Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GIZI DAN DIET

(DIET JANTUNG DAN DIET PREEKLAMPSIA & EKLAMPSIA)


Dosen pembimbing : Thoha B.Sc, SKM, MSI

NAMA : ANA INTAN NURLAILA


NIM : P27901119005

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATA
A. Diet Jantung
Diet jantung (diet pada penyakit jantung) adalah pengaturan pola
makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun
jenis makanan.

a. Jenis diet jantung


1. Diet jantung I, diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti
Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet
diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila
pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua
zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.

2. Diet jantung II, diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.
Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I atau
setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi atau edema,
diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini rendah
energi, protein, kalsium, dan tiamin.

3. Diet jantung III, diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada
pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai
hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung III garam
rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain

4. Diet jantung IV, diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet


diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada
pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi atau
edema, diberikan diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup
energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
b. Syarat Diet
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10%
berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tak jenuh
4. Kolesterol rendah
5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen jika tidak
dibutuhkan
6. Garam rendah 2-3 g/hari jika disertai hipertensi atau edema
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
8. Serat cukup
9. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit

c. Tujuan Diet
Penatalaksanaan diet ini bertujuan untuk pengobatan/terapi diet
dengan memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung, menghilangkan penimbunan garam/air menurunkan kadar
kolesterol LDL dan kadar kolesterol total.

B. Pre Eklampsia & Eklampsia


Pre eklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi
yang terjadi pada masa kehamilan memasuki minggu ke-20. Pra eklampsia
(toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan).
Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang atau koma yang
timbul bukan akibat kelainan neurologi. Superimposed merupakan
preeklampsia dan eklampsia pada pasien yang menderita hipertensikronik
(Mansjoer 2000).
a. Pencegahan pre eklampsia dan eklampsia
1. Diet makanan
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan
rendah lemak. Kurangi garam bila berat badan bertambah atau
edema. Untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu
butir telur setiap hari.
2. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada saat hamil semakin tua dalam arti bekerja
seperlunya. Disesuaikan dengan kemampuan lebih banyak duduk,
atau berbaring ke arah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta
tidak mengalami gangguan.

b. Tujuan diet
1) Mengganti protein yang hilang karena proteinuria
2) Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
3) Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air
4) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
5) Memberi nutrisi secukupnya sesuai kemampuan penderita
6) Menjaga agar kembang bayi optimal

c. Syarat diet
1) Dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur, sesuai
keadaan penderita
2) Cukup kalori dan semua nutrisi
3) Rendah garam
4) Tinggi protein (1,5-2 gr/kg bb/hr)
5) Cairan diberikan kurang lebih 2500 ml/hari
6) Vitamin cukup: vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
7) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
d. Macam-macam diet Pre Eklampsi
1) Diet Pre Eklampsi I
Diberikan pada pasien dengan pre eklampsia berat. Makanan dalam
bentuk cair yang terdiri dari susu dan sari buah. Jumlah cairan
diberikan paling sedikit 1.500 ml sehari/oral, dan kekurangannya
diberikan secara parenteral. Makanan ini kurang energi dan zat gizi,
karena itu hanya diberikan selama 1-2 hari.

2) Diet Pre Eklampsi II


Diberikan sebagai makanan perpindahan dari pre eklampsia I atau
pasien pre eklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan
ini berbentuk saring atau lunak diberikan sebagai diet rendah garam
I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi.

3) Diet Pre Eklampsia III


Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre eklampsia II
atau kepada pasien dengan pre eklampsia ringan. Makanan ini
mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam
bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah
energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh
lebih dari 1 kg tiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai