Anda di halaman 1dari 26

EKLAMPSIA

Oleh :
Anggun Luisma Karima Tunnissya
Definisi
• Eklampsia adalah kelainan pada masa
kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas
yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan
timbul akibat kelainan saraf) atau koma
dimana sebelumnya sudah menunjukkan
gejala- gejala preeklamsia.
Etiologi
• Peningkatan tekanan darah secara mendadak
pada ibu hamil
• Kadar protein yang tinggi
• Riwayat mengalami preeklampsia
• Adanya hambatan aliran darah dari rahim
Tanda dan gejala
• Nyeri kepala dibagian frontal
• Kenaikan tekanan darah
• Gangguan penglihatan
• Mual dan muntah
• Nyeri di epigastrium
• Hiperefleksia
• Kejang-kejang atau koma
Kejang – kejang pada eklampsia terdiri dari 4 tingkat :

1.Tingkat awal atau aura


a.Berlangsung 30 – 35 detik
b.Tangan dan kelopak mata gemetar
c. Mata terbuka dengan pandangan kosong

2.Tingkat kejang tonik


a. Berlangsung sekitar 30 detik
b.Seluruh tubuh kaku : wajah kaku, pernafasan berhenti,
dapat diikuti sianosis, tangan menggenggam, kaki di putar
kedalam, lidah dapat tergigit.
3. Tingkat kejang klonik
a.Berlangsung 1 sampai 2 menit
b.Kejang tonik berubah menjadi kejang klonik
c. Konsentrasi otot berlangsung cepat
d. Mulut terbuka tertutup dan lidah dapat tergigit
sampai putus
e. Mata melotot
f.  Mulut berbuih
g. Muka terjadi kongesti dan tampak sianosis
h. Penderita dapat jatuh, menimbulkan trauma
tambahan
4.Tingkat koma
a.Setelah kejang klonik berhenti penderita
menarik nafas
b.Diikuti,yang lamanya bervariasi
Diagnosis dan gambaran klinis
Seluruh kejang eklampsia didahului dengan
preeklampsia. Penyakit digolongkan berat bila
ada satu atau lebih tanda dibawah ini :
• Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau
tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
• Proteinuria 5 gr atau lebih dalam24 jam; 3+
atau 4+ pada pemeriksaan kualitatif
• Oliguria, diuresis 400 ml atau kurang dalam 24
jam
• Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau
nyeri di daerah epigastrium
• Edema paru atau sianosis. Pada umumnya
serangan kejang didahului dengan
memburuknya preeklampsia dan terjadinya
gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal,
gangguan penglihatan, mual keras, nyeri di
daerah epigastrium, dan hiperrefleksia.
Tatalaksana
• Berikan oksigenasi maternal dan lindungi dari trauma
fisik
• Hentikan kejang dan cegah kejang ulang :
MgSO4sebagai pilihan utama obat anti kejang, jika
masih kejang dapat diberikan pilihan
kedua(diazepam,lorazepam atau midazolam)
• Berikan antihipertensi (nifedipin atau metildopa) jika
tekanan darah ≥160/110 untuk mencegah stroke. Jika
didapatkan hipertensi emergency dapat
dipertimbangkan penggunaan nicardipine
• Terminasi kehamilan dilakukan setelah kondisi maternal
yang stabil
LAPORAN KASUS
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. W
• Umur : 34 th
• Alamat : Bukit sileh
• Pekerjaan : IRT
• Tanggal masuk : 14-11-2020 (08.30 wib)
ANAMNESIS
Keluhan utama : pasien rujukan puskesmas bukit sileh,
datang dengan keluhan kejang 5 kali smrs

• Riwayat penyakit sekarang :


- Pasien rujukan puskesmas bukit sileh datang dengan
keluhan kejang 5 kali smrs, dirujuk dengan diagnosa
G4P2A1H2 gravid 28 minggu + Hipertensi.
- Pasien dirujuk tanpa pasang infus dan tanpa pasang kateter
dan belum diberikan MgSO4. Pasien sudah dapat nifedipin
10 mg di puskesmas.
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-)
- Keluar air banyak dari kemaluan (-)
- Keluar lendir campur darah dari kemaluan (-)
• HPHT : 19-04-2020
• TP : 26-01-2021
• RHM : mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
• RHT : mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
• ANC : 1 x ke bidan

• Riwayat Menstruasi
-Menarche : 12 th
-Siklus : 28 hari
-Lama : 5-6 hari
-Duk : 3 x/hari
-Nyeri haid : (-)
• Riwayat penyakit dahulu
-Riwayat Hipertensi (-)
-Riwayat penyakit jantung (-)
-Riwayat penyakit DM (-)
-Riwayat penyakit paru (-)

• Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada penyakit turunan, penyakit menular
dan kejiwaan pada keluarga
• Riwayat kehamilan/ abortus/ persalinan: 4/1/2
• Abortus
• 2012/perempuan/4500 gr/sc/dokter/hidup
• 2017/laki-laki/3800 gr/sc/ dokter/ hidup
• Sekarang
• Riwayat perkawinan : menikah 1x pada tahun
2007
• Riwayat kontrasepsi (-)
• Riwayat imunisasi (-)
• Riwayat kebiasaan : tidak ada riwayat merokok
dan minum alkohol
• PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : cmc
• TD : 160/100 mmHg
• Nadi : 110x/ menit
• Nafas : 22x/menit
• Suhu : 36,8 ⁰C

• STATUS GENERALISATA
• Kepala : normochepal
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Leher : tidak ada pembesaran KGB dan tyroid
• Thorax : jantung dan paru dalam batas normal
• Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤2 detik, oedem (-)
• STATUS OBSTETRIKUS
• Wajah : chloasma gravidarum (-)
• Mamae : tampak membesar, areola hiperpigmentasi,
papila menonjol
• Abdomen
• Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia
kehamilan
• Palpasi :
• LI: fundus uteri teraba 3 jari diatas pusat teraba masa
besar,lunak, noduler
• LII : tahanan terbesar di sebelah kanan, bagian kecil
janin sebelah kiri
• LIII : teraba masa bulat keras,tidak terfiksir
• LIV : konvergen
• TFU : 18 cm
• TBJ : 775 g
• HIS : (-)
• DJJ : 160 x/ menit
• GENITALIA
• Inspeksi : V/U tenang, perdarahan (-)
• VT : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 14 November 2020
• Hb : 12,2 g/dl
• Eritrosit : 4.410.000
• Ht : 36.6
• Leukosit : 15.900
• Trombosit : 144.000
• Protein : 3+
• Imunologi : rapid test : non reaktif
• DIAGNOSIS : G4P2A1H2 gravid preterm 27-28 minggu+ Eklamsia

• PENATALAKSANAAN:
• Cek TTV
• Inj. MgSO4 40% 8 mg (boka, boki ) secara IM
• Pasang oksigen
• Pasang kateter
• IVFD RL 1000cc/24 jam
• Inj. Cefriaxon 2x1 gr
• Inj. Dexamethason 3x10 mg
• Inj. Ketorolac 3x30 mg
• Inj. Ondansentron 3x4 mg
• Inj. Ranitidin 3x50 mg
• Nac 4x200 mg
• PCT 4x750 mg
• Metildopa 3x250 mg
• Nifedipin 1x10 mg
• RENCANA TINDAKAN :
Jika hasil labor aman dan TTV stabil segera SCTPP

• LAPORAN BAYI LAHIR


Tanggal 14 November 2020 jam 11.00 WIB
• Jenis kelamin: laki-laki
• Berat badan : 1000 g
• Panjang badan : 31 cm
• Anus : (+)
• Ketuban : jernih
Rawatan ICU
●Hari 1 • Terapi :
-nyeri luka post operasi (+) • -IVFD RL 1500 cc/24 jam
Keadaan Umum : Tampak + drip oxytocin 20iu
sakit sedang • - Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Kesadaran : CMC • - Inj. Ketorolac 3x 30mg
• TD : 130/ 90 mmHg • -Inj. Ondansentron 3x4
• Nadi : 100 x/ menit mg
• Nafas : 22 x/ menit • -Inj. Ranitidine 3x1 amp
• Suhu : 36.5 ⁰C • - Nipedipin 1x10mg
• -syr MgSO4 1gr/jam
●Hari 2
-nyeri luka post operasi (+) • Terapi :
• - IVFD RL 1500 cc/24 jam
Keadaan Umum : Tampak + drip oxytocin 20iu
sakit sedang • - Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Kesadaran : CMC • - Inj. Ketorolac 3x 30mg
TD : 120/ 70 mmHg • -Inj. Ondansentron 3x4
Nadi : 70 x/ menit mg
Nafas : 18 x/ menit • -Inj. Ranitidine 3x1 amp
Suhu : 36.6 ⁰C • - Inj. Dexamethason
4x10mg
• -syr MgSO4 1gr/jam
• -Nifedipin 1x10mg
• -PCT 4x750mg
●Hari 3
• Keadaan Umum : • Terapi :
Tampak sakit sedang • -IVFD RL 1000 cc/24
• Kesadaran : CMC jam
• TD : 110/ 62 mmHg • - Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
• Nadi : 70 x/ menit • - Inj. Dexamethasone
• Nafas : 18 x/ menit 3x10mg
• Suhu : 36.5 ⁰C • - Inj. Ketorolac 3x
30mg
• -Inj. Ondansentron 3x4
mg
• -Inj. Ranitidine 3x1
amp
Kesimpulan
Telah didiagnosis seorang pasien perempuan berusia 34 tahun
dengan diagnosis G4P2A1H2 gravid preterm 27-28 minggu +
eklampsia. Pasien datang dengan keluhan kejang 5 kali smrs,
kejang dirasakan diseluruh tubuh. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 110x/menit,
nafas 22x/menit.
Tindakan yang diambil untuk pasien ini adalah kontrol keadaan
umum dan vital sign pasien, pemasangan IVFD RL,pemasangan
kateter dan pemberian MgSO4 40%. Jika hasil labor dan TTV
pasien dalam keadaan stabil maka segera lakukan SCTPP agar
tidak membahayakan kondisi ibu dan janin.

Anda mungkin juga menyukai