ABLASIO RETINA
Disusun Oleh:
Imelda Sukma S 1610070100079
Wasah Ayu Andela 1610070100099
Preseptor:
dr. Mayasari Nasrul, Sp.M
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-Nya penulis
dapat menyelesaikan referat dengan judul “Ablasio Retina”. Referat ini dibuat
sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Mata. Mengingat pengetahuan
dan pengalaman penulis serta waktu yang tersedia untuk menyusun referat ini sangat
terbatas, penulis sadar masih banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan bahasa,
maupun sistematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dr.
Mayasari Nasrul selaku preseptor Kepaniteraan Klinik Mata di Rumah Sakit Umum
Daerah M. Natsir Solok, yang telah memberikan masukan yang berguna dalam
Akhir kata penulis berharap kiranya referat ini dapat menjadi masukan yang
berguna dan bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain terkait dengan
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
2.2.1 Definisi.............................................................................................2
2.2.2 Gejala...............................................................................................3
2.2.4 Klasifikasi........................................................................................4
2.2.6 Tatalaksana.......................................................................................6
2.2.7 Prognosis..........................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.1 Saran.......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ketiga bola mata setelah sklera ( jaringan ikat) dan jaringan uvea (jaringan vaskuler
yang terdiri dari iris, corpus siliar, dan koroid). Retina berbatas dengan koroid
dengan sel pigmen epitel retina. Antara retina dan epitel pigmen retina terdapat
rongga potensial yang bisa mengakibatkan retina terlepas dari epitel pigmen retina.
neusensori retina, sel kerucut dan sel batang terlepas dari lapisan epitel pigmen
retina. Pada keadaan ini sel epitel pigmen retina masih melekat erat dengan membran
Bruch. Tanda dini retina mengancam untuk lepas adalah floater (benda kecil
keruh. Penyebab tersering pada albasio retina dikarenakan terjadinya penipisan retina
dan trauma.1,2
(robekan pada retina, sehingga cairan masuk), Ablasi retina eksudatif ( penimbunan
cairan/eksudat ) dan ablasio retina traksi (lapisan sensori retina tertarik keluar dari sel
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rangsangan cahaya. Perbatasan antara retina dan koroid adalah sel epitel retina. Jika
dianalogikan dengan kamera, retina mata berfungsi sebagai film. Retina tersusun atas
2.2.1 Definisi
Ablasio retina adalah suatu keadaan terpisahnya neurosensoris retina dari sel
epitel pigmen retina / jaringan penyokongnya. Pada keadaan ini sel epitel pigmen
masih melekat erat dengan membran Bruch. Sesungguhnya antara sel kerucut dengan
sel batang retina (neurosensoris) tidak terdapat suatu perlekatan struktural dengan
2
koroid atau pigmen epitel sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas
pembuluh darah koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan
tanpa rasa sakit atau kaburnya penglihatan pada mata yang terkena. Floaters dapat
1. Miopia aksial.
2. Pasca operasi
3. Retina tipis
4. Trauma mata.
3
6. Infeksi pada mata
2.2.4 Klasifikasi
1. Ablasio retina regmatogenesa
Pada ablasio retina regmatogenesa terjadi akibat adanya robekan pada retina
sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina. Terjadi
pendorongan retina oleh badan kaca cair (fluid vitreous) yang masuk melalui robekan
atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga mengapungkan retina dan
Kadang-kadang terdapat pigmen di dalam badan kaca, pupil terlihat adanya defek
aferen pupil akibat penglihatan menurun. Tekanan bola mata rendah dan dapat
meninggi bila telah terjadi neovaskular glaukoma pada ablasi yang telah lama.1,2
dibawah retina dan mengangkat retina. Hal ini disebabkan penyakit epitel pigmen
retina, koroid. Kelainan ini dapat terjadi pada skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar,
radang uvea, idiopati, toksemia gravidarum. Cairan di bawah retina tidak dipengaruhi
4
oleh posisi kepala. Permukaan retina yang terangkat terlihat cincin. Ablasio ini dapat
Pada ablasio ini lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan jaringan parut
pada badan kaca yang akan mengakibatkan ablasio retina dan penglihatan turun
Pada badan kaca terdapat jaringan fibrosis yang dapat disebabkan diabetes
melitus proliferatif, trauma, dan perdarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi.
5
tarikan jaringan parut atau fibrosis di dalam badan kaca dengan tindakan yang
2. Pemeriksaan Funduskopi
2.2.6 Tatalaksana
untuk melekatkan kembali bagian retina yang lepas dengan krioterapi atau laser.2,4
reseksi sklera
6
Berbagai teknik bedah lainya:
Retinopeksi pneumatik
Scleral Buckling
Viterektomi
2.2.7 Prognosis
Prognosis pasca bedah tergantung dari keadaan makulanya, jika sudah
terlepas biasanya hasil tidak sempurna, tetapi jika makula masih melekat tindakan
bedah harus segera dilakukan dan akan mendapatkan hasil yang lebih baik.1,4
7
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Ablasio retina ialah terpisahnya neurosensoris retina dari sel epitel pigmen
retina, yang akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah
koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang
menetap.
sehingga cairan masuk kebelakang antara sel pigmen epitel dengan retina
sehingga terjadi perdorongan retina oleh badan kaca cair yang masuk melalui
Pada ablasio retina gejala yang paling umum muncul ialah mata kabur, mata
tenang, terdapat floater dan juga terjadi kilatan cahaya. Prinsip pengobatan pada
ablasio retina yaitu untuk melekatkan kembali bagian retina yang terlepas yaitu
8
3.2 SARAN
lebih banyak. Hal ini bertujuan agar hasil penulisan tentang Ablasio retina
lebih lengkap.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Cetakan VI. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI. 2018.
2. Jalali S, Retina detacment. Community eye healt vilt no 46, 2003
3. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC. 2009.
4. Yulianti, Sri Y, Ablasio retina, department mata, universitas Indonesia
jakarta, 2007.
10