Oleh:
Jihan Maulani
H1A016045
Pembimbing:
KEPANITERAAN KLINIK
5. Menganalisis studi laporan kasus atau artikel yang terpublikasi (kasus dari
Indonesia atau di luar negeri) tentang Pelayanan Primer di Daerah Kepulauan,
Evakulasi dan Rujukan
PELAYANAN PRIMER DI DAERAH KEPULAUAN, EVAKULASI DAN
RUJUKAN
Selain itu, karena pada beberapa waktu sering terjadi serangan hewan laut
seperti bulu babi dan ubur-ubur, telah disediakan juga beberapa sediaan anti inflamasi
topikal dan intravena sebagai penanganan awal, yaitu:
2. Povidone iodine
3. Alkohol 70%
4. Lidocain 2% injeksi 2 mL (anestesi lokal)
5. Asam cuka (asam asetat)
6. ATS (Anti Tetanus Serum)
3.2 Peralatan
Alat Jumlah
Stetoskop 2 buah
RSUP NTB
Gambar 2.
Alur Rujukan RSUD KOTA
MATARAM
RSUD KLU RS HARAPAN KELUARGA
PUSKESMAS
NIPAH
Keterangan Gambar
: Alur pasien BPJS Kesehatan
d) Vol/No : 10/1
e) ISBN/ISNN : 2548-9828
f) Penerbit :-
1. Klinik Apung
Karakteristik Deskripsi
Pemanfaatan Sarana pendukung pelayanan masyarakat dikawasan hinterland
Batam yang berkaitan dengan kebutuhan daya mesin penggerak
dan penilaian ketegaran fisik ketika mengalami gaya luar sesuai
dengan batasan kriteria gelombang dan karakteristik perairan di
wilayah operasional klinik apung, mengangkut pasien dari pulau
ke Rumah Sakit di Mainland Batam
Kelebihan
Fasilitas yang dimiliki dimana klinik merupakan representasi
klinik di darat yang diimplementasikan dalam bentuk kapal.
Kekurangan Pada saat beoperasi, ada sedikit kendala pada kapal pada saat
mengalami gerakan yang disebabkan kapal itu sendiri
(maneuverability) maupun dari faktor luar (seakeeping). Faktor
luar misalnya berupa cuaca buruk yang mengakibatkan
terjadinya gelombang besar yang membahayakan keselamatan
kapal apabila kapal tidak mampu merespon gelombang tersebut.
Untuk itulah kapal harus memiliki performa seakeeping yang
memenuhi batasan kriteria
2. Klinik Apung
Karakteristik Deskripsi
Pemanfaatan Transfer pasien dengan kondisi geografis yang terisolasi dari
rumah sakit besar, akses jalan sulit misalnya dari satu pulau ke
kepulauan lainnya melewati lautan sehingga menggunakan
klinik apung untuk menampung pasien.
Berfungsi sebagai :
Sejak awal dirancang, pelayanan klinik apung bekerja sama dengan Pusat P2M
Polibatam yang telah mendukung terlaksananya klnik apung di Hinterland Batam.
Pelaksanaan sistem rujukan di daerah ini merupakan kewajiban yang dimiliki oleh
setiap rumah sakit. Pada umumnya, sarana transportasi yang banyak digunakan untuk
merujuk pasien adalah ambulans darat. Namun, karena lokasi di Batam memiliki
kepulauan kecil di perairan laut luas, sehingga direncanakan untuk membuat klinik
apung di daerah setempat dan tidak menutup kemungkinan untuk digunakannya sarana
transportasi lainnya. Melihat kondisi geografis suatu wilayah, sulitnya akses masyarakat
terutama di daerah kepulauan atau daerah terpencil, hingga perlunya untuk segera
merujuk pasien dengan kondisi tertentu,Khusus pada klinik apung ini, pengantaran
pasien rujukan dari kawasan Hinterland Batam dan Pulau Kubung, Pulau selat Desa,
Kecamatan Nongsa akan dirujuk ke Rumah Sakit di Mainland Batam.
BAB IV
PENUTUP
Secara garis besar, sarana yang banyak digunakan untuk merujuk pasien
adalah ambulans darat. Namun, pada kondisi geografis tertentu seperti pada daerah
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas, sehingga penggunaan ambulans darat
tidak dapat dioperasikan pada situasi seperti ini, maka dari itu perancangan klinik
apung merupakan salah satu strategi yang tepat untuk melakukan perujukan dari satu
pulau ke pulau lain demi mendapatkan penanganan dan pengobatan lebih lanjut
sehingga dapat digunakan untuk membantu mengurangi waktu tempuh perjalanan
pasien ke rumah sakit pusat rujukan. Hal ini terutama diperlukan pada pasien dengan
kondisi kritis yang memerlukan terapi definitif segera dengan harapan mengurangi
angka morbiditas dan mortalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, A., Wijaya, C,N., Adi, D., 2018. Laporan Kerja Kunjungan Lapangan
Puskesmas /Klinik Daerah Pesisir. Mataram: Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram.
Prasetyo, N,A & Satoto, S,W., 2018. Perancangan Mula Klinik Apung Untuk
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Lintas Hinterland Batam Jurnal Integral
[online] 10(1), pp.7–13. Available at:
< https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JI/article/view/645>.