Anda di halaman 1dari 6

UTS FILSAFAT ILMU – BIOLOGI 2019

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yth. Bapak M. Agus Budianto, S.Th.I.,M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah filsafat ilmu.
Mohon maaf apabila mengganggu waktunya. Dengan ini saya

Nama : Adnindya Jeehan Azzara

NIM : 19620101

Kelas : Biologi C 

Angkatan : 2019 

bermaksud menyelesaikan tugas UTS TA 2019/2020 dengan lembar jawaban yang tertulis
dibawah ini.

LEMBAR JAWABAN

1. A. Apa yang anda ketahui tentang filsafat ilmu?


Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti : obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana
wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan
daya tangkap manusia (seperti berpikir dan merasakan yang membuahkan pengetahuan)?
dan sebagainya.

B. Apa pengertian filsafat ilmu?


Filsafat ilmu terdiri dari kata filsafat dan ilmu. Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang
artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Sedangkan Ilmu berasal dari bahasa Arab
yang artinya mengetahui, mengerti, dan benar-benar memahami. Dalam KBBI ilmu
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu
d ibidang itu. Jadi, filsafat ilmu adalah bagian dari epistemologi (filsafat
pengetahuan)yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah) atau dapat
disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan ilmu yang berisi pemikiran yang relatif
terhadap persoalan yang berkaitan dengan landasan juga hubungan ilmu dari segala aspek
kehidupan manusia.

6
UTS FILSAFAT ILMU – BIOLOGI 2019

C. Apa saja metode yang digunakan dalam berpikir?

Metode penalaran dalam berpikir ada 3 macam yaitu metode analitis, metode sintesis, dan
metode relasi ganda analitis-sintesis. Beberapa pendapat menyebutkan juga metode induktif dan
deduktif.

a. Metode analisis dimaknai sebagai kegiatan berpikir yang melakukan


perincian terhadap istilah-istilah atau pernyataan-persetujuan ke dalam
bagian-bagiannya agar dapat diperoleh makna yang dikandungnya atau
dipahami komponen terlebih dahulu kemudian menguraikan komponen.
b. Metode sintesis/logika sintesis adalah kegiatan berpikir logis yang
melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk
menyusun suatu pandangan atau konsep. Sintesis dalam filsafat
merupakan kombinasi bagain atau elemen untuk menghasilkan pandangan
atau sistem yang lebih tepat atau sempurna.
c. Metode relasi ganda analitis-sintesis adalah jika logis analitik tawaran
kejelasan pengindraan (yaitu keluasan pengetahuan),logika sintetik
tawaran kejelasan wawasan (yaitu tingkat pemahaman).Bila dimanfaatkan
dengan tepat, kedua jenis logika itu tidak perlu dianggap bersaingan, tetapi
seharusnya dipandang saling melengkapi, sebagaimana deduksi dan
induksi yang bisa digunakan beroperasi efektif sebagai metode-metode
argumentasi yang saling melengkapi (atau bersifat komplementer). Salah
satu cara terbaik untuk menggambarkan pertalian komplementer ini adalah
mengaitkannya dengan pembedaan antara kawasan pengetahuan-
nirmustahil dan kebodohan-pasti. Logika analitik dapat digunakan untuk
menghasilkan pengetahuan kapan saja bilamana yang terpikir dipaparkan
di dalam tapal batas transendental (umpamanya, sesuatu yang dapat kita
lihat). Akan tetapi, begitu kata-kata untuk memerikan hal-hal yang terletak
di luar tapal batas yang digunakan ini, analitik analitik bukan hanya
masalah daya penjelasnya, dapat dimengerti juga dapat menjerumuskan
kita ke dalam penyimpulan yang menyesatkan.

6
UTS FILSAFAT ILMU – BIOLOGI 2019

2. i. Objek material fisafat : segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. “Ada” di sini
memiliki tiga pengertian, ada di dalam pemikiran, ada di dalam pikiran, dan ada dalam
menunggu. Ada di dalam realitas memuat etika dan estetika. Ada dalam pikiran
menyertakan logika.

ii. Objek formal filsafat : sudut pandang atau cara memandang yang dilakukan oleh
seorang pemikir terhadap objek material atau objek yang diselidikinya.

iii. Contoh : objek materia berupa “pohon kelapa”. Lalu objek formanya (sudut
pandangnya) yaitu : Seorang ahli ekonomi akan menggunakan sudut pandangnya pada
aspek ekonomi dari pohon itu, misalnya berapa harga buahnya dan berapa harga kayunya
jika dijual. Seorang ahli pertanian menggunakan sudut pandangnya pada pertumbuhan
pohon itu, misalnya bagaimana caranya agar pohon kelapa itu dapat tumbuh subur.
Seorang ahli biologi menggunakan sudut pandangnya pada unsur-unsur yang terkandung
di dalam akar, batang, daun, dan buahnya. Seorang ahli hukum menggunakan sudut
pandangnya pada siapa yang memiliki pohon kelapa itu.

3. A. Metafisika : Pembahasan ontologi terkait dengan pembahasan tentang metafisika.


Mengapa ontologi terkait dengan metafisika? Ontologi membahas hakikat yang "ada",
metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat fantasi ini sebenar-benarnya? Pada suatu
pembahasan, metafisika merupakan bagian dari ontologi, tetapi pada pembahasan lain,
ontologi merupakan salah satu dimensi saja dari metafisika. Karena itu, metafisika dan
ontologi merupakan dua hal yang saling terkait.Bidang metafisika merupakan tempat
berpijak dari setiap pemikiran filsafati, termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika meminta
menggagas jawaban tentang apakah ini alam.

B. Asumsi : Asumsi diperlukan untuk mengatasi penelaahan suatu kesulitan menjadi


lebar. Semakin fokus objek telaah, semakin banyak pertimbangan yang semakin
banyak.Membantah yang bisa disampaikan merupakan latar belakang intelektal dari
sebuah percakapan. Asumsi dapat diartikan pula sebagai primitif, atau disetujui tanpa

6
UTS FILSAFAT ILMU – BIOLOGI 2019
penumpuyang diperlukan untuk menumpu visi lain yang akan muncul kemudian. Asumsi
dibutuhkan untuk menyayangkan segala hal yang tersirat. McMullin (2002) menyatakan
hal mendasar yang harus ada dalam ontologi suatu ilmu pengetahuan yang menentukan
asumsi pokok (anggapan standar) menggantikan suatu obyek sebelum melakukan
penelitian.

C. Peluang (Probablilitas) : Dasar teori keilmuan di dunia ini tidak akan pernah ada hal
yang pasti akan terjadi, hanya kesimpulan yang probabilistik. Ilmu memberikan
pengetahuan sebagai dasar mengambil keputusan di mana didasarkan pada penafsiran
kesimpulan ilmiah yang diperbandingkan.

4. A. Metode Ilmiah : Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan


pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat
metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu merupakan
pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam
apa yang dinamakan dengan metode ilmiah. Metode merupakan suatu prosedur atau cara
mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Metodologi
merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode
tersebut. Jadi metodologi ilmiah merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan yang
terdapat dalam metode ilmiah. Metodologi secara falsafati termasuk dalam apa yang
dinamakan episitimologi. Metode- metode untuk memperoleh ilmu pengetahuan
diantaranya empirisme, rasionalisme, fenomenalisme, intusionisme, dialektis, dan metode
ilmiah.

B. Sarana Berpikir Ilmiah : Dalam proses berpikir ilmiah dibutuhkan alat bantu atau
sarana agar kegiatan ilmiah dapat berjalan dengan baik. Pada dasarnya sarana berpikir
ilmiah terdiri dari empat hal yaitu bahasa, matematika, statistic dan logika. Bahasa
sebagai alat komunikasi verbal yang digunakandalam proses berpikir ilmiah dimana
bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
tersebut kepada orang lain. Matematika sebagai sarana berpikir ilmiah mengacu pada

6
UTS FILSAFAT ILMU – BIOLOGI 2019
fungsi matematika sebagai bahasa dan sarana berpikir deduktif. Sedangkan statistika
mengacu pada sarana berpikir induktif. Dan aspek terakhir yaitu logika, merupakan
sarana berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Jawaban :

 Rancangan Penelitian : Upaya Peningkatan Keberhasilan dalam Berdagang Siomay di


Lingkungan Masyarkat.

 Ontologi (Pengertian dan Hakikat Hal yang Diteliti) : Berdagang merupakan solusi
yang tepat jika seseorang memiliki cukup modal atau sudah bosan dengan ruitinitas di
kantor dan sudah bosan menjadi seorang pegawai. Membuka usaha perlu melakukan
rencana apapun yang harus dipikirkan bukan hanya modal saja yang harus dibuat
seseorang untuk memulai berdagang tetapi juga beberapa persiapan lain seperti
kreativitas dan keinovatifan dalam mengembangkan suatu usaha. Alasan saya memberi
judul “Upaya Peningkatan Keberhasilan dalam Berdagang Siomay di Lingkungan
Masyarkat” karena menurut saya siomay merupakan salah satu jenis makanan yang
disukai oleh masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa. Untuk itu penulis ingin
memberikan saran atau saran dalam meningkatkan usaha berdagang siomay ini untuk
para pedagang agar dapat mengembangkan usaha yang telah mereka geluti selama ini.
Masalah yang sering dianggap oleh pedagang adalah sedikit memahami strategi dalam
berdagang.

 Epistemologi (Metode dan Cara Kerja) : Metode yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara. Cara kerja dalam
penelitian ini meliputi langkah-langkah yang saya lakukan ketika hendak mewawancarai
narasumber dalam penelitian ini yaitu : Pertama , peneliti perlu memperhatikan tujuan
penelitian dan topik utama yang akan dibahas untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua ,
peneliti membuat rencana tentang proses wawancara berjalan. Langkah kedua dalam
teknik wawancara ini memuat panduan wawancara, menentukan berapa banyak orang

6
UTS FILSAFAT ILMU – BIOLOGI 2019
yang akan diinterview, kapan dan dimana wawancara dilakukan, dan sebagainya. Ketiga ,
setelah proses wawancara selesai disusun, peneliti siap untuk bertemu narasumber atau
melakukan wawancara melalui telepon. Pertemuan dengan narasumber berarti
wawancara siap dilakukan. Dengan demikian, peneliti mendengarkan, mencatat atau
membaca narasi dari narasumber. Saat wawancara, etika wawancara perlu
dipertimbangkan. Keempat , setelah wawancara selesai, data berupa catatan atau rekaman
sesuai di tangan peneliti. Langkah selanjutnya adalah mentranskripsi hasil wawancara.
Kelima , hasil transkripsi yang masih mentah dikirim kembali ke narasumber sebagai
data yang diminta. Keenam , data bisa dianalisis setelah melalui proses transkripsi.
Teknik wawancara pada sesi ini juga memuat waktu. Ketujuh , teknik wawancara yang
perlu dilakukan adalah validitas validitas dan reliabilitas hasil analisis. Peneliti perlu
mencari, membaca, dan membandingkan hasil temuannya dengan temuan penelitian lain.
Kedelapan , tidak ada penelitian yang sempurnya. Peneliti perlu menyusun laporan
penelitian, mempresentasikan, dan mempublikasikannya. Kritik dan masukan menjadi
bagian dari proses penelitian.

 Aksiologi (Manfaat dan Kegunaan Penelitian) : Karena menurut saya hal ini sangatlah
penting untuk diketahui para pedagang. Para pedagang dapat mempelajari strategi dan
cara yang tepat dalam meningkatkan usaha mereka agar memperoleh keuntungan yang
besar tanpa mengesampingkan mutu dan kualitas dari barang dagangan tersebut. Oleh
karena itu penulis ingin menggunakan dan mencari tahu lebih dalam lagi tentang
perjuangan mencoba meningkatkan pendapatan dan berhasil dalam berdagang siomay di
lingkungan masyarakat.

Demikian tugas UTS yang saya selesaikan sesuai dengan perintah dari Bapak. Semoga
tugas UTS saya sesuai dengan keinginan Bapak. Mohon maaf atas kesalahan yang saya
lakukan. Semoga Allah memudahkan dan memberkahi urusan kita semua dan selalu
menjaga kita dari dosa. Aamiin. Terima kasih banyak atas semua ilmu yang sudah Bapak
berikan. Jazaakallah Khairan Katsiran. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai