Anda di halaman 1dari 4

Etika Perawat dalam Praktik Pelayanan Kesehatan pada Pasien

1. Ikhlas
Maksudnya memberikan pelayanan kepada pasien dengan tidak mengharapkan
imbalan apapun, bersegera membantu pasien dengan sepenuh hati, memberikan perhatian
dengan mendengar keluh kesah pasien. Hindari sifat merendahkan, meremehkan pasien
dalam bentuk apapun tentang keadaan penyakitnya, kepribadiannya, fisiknya serta
hubungan sosialnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika perawat dalam praktek
pelayanan kesehatan pada pasien yaitu ikhlas perawat dalam menjalankan tugasnya
betulbetul dilaksanakan dengan penuh keiklasan hati yang paling dalam dan ikut
merasakan apa yang dialami oleh pasien.
2. Ramah dan santun kepada pasien
Bertutur kata dengan senyum yang tulus serta lemah lembut kepada pasien,
bersikap sopan santun kepada pasien dan menghargai pasien, dengan memberikan
perhatian, merawat pasien dan mendengarkan keluhannya. Berikan penghargaan yang
tulus kepada pasien jika perawatan dan pengobatan pasien membuahkan hasil yang
membaik. Mengucapkan salam, selalu menyapa dan berkata sopan, pilihlah bahasa yang
baik dan santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Etika perawat dalam praktek
pelayanan kesehatan pada pasien yaitu ramah dan santun kepada pasien, perawat selalu
berusaha memberikan yang terbaik kepada pasien apalagi yeng berkaitan dengan
keramahan dan sopan santun itu merupakan bagian dari tugas perawat melayani pasien
dengan baik agar pasien merasa senang karena kepusan pasien yang berkaitan dengan
sikap perawat atau tingkah laku adalah hal utama bagi petugas kesehatan.
3. Belas kasih
Bersikap empati kepada pasien dan ikut merasakan penderitaan pasien tanpa
harus larut dengan masalah pasien. Hasil peneltian menunjukan bahwa etika perawat
dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien yaitu belas kasih, pasien merasa etika
yang para perawat perlihatkan belum memuaskan, bayangkan pada saat pasien pergi
berobat para perawat dan petugas kesehatan lain mereka hanya sibuk main kartu dan
tertawa riang dan tidak bergegas cepat, mereka tidak memberikan belas kasih yang
semestinya mereka terapkan.
4. Sabar dan tidak mudah marah
Perawat harus memahami konsep manusia yang unik, memiliki prilaku, respon
dan sikap yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hindari merasa kesal dengan
pasien yang cerewet dan memiliki respon yang berlebihan, karena jika perawat merasa
kesal akan berdampak pada hal yang tidak di inginkan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa etika perawat dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien yaitu sabar dan
tidak mudah marah-marah, petugas kesehatan mengerjakan tugas tentunya berdasarkan
prosedur yang ada dalam puskesmas apa lagi yang berkaitan dengan sabar dan tidak
mudah marah marah itu adalah bagian yang paling kami jaga juga dalam menghadapi
orang sakit apalagi dengan kondisi pasien yang cerewet kami harus sabar karena
kepuasan dan kesembuhan pasien merupakan tujuan utama sebagai petugas kesehatan.
5. Bersikap tenang, tepat dan cepat dalam bertindak
Bersikap tenang dalam bertindak mempunyai makna tidak tergesa-gesa dalam
memberikan asuhan keperawatan, teliti, berhati-hati, cermat dan rapi serta mempunyai
seni dalam merawat pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika perawat dalam
praktek pelayanan kesehatan pada pasien yaitu bersikap tenang tepat dan cepat dalam
bertindak. Sudah sangat baik sebagai perawat sangat mengutamakan kepuasan pasien
sikap tenang dalam bertindak sangat menentukan kesembuhan pasien itulah tugas yang
harus dipertanggung jawabkan dan laksanakan dengan cepat agar pasien merasa puas
dengan cara perawat merawat pasien.
6. Berikan Sentuhan Kasih saying
dukungan emosional, dan perhatian di sampaikan melalui sentuhan. Sentuhan
merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat dan pasien, namun harus
memperhatikan norma sosial. Ketika memberikan asuhan keperawatan, perawat
menyentuh klien, seperti ketika memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau
membantu memakaikan pakaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika perawat
dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien yaitu memberikan sentuhan, pasien
sangat senang dengan sikap para perawat yang memberikan pelayanan sangat baik
terhadap pasien pada waktu pasien di rawat di puskesmas perawat sering membantu
pasien pergi di wc, terkadang mereka pijit-pijit kepala pasien karena pada waktu itu
kepala pasien sangat sakit, semua persiapan obat-obatan untuk keperluan pasien mereka
persiapkan.
7. Berpenampilan yang rapi
sopan dan menyenangkan pandangan mata Berpakaianlah yang rapi, bersih, dan
enak di pandang mata. Untuk wanita janganlah terlalu mencolok dalam berdandan dan
berpakaian, tapi mencerminkan kesederhanaan dan kedewasaan dalam bernampilan.
Misalnya dalam memakai bedak, jangan terlalu menor, berlipstik jangan dengan warna
merah mencolok, tidak memakai sepatu yang bertumit tinggi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa etika perawat dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien yaitu
berpenampilan rapi dan menyenangkan di pandang mata, berdasarkan apa yang sering
saya lihat ketika saya pergi antar anak saya berobat mereka semua memakai pakayan
yang sopan tidak ada diantara mereka yang memakai pakayan yang berlebihan,kalau
yang suda PNS mereka memakai baju dinas, dan kalau yang belum PNS mereka
memakai pakayan putih-putih.
8. Menghargai pasien Hargai
pasien karena pasien juga merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki
perasaaan. Perawat menerima klien apa adanya, tidak mengkritik, menghakimi, atau
mengejek klien. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika perawat dalam praktek
pelayanan kesehatan pada pasien yaitu menghargai pasien, menurut pasien para perawat
belum memperlihatkan sikap mengahargai pasien, pada saat pasien pergi berobat antosias
mereka sangat lambat dan mereka hanya sibuk nonton film sikap ramah yang
diperlihatkan masih kurang baik perawat yang merawat pasien pada saat itu masih selalu
menanyakan kelanjutan felm itu pada temanya nonton. Tujuan kode etik keperawatan
tersebut (PPNI, 2000) adalah sebagai berikut:
a. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun dengan
profesi lain di luar profesi keperawatan.
b. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
c. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
d. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan.
e. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai/pengguna tenaga keperawatan
akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek keperawatan.

Aditama (2000) menjelaskan proses pemberian pelayanan itu sendiri juga dapat dinilai untuk
mengetahiu kualitasnya. Dalam hal ini dapat dilihat bagaimana interaksi antara orang yang
memberi pelayanan dengan orang yang dilayani.

Menurut Moenir (1992) kualitas pelayanan yang secara umum di dambakan adalah:

1. Kemudahan.

2. Kewajaran.

3. Perlakuan yang sama tanpa pilih kasih.

4. Perlakuan yang jujur dan terus terang.


Contoh Komunikasi Terapetik yang ada di video

Video tersebut menceritakan bahwa pasien mengalami sesak nafas akibat AC ruangan terlalu
dingin yang di atur oleh keluarganya sendiri,dimana keluarganya komplain akan terjadinya sesak
nafas pada pasien.sikap perawat dari video tersebut untuk menghadapi keluarga yang komplain
adalah:

1. Bersikap tenang ( jangan trbawa suasana) agar tidak terjadi perselisihan dengan pasien
dan keluarga
2. Mencari sumber masalah untuk mencari sumber solusi dalam penanganan pasien
3. Memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga untuk memenuhi peraturan yang ada
4. Selalu menjelaskan tujuan tindakan yang akan di lakukan agar pasien dan keluarga tidak
salah persepsi
5. Selalu bersikap ramah dan tersenyum.

Anda mungkin juga menyukai