Anda di halaman 1dari 53

B.

STANDAR ISI
Ilmu bedah ortopedi mencakup semua tindakan yang memerlukan
pengobatan secara bedah atau potensial memerlukan pembedahan,
terhadap kelainan yang potensial ataupun telah mengakibatkan gangguan
dibidang ortopedi dan traumatologi.

Kisi-kisi materi dipilah sesuai dengan tahap kompetensi yang harus


dikuasai pada setiap tahap. Penguasaan keilmuan diperoleh secara didaktik,
bimbingan klinik oleh staf pendidik maupun proses belajar secara mandiri.

Penggolongan penyakit, dimana pada setiap lokalisasi, diuraikan jenis jenis


penyakit yang menjadi materi pendidikan yang harus dikuasai, disesuaikan
dengan ICD 10. Penyakit yang membutuhkan tatalaksana dibidang ortopedi
dan traumatologi digolongkan menjadi:
1. Kongenital
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Trauma
5. Degenerasi
6. Vaskular
7. Fungsional

Termasuk dalam isi pendidikan adalah pengetahuan (knowledge),


keterampilan (skill), dan pemahaman perilaku (attitude).
• Ilmu kedokteran dasar yang menunjang ilmu ortopedi subspesialis.
• Ilmu ortopedi dan traumotologi yang sesuai dengan kompetensi yang
telah ditentukan.
• Ilmu pengetahuan di luar kompetensi yang ditentukan, diajarkan
pengetahuan dasar untuk dapat dikembangkan di kemudian hari.
• Kemampuan dalam memberikan penyuluhan di bidang ortopedi dan
traumatologi.

Isi Pendidikan Dokter Subspesialis Ortopedi dan Traumatologi dituangkan di


dalam Kurikulum Nasional Pendidikan Subspesialis Ortopedi dan
Traumatologi yang disusun oleh Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi
Indonesia (PABOI). Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
bersifat kumulatif dan integratif, serta dituangkan pada bahan kajian yang
terstruktur dalam bentuk modul yang disesuaikan pada masing-masing
Institusi Pendidikan Subspesialis Ortopedi.

Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang diperlukan dokter subspesialis. Pendidikan dokter subspesialis
merupakan pendidikan yang setara dengan jenjang 9 KKNI. Berdasarkan
tujuan pendidikan dan standar kompetensi disusun materi pembelajaran
yang di kelompokkan sebagai berikut:

Materi Dasar Umum (MDU)


Materi dasar umum adalah materi yang merupakan dasar pengetahuan bagi
setiap ilmuwan agar menjadi seorang penggagas dan peneliti. Materi ini
biasanya merupakan materi yang tidak menyangkut bidang ilmu kedokteran
secara langsung, melainkan sebagai dasar untuk mendapatkan kemampuan
penelitian dan sikap profesionalisme seorang dokter. Materi dasar umum,
terdiri dari:
. Filsafat Ilmu Pengetahuan
. Metodologi Penelitian
. Statistik Lanjut

Materi Dasar Khusus (MDK)


Merupakan materi keahlian dalam bidang kedokteran agar peserta didik
mampu memecahkan masalah dan mengembangkan ilmu sehingga mampu
menerapkan keprofesiannya dengan kualitas yang tinggi. Materi Dasar
Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari: Biologi Molekular dan Genetika,
Kedokteran Farmakologi Klinik, dan Mikrobiologi Klinik

Materi Keahlian Umum (MKU) Subspesialis Ortopedi

Materi keahlian umum subspesialis ortopedi adalah materi pendidikan yang


memberikan pendalaman dan pengembangan pengetahuan dan keahlian
dalam bidang bedah saraf agar mampu menjadi decision maker,
communicator, community leader, manager dan educator.
Materi Keahlian Khusus (MKK) bidang Subspesialis Ortopedi
MKK Adalah materi pendidikan yang memberikan pengetahuan keahlian
yang lebih tinggi dan Advanced dari materi pendidikan profesi dokter
spesialis bedah ortopedi, agar lulusan program pendidikan dokter
subspesialis bedah ortopedi menjadi pakar dalam bidang subspesialisasinya
yang meliputi 5 bidang Subspesialis yakni:
1. Subspesialis Ortopedi Pediatrik
2. Subspesialis Ortopedi Onkologi
3. Subspesialis Ortopedi Hand and Microsurgery
4. Subspesialis Ortopedi Adult and Reconstruction
5. Subspesialis Ortopedi Spine

6. Subspesialis Ortopedi Trauma

Tingkat kompetensi lulusan dokter subspesialis Ortopedi Berdasarkan


standar kompetensi Dokter Subspesialis Ortopedi, tingkat kompetensi
dokter subspesialis dikelompokkan berdasarkan tingkat kompetensi
(TK):
• Tingkat Kompetensi 1: Mengenali dan Menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
• Tingkat Kompetensi 2: Mendiagnosis dan Merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
• Tingkat Kompetensi 3: Mendiagnosis, Melakukan Penatalaksanaan
Awal, dan Merujuk
- 3A Bukan Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.
Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
- 3B Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan
yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
• Tingkat Kompetensi 4: Mendiagnosis, Melakukan Penatalaksanaan
Secara Mandiri dan Tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
Area Kompetensi Dokter Subspesialis Bedah Ortopedi

Area
Penjabaran Kompetensi Tingkat
(Komponen Kompetensi) Metode Pembelajaran Kompetensi
Kompetensi
Profesionalitas 1. Memegang teguh dan 1. Tutorial 4
yang luhur berindak sesuai 2. Ronde pasien
KODEKI, UUPK no. 29 3. Kegiatan ruang rawat (visite
tahun 2004, dan pasien)
Permenkes RI no. 4. Kegiatan poliklinik
512/2007. UU 5. Kegiatan emergency
Pendidikan 6. Kegiatan kamar operasi
Kedokteran No. 20 7. Kegiatan tindakan khusus
tahun 2013 sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing
8. Diskusi kasus
9. Konferensi klinis

10. Laporan jaga


2. Menunjukkan sikap 1. Ronde pasien 4
kolegialitas dengan 2. Kegiatan ruang rawat (visite
pendidik, peserta pasien)
didik lain, konsultan, 3. Kegiatan poliklinik
dan tenaga kesehatan 4. Kegiatan emergency
dari disiplin ilmu lain, 5. Kegiatan kamar operasi
perawat, dan 6. Kegiatan tindakan khusus
paramedik. sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing
Diskusi kasus
7. Konferensi klinis
8. Laporan jaga
9.

3. Menunjukkan sikap 1. Kegiatan ruang rawat 4


yang mendalam dan 2. Kegiatan poliklinik
humanis terhadap 3. Kegiatan emergency
pasien dan kolega. 4. Kegiatan kamar operasi
5. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

17
4. Menghargai perbedaan 1. Journal reading 4
budaya, etnik, dan 2. Textbook reading
agama terhadap 3. Diskusi kelompok
pasien dan kolega 4. Ronde pasien
lain. 5. Kegiatan ruang rawat (visite
pasien)
6. Kegiatan poliklinik
7. Kegiatan emergency
8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
12. Laporan jaga
5. Menunjukkan sikap 1. Journal reading 4
jujur dalam setiap 2. Textbook reading
interaksi professional. 3. Diskusi kelompok
4. Ronde pasien
5. Kegiatan ruang rawat (visite
pasien)
6. Kegiatan poliklinik
7. Kegiatan emergency
8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
12. Laporan jaga
6. Memiliki insiatif dan 1. Journal reading 4
rasa tanggung jawab 2. Textbook reading
yang baik terhadap 3. Diskusi kelompok
kualitas pelayanan. 4. Ronde pasien
5. Kegiatan ruang rawat (visite
pasien)
6. Kegiatan poliklinik
18
7. Kegiatan emergency
8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
12. Laporan jaga
7. Memperhatikan 1. Ronde pasien 4
privasi atau 2. Kegiatan ruang rawat (visite
kerahasiaan pasien. pasien)
3. Kegiatan poliklinik
4. Kegiatan emergency
5. Kegiatan kamar operasi
6. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing
Diskusi kasus
7. Konferensi klinis
8. Laporan jaga
9.

Mawas diri dan 1. Menunjukkan 1. Penelitian 4


pengembangan pemahaman 2. Journal reading (critical
diri penatalaksanaan appraisal)
pasien berbasis bukti 3. Presentasi ilmiah
(evidence based) dan 4. Diskusi kasus
menggunakan
informasi tersebut
untuk pengambilan
keputusan perawatan
pasien
2. Menggunakan 1. Teleconference 4
teknologi informasi 2. Video session operasi
untuk optimalisasi 3. Penelusuran jurnal ilmiah
proses pembelajaran elektronik (ejournal)
dan pengembangan 4. Penelusuran buku
ilmu pengetahuan kedokteran elektronik (ebook)
baru, 5. Diskusi kasus
3. Menilai kelebihan, 1. Seminar / simposium / 4
kekurangan, dan workshop / kursus
keterbatasan 2. Presentasi (oral presentation)
pengetahuan dan kasus atau hasil penelitian
ekspertise diri sendiri dalam pertemuan ilmiah
dan orang lain, serta (seminar / simposium /
menentukan target workshop / kursus)
pembelajaran dan 3. Teaching conference dan
perkembangan aktivitas edukasi lain
4. Refleksi diri
5. Portfolio
Komunikasi 1. Berkomunikasi secara 1. Ronde pasien 4
efektif
baik verbal dan 2. Kegiatan ruang rawat (visite
nonverbal dengan pasien)
pasien dan/ atau 3. Kegiatan poliklinik
keluarga pasien 4. Kegiatan emergency
5. Kegiatan kamar operasi
6. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

2. Berkomunikasi secara 1. Journal reading 4


baik verbal dan non- 2. Textbook reading
verbal dengan 3. Diskusi kelompok
pendidik, peserta 4. Ronde pasien
didik lain, konsultan, 5. Kegiatan ruang rawat (visite
dan tenaga kesehatan pasien)
dari disiplin ilmu lain, 6. Kegiatan poliklinik
perawat, dan 7. Kegiatan emergency
paramedik 8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
12. Laporan jaga
Pengelolaan 1. Memanfaatkan 1. Journal reading 4
informasi teknologi informasi 2. Textbook reading
komunikasi dan 3. Diskusi kelompok
informasi kesehatan 4. Ronde pasien
untuk meningkatkan 5. Kegiatan ruang rawat (visite
mutu pelayanan pasien)
kesehatan 6. Kegiatan poliklinik
7. Kegiatan emergency
8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
Laporan jaga
2. Memanfaatkan 1. Journal reading 4
keterampilan 2. Textbook reading
pengelolaan informasi 3. Diskusi kelompok
kesehatan untuk 4. Ronde pasien
dapat belajar 5. Kegiatan ruang rawat (visite
sepanjang hayat pasien)
6. Kegiatan poliklinik
7. Kegiatan emergency
8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
12. Laporan jaga

3. Mendiseminasikan 1. Ronde pasien 4


informasi dan 2. Kegiatan ruang rawat (visite
pengetahuan secara pasien)
efektif kepada profesi 3. Kegiatan poliklinik
kesehatan lain, 4. Kegiatan emergency
pasien, masyarakat 5. Kegiatan kamar operasi
dan pihak terkait 6. Kegiatan tindakan khusus
untuk peningkatan sesuai bidang subspesialisasi
mutu pelayanan
kesehatan masing-masing

7. Diskusi kasus
8. Konferensi klinis
9. Laporan jaga
Landasan 1. Mencari, 1. Textbook reading 4
ilmiah ilmu mengumpulkan, 2. Journal reading
kedokteran menyusun, dan 3. Diskusi kasus
menganalisis 4. Referat
informasi kesehatan 5. Konferensi klinis
bidang bedah 6. Belajar mandiri
ortopedi dari berbagai
sumber

2. Mencari informasi 1. Journal reading 4


dengan 2. Referat
memanfaatkan 3. Konferensi klinis
teknologi informasi 4. Belajar mandiri
yang spesifik
berkaitan dengan
masalah di bidang
bedah ortopedi
3. Melakukan kajian 1. Diskusi kasus 4
kritis analitik 2. Referat
terhadap informasi 3. Journal reading
kesehatan di bidang 4. Ronde pasien
bedah ortopedi 5. Laporan jaga

4. Melakukan kajian 1. Diskusi kasus 4.


hasil penelitian di 2. Referat
bidang ortopedi 3. Journal reading
5. Melakukan kajian 1. Journal reading 4
hukum kedokteran 2. Textbook reading
terhadap ilmu 3. Diskusi kelompok
pengetahuan, 4. Ronde pasien
tindakan diagnostik, 5. Kegiatan ruang rawat (visite
atau pengobatan pasien)
dalam menyelesaikan 6. Kegiatan poliklinik
masalah di bidang 7. Kegiatan emergency
bedah ortopedi 8. Kegiatan kamar operasi
9. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing

10. Diskusi kasus


11. Konferensi klinis
12. Laporan jaga
6. Memiliki pengetahuan 1. Diskusi kelompok 4
untuk mengelola 2. Ronde pasien
penyakit-penyakit di 3. Kegiatan ruang rawat (visite
bidang bedah pasien)
ortopedi sebagai 4. Kegiatan poliklinik
berikut (lihat tabel 5. Kegiatan emergency
matriks hubungan 6. Kegiatan kamar operasi

antara jenis penyakit, 7. Kegiatan tindakan khusus

kewenangan, dan sesuai bidang subspesialisasi

target pencapaian masing-masing

kemampuan yang 8. Diskusi kasus

diharapkan pada 9. Konferensi klinis

akhir pembelajaran)
10. Laporan jaga
Keterampilan 1. Memiliki kemampuan 1. Diskusi kelompok 4
klinis menegakkan 2. Ronde pasien
diagnosis, melakukan 3. Kegiatan ruang rawat (visite
tatalaksana operatif pasien)
dan non-operatif 4. Kegiatan poliklinik
terhadap kasus bedah 5. Kegiatan emergency
ortopedi 6. Kegiatan kamar operasi
7. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing
8. Diskusi kasus
9. Konferensi klinis

10. Laporan jaga


2. Memiliki pengetahuan, 1. Ronde pasien 4
kemampuan, dan 2. Kegiatan ruang rawat (visite
keterampilan dalam pasien)
melakukan evaluasi 3. Kegiatan poliklinik
diagnostik dan 4. Kegiatan emergency
tatalaksana kasus 5. Kegiatan kamar operasi
bedah saraf, baik 6. Kegiatan tindakan khusus
secara operatif sesuai bidang subspesialisasi
maupun nonoperatif masing-masing
(Rincian kompetensi
dalam standar isi)
Pengelolaan 1. Mengelola masalah 1. Ronde pasien 4
masalah kesehatan individu 2. Kegiatan ruang rawat (visite
kesehatan pasien)
3. Kegiatan poliklinik
4. Kegiatan emergency
5. Kegiatan kamar operasi
6. Kegiatan tindakan khusus
sesuai bidang subspesialisasi
masing-masing
Konseling keluarga
7.

2. Mengintegrasikan 1. Kegiatan ruang rawat (visite 4


prinsip pencegahan pasien)
dalam pelayanan 2. Kegiatan poliklinik
kesehatan individu 3. Kegiatan emergency Kegiatan
4. kamar operasi Kegiatan
5. tindakan khusus sesuai
bidang subspesialisasi
masing-masing
Konseling keluarga
6.
3. Pengelolaan masalah 1. Konferensi ilmiah 4
kesehatan di 2. Penyuluhan kesehatan
masyarakat masyarakat
3. Kegiatan bakti sosial
4. Relawan sosial

4. Bertindak sebagai 1. Penyuluhan kesehatan 4


penasihat kepada masyarakat
pasien dan 2. Kegiatan bakti sosial
masyarakat 3. Relawan sosial
Tingkat Kompetensi yang Dicapai
Lulusan Dokter Subpesialis
Bedah
Ortopedi berdasarkan Jenis Penyakit dan Tindakan:

Subspesialis Bedah Saraf Pediatrik


Tingkat
Penyakit dan Jenis Tindakan Pencapaian
Kompetensi
Kranial

Mikrosefal (kraniostenosis) 4

Koreksi (kranioplasti) mikrosefal per endoskopi 4

Hidrosefalus simple 4

Endoscopic Third Ventriculostomy (ETV) 4

Hidrosefalus kompleks / malfungsi shunt 4

Ventriculoatrial shunt 4

Kista arachnoid 4

Marsupialisasi/ekstirpasi (endoskopi) 4

Dandy Walker Malformation 4

Endoscopic Fenestration - Shunt 4

Kongenital Spinal

Deformitas Atlanto - oksipital 4

Rekonstruksi (koreksi struktur anatomi) dan stabilisasi 4

Spinal deformity 4

Koreksi dan stabilisasi (instrumentasi implant - spine) 4

NEOPLASMA

Supratentorial

Glioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Glioma kompleks 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Biopsi stereotaktik 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Ependimoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4
Head frame application 4

Pleksus papilloma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Adenoma pituitary / tumor sella simple 4


Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Adenoma pituitary / tumor sella kompleks 4


Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assissted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kraniofaringioma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assissted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Pinealoma / Tumor daerah Pineal Body 4


Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Tumor metastase (simple) 4


Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Stereotactic biopsi 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Tumor metastase (kompleks) 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Stereotactic biopsi 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Angioma (simple) 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Angioma (kompleks) 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Infratentorial

Glioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Glioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Vestibular schwannoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma kompleks 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4


Head frame application 4

Kemoterapi 4

Meduloblastoma 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Kolesteatoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Ependimoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Pleksus papilloma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Angioma simple 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Angioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic /
4
Endoscopic assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Neoplasma Supratentorial dan Infratentorial 4

Endoscopic surgery 4
Subspesialis Bedah Saraf Onkologi
Tingkat
Penyakit dan Jenis Tindakan Pencapaian
Kompetensi
NEOPLASMA

Supratentorial

Glioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Glioma kompleks 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Biopsi stereotaktik 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Ependimoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Pleksus papilloma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Open craniotomy / Endoscopic /
4
Endoscopic assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Adenoma pituitary / tumor sella simple 4


Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Adenoma pituitary / tumor sella kompleks 4


29
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assissted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kraniofaringioma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assissted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Pinealoma / Tumor daerah Pineal Body 4


Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assissted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Tumor metastase (simple) 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Stereotactic biopsi 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Tumor metastase (kompleks) 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Stereotactic biopsi 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Angioma (simple) 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Angioma (kompleks) 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Infratentorial
30
Glioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Glioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Vestibular schwannoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma simple 4

Mengangkat / removal tumor (Endoscopic / Endoscopic assisted) 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meningioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Meduloblastoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Kemoterapi 4

Kolesteatoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Ependimoma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
assisted) 4

Pleksus papilloma 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Angioma simple 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic / Endoscopic
4
assisted)
Angioma kompleks 4
Mengangkat / removal tumor (Microsurgery dan Endoscopic /
4
Endoscopic assisted)
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4
31
Head frame application 4

Neoplasma Supratentorial dan Infratentorial 4

Endoscopic surgery 4
32
Subspesialis Bedah Saraf Vaskular
Tingkat
Penyakit dan Jenis Tindakan Pencapaian
Kompetensi
VASKULAR

Intrakranial

Stroke iskemik akut 4

Trombolisis (Intravena) 3

Trombolisis (Intraarterial) 4

Digital subtraction angiography (DSA) trombektomi 4

Stenting 4

Carotid endarterectomy 4

Penyakit Oklusi Arteri 4


Digital subtraction angiography (DSA) kranial untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Stenting Karotis 4

Stenting Intrakranial 4

Carotid Endarterectomy 4

Bypass EC - IC (direk dan indirek) 4

Penyakit Oklusi Vena 4


Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Stenting 4

Embolisasi (prosedur endovaskular) 4

Arteriovenous malformation (AVM) simple 4

Embolisasi 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Arteriovenous malformation kompleks 4


Reseksi /Microsurgery
4

Embolisasi (prosedur endovaskular) 4


Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Aneurisma 4
33
Penutupan aneurisma: Kraniotomi + clipping 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Penutupan aneurisma: Prosedur coiling / stenting (endovaskular) 4

Bypass surgery 4

Cavernoma 4

Eksisi kavernoma 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Implantation of head frame 4

Spontaneous intracerebral hemorrhage 4


4
Evakuasi hematoma intraserebral per endoskopi

Evakuasi hematoma intraserebral secara stereotaktik 4

dAVF 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Embolisasi (Prosedur endovaskular) 4

Operasi penutupan fistula 4

Scalp AVM 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Embolisasi (Prosedur endovaskular) 4

Fungsional 4

Uji WADA (WADA test) 4

Karotis - Kavernosus fistul 4


Penutupan Fistula
4
(Trapping Carotid Cavernous Fistula)
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Penutupan Fistula (prosedur endovaskular) 4

Trauma vascular 4

Prosedur endovaskular 4

Kasus Vascular

Spinal

AVM 4

Reseksi 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan intervensi
4
neurovaskular
Embolisasi (prosedur endovaskular) 4
34
Radiosurgery Gamma Knife 4

Arteriovenous Fistula 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan neurointervensi
vaskular 4

Menutup Fistul (Microsurgery) 4

Menutup fistula (prosedur endovaskular) 4

Neoplasma Kranial dan Spinal

Tumor ekstraaksial 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan operasi dan
4
neurointervensi vaskular pra operasi
Embolisasi feeder tumor 4

Tumor intraaksial 4
Digital subtraction angiography (DSA) untuk keperluan operasi dan
4
neurointervensi vaskular pra operasi
Embolisasi feeder tumor 4
35
Subspesialis Neurospine
Tingkat
Penyakit dan Jenis Tindakan Pencapaian
Kompetensi
TRAUMA

Trauma spinal dengan kelainan saraf


Instabilitas occipitocervical
4
(Kompresi brainstem - medulla spinalis)
Dekompresi brainstem dan medulla spinalis dengan Fusi instrumentasi
occipitocervical
- Pasang occipital plate
4
- Pasang lateral mass screw
- Pasang rod
- Pasang crosslink
Kompresi Brainstem - medulla servikal 4
Posterior approach
4
(Dekompresi Radiks dan Medulla spinalis)
Posterior foraminotomy servikal 4

Fusi dan instrumentasi servikal advance / kompleks, posterior approach 4


Anterior Approach
4
(Dekompresi Radiks dan Medulla spinalis)
Anterior Cervical diskectomy 4
Anterior Cervical Diskectomy & Fusi (ACDF) :
- Fusi Cage 4
- Fusi Plate dan screw
Teknik Cloward 4

Anterior cervical disc arthroplasty 4


Anterior cervical corpectomy & fusi (ACCF)
- Fusi Distractable Anterior Spacer
4
- Fusi Autograft
- Fusi Plate dan screw
Odontoidectomy transoral 4
Instabilitas C1 - C2
4
(Kompresi medulla spinalis servikal)
Dekompresi medulla spinalis dengan fusi instrumentasi atlanto-axial
4
advance / kompleks
Dekompresi medulla spinalis dengan fiksasi atlanto-axial:
4
- Pasang Odontoid screw
Instabilitas C2 - C7 4
(kompresi radiks dan medulla spinalis servikal)
Posterior approach
4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Fusi dan instrumentasi servikal advance / kompleks, posterior approach 4

Vertebroplasty 4
Anterior approach
4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Fusi instrumentasi servikal anterior
- Fusi cage
4
- Fusi plate and screw
- Fusi autograft
36
- Fusi distractable anterior spacer

Kompresi medulla torako - lumbal 4


Anterior - lateral approach 4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Diskectomy (open surgery and minimal invasive) 4

Thoracal corpectomy 4
Fusi dan instrumentasi torakal:
- fusi autograft
- fusi cage 4
- fusi distractable anterior spacer
- fusi plate and screw
Instabilitas torakal
(Kompresi radiks dan medulla spinalis torakal) 4
Posterior approach
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Stabilisasi fusi dengan instrumentasi spinal torakal atas 4

Osteotomi, fusi dan instrumentasi spinal kompleks 4

Vertebroplasty 4
Anterior approach
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Fusi dan instrumentasi torakal
- Fusi autograft
- Fusi cage 4
- Fusi distractable anterior spacer
- Fusi plate & screw
Kompresi radiks 4
Posterior approach
(Dekompresi radiks)
Posterior dan lateral lumbar interbody fusion 4
Anterior Approach
(Dekompresi radiks)
Anterior lumbar interbody fusion (ALIF)
4

Instabilitas Lumbal
4
(kompresi radiks lumbal)
Posterior Approach
(Dekompresi radiks)
Vertebroplasty 4
Posterior dan lateral lumbar interbody fusion 4
- Open surgery
Posterior dan lateral lumbar interbody fusion 4
- Minimal invasive
Facet screw fixation / fusion 4

Lumbosacroilliac fixation 4
Anterior Approach:
Anterior lumbar interbody fusion
- Fusi Autograft
4
- Fusi Cage
- Fusi Distractable Anterior Spacer
37
- Fusi Plate dan screw

Anterior lumbar corpectomy and fusion


- Corpectomy lumbar 4
- Fusi plate and screw
DEGENERATIF

Spinal

Instabilitas occipitocervical (Kompresi brainstem - medulla spinalis) 4


Dekompresi brainstem dan medulla spinalis dengan Fusi instrumentasi
occipitocervical
- Pasang occipital plate
4
- Pasang lateral mass screw
- Pasang rod
- Pasang crosslink
Kompresi Brainstem - medulla spinalis servikal 4
Posterior approach
4
(Dekompresi Radiks dan Medulla spinalis)
Posterior foraminotomy servikal 4

Fusi dan instrumentasi servikal advance / kompleks, posterior approach 4


Anterior Approach
4
(Dekompresi Radiks dan Medulla spinalis)
Anterior Cervical diskectomy 4
Anterior Cervical Diskectomy & Fusi (ACDF) :
- Fusi Cage 4
- Fusi Plate dan screw
Teknik Cloward 4

Anterior cervical disc arthroplasty 4


Anterior cervical corpectomy & fusi (ACCF)
- Fusi Distractable Anterior Spacer
4
- Fusi Autograft
- Fusi Plate dan screw
Odontoidectomy transoral 4

Instabilitas Cl - C2 (Kompresi medulla spinalis servikal) 4


Dekompresi medulla spinalis dengan fusi instrumentasi atlanto-axial
4
advance / kompleks
Dekompresi medulla spinalis dengan fiksasi atlanto-axial:
4
- Pasang Odontoid screw
Degenerasi diskus intervertebral servikal (Kompresi radiks dan medulla
4
spinalis servikal)
Posterior approach
4
Dekompresi Radiks dan Medulla spinalis
Laminoplasti servikal 4

Posterior foraminotomy servikal 4


Fusi dan instrumentasi servikal, posterior approach:
- Stabilisasi lateral mass screw
4
- Atlantoaxial fixation
- Stabilisasi Occipito-cervikal
Anterior Approach:
4
Dekompresi Radiks dan Medulla spinalis
38
Anterior Cervical diskectomy 4
Anterior Cervical Diskectomy & Fusi (ACDF) :
- Fusi Cage 4
- Fusi Plate dan screw
Teknik Cloward 4

Anterior cervical disc arthroplasty 4


Anterior cervical corpectomy & fusi (ACCF)
- Fusi Distractable Anterior Spacer
4
- Fusi Autograft
- Fusi Plate dan screw
Instabilitas C2 - C7 (kompresi radiks dan medulla spinalis servikal) 4
Posterior approach
4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Fusi dan instrumentasi servikal advance / kompleks, posterior approach 4

Vertebroplasty 4
Anterior approach
4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Fusi dan instrumentasi servikal anterior
- Fusi cage
- Fusi plate and screw 4
- Fusi autograft
- Fusi distractable anterior spacer
Degenerasi diskus intervertebral dan instabilitas servikal 4

Minimal Invasive Spine Surgery / Endoscopic Surgery 4


Degenerasi diskus intervertebral torakal
4
(kompresi radiks dan medulla spinalis torakal)
Posterior approach 4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Diskectomy torakal (open surgery) 4

Diskectomy torakal (minimal invasive / endoscopic) 4


Anterior - lateral approach
4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Diskectomy (open surgery) 4

Diskectomy (endoscopic) 4

Thoracal corpectomy 4

Disk arthroplasty 4
Fusi torakal:
- fusi autograft
- fusi cage 4
- fusi distractable anterior spacer
- fusi plate and screw
Instabilitas torakal
(kompresi radiks dan medulla spinalis torakal) 4
Posterior approach
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis) 4

Stabilisasi fusi dengan instrumentasi spinal torakal atas 4


39
Osteotomi, fusi dan instrumentasi spinal advance / kompleks 4

Vertebroplasty 4
Anterior approach 4
(Dekompresi radiks dan medulla spinalis)
Fusi torakal
- Fusi autograft
- Fusi cage 4
- Fusi distractable anterior spacer
- Fusi plate & screw
Degenerasi diskus intervertebral dan instabilitas torakal 4

Minimal Invasive Spine Surgery / Endoscopic Surgery 4

Degenerasi diskus intervertebral lumbal


4
(kompresi radiks lumbal)

Posterior approach
(Dekompresi radiks)
Diskectomy : 4
Endoscopic lumbal discectomy
Posterior dan lateral lumbar interbody fusion (PLIF) 4
Anterior Approach
(Dekompresi radiks)
Anterior lumbar interbody fusion (ALIF) 4

Lumbar Disk arthroplasty 4


Instabilitas Lumbal
(kompresi radiks lumbal)
Posterior Approach
(Dekompresi radiks)
Fusi dan instrumentasi lumbal
4
-Minimaly Invasive
Vertebroplasty 4
Posterior dan lateral lumbar interbody fusion
4
- Open surgery
Posterior dan lateral lumbar interbody fusion
4
- Minimal invasive
Facet screw fixation / fusion 4

Fusi dan instrumentasi lumbosacroilliac 4


Anterior Approach:
Anterior lumbar interbody fusion
- Fusi Autograft
- Fusi Cage 4
- Fusi Distractable Anterior Spacer
- Fusi Plate dan screw
Anterior lumbar corpectomy and fusion
- Corpectomy lumbar 4
- Fusi plate and screw
Kanal stenosis 4
(Kompresi radiks dan medulla)
Dekompresi dan Stabilisasi anterior approach bila terdapat instabilitas 4
(auto/allo bonegraft, implant-spine intsrumentasi)
Degenerasi diskus intervertebral dan instabilitas lumbal 4
40
Minimal Invasive Spine Surgery / Endoscopic Surgery 4

Spine Deformity
- Skoliosis
- Kifosis
- Kifoskoliosis
4
- Lordosis
Reallignment, dekompresi, dan fusi
4

Implant failure 4

Implant removal and revision 4

NEOPLASMA
Tumor intramedula
- Glioma
- Ependimoma 4
- Angioma
Mengangkat / removal tumor 4
Tumor intradura ekstramedula kompleks
- Meningioma
4
- Schwannoma
- Neurofibroma
Mengangkat / removal tumor 4

Primary bone tumor 4

Mengangkat / removal tumor 4

Secondary bone tumor 4

Mengangkat / removal tumor 4


41
Subspesialis Bedah Saraf Fungsional
Tingkat
Penyakit dan Jenis Tindakan Pencapaian
Kompetensi
FUNGSIONAL

Movement disorder simple 4


Memperbaiki Fungsi
4
Prosedur stereotaktik: ablasi
Memperbaiki Fungsi
4
Prosedur stereotaktik: Implant deep brain stimulation
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Movement disorder kompleks 4


Memperbaiki Fungsi
4
Prosedur stereotaktik: ablasi
Memperbaiki Fungsi
4
Prosedur stereotaktik: Implant deep brain stimulation
Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Pain surgery kompleks 4

Therapeutic nerve block 4

Pulse radiofrequency 4

Thermal ablation 4
Epidural steroid injection
4

Intrathecal drug delivery 4

Neurolytic blockade 4

Dorsal Rhizotomy 4

Myelotomy 4

Thalamothomy 4

Deep Brain Stimulaion 4

Dorsal Collum Stimulation 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Epidural stimulation 4

Pemasangan morphin pump 4

Epilepsi 4
Microsurgery dan Endoscopic
4
(Lesioning dan diskoneksi)
Implant Deep Brain Stimulation 4
42
Ablasi 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Implant vagus nerve stimulation 4

Pemasangan subdural dan cortical grid EEG 4

Intracranial compression syndrome 4

Microvascular decompression 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Psychosurgery 4

Microsurgery 4

Sereotactic ablation 4

Implant deep brain stimulation 4

Sterotactic Radiosurgery dengan Gamma Knife 4

Head frame application 4

Trauma Saraf Perifer

Lesi pleksus 4

Menyambung / repair plexus 4

DEGENERATIF

Saraf Perifer

Entrapment syndrome 4

Release entrapment syndrome: endoscopic surgery 4

Anda mungkin juga menyukai