Anda di halaman 1dari 6

MESIN PENGATUR KONDISI TANAH

DENGAN SENSOR SUHU, KELEMBABAN,


DAN SENSOR PENDETEKSI CUACA
UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KEGAGALAN PANEN
YANG DIALAMI OLEH PARA PETANI

Natasya Rolandha Putrie


Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran, Malang 65145
email : rolandha_natasya@yahoo.com

ABSTRAK
Perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan petani mengalami
kerugian yang cukup besar. Kerugian yang dialami oleh para petani disebabkan
karena adanya peristiwa gagal panen. Apabila permasalahan tersebut tidak segera
diatasi, maka akan bertambah luas. Dengan adanya teknologi, semua
permasalahan dapat diselesaikan dengan mudah. Sebelumnya, sudah ada solusi
berupa peralatan yang diciptakan untuk membantu para petani. Peralatan yang
sudah ada saat ini masih belum mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Begitu juga dengan masalah yang dialami oleh para petani ini. Dengan
memanfaatkan teknologi, terciptalah sebuah gagasan untuk membuat alat yang
dapat meminimalisir kerugian para petani yaitu mesin pengatur kondisi tanah.
Mesin ini menggunakan beberapa sensor antara lain sensor suhu, sensor
kelembaban, dan sensor cuaca. Dengan menggunakan beberapa sensor, mesin ini
mengalami banyak kelebihan. Dengan diciptakannya mesin ini, diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang dialami oleh para petani dan meminimalisir
terjadinya kegagalan panen.

Kata kunci : mesin, sensor, panen, tanah, teknologi, petani, cuaca

padi, iklim di Indonesia berubah-


PENDAHULUAN ubah (Ishaq dkk, 2017).
Faktanya di Indonesia ketika
Salah satu permasalahan yang seharusnya terjadi musim hujan,
mereka hadapi adalah gagalnya hujan jarang turun dan bahkan panas
panen dari tanaman yang mereka sering terjadi saat musim hujan.
tanam. Penyebab gagal panen salah Ketidakstabilan iklim itu
satunya adalah iklim yang berubah- berpengaruh besar dalam sektor
ubah tidak menentu, yang dapat pertanian. Masalah tersebut dapat
membuat tanaman petani menjadi mempengaruhi hasil produksi para
gagal panen. Seperti contoh petani di petani. Jumlah produksi yang
beberapa daerah di Indonesia gagal dihasilkan oleh para petani tentunya
panen karena saat mereka menanam akan berkurang. Akibatnya petani di
daerah tersebut sering mengalami

87
kerugian yang sangat besar PEMBAHASAN
(Winarno, 2016).
Dengan masuknya globalisasi Masyarakat indonesia, khususnya
di Indonesia, perkembangan petani, pada saat ini sering
teknologi saat ini menjadi sangat mengalami kegagalan panen karena
pesat. Perkembangan globalisasi perubahan cuaca yang tidak
tersebut membawa dampak bagi para menentu. Sebagian warga di
penggunanya, baik itu dampak pedesaan yang mayoritas bekerja
positif maupun dampak negatif. sebagai petani sering mengeluhkan
Salah satu dampak positifnya adalah keadaan cuaca yang membuat
semua hal bisa dibuat dan dilakukan mereka gagal panen. Karena
dengan memanfaatkan teknologi. peristiwa tersebut, banyak petani
Selain itu, berbagai masalah pun yang merasa dirugikan, apalagi
dapat diatasi dengan mudah. Begitu mereka yang memiliki lahan luas dan
juga dengan masalah yang dialami semua itu terancam gagal panen.
para petani ini, masalah ini tentunya Saat ini banyak dari mereka
bisa diselesaikan dengan yang menanam bermacam-macam
memanfaatkan perkembangan jenis tanaman di lahannya untuk
teknologi yang dari tahun ketahun mengantisipasi perubahan cuaca
semakin canggih (Nurhaidah & yang ekstrim. Sebenarnya cara itu
Musa, 2015). kurang efektif karena hanya beberapa
Dengan adanya masalah- tanaman yang berhasil panen dan
masalah yang di hadapi petani di memiliki kualitas bagus. Hal seperti
Indonesia tersebut, terciptalah ini semakin membuat petani di
gagasan tentang alat yang dapat Indonesia bimbang dengan keadaan.
memudahkan dan mengantisipasi Hal tersebut sudah pernah
kejadian yang terjadi seperti di atas. diatasi yaitu dengan menggunakan
Sebuah alat yang bekerja alat bernama mesin diesel dan
berdasarkan sensor yang dapat traktor. Diesel dan traktor memiliki
menyesuaikan kondisi tanah, berupa kelebihan yaitu prosesnya cepat. Ada
suhu, tekstur, kelembapan. Selain beberapa kekurangan yang dimiliki
dapat menyesuaikan komdisi tanah, alat tersebut antara lain boros bahan
alat ini juga dilengkapi sensor bakar, tidak ramah lingkungan, dan
pendeteksi cuaca yang terhubung masih memerlukan tenaga manusia
dengan sensor pendeteksi tanah, untuk mengoperasikannya. Dengan
sehingga dua sensor yang saling adanya kekurangan-kekurangan
berhubungan ini dapat memudahkan tersebut, alat itu belum efektif dan
alat ini dalam penyesuaian kondisi belum bisa mengatasi permasalahan
tanah di daerah sawah. Dengan petani dengan adanya perubahan
adanya bantuan dari alat ini, iklim yang tidak menentu (Setiawan
diharapkan petani di beberapa daerah & Syaiful, 2016).
di Indonesia khususnya yang Oleh karena itu, saya
memiliki iklim yang selalu berubah – membuat gagasan tentang alat yang
ubah atau tidak stabil tidak akan bisa mengatasi permasalahan yang
mengalami kerugian yang besar dan dialami para petani secara efektif dan
tidak mengalami kegagalan panen. efisien. Gagasan yang kami ajukan
adalah perancangan sebuah alat yang
berfungsi sebagai pengubah tekstur,

88
suhu, kelembapan tanah (peyesuai memerlukan suhu tanah yang panas,
kondisi tanah dengan iklim dan cukup menggunakan sinar matahari
kebutuhan tanaman). Alat ini tiruan dari lampu yang sudah
dilengkapi sensor suhu, kelembaban dimodifikasi, dan suhu tanah di
dan sensor cuaca. Alat ini digunakan Indonesia memang sudah panas, jadi
untuk mengatasi permasalahan petani tidak terlalu susah untuk
yang sering gagal panen karena menyesuaikan tanah pada suhu panas
kondisi tanah. (Asriya dan Yusfi, 2016).
Sensor pengondisi tanah ini Alat ini terbilang cukup
akan berfungsi untuk mendeteksi praktis. Penggunaanya mesin
kadar air dalam tanah sesuai yang pengatur kondisi tanah ini tidak
dibutuhkan tanaman. Wadah air sesulit diesel yang harus memindah-
berfungsi untuk menampung air baik mindahkannya, tetapi memiliki
dari air hujan maupun dari air yang manfaat yang lebih besar. Selain itu
diisikan. Kedua komponen ini alat ini dapat mendeteksi kebutuhan
berperan penting untuk menunjang tanaman. Misal, tanaman itu sedang
kinerja alat. Alat ini di rancang untuk membutuhkan banyak air, maka
memudahkan petani dalam merawat sensor akan mendeteksi dan
tanamannya. Alat ini memiliki sensor kemudian didalam alat terdapat
untuk mendeteksi kelembapan, alat tempat untuk menyimpan air yang
ini dapat menyesuaikan tingkat kemudian digunakan untuk
kelembapan tanah yang dibutuhkan melembabkan tanah (Sari dkk, 2016).
tanaman untuk tumbuh. Kadar air Sensor lainnya adalah sensor
yang dibutuhkan tanaman dapat cuaca. Kegunaan sensor cuaca yang
dipenuhi secara pasti melalui sensor dimiliki adalah ketika akan turun
kadar air yang digunakan, sumber air hujan, sedangkan tanaman yang
yang didapat berasal dari sumur yang ditanam tidak terlalu memerlukan
airnya akan melalui proses dulu banyak curah hujan, maka sensor
dalam alat ini untuk menyusaikan akan mendeteksi dan kemudian
unsur mineral dan hara agar tanaman menyerap kadar air dalam tanah dan
yang ditanam dapat tumbuh dengan juga menyerap air hujan ketika hujan
sempurna tanpa ada kelebihan turun sesuai kebutuhan tanaman
maupun kekurangan unsur mineral (Sucipto dkk, 2017).
hara (Asriya dan Yusfi, 2016). Indonesia memiliki dua
Pada suhu yang dibutuhkan, musim yaitu kemarau dan penghujan,
tanaman alat ini akan alat ini mampu menyesuaikan pada
mempertahankan suhu tanaman setiap musim. Contohnya saat musim
dengan cara penyiraman atau penghujan, pada saat musim ini air
pendinginan tanah. Untuk akan lebih banyak dan cahaya
pendinginan tanah alat ini matahari akan sedikit, jadi alat ini
menggunakan teknologi yang dilengkapi dengan sinar ultraviolet
mengubah air menjadi uap uap dari lampu lampu sehingga
dingin yang kemudian uap itu akan kebutuhan cahaya matari dapat
disalurkan atau disemprotkan pada tercukupi baik dimalam hari maupun
tanah, sehingga tanaman yang siang matahari saat cuaca mendung.
memerlukan suhu udara dingin dapat Saat musim kemarau alat ini akan
tumbuh dengan sempurna. mengambil air dari sumur maupun
Sebaliknya apabila tanaman tersebut air hujan yang disimpan, apabila

89
tanaman tersebut membutuhkan suhu mengimplementasikan gagasan
yang lebih dingin maka air untuk tersebut. Yang pertama adalah tahap
penyemprotan akan didinginkan sosialisasi, kemudian ada tahap
terlebih dahulu untuk menjaga perancangan dan tata letak
kuatlitas tanaman, dan pada musim komponen alat, lalu dilanjutkan
kemarau ini penyiraman atau dengan tahap perancangan alat secara
menyemprotan akan lebih sering kompleks, dan yang terrakhir adalah
dilakukan (Sucipto dkk, 2017). tahap pengawasan dan pemeliharaan.
Selain sensor yang dimiliki Dengan adanya alat ini, diharapkan
alat ini juga menggunakan tenaga dapat mengatasi dan mencegah
surya untuk penggunaanya serta alat terjadinya kegagalan panen yang
ini termasuk alat yang ramah dialami oleh para petani.
lingkungan karena memanfaatkan
tenaga surya. Hal ini dapat SARAN
mempermudah petani dalam
perawatan tanamannya. Berbagai Saran dalam pembuatan
permasalahan petani akan dapat mesin pengatur kondisi tanah ini
diminimalisir bahkan diselesaikan. seharusnya masyarakat ikut serta
Dengan bantuan alat ini, petani dapat dalam menyukseskan pembuatan
meningkatkan produktivitas hasil mesin ini. Salah satu caranya yang
tanamannya, selain itu akan bisa dilakukan adalah dengan ikut
mengurangi presentase kerugian menjaga dan memelihara alat ini
yang di alami petani hingga saat ini. ketika dioperasikan. Selain
masyarakat, pemerintah juga
SIMPULAN hendaknya turut ikut serta dalam
proses pembuatan alat ini, misalnya
Mesin pengatur kondisi tanah pada saat proses pengkajian dan juga
ini merupakan sebuah gagasan baru dapat memberi subsidi bagi para
yang memiliki banyak manfaat bagi petani untuk bisa menggunakan alat
para petani, khususnya untuk ini.
menanggulangi masalah kegagalan
panen. Mesin ini berfungsi untuk DAFTAR RUJUKAN
menyesuaikan dan mengondisikan
tekstur, suhu, dan kelembaban. Kerja Asriya P, Yusfi M. 2016. Rancang
mesin ini dibantu oleh sensor. Bangun Sistem Monitoring
Terdapat beberapa sensor yang Kelembaban Tanah
digunakan antara lain sensor Menggunakan Wireless
pendeteksi suhu, sensor pendeteksi Sensor Berbasis Arduino
kelembaban dan tekstur tanah, dan Uno. Jurnal Fisika. Vol. 5,
sensor pendeteksi cuaca. Penggunaan No, 4 : (327-333)
sensor ini saling terkait antara satu Ishaq M, Rumiati AT, dan
dengan yang lain. Selain sensor, Permatasari EO. 2017.
komponen lainnya yaitu wadah air. Analisis Faktor-Faktor
Wadah air pada alat ini berfungsi yang Mempengaruhi
untuk menampung dan menyimpan Produksi Padi di Provinsi
air yang akan digunakan pada saat Jawa Timur Menggunakan
tanah terdeteksi kekurangan air. Ada Regresi Semiparametik
beberapa tahap untuk Spline. Jurnal Sains dan

90
Seni ITS. Vol. 6, No. 1 :
(101-107)
Sari DV, Surtono A, dan Warsito.
2016. Sistem Pengukuran
Suhu Tanah Menggunakan
Sensor DS18B20 dan
Perhitungan Resistivitas
Tanah Menggunakan
Metode Geolistrik
Resistivitas Konfigurasi
Wenner. Jurnal Teori dan
Aplikasi Fisika. Vol. 4,
No. 1 (83-90)
Satya VE, Suhartono, Hermawan I,
Budiyanti E, Sari R. 2018.
Pengembangan Industri
Tekstil Nasional. Jakarta :
Yayasan Pustaka Obor
Indonesia
Setiawan dan Syaiful. 2016.
Pengaruh Campuran High
Purity Metanol (HPM) –
Solar Menggunakan
Sistem EGR terhadap
Performa dan Emisi Jelaga
pada Mesin Diesel Injeksi
Langsung. Jurnal
Mechanical. Vol. 7, No.
1 : (20-25)
Sucipto W, Hartawan D D, Setiawan
W. 2017. Rancang Bangun
Perangkat Pemantau
Cuaca Otomatis Berbasis
Mikrokontroler pada
Jaringan WLAN IEEE.
Jurnal Spektrum. Vol. 4,
No. 2 (48-55)
Winarno, F. G. 2016. Manajemen
Air Hujan Sumber Baru
Air Minum. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

91
92

Anda mungkin juga menyukai