formula
khusus berupa F75
dengan sedikit tapi
sering, setiap hari,
ASI diberikan
setelah formula
khusus dengan 4 jam
sekali)
2) Fase transisi (3-7
hari dengan
pemberian formula
khusus F100 dengan
sering dan porsi
3. Melakukan Respon kecil, 2 hari pertama
perawatan gizi verbal diberikan F75)
buruk: 3) Fase rehabilitasi (2-4
a. mengidentifikasi minggu)
makanan dengan
gizi seimbang

a. Ada 10 poin
pedoman gizi
seimbang
1. Biasakan
mengkonsumsi
aneka ragam
makanan pokok
2. Batasi konsumsi
makanan manis,
asin dan
berlemak
3. Lakukan aktivitas
fisik yang cukup
dan pertahankan
berat badan ideal
4. Biasakan
mengkonsumsi
lauk-pauk yang
mengandung
tinggi protein
5. Cuci tangan
dengan sabun
dan air mengalir
6. Biasakan sarapan
pagi
7. Perbanyak makan
buah dan sayur
8. Biasakan
membaca label
b. Mengatasi gizi pada kemasan
dengan pemberian pangan
makanan tinggi 9. Syukuri dan
serat untuk nikati aneka
mencegah ragam makanan
konstipasi

4. Memodifikasi b. Kebutuhan tinggi serat


lingkungan: usia 1-3 tahun adalah 16
a. Ciptakan gram/hari. Makanan
suasana yang tinggi serat adalah oat
nyaman meal, roti gandum, nasi
merah, pasta gandum
utuh, apel, popcorn

a. Lingkungan yang
nyaman dan aman akan
membantu dalam
memberikan suasana
yang nyaman untuk
makan anak

PELAKSANAAN KEPERAWATAN
No DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI/TANGGAL
KELUARGA
1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Implementasi SELASA
khususnya An.T b.d ketidakmampuan TUK 1 25 Agustus 2020
keluarga mengenal masalah kesehatan  Menjelaskan kepada keluarga arti garis merah
pada anggota keluarga dengan gizi pada KMS.
buruk b.d berat badan An. T menurun.  Menjelaskan kepada keluarga pentingnya
identifikasi status nutrisi.
 Menjelaskan kepada keluarga cara
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan nutrisi.

2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Tuk 1 SELASA


ketidakmampuan keluarga merawat  Menjelaskan kepada keluarga tahapan 25 Agustus 2020
anggota keluarga dengan masalah gizi tumbuh kembang anak.
buruk.  Menjelaskan pada keluarga dampak
kurangnya nutrisi bagi tumbuh kembang anak

1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Tuk 2 RABU


khususnya An.T b.d ketidakmampuan  Mendiskusikan kepada keluarga jenis 2 Agustus 2020
keluarga mengenal masalah kesehatan makanan yang disukai.
pada anggota keluarga dengan gizi
buruk b.d berat badan An. T menurun.
2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Tuk 2 RABU
ketidakmampuan keluarga merawat  Mengajarankan kepada keluarga cara Monitor 26 Agustus 2020
anggota keluarga dengan masalah gizi asupan makanan.
buruk.  Mengajarkan keluarga cara mengidentifikasi
makanan dengan gizi seimbang
Tuk 3
 Menidentifikasi makanan dengan gizi
seimbang.
 Anjurkan keluarga memberikan makanan
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Tuk 3 KAMIS
khususnya An.T b.d ketidakmampuan  Menjelaskan kepada keluarga cara mengatasi 27 Agustus 2020
keluarga mengenal masalah kesehatan gizi buruk
pada anggota keluarga dengan gizi  Menjelaskan kepada keluarga jenis-jenis
buruk b.d berat badan An. T menurun. makanan yang mengandung kalori dan tinggi
protein Memotivasi keluarga untuk selalu
memanfaatkan pelayan kesehatan
2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Tuk 4 KAMIS
ketidakmampuan keluarga merawat  Menganjurkan keluarga untuk menciptakan 27 Agustus 2020
anggota keluarga dengan masalah gizi suasana yang nyaman
buruk.
EVALUASI
No Diagnosa keperawatan Evaluasi asuhan keperawatan keluarga Hari/tanggal
1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Subjektif : SELASA
khususnya An.T b.d ketidakmampuan  Menjelaskan kepada keluarga arti garis merah 25 agustus 2020
keluarga mengenal masalah kesehatan pada KMS.
pada anggota keluarga dengan gizi  Menjelaskan kepada keluarga pentingnya
buruk b.d berat badan An. T menurun. identifikasi status nutrisi.
 Menjelaskan kepada keluarga cara
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan nutrisi
Objektif :
 Keluarga memperhatikan penjelasan yang
disampaikan dan menanyakan penjelasan yang
belum jelas.
 Keluarga dapat mengulang penjelasan yang
diberikan
Analisa :
Tujuan tercapai sebagian
Perencenaan :
Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan
tinggi kalori, tinggi protein dan tinggi serat agar
terhindar dari konstipasi.

2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Subjektif: SELASA


ketidakmampuan keluarga merawat  Menjelaskan kepada keluarga tahapan tumbuh 25 agustus 2020
anggota keluarga dengan masalah gizi kembang anak.
buruk.  Menjelaskan pada keluarga dampak kurangnya
nutrisi bagi tumbuh kembang anak
Objektif :
 Keluarga memperhatikan penjelasan yang
disampaikan dan menanyakan penjelasan yang
belum jelas.
 Keluarga dapat mengulang penjelasan yang
diberikan
Analisa :
Tujuan tercapai
Perencanaan :
Menjelaskan kepada keluarga pentingnya memberikan
makanan bernutrisi dan mengurangi makanan ringan.

1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Subjektif: Rabu


khususnya An.T b.d ketidakmampuan  Mendiskusikan kepada keluarga jenis makanan 26 Agustus 2020
keluarga mengenal masalah kesehatan yang disukai.
pada anggota keluarga dengan gizi  Mendiskusikan kepada keluarga makanan yang
buruk b.d berat badan An. T menurun. dapat merangsang nafsu makan.
Objektif :
 Keluarga dapat menjelaskan jenis makanan
yang disukai adalah cemilan.
Analisa :
Tujuan tercapai sebagian
Perencanaan :
Menganjurkan kepada keluarga untuk menawarkan
An. T mencium aroma makanan sebelum makan guna
merangsang nafsu makan.
2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Subjektif: Rabu
ketidakmampuan keluarga merawat  Mengajarkan kepada keluarga cara Monitor 26 Agustus 2020
anggota keluarga dengan masalah gizi asupan makanan.
buruk.  Mengajarkan keluarga cara mengidentifikasi
makanan dengan gizi seimbang
Objektif :
 Keluarga tampak memperhatikan dan bertanya
jika tidak mengerti.
 Analisa :
 masalah teratasi
Perencanaan :
Mengobservasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi
1. Defisit nutrisi pada keluarga Tn.K Subjektif: KAMIS
khususnya An.T b.d ketidakmampuan  Menjelaskan kepada keluarga cara mengatasi 27 Agustus 2020
keluarga mengenal masalah kesehatan gizi buruk
pada anggota keluarga dengan gizi  Menjelaskan kepada keluarga jenis-jenis
buruk b.d berat badan An. T menurun. makanan yang mengandung kalori dan tinggi
protein
 Memotivasi keluarga untuk selalu
memanfaatkan pelayan kesehatan
Objektif :
 Keluarga tampak memperhatikan penjelasan.
 Keluarga bertanya kepada perawat jika ada
yang belum dimengerti.
Analisa :
Tujuan tercapai
Perencanaan :
Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan
tinggi kalori, tinggi protein dan tinggi serat agar
terhindar dari konstipasi.

2. Risiko gangguan pertumbuhan b.d Subjektif: KAMIS


ketidakmampuan keluarga merawat  Menganjurkan keluarga untuk menciptakan 27 Agustus 2020
anggota keluarga dengan masalah gizi suasana yang nyaman
buruk.  Menganjurkan keluarga untuk menjaga
kebersihan rumah
Objektif :
 Rumah tampak bersih walaupun rumah tidak
terlalu besar dan ventilasi udara sempit.
Analisa :
Tujuan tercapai
Perencanaan :
Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan rumah baik didalam maupun
diluar.

Anda mungkin juga menyukai