Anda di halaman 1dari 11

EKSPERIMEN SINAR KATODA (e/m)

LAPORAN MINGGUAN EKSPERIMEN FISIKA I

NIKEN DWI WULANDARI


NIM 181810201004
KELOMPOK A1
ASISTEN ALVI NUR SHABRINA

LABORATORIUM FISIKA MODERN DAN OPTOELEKTRONIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

DAFTAR TABEL..................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

1.4 Manfaat....................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4

2.1 Sejarah......................................................................................................4

2.2 Definisi......................................................................................................5

2.3 Aplikasi.....................................................................................................7

BAB III METODE EKSPERIMEN.....................................................................9

3.1 Alat dan Bahan........................................................................................9

3.2 Desain Eksperimen..................................................................................9

3.2 1 Diagram Alir.....................................................................................9

3.2 2 Langkah Kerja...............................................................................10

3.3 Metode Analisis Data............................................................................12

3.3.1 Formula...........................................................................................12

3.3.2 Tabel Pengamatan..........................................................................13

3.3.3 Grafik..............................................................................................14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................15

4. 1 Hasil........................................................................................................15

ii
4. 2 Pembahasan...........................................................................................18

BAB V PENUTUP................................................................................................21

5. 1 Kesimpulan............................................................................................21

5. 2 Saran.......................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

LAMPIRAN..........................................................................................................23

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pembelokan sinar katoda dalam medan listrik....................................5


Gambar 2. 2 Pembelokan sinar katoda dalam medan magnet.................................6
Gambar 3. 1 Susunan eksperimen e/m.................................................................9Y
Gambar 4. 1 Grafik Hubungan r terhadap ΔV saat I=1A......................................16
Gambar 4. 2 Grafik Hubungan r terhadap ΔV saat I = 1.5A.................................16
Gambar 4. 3 Grafik Hubungan r terhadap I saat ΔV=230V..................................17
Gambar 4. 4 Grafik Hubungan r terhadap I saat ΔV=250V..................................17
Gambar 4. 5 Grafik Hubungan R2 terhadap ΔV saat I=1A...................................17
Gambar 4. 6 Grafik Hubungan R2 terhadap ΔV saat I=1.5A................................18

iv
DAFTAR TABEL

YTabel 3.1 Pengukuran Sinar Katoda.........................................................................


Tabel 3.2 Penyajian Data Sinar Katoda 14

Y
Tabel 4.1 Menentukan Perbandingan Muatan dengan Massa Electron.................15
Tabel 4.2 Menentukan Perbandingan nilai e/m antara grafik dengan tabel...........16

v
vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes
(1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul
dari arah katoda menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. George Johnstone
Stoney (1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut “elektron”.
Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu
unsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki
sifat berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron. Antoine Henri
Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur
Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897)
melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan
medan magnet dalam tabung sinar katoda. J.J.Thomson melalui ekperimennya
berhasil menentukan perbandingan muatan terhadap massa partikel sinar
katoda (e/m). Namun, ekperimen ini masih mempunyai kelemahan karena
kecilnya defleksi dan tidak seragamnya kecepatan partikel sinar katoda. Pada
tahun 1933, metode Thomson berhasil disempurnakan oleh Dunnington yang
memperoleh hasil pengukuran e/m dengan tingkat ketelitian 1 dalam 4500
(sekitar 0,02%). Nilai terbaik yang diterima sekarang adalah 1,7588 x 1011
C/kg (Beiser, 1998 ).
Eksperimen sinar katoda ini dilakukan untuk menentukan nilai muatan dan
massa elektron yakni untuk mengetahui prinsip kerja dari tabung sinar katoda.
Prinsip kerja dari tabung sinar katoda pada zaman sekarang banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya pada alat elektronika
yang menggunakan prinsip kerja dari tabung sinar katoda yakni televisi,
osiloskop, dan elektrokardiogram. Sehingga, praktikum ini perlu dilakukan
guna membuktikan dasar teori yang sudah ada.
Eksperimen sinar katoda ini untuk pertama kalinya sebelum masuk ke
tahap pengukuran, terlebih dahulu untuk mematikan semua arus listrik,
kemudian menyusun peralatan sesuai dengan yang terdapat pada modul,

1
kemudian memposisikan switch toogle pada keadaan up (e/m measure).
Pengatur arus pada Helmholtz coil diatur dalam posisi off dengan
menggunakan tegangan rendah. Filamen elektron gun dihubungkan dengan
power supply bertegangan 6,3 volt (AC atau DC) dan elektrode pemercepat
pada tegangan DC antara 0-500 volt. Setelah peralatan disusun serta semua
sumber arus dan tegangan dihidupkan, sumber tegangan filamen diputar
dengan mengamati besar voltmeter sampai 6 volt, maka akan terlihat filament
mulai menyala. Tegangan elektroda pemercepat dinaikkan hingga 100 Volt,
maka akan terlihat lintasan berkas electron berwarna kebiru biruan. Variasi
data yang dilakukan yaitu nilai I dan V. Radius lintasan berkas elektron dicatat
pada saat I konstan dan V begitupun juga pada saat V konstan dan I variasi.
Setelah itu, dilakukan analisa data dan pembahasan untuk data yang diperoleh
pada percobaan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum eksperimen sinar katoda
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh tegangan elektroda pemercepat (∆V) terhadap jari
jari lintasan berkas electron saat (I) tetap?
2. Bagaimana pengaruh nilai arus listrik pada coil Helmholtz (I) terhadap jari
jari lintasan berkas electron saat tegangan (∆V) tetap?
3. Bagaimana perbandingan harga e/m berdasarkan teori dengan nilai e/m
yang dihasilkan saat eksperimen?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum eksperimen sinar katoda ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh tegangan elektroda pemercepat (∆V) terhadap jari
jari lintasan berkas electron saat (I) tetap.
2. Mengetahui pengaruh nilai arus listrik pada coil Helmholtz (I) terhadap
jari jari lintasan berkas electron saat tegangan (∆V) tetap.
3. Mengetahui perbandingan harga e/m berdasarkan teori dengan nilai e/m
yang dihasilkan saat eksperimen.

2
1.4 Manfaat
Osiloskop merupakan salah satu penerapan dari prinsip kerja sinar katoda
dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip kerja osiloskop menggunakan tabung
sinar katoda dengan cara katoda yang dipanaskan akan terjadi emisi elektron
termionik. Gerak elektron yang cepat dipengaruhi oleh beda potensial yang
tinggi antara anoda dan katoda. Banyak sedikitnya elektron yang keluar dari
anoda diatur oleh kisi kontrol yang memiliki potensial lebih negatif daripada
katoda. Intensitas yang dihasilkan pada layar fluoresen dipengaruhi oleh
banyak sedikitnya elektron tersebut.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Johann Wilhelm Hittorf adalah fisikawan Jerman yang melakukan kajian
mengenai konduktivitas listrik dalam gas tahun 1869. Hittorf berhasil
menemukan sebuah pancaran yang dipancarkan dari katoda, dimana ukurannya
terus meningkat seiring dengan menurunnya tekanan gas. Eugen Goldstein
pada tahun 1876 menunjukkan bahwa sinar pancaran menghasilkan bayangnya
yang kemudian diberi nama sinar katoda. William Crookes pada tahun 1870-an
mengembangkan tabung katoda pertama dalam keadaan vakum. Crookes
menunjukkan adanya sinar berpendar yang tampak di dalam tabung tersebut
membawa energi dan bergerak dari katoda menuju ke anoda. Sinar dalam
tabung tersebut dapat berbelok karena medan magnetik. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa berkas berperilaku seolah-olah bermuatan negatif. Sifat-
sifat tersebut dapat dijelaskan menggunakan materi radian (Krane, 1986).
Eksperimen Crookes kemudian dikembangkan oleh Arthur Schuter.
Schuter memasang dua pelat logam secara paralel terhadap sinar katoda dan
memberikan potensial listrik antara dua pelat tersebut. Ekperimen ini
memberikan bukti yang lebih jauh bahwa sinar katoda bermuatan negatif
karena medan tersebut membelokkan sinar menuju pelat bermuatan positif.
Schuter tahun 1890 berhasil memperkirakan rasio massa terhadap muatan
komponen-komponen sinar. Namun, pada saat itu perhitungannya tidak
dipercaya karena menghasilkan nilai yang seribu kali lebih besar dari yang
diperkirakan (Zemansky, 1986).
Fisikawan J.J. Thomson bersama John S. Townsend dan H.A. Wilson
melakukan eksperimen yang mengindikasikan bahwa sinar katode benar-benar
merupakan partikel baru dan bukanlah gelombang, atom, ataupun molekul.
Ekperimen ini dilakukan tahun 1896. Thomson menunjukkan bahwa massa
terhadap muatan, e/m, tidak tergantung pada material katode. Lebih jauh lagi
Thomson menunjukkan bahwa partikel bermuatan negatif yang dihasilkan oleh
bahan-bahan radioaktif, bahan-bahan yang dipanaskan, atau bahan-bahan yang

4
berpendar bersifat universal. George F. Fitzgerald kemudian menamakan
partikel ini dengan nama electron (Beiser, 1998).
2.2 Definisi
Pada tahun 1891, George Johnstone Stoney menyatakan bahwa sinar
katoda terbentuk dari hamburan elektron. Sinar katoda tidak tampak hanya
melalui pengaruh fluoresensi dari satu bahan sinar ini dapat dilacak. Sinar
katoda merupakan berkas distribusi elektron yang terbentuk didalam tabung
sinar katoda. Ruang di dalam tabung sinar katoda sangat vakum. Berikut ini
gambar tabung sinar katoda pada pembelokan sinar katoda dalam medan listik:

Anda mungkin juga menyukai