Anda di halaman 1dari 21

PENJELASAN PERSYARATAN DAN EVALUASI BERDASARKAN

SE MENTERI PUPR NOMOR 22/SE/M/2020


PENGADAAN JASA KONSTRUKSI SESUAI PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2020
TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
MELALUI PENYEDIA

Disampaikan oleh : Juni Irawati


(Fungsional Pengelola PBJ,Procurement Specialist , IFPI,Tim KM Partners)

1
Curriculum Vitae

Nama : Juni Irawati ,S.Kom,MH


TTL : Bengkulu , 24 Juni 1979
Domisili : Kota Bengkulu
Status : Menikah (1 Putera dan 1 Puteri)
Unit Kerja : Biro Administrasi dan Pembangunan Setda
Provinsi Bengkulu
Jabatan : Fungsional Pengelola PBJ Muda
Pengalaman : Praktisi, Instruktur
Diklat PBJ : Fasilitator Dasar LKPP, Fasilitator External
Kemen PUPR, Ahli Kontrak PBJ, Asesor PBJ
Organisasi : IFPI, IAPI, P3I, FAKPI , INKANAS,FORKI
Kontak : Hp/WA 081271196498
Email : juniirawati@yahoo.com
RUANG LINGKUP

1 2 3 4 5
PERSYARATAN
EVALUASI SISA
KEMAMPUAN DASAR (KD) PERSYARATAN PEKERJAAN
KEMAMPUAN NYATA (SKN) EVALUASI PERSONEL PERSYARATAN PERALATAN
UNTUK PAKET PEKERJAAN UTAMA DAN EVALUASI
PADA PENGADAAN JASA MANAJERIAL UTAMA
KONSTRUKSI KUALIFIKASI METODEP PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
USAHA BESAR

6 7
PERSYARATAN DOKUMEN 8 9 10
RENCANA KESELAMATAN
PERSYARATAN
KONSTRUKSI (RKK) DAN KETENTUAN
PEKERJAANYANG DI KETENTUAN
EVALUASI DOKUMEN PERALIHAN
SUBKONTRAKAN DAN
RENCANA KESELAMATAN
BIAYA DAN EVALUASI SMKK DAFTAR BARANG
EVALUASI PEKERJAAN YANG TENDER/SELEKSI
KONSTRUKSI (RKK) PADA YANG DI IMPOR
DISUBKONTRAKAN
TENDER PEKERJAAN GAGAL
KONSTRUKSI)
1. PERSYARATAN KEMAMPUAN DASAR (KD) UNTUK PAKET
PEKERJAAN KONSTRUKSI KUALIFIKASI USAHA BESAR

UNTUK PEKERJAAN KUALIFIKASI USAHA


SUBBIDANG KLASIFIKASI/LAYANAN DAN BESAR, PENGALAMAN PEKERJAAN YANG
LINGKUP PEKERJAAN DIPILIH SESUAI DAPAT DIHITUNG SEBAGAI KD ADALAH
SUBBIDANG KLASIFIKASI SERTIFIKAT PENGALAMAN YANG SESUAI DENGAN
BADAN USAHA (SBU) SALAH SATU LINGKUP PEKERJAAN YANG
DISYARATKAN

SBU RUANG LINGKUP PEKERJAAN


PERATURAN MENTERI PUPR NOMOR
19/PRT/M/2014 TENTANG PERUBAHAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR 08/PRT/M/2011 TENTANG
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN
SUBKUALIFIKASI USAHA JASA
KONSTRUKSI
2. EVALUASI SISA KEMAMPUAN NYATA (SKN) PADA
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

EVALUASI SISA KEMAMPUAN NYATA (SKN) PADA


SKN = KN - Σnilai kontrak paket
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI KN =
pekerjaan
dikerjakan
fp x MK
yang sedang

PESERTA TUNGGAL PESERTA BER -KSO MK = fl x KB


KN = Kemampuan Nyata
FP = Faktor perputaran modal (untuk
usaha menengah dan besar fp = 7)
MK = Modal Kerja
SKN = KN - Σnilai kontrak paket pekerjaan yang sedang dikerjakan FL = Faktor likuiditas (untuk usaha
menengah dan besar, fl = 0,6)
KB = Kekayaan Bersih/total ekuitas
Penjelasan yang dimaksud Σnilai kontrak paket pekerjaan adalah jumlah nilai kontrak yang dilihat dari neraca
dikurangi prestasi pekerjaan yang sudah disetujui progresnya oleh pengguna
jasa/pemilik pekerjaan, diambil dari isian Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan
dalam Formulir Isian Kualifikasi . Dalam hal ber-KSO, paket pekerjaan yang dihitung
adalah dari semua anggota KSO
EVALUASI SKN DENGAN KETENTUAN

MENGENAI PERSYARATAN LDK :


1. usaha menengah menyampaikan laporan keuangan yang
telah diaudit OLEH KAP; atau
2. usaha besar menyampaikan laporan keuangan yang telah
diaudit OLEH KAP yang DIREGISTRASI sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan

PENJELASANNYA :
1. KAP sebagaimana dimaksud merupakan KAP yang memiliki izin usaha KAP sesuai ketentuan peraturan perundangan Sesuai
pasal 1 ayat 3 UU 5 tahun 2011 tentang Pengawasan akuntan publik : “KANTOR AKUNTAN PUBLIK yang selanjutnya
disingkat KAP adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan
izin usaha berdasarkan Undang-Undang “ Izin usaha KAP diberikan oleh Menteri, “Menteri adalah menteri yang tugas dan
tanggung jawabnya di bidang keuangan”

2. KAP yang DIREGISTRASI dapat dilihat pada situs web Kementerian Keuangan dan/atau situs web Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI)
3. PERSYARATAN PEKERJAAN UTAMA DAN EVALUASI
METODE PELAKSANAAN PEKEARJAAN UTAMA
Pekerjaan utama yang harus diuraikan metode pelaksanaannya ditetapkan berdasarkan pekerjaan yang
nilai bobot biayanya tertinggi secara berurutan ( Pekerjaan Kualifikasi Besar)
PENETAPAN PEKERJAAN UTAMA
DENGAN NILAI TOTAL HPS Rp.55 M
CARA MENGITUNG BOBOT PEKERJAAN
HARGA PEKERJAAN/HPSX100% NO PEKERJAAN UTAMA

PENETAPAN PEKERJAAN UTAMA (HPS SEBELUM PAJAK ) 1 PEKERJAAN STRUKTUR

PENJELASAN PADA REVIU DOKUMEN PERSIAPAN 2 PEKERJAAN ARSITEKTUR

PENGADAAN : 3 PEKERJAAN MEP

1. PPK harus menetapkan semua pekerjaan utama 4 PEKERJAAN LANDSCAPE


2. Pekerjaan utama harus sudah dibobotkan untuk penetapan 5 PEKERJAAN INTERIOR
jumlah pekerjaan utama yang akan ditetapkan dalam LDP
PENETAPAN PEKERJAAN UTAMA PADA SAAT REVIU DPP
 Untuk tender pekerjaan konstruksi dengan nilai Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) di atas Rp50.000.000.000,00 NO PEKERJAAN UTAMA NILAI PEKERJAAN RUMUS BOBOT
(lima puluh milyar rupiah) dan sampai dengan paling 1 PEKERJAAN STRUKTUR Rp 10.000.000.000 Rp.10.000.000.000/50.000.000.000x100% 20%
banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah), 2 PEKERJAAN ARSITEKTUR Rp. 5.000.000.000 Rp.5.000.000.000/50.000.000.000x100% 10%
pekerjaan utama yang ditetapkan paling banyak 3
(tiga) pekerjaan utama; dan 3 PEKERJAAN MEP Rp. 4.000.000.000 Rp.4.000.000.000/50.000.000.000x100% 8%
 Untuk tender pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS di 4 PEKERJAAN LANDSCAPE Rp. 11.000.000.000 Rp.11.000.000.000/50.000.000.000x100% 22%
atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah),
5 PEKERJAAN INTERIOR Rp. 10.000.000.000 Rp.10.000.000.000/50.000.000.000x100% 20%
pekerjaan utama yang ditetapkan paling banyak 4
(empat) pekerjaan utama JADI YANG DITETAPKAN PEKERJAAN UTAMA DALAM LDP ADALAh
1. Pekerjaan landscape
2. Pekerjaan interior
3. Pekerjaan Struktur
EVALUASI METODE PELAKSANAAN PEKEARJAAN UTAMA

Peserta menyampaikan metode pelaksanaan dari seluruh pekerjaan utama yang disyaratkan dalam LDP, contoh tender pekerjaan
konstruksi dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah), pekerjaan utama yang ditetapkan paling banyak 3 (tiga) pekerjaan utama

PENJELASANNYA :

1. Metode pelaksanaan yang disampaikan peserta, dapat menetapkan /copypaste dengan Metode
pelaksanaan PPK
2. Dalam hal peserta menyampaikan metode pelaksanaan yang berbeda, maka harus menguraikan
1. Pekerjaan landscape
2. Pekerjaan interior
penyelesaian pekerjaan secara sitematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
3. Pekerjaan Struktur utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis

Peserta menyampaikan metode pelaksanaan dari seluruh pekerjaan utama yang disyaratkan dalam LDP Contoh Untuk tender pekerjaan
konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah), pekerjaan utama yang ditetapkan paling banyak 4 (empat)
pekerjaan utama

PENJELASANNYA :

1. Metode pelaksanaan yang disampaikan peserta, dapat menetapkan /copypaste dengan Metode
pelaksanaan PPK
1. Pekerjaan landscape 2. Dalam hal peserta menyampaikan metode pelaksanaan yang berbeda, maka harus menguraikan
2. Pekerjaan interior penyelesaian pekerjaan secara sitematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
3. Pekerjaan Struktur utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat
4. Pekerjaan MEP
dipertanggungjawabkan secara teknis
4. PERSYARATAN PERSONEL MANAJERIAL

Persyaratan pengalaman untuk PERSONEL MANAJERIAL


USAHA KECIL USAHA USAHA BESAR KOMPLEKS
MENENGAH

TANPA PENGALAMAN PENGALAMAN PALING HPS . Rp. 50 M S/D Rp. 100 PENGALAMAN PALING
BANYAK 4 ( EMPAT ) TAHUN M PALING BANYAK 5 BANYAK 10 ( SEPULUH )
( LIMA ) TAHUN TAHUN
HPS DIATAS Rp. 100 M
PALING BANYAK 8 (
DELAPAN ) TAHUN

PENGALAMAN UNTUK PERSONEL MANAJERIAL TIDAK DAPAT DI PERSYARATKAN LEBIH DARI YANG DI TETAPKAN
Persyaratan pengalaman untuk Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli
K3 Konstruksi

RISIKO KECIL RISIKO SEDANG RISIKO BESAR

Tanpa pengalaman ahli Muda pengalaman 3 ( ahli Madya pengalaman 3


tiga ) Tahun/Ahli madya ( tiga ) Tahun/Ahli Utama
tanpa pengalaman tanpa pengalaman

PENGALAMAN UNTUK PERSONEL MANAJERIAL K3 TIDAK DAPAT DI PERSYARATKAN LEBIH DARI 3 ( TIGA ) TAHUN
PERSYARATAN MANAJER KEUANGAN

Pokja Pemilihan dalam menentukan persyaratan Manajer Keuangan personil


MENAMBAH
manajerial Personel tidak mensyaratkan Sertifikat Kompetensi Kerja
PERSYARATAN SKK,PADA
MANAJER KEUANGAN ,
Penilaian pengalaman Manajer Keuangan dilakukan terhadap pengalaman ADALAH BENTUK
mengelola keuangan MERUBAH PERSYARATAN
TEKNIS
5. PERALATAN UTAMA

UNTUK TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN NILAI HPS PALING BANYAK RP100.000.000.000,00 (SERATUS MILYAR RUPIAH), DISYARATKAN
PALING BANYAK 6 (ENAM) JENIS PERALATAN UTAMA YANG DIKOMPETISIKAN DAN UNTUK TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN NILAI HPS
PALING BANYAK RP100.000.000.000,00 (SERATUS MILYAR RUPIAH), DISYARATKAN PALING BANYAK 3 (TIGA) UNIT PERALATAN UTAMA

REVIU DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN PENETAPAN JENIS ALAT DALAM LDP PENETAPAN JML JENIS ALAT DALAM LDP
NO PETEPAN PENETAPAN JUMLAH NO PETEPAN PENETAPAN JUMLAH NO PETEPAN PENETAPAN JUMLAH
PEKERJAAN PERALATAN PEKERJAAN PERALATAN PEKERJAAN PERALATAN
UTAMA UTAMA UTAMA UTAMA UTAMA UTAMA
1 PEKERJAAN Excavator 1 Unit 1 PEKERJAAN Dump Truck 10 Unit 1 PEKERJAAN BAHU Dump Truck 3 Unit
TANAH BAHU JALAN JALAN

PEKERJAAN BAHU 10 Unit


2 JALAN
Dump Truck 2 PEKERJAAN Water Tank 2 Unit 2 PEKERJAAN Water Tank 2 Unit
PERKERASAN PERKERASAN
BERBUTIR
Truck BERBUTIR
Truck
PEKERJAAN 2 Unit
3 Water Tank
PEKERJAAN
PERKERASAN
Truck 3 PEKERJAAN Vibratory Roller 2 Unit 3 Vibratory Roller 2 Unit
BERBUTIR ASPAL ASPAL

PEKERJAAN 2 Unit
4 ASPAL
Vibratory Roller 4 Motor Grader 2 Unit 4 Motor Grader 2 Unit

5 Motor Grader 2 Unit 5 Tandem roller 3 Unit 5 Tandem roller 3 Unit

6 Tandem roller 3 Unit 6 EXCAVATOR 1 UNIT EXCAVATOR 1 UNIT

7 Asphalt finisher 1 Unit


PENETAPAN JENIS JUMLAH PERALATAN UTAMA
UNTUK TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN NILAI HPS DI ATAS RP100.000.000.000,00 (SERATUS MILYAR RUPIAH) DISYARATKAN PALING
BANYAK 10 (SEPULUH) JENIS PERALATAN UTAMA YANG DIKOMPETISIKAN

REVIU DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN PENETAPAN JENIS ALAT DALAM LDP PENETAPAN JML JENIS ALAT DALAM LDP
NO PETEPAN PENETAPAN JUMLAH NO PETEPAN PENETAPAN JUMLAH NO PETEPAN PENETAPAN JUMLAH
PEKERJAAN PERALATAN PEKERJAAN PERALATAN PERALATAN
PEKERJAAN
UTAMA UTAMA UTAMA UTAMA
UTAMA UTAMA
PEKERJAAN TANAH Excavator 1 Unit
1 PEKERJAAN TANAH Excavator 1 Unit 1 1 PEKERJAAN TANAH Excavator 1 Unit

PEKERJAAN BAHU JALAN


2 PEKERJAAN BAHU JALAN Dump Truck 10 Unit 2 Dump Truck 10 Unit PEKERJAAN BAHU JALAN Dump Truck 3 Unit
2
PEKERJAAN Water Tank Truck 2 Unit
3 PEKERJAAN
PERKERASAN BERBUTIR
Water Tank Truck 2 Unit 3 PERKERASAN BERBUTIR 3 PEKERJAAN
PERKERASAN BERBUTIR
Water Tank Truck 2 Unit

PEKERJAAN ASPAL Vibratory Roller 2 Unit


4 PEKERJAAN ASPAL Vibratory Roller 2 Unit 4 4 PEKERJAAN ASPAL Vibratory Roller 2 Unit

5 Motor Grader 2 Unit 5 Motor Grader 2 Unit Motor Grader 2 Unit


5

6 Tandem roller 3 Unit 6 Tandem roller 3 Unit Tandem roller 3 Unit


6

7 Asphalt finisher 1 Unit 7 Asphalt finisher 1 Unit Asphalt finisher 1 Unit


7

8 Pneumatic Tire Roller 1 unit 8 Pneumatic Tire Roller 1 unit Pneumatic Tire Roller 1 unit
8

Concrete vibrator 3 Unit 9 Concrete vibrator 3 Unit


9 9 Concrete vibrator 3 Unit

Concrete pump 1 Unit 10 Concrete pump 1 Unit


10 10 Concrete pump 1 Unit

11 Asphalt sprayer 1 unit


PENETAPAN PERSYARATAN BUKTI
MILIK PERALATAN UTAMA

MILIK SENDIRI BUKTI KEPEMILIKAN


(a) Bukti kepemilikan peralatan yang berupa MILIK SENDIRI yaitu STNK, BPKB, invoice, kuitansi, bukti
SEWA BELI pembelian, surat perjanjian jual beli, atau bukti kepemilikan lainnya

(b) Bukti kepemilikan peralatan yang berupa SEWA BELI yaitu surat perjanjian sewa beli, invoice uang muka,
SEWA kuitansi uang muka, angsuran, atau bukti sewa beli lainnySewa Beli, dilakukan terhadap bukti pembayaran
Sewa Beli (contoh invoice uang muka, angsuran);

(c) Bukti peralatan yang berupa SEWA yaitu surat perjanjian sewa beserta BUKTI KEPEMILIKAN/PENGUASAAN
PERALATAN dari pemberi sewa berupa:
1. bukti kepemilikan peralatan dari pemberi sewa yaitu STNK, BPKB, invoice, kuitansi, bukti pembelian,
surat perjanjian jual beli, atau bukti kepemilikan lainnya; atau
2. Bukti penguasaan peralatan pemberi sewa dapat berupa:
 surat pengalihan hak dari pemilik peralatan ke pemberi sewa;
 surat kuasa dari pemilik peralatan ke pemberi sewa;
 surat pernyataan penguasaan alat ke pemberi sewa; atau
 bukti pendukung lainnya yang mencantumkan adanya pemberian kuasa peralatan dari
pemilik peralatan ke pemberi sewa;

BUKTI PERALATAN MILIK SENDIRI/SEWA BELI/SEWA YANG DISAMPAIKAN OLEH TIDAK DILAKUKAN KLARIFIKASI SECARA FISIK.
6. PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKAN DAN EVALUASI
PEKERJAAN YANG DISBUKONTRAKAN

Bagian pekerjaan yang wajib disubkontrakkan yaitu:


1. Sebagian pekerjaan utama yang disubkontrakkan kepada penyedia jasa spesialis, dengan ketentuan:
a. Paling banyak 2 (dua) pekerjaan;
b. Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a) sesuai dengan subklasifikasi SBU;

2. Sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada sub penyedia jasa usaha kualifikasi kecil dengan
ketentuan:
a. Paling banyak 2 (dua) pekerjaan;
b. Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a) tidak mensyaratkan subklasifikasi SBU.
7. PERSYARATAN DOKUMEN RKK DAN EVALUASI
DOKUMEN RKK
Persyaratan dokumen RKK harus memperhatikan:
a. Menetapkan 1 (satu) uraian pekerjaan dan 1 (satu) identifikasi bahaya; dan
b. Uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya sebagaimana dimaksud pada huruf a didasarkan pada tingkat risiko terbesar dari seluruh uraian
pekrjaan dan identifikasi bahaya yang telah ditetapkan pengguna jasa

REVIU DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN


NO URAIAN IDENTIFIKASI BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT
PENETAPAN DALAM LDP TINGKAT RISIKO TERBESAR
PEKERJAAN RISIKO
DARI SELURUH URAIAN PEKRJAAN
1 Pekerjaan bongkaran 1. Kecelakaan akibat terkena runtuhan material 2 1 2 ( kecil ) NO JENIS/TIPE IDENTIFIKASI BAHAYA
2. Beresiko terluka ataupun patah tulang ( kecil kemungkinan ) Untuk kecelakaan tenaga hanya PEKERJAAN
Terjatuh dari ketinggian kecelakaan yang tidak menimbulkan
keadaan opname, hanya luka lecet 1 Pekerjaan BETON 1. Tangan terkena mesin
terkenan material dan bisa terobati pemotong besi " Resiko
dengan kotak K3 Luka-luka akibat terkena
2 Pekerjaan beton 1. Kaki terkena ujung besi 2 4 8 ( SEDANG ) mesin pencampur beton "
2. Tangan terkena mesin pemotong besi " Resiko ( kecil kemungkinan Untuk kecelakaan tenaga hanya
Luka-luka akibat terkena mesin pencampur terjadi ) kecelakaan yang tidak menimbulkan
beton " keadaan opname, hanya luka lecet
3. Tangan terkena mesin pemotong besi dan terkenan material dan bisa terobati
gergaji saat memotong kayu dengan kotak K3
3 Pekerjaan Pasangan 1. Badan gatal akibat terkontaminasi adukan 2 3 6 ( sedang )
Plesteran dan Acian semen ( kecil kemungkinan Untuk kecelakaan tenaga hanya
2. Terjatuh dari ketinggian "Terkena Mesin terjadi ) kecelakaan yang tidak menimbulkan
Pencampur Spesi (Molen)" keadaan opname, hanya luka lecet
terkena material dan bisa terobati
dengan kotak K3 Untuk uraian pekerjaan dan identifikasi yang tidak
4 Pekerjaan 1. Terjatuh dari ketinggian 2 3 6 ( sedang )
Pengecatan 2. "Terkena/ terciprat cat pada ( kecil kemungkinan Untuk kecelakaan tenaga hanya ditetapkan dalam LDP, maka Pokja mengusulkan agar
pengecatan plafond 3. mata dan kepala" "Terkena kandungan bahan terjadi ) kecelakaan yang tidak menimbulkan diuraikan kedalam metode pelaksanaan pada spesifikasi
kimia lainnya" keadaan opname, hanya luka lecet proses /kegiatan, yaitu pekerjaan bongkaran, pekerjaan
terkena material dan bisa terobati
dengan kotak K3
pasangan dan pengecatan
8. PENETAPAN DAN EVALUASI BIAYA PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)

Penetapan dan Evaluasi Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dilakukan
dengan ketentuan

PPK wajib menetapkan HPS yang memuat biaya penerapan


SMKK dalam daftar kuantitas dan harga/daftar keluaran dan
harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan sebagai
item tersendiri
DOKUMEN
REVIU DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN PEMILIHAN YANG
TIDAK
MENYAMPAIKAN
ALOKASI BIAYA SMKK
ADALAH
BERTENTANGAN
DENGAN KETNETUAN
PERUNDANG
UNDANGAN
EVALUASI BIAYA PENERAPAN SMKK

Penetapan dan Evaluasi Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dilakukan
dengan ketentuan

Peserta yang tidak menyampaikan rincian komponen biaya


penerapan SMKK secara lengkap tidak digugurkan

CONTOH BIAYAN SMKK DALAM DKH TATA CARA EVALUASI BIAYA SMKK SATUAN,
CONTOH PENAWARAN BIAYA SMKK PESERTA DENGAN KETENTUAN : :

1. Apabia salah satu/hanya satu item biaya


SMKK yang ditawarkan ,maka penawaran
biaya SMKK tidak digugurkan
2. Peserta yang tidak menyampaikan rincian
biaya penerapan SMKK secara lengkap tidak
digugurkan.
3. Pada saat evaluasi harga, maka Pokja
pemilihan memastikan kepada peserta, pada
saat pelaksanaan pekerjaan tetap
melaksanakan semua biaya penerapan
SMKK, sesuai angka 7 ( tujuh ) pakta
komitmen yang disampaikan , memenuhi 9 (
Sembilan ) rincian penerapan biaya SMKK
9. KETENTUAN EVALUASI TERHADAP DAFTAR BARANG YANG
DIIMPOR

Tidak dilakukan evaluasi terhadap daftar barang yang diimpor

PENEJELASANNYA :
Apabila dalam satu tender, PPK menetapkan daftar barang Impor, maka apabila peserta tidak
menyampaikan daftar impor, maka tdk digugurkian
10. KETENTUAN PERALIHAN

PENJELASAN KETENTUAN PERALIHAN


DALAM PERATURAN MENTERI PUPR NO. 14
TAHUN 2020 UNTUK TENDER/SELEKSI GAGAL

SUDAH JELAS
THANK YOU !

Juni Irawati,S.Kom,MH
Kontak: 081271196498
SLIDE BY I MADE HERIYANA

Anda mungkin juga menyukai