Soal :
1. Jelaskan Masalah Manajemen SDM dan Aktifitaas SDM?
Jawaban
1. A. Masalah Dalam Manajemen Sumbur daya Manusisa
JAWABAN
1. Informasi Mengenai Karyawan yang Tidak Lengkap
Penting bagi perusahaan untuk melengkapi profil karyawan seperti informasi dasar,
riwayat pekerjaan, detail gaji, dan yang lainnya agar data yang dimiliki oleh perusahaan
sesuai dengan keadaan karyawan saat ini. Demi menaati perusahaan, tim HRD sebaiknya
selalu memperbarui informasi tentang karyawan dan disimpan dengan baik.
2. Menyepelekan Pelatihan Sumber Daya Manusia
Meluangkan waktu untuk memberi pelatihan kerja kepada karyawan merupakan salah satu
investasi yang tentu saja berharga untuk perusahaan. Dengan memasukkan pelatihan dalam
proses orientasi, karyawan perusahaan akan menjadi lebih terlibat penuh dan memahami cara
menggunakan keterampilan mereka untuk memberikan manfaat terbaik bagi perusahaan Anda.
3. Gegabah dalam Merekrut Karyawan Baru
Proses perekrutan dan promosi yang tergesa-gesa dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi
perusahaan. Banyak yang harus dipertimbangkan sebelum tim HRD memutuskan untuk mencari
karyawan baru untuk perusahaan.
4. Pemberian Job Description yang Tidak Lengkap
job descriptions adalah sebuah referensi yang penting untuk dijelaskan sesuai dengan apa yang
sebenarnya akan dilakukan oleh kandidat yang akan melamar maupun karyawan yang sudah
bekerja tersebut pada perusahaan. Hal ini tidak bisa dianggap sepele karena mereka perlu
mengetahui apa yang harus dikerjakan sesuai dengan posisi yang ditempati atau diinginkan pada
perusahaan.
5. Menjanjikan Hal yang Tidak Sesuai
Terkadang perusahaan gagal untuk memenuhi janji serta pertumbuhan yang dijanjikan
tim HRD selama perekrutan tidak menjadi nyata. Meskipun hal ini dilakukan untuk
meningkatkan keinginan kandidat, manajer SDM sebaiknya menahan diri untuk tidak
membuat janji yang mungkin tidak seharusnya disampaikan. Kesalahan manajemen SDM
yang umum ini menyebabkan karyawan yang kecewa di sebagian besar perusahaan.
6. Kebijakan SDM yang Kurang Memadai
Contoh kasus, perusahaan tidak memasukkan kebijakan vacation payout dalam buku
aturan perusahaan atau proses pengaduan ataupun bencana dan kekerasan di tempat kerja
pada perusahaan. Hal ini dapat menciptakan situasi di mana karyawan dapat
mengundurkan diri dari perusahaan dengan vacation payout yang tidak digunakan.
7. Subjektif Terhadap Karyawan
Merupakan hal yang lumrah untuk lebih menyukai seseorang daripada yang lain, namun
lebih baik jika menjaga hal tersebut hingga di luar kantor. Jika manajemen SDM
perusahaan menetapkan peran atau tugas tertentu hanya untuk beberapa orang, atau
ikatan yang terbentuk antara bos dan karyawan, hal tersebut akan memengaruhi karyawan
lainnya.
8. Kurang Menaati Aturan UU Ketenagakerjaan
Pemerintah telah membuat UU Ketenagakerjaan yang wajib untuk dipatuhi oleh semua
perusahaan dalam skala apapun dan bisnis apapun tanpa terkecuali. Manajemen SDM
harus menyertakan UU Ketenagakerjaan dan aturan pemerintah lainnya dalam peraturan
perusahaan.
3. Jelaskan Standar Keterampilan Kerja Konstruksi dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi
JAWABAN :
A. Standar Kerja Menurut KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 184 / MEN / VI / 2009
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan
dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan mampu
1. Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
2. Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
3. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana
semula
4. Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kerja Konstruksi Dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
ditegaskan bahwa:
Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja.
Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja
konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui
uji kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
2. dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi №18 Tahun 1999 jelas telah dipersyaratkan
sebagaimana tertuang dalam bagian kedua tentang Persyaratan Usaha, Keahlian dan
Keterampilan, dalam pasal 9, sebagai berikut:
1) Perencana Konstruksi dan Pengawas orang perseorangan harus memiliki sertifikat
keahlian.
2) Pelaksana Konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keterampilan kerja
dan sertifikat keahlian kerja.
3) Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai perencana konstruksi
atau pengawas konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi
harus memiliki sertifikat keahlian.
4) Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana
konstruksi harus memiliki srtifikat keterampilan dan keahlian kerja
4. Jelaskan Tujuan dan Prinsip Rekrutmen SDM dan Prosesnya Rekrutmen SDM?
JAWABAN :
Secara garis besar tujuan rekrutmen adalah memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal
Sumber Daya Manusia (SDM). Proses rekrutmen ini diharapkan memungkinkan
perusahaan memenuhi harapan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi yang memenuhi harapan mereka.
1. Sourcing Process Proses pengadaan adalah proses menarik pelamar yang memenuhi
kebutuhan yang ada melalui sumber yang tersedia. Metode yang umum digunakan
adalah sumber daya internal dan eksternal. Untuk menarik pelamar, ada berbagai
pilihan: surat langsung, bursa kerja, headhunter.
2. Selection Process
Proses seleksi adalah proses penyaringan pelamar untuk kandidat yang memenuhi
kebutuhan perusahaan. Berikut ini beberapa opsi untuk proses seleksi:
1. Psikometri (Tes Psikologis)
2. Wawancara Psikologi
3. Tes teknik
4. Tes keterampilan manajer.
3. User Process
Memahami proses pengguna adalah proses menemukan orang yang tepat untuk
posisi yang dibutuhkan atau tersedia, yang diperoleh dari kandidat yang ada yang
lulus proses seleksi.
Secara umumnya, fase proses dilakukan sebagai berikut:
1. Wawancara oleh direct user (manager) dan indirect user (director)
2. Medical chek up
3. Sign contact & administration
4. Orientasi karyawan baru.
Proses Rekrutmen Sumber Daya Manusia
1. Identifikasi Kebutuhan Akan Suatu Posisi Identifikasi terlebih dahulu posisi
baru atau pergantian karyawan di perusahaan. Salah satu cara terbaik untuk melihat
hal ini adalah adanya keadaan di mana karyawan memiliki terlalu banyak beban
pekerjaan sehingga membutuhkan bantuan.
2. Rencanakan Perekrutan untuk Posisi yang Diinginkan Setelah proses
identifikasi yang sebelumnya dilakukan sekaligus mendeskripsikan pekerjaan
untuk posisi tersebut sehingga memudahkan HRD untuk mencari tenaga kerja
yang tepat.
3. Publikasikan Lowongan Informasikan lowongan ini termasuk kepada karyawan
lama, karena besar kemungkinan ada kandidat internal perusahan yang mungkin
memenuhi kriteria tersebut. Keberhasilan publikasi lowongan kerja juga bervariasi,
tergantung pada posisi apa yang perusahaan tawarkan dan media penyampaiannya.
4. Tinjau Lamaran yang Masuk Jika bagian HRD sudah mempublikasikan
lowongan kerja dengan efektif, maka mereka akan “kebanjiran” kiriman lamaran.
Manajer HRD kemudian akan menerima lamaran-lamaran yang telah disaring
berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan.
5. Wawancara Kandidat Berkualitas Review surat lamaran kerja dan percakapan
melalui telepon akan mempersempit calon karyawan menjadi sekelompok kandidat
yang paling berkualitas. Jadwalkan wawancara kerja dengan mereka untuk
melakukan perbandingan antara satu dengan yang lainnya.
6. Periksa Referensi dan Latar Belakang Pastikan untuk memeriksa semua klaim
yang dikatakan kandidat termasuk kredensial pendidikan, riwayat pekerjaan, dan
latar belakang kriminal. Bila memungkinkan, sumber informasi terbaik adalah
manajer atau atasan langsung kantor lama kandidat tersebut.
7. Pilih Orang yang Paling Berkualitas Jika sudah mencapai keputusan positif
terhadap seorang kandidat, tentukan kompensasi/gaji yang ditawarkan perusahaan
kepada orang tersebut. Untuk memudahkan penggajian di perusahaan Anda,
gunakan software HRD. Jangan buang waktu Anda melakukan pekerjaan manual.
8. Buat Penawaran dan Berikan Informasi Kepada Kandidat yang Belum
Berhasil
9. Negosiasikan Rincian Gaji dan Tanggal Mulai Bekerja