Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

MK. SBM FISIKA


PRODI S1 DIKFIS-FMIPA

Skor Nilai:

Bridging Analogies On Students


( Clement J. Brown dan Euwe Van Den Berg , P.hD )

Asyifah Regina Finkan Leonardo Silalahi Yesi Herawati


Sinaga

NAMA MAHASISWA
ASYIFAH REGINA FINKAN NST NIM : 4183321002
LEONARDO SILALAHI NIM : 4182121017
YESI HERAWATI SINAGA NIM : 4182121016

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

SEPTEMBER 2019

i
EXCECUTIVE SUMMARY
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang inovatif masih tetapberlangsung dan
perlu dikembangkan pada Sekolah Salah satunya yangdilakukan pada pembelajaran
fisika yang sampai saat inimasih diasumsikan sebagai pelajaran yang membosankan dan
menuntut hafalan,serta materi yang kurang sesuai dengan perkembangan masyarakat
lagi. Adapunsolusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan
PendekatanScience-Technology-Society (STS) atau yang dikenal dalam bahasa
Indonesiasebagai Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM). Pendekatan STM
bagipembelajaran fisika, yang hakekatnya mempelajari manusia dengan
lingkungannya,pada sekolah akan memberikan makna bahwa IPS berkaitan dengan
kehidupan sehariharipeserta didik sebagai manusia. Melalui pembelajaran IPS ini,
pendekatan STMdi Sekolah akan melatih peserta didik agar selalu peka terhadap
perkembangan ilmupengetahuan (sains) dan teknologi yang sesuai dengan realita
kehidupan mereka.Peserta didik perlu dilatih sedini mungkin sebagai persiapan di masa
mendatang supaya mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi
masalah sosialtanpa yang dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan tepat pada waktunya Mini Riset ini di susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah SBM. Pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen yang bersangkutan yang telah
memberti tugas dengan tujuan untuk menggali kemampuan yang ada. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas
ini.
Mini Riset ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harap
semoga tugas ini dapat berguna bagi saya dan untuk orang yang membaca Mini Riset
ini.

Medan15 mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Excecutive Summary …………………………………………………………………….
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………..
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………….
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………………………...
C. Batasan Masalah ………………………………………………………………….
D. Rumusan Masalah ………………………………………………………………...
E. Tujuan Survey …………………………………………………………………….
F. Manfaat Survey …………………………………………………………………...
BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………………………………
A. Teori Pembelajaran Kurikulum 2013 ……………………………………………
B. Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013 ……………………………………
C. Konsep yang diteliti ………………………………………………………………
D. Kerangka Berpikir ………………………………………………………………..
BAB III.METODE SURVEY ……………………………………………………………
A. Tempat dan Waktu Survey ……………………………………………………….
B. Subject Survey …………………………………………………………………....
C. Teknik Pengambilan Data ………………………………………………………..
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………...
A. Gambaran Hasil Survey …………………………………………………………..
B. Pembahasan ………………………………………………………………………
C. Temuan Lapangan ………………………………………………………………..
BAB V. PENUTUP ………………………………………………………………………
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Reformasi di bidang pendidikan melalui pengembangan pendekatan atau metode
pembelajaran akan sangat bermanfaat dalam kehidupan era global. Hal inisangat
penting terutama sejak diberlakukannya Kurikulum yang menghendaki potensi guru dan
peserta didik agar dapat berkembang secara optimal. Lebih lanjut seperti yang
tercantum dalam tujuan KBK, yaitu memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam
mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik sesuai
dengan kondisi lingkungan.Memandirikan atau memberdayakan sekolah berupa
pengembangan potensi guru dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan sesuai kondisi
lingkungan adalahpemanfaatan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sebagai
sumber belajar.Namun pada kenyataannya masih ditemukan adanya penggunaan
pendekatan yang konvensional pada kegiatan pembelajaran. Langkah yang perlu
diambil oleh guru yaitu dengan melakukan pengembangan metode-metode
pembelajaran yang mampu mengatasi kenyataan tersebut

B. Identifikasi Masalah
a) Adakah dampak yang diperoleh dari metode pembelajaran STM?
b) Bagaimanakah pengaruh pembelajaran STM terhadap kehidupan siswa
bermasyarakat?
c) Bagaimanakah ciri-ciri sudah terlaksananya pembelajaran STM?

C. Metode Penelitian
 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 BAHOROK
 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah Guru Fisika SMA Negeri 1 Bahorok
 Instrumen penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung
dengan guru

C. Tujuan Survey

Untuk lebih mendalami pembeljaran STM sdan mendukung penerapannya.


Dengan tujuan agar siswa mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
D. Manfaat Survey

Dengan adanya survey ini maka akan memperdala pengetahuan dan pemahaman kita
tentang pembelajaran STM

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Pembelajaran STM


Poedjiadi dalam Fajar (2004) mengemukakan, secara etimologi, katateknologi
berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu kata techne dan logos. Techne artinya seni
(art) atau keterampilan, logos artinya kata-kata yang terorganisasi atauwacana ilmiah
yang mempunyai makna. Menurut pernyataan Amien (1992 dalamFajar 2004), tujuan
pendidikan sains abad 21 antara lain; harus tanggap terhadapkondisi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi masa sekarang dan masayang akan datang dan
masalah-masalah sosial yang timbul dari isu-isu sosial.Sedangkan menurut Hidayat
(1992 dalam Fajar 2004) untuk pendidikan sains 2006 hendaknya ditujukan pada
pengembangan-pengembangan individu yang melek sains,mengerti bahwa sains-
teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi dan saling bergantung, mampu
mempergunakan pengetahuannya dalam membuat keputusankeputusan
yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Hidayat (1996 dalam Fajar 2004)
menambahkan bahwa istilah STS untukpertama kali diciptakan oleh John Ziman dalam
bukunya “Teaching and Learning About science and Society” pada tahun 1980. Dalam
bukunya tersebut, Ziman mencoba mengungkapkan bahwa konsep-konsep dan proses-
proses sains seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari.

B. Karakteristik Pembelajaran STM

Menurut Yager (1996 dalam Fajar 2004), Program STS pada umumnya
memiliki karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan dampak.
2. Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan) untuk mencari
informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
3. Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi yang dapat diterapkan
untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Perpanjangan belajar di luar sekolah dan sekolah
5. Fokus kepada dampak sains dan teknologi terhadap siswa
6. Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya konsepkonsep saja yang
harus dikuasai siswa dalam tes
7. Penekanan pada keterampilan proses dimana siswa dapat menggunakan dalam
memecahkan masalah
8. Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains dan teknologi
9. Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga Negara dimana ia mencoba
untuk memecahkan isu-isu yang telah diidentifikasi
10. Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan.
11. Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar

C. Konsep Yang Diteliti


A. Sains
Kajian yang dibahas :
a. Pengertian lingkungan hidup
b. Penyebab dan akibat dari adanya pencemaran lingkungan hidup.
c. Bagaimana mengatasi dan mengantisipasi agar pencemaran lingkungan hidup dapat
dikurangi

B. Teknologi
Kajian yang dibahas :
a. Alat apa yang digunakan untuk meyeimbangkan sistem itu
b. Bagaimana sifat alat tersebut
c. Bagaimana cara kerja alat tersebut
d. Bagaimana alat diproduksi dan dari mana bahan diperoleh
e. Bagaimanakah kualitas barang yang sesuai dengan dana yang tersedia

C. Masyarakat
Kajian yang dibahas :
a. Sesuai atau tidak dana yang dikeluarkan dengan kerugian apabila masalah
tidak ditangani
b. Bagaimana kondisi wilayah dan penataannya
c. Bagaimana bentang lahannya (landscape)
d. Bagaimana hubungan antara lingkungan dengan penyebaran aktifitas manusia
e. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam melaksanakannya

D. Kerangka Berpikir

Poedjiadi dalam Fajar (2004) menyatakan bahwa pada tahun 1985 telah diperkenalkan
program STS di Amerika, di depan peserta rapat Senat IKIP Bandung. Dikemukakan
bahwa di Amerika sejak tahun 1986 untuk mata pelajaran STS harus diberikan di SMU
dengan bobot 2 sks, sedangkan program pendidikan guru yang telah dilaksanakan
sebelumnya, STS dilaksanakan menggunakan topik-topik yang dibahas melalui
berbagai disiplin ilmu; misalnya dampak kebakaran hutan bagi masyarakat, pangan dan
kesehatan, transportasi, materi dan energi dalam kehidupan, dan lain-lainnnya. Di
Indonesia pada tahun 1993 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dibentuk
Satuan Tugas untuk mengembangkan literasi sains dan teknologi masyarakat melalui
pelaksanaan pendekatan STS dalam pendidikan. Mengingat tidak adanya dana, maka
pendekatan STS kemudian dikembangkan melalui skripsi dan tesis di Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Bahkan sejak tahun 2000 STS diberikan sebagai
perkuliahan pada Program Pasca Sarjana UPI Bandung program studi IPS dan sejak
tahun 2001 diberikan pada program studi Pendidikan Umum di universitas yang sama
sampai saat ini. Dari uraian di atas, Fajar (2004) mengasumsikan bahwa pada mulanya
pendekatan STS diperuntukkan bagi mata pelajaran IPA, tetapi pada perkembangan
selanjutnya dikembangkan untuk mata pelajaran IPS. Pendekatan STS ini menurut Fajar
justru lebih menarik dan bervariasi diterapkan dalam pendidikan IPS, karena banyaknya
isu atau masalah di masyarakat yang sangat dekat dengan pendidikan IPS itu sendiri.
Untuk mengatasi isu atau masalah yang timbul di masyarakat tersebut peserta didik
dapat mengaplikasikan konsep dari pendidikan IPS yang telah dipelajarinya dan sangat
dimungkinkan dalam prosesnya terdapat keterkaitan dengan aplikasi konsep dari
pendidikan IPA.

BAB III
METODE SURVEY

A. Tempat dan Waktu Survey


SMA Swasta PAB 8 SAENTIS, jl. Nogio 117 Delitua Timur, Kec. Deli tua, Kab. Deli
Serdang. Provinsi Sumatera Utara

B. Subject Survey
Adapun subjek dari penelitian ini meliputi, Siswa dan Siswi Kelas X SMA Swasta PAB
8 SAENTIS

C. Teknik Pengambilan Data


Pembagian intstrument lembar observasi kepada siswa untuk selanjutnya siswa memilih
beberap pilihan pernyataan yang terseedia

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan STM bagi pembelajaran akan sangat bermanfaat bagi para guru dan
peserta didik dalam menciptakan kondisi belajar yang lebih aktif dan variatif dengan
mengembangkan rasa peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan pendektan STM pula, peserta didik akan mampu mengambil keputusan yang
tepat saat menghadapi masalah berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal
ini karena hidup ini memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi, sedangkan
teknologi merupakan hasil dari ilmu pengetahuan. Seperti yang diungkapkan oleh Fajar
(2004), pendekatan STM ini sesuai dengan hakekat Kurikulum Berbasis Kompetensi
2001 yaitu merupakan upaya untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang tinggi. Sebagai harapan,
pendekatan STM akan mampu melahirkan generasi bangsa yang tidak hanya peduli
Iptek tetapi juga mampu mengembangkan kepekaan akan dampak Iptek padamasyarakat
dimasa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan visi mikro pendidikan nasional yaitu
terwujudnya individu manusia baru yang memiliki sikap dan wawasankeimanan dan
akhlak yang tinggi, kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan menjunjung hak asasi
manusia, saling pengertian dan berwawasan global.

B. Saran
Semoga penelitian selnjutnya lebih bagus dan lebih terencana lagi dan kami
menyarankan penerapan pembelajaran STM ini lebih di terapkan dan ditingkatkan
Pada dasarnya guru harus tetap memberikan pendidikan yang terbaik bagi
peserta didiknya. Tidak peduli dengan kurikulum yang berubah bagaimanapun. Itu
hanya menjadi acuan awal sebagai patokan pendidikan di Indonesia dengan
menyamakan tujuan pendidikan nasional. Karena yang dibutuhkan dalam pengajaran
dikelas adalah kreativitas guru dalam menyampaikan materi. Guru yang kreativ dan
cerdas adalah guru yang mampu membuat materi yang sulit menjadi mudah di terima
oleh siswanya. Karena guru harus memberikan pemahaman yang baik dan benar pula,
jika ada suatu keganjalan yang terjadi diantara anak muridnya.
Semoga hasil observasi melalui wawancara ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi seluruh pembacanya dan khususnya bagi penulis sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Prayekti. (2001). Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat tentang Konsep Pesawat
Sederhana dalam Pembelajaran IPA di Kelas 5 Sekolah Dasar. Jurnal.
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/29/editorial.htm - 35k -

Rusmansyah, Irhasyuarna, Y. (2001). Implementasi Pendekatan Sains-Teknologi-


Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran Kimia di SMU N Banjarmasin.
Jurnal. http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/40/editorial40.htm - 34k

LEMBAR PENGAMTAN PENGELOAAN PEMBELAJARAN


Mata kuliah :
Siklus Ke :
Nama Dosen :
Hari, Tanggal :

Petunjuk
Daftar pengeloaan pembelajaran berikut ini berdasarkan pendekatan Kompetensi yang
menggunakan Strategi peta konsep yang dilakukan dosen di kelas. Berikan penilaian
berupa tanda checklist ¿) pada kolom yang tersedia.
Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
Ya Tidak 1 2 3 4
I. Persiapan ( secara ……… ……… ……… ……… ……… ………
keseluruhan ) .. .. .. .. .. ..
II. Pelaksanaan

Fase 1 :
- Menjelaskan ……… ……… ……… ……… ……… ………
Kompetensi Dasar .. .. .. .. .. ..
- Memotivasi mahasiswa ……… ……… ……… ……… ……… ………
dan mengaitkannya .. .. .. .. .. ..
dengan materi
sebelumnya
- Menjelaskan keoada ……… ……… ……… ……… ……… ………
isswa bagiamana belajar .. .. .. .. .. ..
dengan pendekatan
kompetensi yang
terfokus pada strategi
peta konsep.

Fase 2 : ……… ……… ……… ……… ……… ………


- Membantu/membimbing .. .. .. .. .. ..
mahasiswa dalam
belajar dan bekerja sama
dalmamenyusun peta ……… ……… ……… ……… ……… ………
konsep .. .. .. .. .. ..
- Mendorong dan melatih
aktivitas belajar dan
kerja sama kelompok
dalam mneyusun peta ……… ……… ……… ……… ……… ………
konsep : .. .. .. .. .. ..
……… ……… ……… ……… ……… ………
 Berada dalam tugas .. .. .. .. .. ..
 Mengambil giliran
dan berbagi tugas ……… ……… ……… ……… ……… ………
 Bertanya .. .. .. .. .. ..
 Mendengarkan ……… ……… ……… ……… ……… ………
dengan aktif .. .. .. .. .. ..
 Memberikan dan ……… ……… ……… ……… ……… ………
menghargai .. .. .. .. .. ..
konstribusi

Fase 3 :
- Mengevaluasi dan
merevisi hasil kerja
kelompok ……… ……… ……… ……… ……… ………
.. .. .. .. .. ..

Fase 4 :
- Membimbing
mahasiswa
mempresentasikan kerja ……… ……… ……… ……… ……… ………
kelompok .. .. .. .. .. ..
Fase 5 :
- Membimbing
mahasiswa membuat ……… ……… ……… ……… ……… ………
kesimpulan .. .. .. .. .. ..
- Membimbing
……… ……… ……… ……… ……… ………
mahasiswa dalam
.. .. .. .. .. ..
memperkuat resetensi

III. Pengelolaan waktu ……… ……… ……… ……… ……… ………


.. .. .. .. .. ..
IV. Suasana Kelas
- Berpusat pada
mahasiswa ……… ……… ……… ……… ……… ………
- Mahasiswa antusias .. .. .. .. .. ..
- Mengumumkan
pengakuan
- Mahsiswa saling
menghargai
Total capaian ……… ……… ……… ……… ……… ………
.. .. .. .. .. ..
Capaian ( % )

Keterangan ; Observer
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik sekali
( ……………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai