Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan  rahmat dan nikmatnya kepada kita semua.Kemudian shalawat
beriringan salam tak lupa kita kirimkan buat arwah junjungan alam yakni nabi
besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita umat manusia ke jalan yang
benar dengan meninggalkan kita dua pusaka yakni Al Quran dan sunnah.
          Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekologi Tumbuhan.Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Irma Leilani Eka Putri, S.Si,. M.Si selaku dosen pembimbing
2. teman teman yang telah  berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah ikut
berpartisipasi membantu pembuatan makalah ini. Penulis merasa makalah ini
masih ada kekurangan dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Padang, 13 Februari 2016

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 01
B. Tujuan Penulisan............................................................................................ 01

C.Rumusan masalah............................................................................................ 02

BAB II PEMBAHASAN

A.Vegetasi daerah kutub..................................................................................... 04


B. Vegetasi daerah tempera................................................................................. 05
C. Vegetasi daerah sub-tropik.............................................................................05
D. Vegetasi daerah tropik.................................................................................... 06
E. Vegetasi daerah indomesia.............................................................................07

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bumi memiliki berbagai macam penggunaan lahan, mulai dari yang paling
ekstensif misalnya agroforestri kompleks yang menyerupai hutan, hingga paling
intensif seperti sistem pertanian semusim monokultur seperti Indonesia.Indonesia
juga merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman
hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di
dunia, baik flora maupun fauna yang penyebarannya sangat luas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 1994 menyatakan
bahwa potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya tersebut perlu
dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat
melalui upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, sehingga
tercapai keseimbangan antara perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara
lestari. Keanekaragaman spesies, ekosistem dan sumberdaya genetik semakin
menurun pada tingkat yang membahayakan akibat kerusakan lingkungan.
Perkiraan tingkat kepunahan spesies di seluruh dunia berkisar antara 100.000
setiap tahun, atau beberapa ratus setiap hari. Kepunahan akibat beberapa jenis
tekanan dan kegiatan, terutama kerusakan habitat pada lingkungan alam yang
kaya dengan keanekaragam hayati, seperti hutan hujan tropik dataran rendah.
Bahkan dalam kurun waktu dua setengah abad yang akan datang diperkirakan
sebanyak 25% kehidupan akan hilang dari permukaan bumi. Hal tersebut
disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengarah pada kerusakan habitat maupun
pengalihan fungsi lahan. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan karena kita
ketahui keanekaragaman hayati mempunyai peranan penting sebagai penyedia
bahan makanan, obat-obatan dan berbagai komoditi lain penghasil devisa negara,
juga berperan dalam melindungi sumber air, tanah serta berperan sebagai paru-
paru dunia dan menjaga kestabilan lingkungan .
Dalam mencegah berbagai masalah- masalah negatif yang disebabkan oleh
manusia atau yang lainnya tersebut perlu adanya pemanfaatan ekologi tumbuhan
di seluruh indonesia, atau penelitian hutan – hutan, tanaman masa kini, tanaman
masa lampau dan tanaman masa akan datang, itu perlu di teliti dan di data secara
statistik berupa vitalitas, prioditas dan stratifikasi.
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk
menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendeskripsikan suatu
vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat
berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang
pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada.
Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat
menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di
ukur dan nyata. Dalam mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik
padang bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokkan dari suatu tumbuhan
yang hidup di suatu hidup tertentu yang mungkin di karakterisasi baik oleh spesies
sebagai komponennya maupun oleh kombinasi dan struktur serta fungsi sifat-
sifatnya yang mengkarakterisasi gambaran vegetasi secara umum.

B. Tujuan penulisan

1. Memahami vegetasi dunia


2. Mengetahui tipe -tipe vegetasi di Dunia
3. Mengetahui Karakteristik dari tipe-tipe vegetasi Dunia

C. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud vegetasi ?
2.     Apa saja tipe-tipe vegetasi di Dunia ?
3.      Bagaimana karakteristik dari tipe-tipe vegetasi di Dunia?
BAB II

PEMBAHASAN

Biogeografi yaitu bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk


menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi. Di dunia ini dikenal 6
daerah biogeografi dengan masing-masing daerah yang memiliki perbedaan dan
keseragaman tertentu (unik) dalam kelompok-kelompoknya. Daerah biogeografi
ini dinamakan Australia, Oriental, Ethiopia, Neotropika, Paleartik dan Neartik.
Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka kedua daerah biogeografi
ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik. Iklim merupakan faktor utama
yang menentukan tipe tanah maupun spesies tumbuhan yang tumbuh di daerah
tersebut. Sebaliknya jenis tumbuhan yang ada menentukan jenis hewan dan
mikroorganisme yang akan menghuni daerah tersebut. Pada dasarnya iklim
tergantung pada matahari. Matahari bertanggung jawab tidak hanya untuk
intensitas cahaya yang tersedia untak proses fotosintesis, tetapi juga untuk
temperatur umumnya. Komponen iklim lain yang menentukan organisme apa
yang dapat hidup di suatu daerah adalah kelembaban, kelembaban ini juga
bergantung pada cahaya matahari dan temperatur. Curah hujan yang banyak
diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang besar, sedangkan
curah hujan yang lebih sedikit membantu komunitas yang didominasi oleh pohon-
pohon pendek, semak belukar, rumput dan akhirnya kaktus atau tumbuhan gurun
lainnya. Makin tinggi curah hajan dan temperatur di suatu daerah (tanah) makin
banyak dan makin besar jumlah tumbahan yang didukungnya. Dengan demikian
iklim merupakan salah satu faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi.
Vegetasi adalah kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang hidup secara
bersama-sama pada suatu wilayah tertentu.
A. Tipe Vegetasi di Daerah Kutub
Secara umum, tipe-tipe vegetasi di daerah kutub meliputi :
a. Tundra
Tundra merupakan daratan tanpa pohon yang terdapat di kutub utara.
Vegetasi yang ada terdiri dari lumut kerak dan vegetasi rumput. Jenis vegetasi ini
mirip dengan vegetasi yang terdapat pada vegetasi gurun hanya saja terdapat pada
iklim dingin, sehingga tundra sering disebut juga gurun dingin (cold desert).
Tundra terdapat di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Rusia, Siberia, dan
Kanada.

Ciri-ciri trundra :

 Temperatur sangat rendah


 memiliki iklim kutub
 pohon rendah atau amat pendek (semak) dan lumut
 masa pertumbuhan vegetasi sangat pendek
 Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat
panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
 Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah
vegetasi mengalami pertumbuhan.

Bentangan tundra meliputi sebagian besar dataran-dataran rendah didaerah


Artika, yang pada umumnya merupakan semacam padang rumput tipis yang
didominasi oleh tumbuhan ”mesofitik” seperti Carex bigelowii dan rumput Poa
artica, serta semak-semak kecil dan rendah salix. Didaerah Arktika Bawah yang
berupa cekungan kadang-kadang dijumpai vegetasi yang agak banyak (lebat)
seperti rumput kapas (Eriophorum spp.) dan Carex aquatilis serta rumput
Arctagrostis latifolia. Variasi utama yang terjadi didaerah artik, karena pengaruh
kondisi air setempat, faktor edafik serta faktor pembekuan. Daerah pantai yang
terdiri dari kerikil dan batu-batu biasanya terdapat krolot laut (Areanaria
peploides) dan Meriensia maritimia, yang tumbuh berpencar-pencar. Pada daerah
pegunungan tinggi, suhunya akan sama dengan daerah tundra sehingga vegetasi
yang mampu berkembang adalah lumut kerak. Misalnya, di pegunungan Andes
Amerika Selatan, Pegunungan Himalaya, Pegunungan Alpina, Pegunungan
Rocky, Gunung Akonkagua, dan Gunung Jaya Wijaya.

b. Taiga
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah
kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciritaiga :
 Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada
musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
 Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara
3 sampai 6 bulan.
 Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon
konifer adalah Pinus merkusii (pinus).

Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris


seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut
hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim
dingin dengan suhu sangat rendah. Berbeda halnya dengan vegetasi di daerah
Antartika, di sana terdapat vegetasi yang tergolong sangat sedikit dibandingkan
dengan daerah Arktika. Hal ini disebabkan karena iklim di daerah tersebut sangat
tidak menguntungkan untuk beberapa jenis tumbuhan. Hampir seluruh daratan
benua Antartika tergolong dalam daerah “pembekuan abadi”, dan hanya sedikit
yang memiliki iklim tundra. Di daerah Antartika ini hidup beberapa jenis
tumbuhan seperti :Colobanthus carssifolius, Lyallia sp, Pringlea antiscorbituica
(Cruciferae), Acaena spp. (Rosaceae), Azorella spp.
B. Vegetasi di Daerah Temperate (Padang Rumput ).
Daerah temperate ini juga dikatakan daerah beriklim sedang, dimana daerah ini
memiliki empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Beberapa
macam tipe vegetasi yang ada di daerah ini meliputi :
a. Hutan gugur (hutan meranggas)
Ciri-ciri hutan gugur yaitu :
 Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
 Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
 Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
 Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang
diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan
kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh
dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena
dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya.
 Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai
berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air
sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu
disebut musim gugur.
 Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosentesis. Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan
mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
b. Padang Rumput Lebih selatan dari daerah hutan meranggas.
curah hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi, terdapat
vegetasi tanpa pohon yang disebut padang rumput.Vegetasi ini terdapat di daerah-
daerah luas di Eropa(Honggaria, Rusia Selatan), Asia dan Amerika Utara.Sesuai
dengan keadannya, daerah padang rumput kemudian dikembangkan sebagai
pusat-pusat peternakan (Amerika Serikat dan Argentina).Sedangkan didaerah lain
untuk pertanian,misalnya di Rusia Selatan(gandum dan kapas), padang rumput
membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang,
seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia. Ciri-
ciri padang rumput lebih selatan dari daerah hutan meranggas:
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase
kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Di daerah ini terdapat berbagai macam spesies tumbuhan,


seperti :Andropogon gerardi, Panicum virgatum, Sorghastrum nutans, Stipa
comata , Agropyron smithii, Buchloe dactyloides.

C. Vegetasi Daerah Sub-Tropik

Tipe vegetasi yang terdapat di daerah iklim sedang, antara lain:

a. Hutan Musim Panas yang Meranggas

Hutan yang daunnya hijau selama musim panas dan menggugurkan


daunnya selama musim dingin. Ciri khasnya adalah berdaun lebar. Persebarannya
terdapat di Eropa, Asia Timur, dan Maerika Utara. Istilah lain dari hutan gugur
adalah deciduous forest. Ciri hutan ini terdapat pada daerah yang memiliki empat
musim. Pertumbuhan vegetasinya dipengaruhi oleh pererdaran matahari. Terdapat
lima tipe hutanmusim panas, yaitu sebagai berikut.
a)      Hutan pohon pasang di bagian tegah eropa. Ciri hutan terbuka dan
tidak begitu lebat.
b)      Hutan campuran lebih bervariasi dan lebat di bagian timur Amerika
Utara, Asia Timur, dan eropa tenggara.
c)      Hutan fagus di eropa, tajuk pohonnya hampir seragam. Batang
pohonnya tinggi dan langsing.
d)     Hutan yang meranggas dan berkembang di daerah rawa.

b. Hutan Pohon Berdaun Jarum di Bagian Utara

Hutan berdaun jarum disebut juga taiga (conifer). Hutan ini di dominasi
oleh tumbuhan yang memiliki daun yang sempit seperti jarum. Terdapat lima tipe
hutan berdaun jarum, yaitu sebagai berikut.

a. Hutan pohon daun jarum campuran di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Jenis tumbuhannya, yaitu picea, abies, pinus, dan lari
b. Taiga terbuka yang memiliki tumbuhan lumut kerak.
c. Hutan danau yang terletak di pinggir-pinggir danau besar di Amerika
Serikat.
d. Hutan pantai Samudera Pasifik di bagian barat Amerika Utara.
e. Hutan sub-alpin
c. Hutan hujan di daerah iklim sedang yang panas

Hutan ini terdapat di daerah subtropika. Daerah ini memiliki curah hujan
yang tinggi dan merata sepanjang tahun. Ciri tumbuhannya selalu menghijau.
Contoh jenis tumbuhannya yaitu sebgai berikut.
a. Hutan hujan di jepang selatan yang di dominasi oleh pasang (quercus) yang
selalu hijau dan tinggi.
b. Hutan hijau di daerah iklim sedang di bagian tenggara amerika serikat.
c. Hutan hujan di selandia bau, seperti dammar Australia dan podocarpus
d. Hutan hujan daerah iklim sedang di bagian selatan chili
d. Hutan berdaun kaku

Jenis vegetasi ini memiliki jenis daun yang kecil, keras, dan tebal.
Persebarannya terdapat di pantai laut tengah, Australia barat daya, afrika selatan,
mexiko, dan chili tengah. Adapun contohnya yaitu pohon zaitun.
e. Padang Semak Belukar dan Padang Rumput

Semak-semak berdaun sempit dengan ketinggian 25cm, terdapat di Eropa


Tengah pada daerah yang sejuk dengan musim dingin yang basah. Semak semak
ini terdiri atas stepa di rusia, prairie di bagian tengah dan barat Amerika Utara,
pampa dan stepa di argentina, padang rumput dan sabana di afrika selatan.
f. Vegetasi setengah gurun dan gurun

Vegetasi pada daerah ini dapat bertahan dengan suhu yang sangat panas
dan memiliki curah hujan yang sedikit. Vegetasi yang tahan terhadap keadaan
yang panas di siang hari dan dingin sekali di malam hari. Tumbuhan yang hidup
adalah tumbuhan xerofit, yaitu tumbuhan yang tahan terhadap kondisi yang
kering. Akar tanaman gurun panjang dan menerobos ke dalam tanah mencari
sumber-sumber air. Persebaran gurun banyak terdapat di Australia, Amerika
Selatan, Asia dan Afrika.

D. Vegetasi Daerah Tropik


Secara geografis daerah hutan hujan tropis mencakup wilayah yang
terletak diantara titik balik rasi bintang Cancer dan rasi bintang Capricornus, yaitu
suatu wilayah yang terletak di antara 23027’ LU dan 23027’ LS (Weidelt, 1995).
Menurut Ewusie (1980) wilayah hutan hujan tropis mencakup ± 30 % dari luas
permukaan bumi dan terdapat mulai dari Amerika Selatan, bagian tengah dari
benua Afrika, sebagian anak benua India, sebagian besar wilayah Asia Selatan dan
wilayah Asia Tenggra, gugusan kepulauan di samudra Pasifik, dan sebagian kecil
wilayah Australia. Pada umumnya wilayah hutan hujan tropis dicirikan oleh
adanya 2 musim dengan perbedaan yang jelas, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Ciri lainnya adalah suhu dan kelembapan udara yang tinggi, demikian
juga dengan curah hujan, sedangkan hari hujan merata sepanjang tahun (Walter,
1981).
Hutan hujan tropis merupakan ekosistem yang klimaks. Tumbuh-
tumbuhan yang terdapat di dalam hutan ini tidak pernah menggugurkan daunnya
secara serentak, kondisinya sangat bervariasi seperti ada yang sedang berbunga,
ada yang sedang berbuah, ada yang dalam perkecambahan atau berada dalam
tingkatan kehidupan sesuai dengan sifat atau kelakuan masing-masing jenis
tumbuh-tumbuhan tersebut. Hutan hujan tropis memiliki vegetasi yang khas
daerah tropis basah dan menutupi semua permukaan daratan yang memiliki iklim
panas, curah hujan cukup banyak serta tersebar secara merata (Irwan, 1992).
- Kharakteristik vegetasi tropik
Ekosistem hutan tropika mempunyai karakteristik khusus, berbeda dengan
ekosistem
ekosistem lainya. Adapun berbagai karakteristik tersebut antara lain
1.      Mempunyai curah hujan yang tinggi, berkisar antara 2000 – 3000 cm
/ th.
2.      Mempunyai perbedaan temperatur yang rendah.
3.      Mempunyai kelembaban udara yang tinggi.
4.      Mempunyai tajuk yang berlapis-lapis atau berstrata.
5.      Mempunyai tingkat keaneka ragaman jenis atau Biodeversitas yang
tinggi
6.      Selalu hijau atau evergreen.

Tipe-tipe vegetasi di indonesia


Daerah tropik merupakan daeeah di sepanjang garis khatulistiwa 23,5° LU
– 23,5° LS, beriklim panas dan matahari bersinar sepanjang tahun. Perubahan
suhu antara Januari-Desember sangat sedikit. Curah hujan sangat tinggi, merata
200-225 cm/tahun.
a. Hutan tropika basah
Tipe vegetasi ini merupakan formasi yang terdapat atau tersebar di daerah
katulistiwa dan merupakan tipe vegetasi yang paling lebat dari semua tipe vegetasi
yang ada. Vegetasi ini didukung oleh iklim tropis. Daerah Indonesia dari selatan
dan ke timur yaitu Sumatera bagian timur, Kalimantan, Jabar, Sulawesi Tengah
dan Irian.
Ciri- ciri hutan tropika tropis yaitu:
1)  Daerah yang ditempati hutan tropika ini biasanya mempunyai topografi
agak rata sampai bergelombang serta pada lereng-lereng gunung sampai
ketinggian ± 1000 m. 
2)  Hujan tahunan rata-rata 2000 – 4000 mm dengan suhu ± 25° – 26° C.
3)  Kelembapan rata-rata sekitar 80%.
4)  Kaya akan berbagai spesies.
5)  Di dalam hutan tropika basah ini berkembang subur serangga, burung dan
binatang –binatang seperti monyet, ular dan lain-lain.
b. Hutan tropika dengan irama musim
Pada umumnya vegetasi ini tumbuh di daerah dengan adanya irama
musim, dan  bervariasi dalam formasi tumbuhan. Tumbuhan didaerah ini
sebenarnya meliputi wilayah yang lebih luas. Hutan disini dapat diklasifikasikan
menurut ketersediaan air yaitu : 
a) Hutan musim
Memiliki karakteristik seperti:
 Hutan ini biasanya berkembang dengan adanya pergantian musim (musim
kemarau dan hujan). 
 Curah hujan biasanya lebih sedikit bila dibandingkan hutan tropika basah.
Yaitu antara 100 – 200 cm setiap tahun. 
 Hutan musim ini daerah persebarannya seperti di India, Birma, Indonesia
dan juga terdapat pada tepi-tepi hutan tropika basah di Afrika, Malagasi,
Indonesia khususnya Jawa Tengah dan Timur, Bali, Sulawesi Tenggara.
 Vegetasinya tidak terlalu lebat. Hutan musim cenderung lebih terbuka,
dengan pohon-pohon penyusunnya lebih berjauhan, sehingga cahaya dapat
sampai ke tanah, biasanya hutan ini akan meranggas (menggugurkan
daunnya) pada musim kemarau.
 Vegetasi pada bagian bawah lebih subur dibanding dengan vegetasi bawah
hutan tropika basah karena adanya sinar. Pada umumnya terdiri dari semak
belukar, tumbuhan berumbi lapis dan semak-semak umumnya berbunga
pada permulaan musim hujan. Dalam hutan ini biasanya terdiri dari 40
sampai 50 jenis pohon.
b) Lahan hutan sabana atau bentang lahan taman (Park land)
Memiliki karakteristik, seperti:
Hutan ini diketemukan di daerah-daerah yang musim kemarau lebih panjang
dengan curah hujan tahunan lebih rendah dari pada didaerah hutan musim. 
 Pohon-pohon tumbuhnya berjauhan kecuali didaerah aliran sungai.
Tumbuhan ini adalah    tumbuhan yang tahan terhadap kekurangan air.
Pada musim kemarau, juga sering meranggas. 
 Vegetasi hutan sabana tampaknya seperti taman, sebab kaya akan padang
rumput yang diselingi pohon-pohon sehingga banyak binatang (hewan)
pemakan rumput. Jarang sekali dijumpai tumbuhan liana dan epifita
dikawasan hutan ini. Lahan hutan sabana di Indonesia ditemukan di
wilayah Nusa Tenggara Barat dan Timur, sebagian sempit wilayah
Sulawesi Tenggara. Hutan sabana ini juga dapat muncul / terjadi pada
daerah yang berhutan kemudian dirusak oleh manusia (dibakar).
c) Lahan hutan berduri
Mempunyai ciri- ciri, yaitu:
 Iklim yang mempunyai musim kering yang panjang dan musim hujan lebat
yang rendah dan singkat, dengan suhu tinggi sepanjang tahun 15 – 35° c
dan presipitasi 40 – 90 cm/thn. 
 Hutan berduri ini di daerah tropika biasanya bersifdat meranggas. Akar
tumbuhan ini masuk tanah cukup dalam untuk mendapat air. Semak-semak
berduri ini mencapai ketinggian 3 – 5 meter. Di wilayah Indonesia hutan
berduri hanya dijumpai sedikit di wilayah Indonesia Timur seperti Nusa
Tenggara Timur yang tanahnya terdiri dari kapur atau pasir dengan hujan
yang sedikit dan jauh dari daerah aliran sungai (DAS).
d) Sabana dan lahan rumput lain didaerah tropika dan subtropika
Daerah sabana terdiri dari kayu yang tinggi dengan kondisi curah hujan ±
100 Cm / th dan terbagi selama 120 – 190 hari dengan kekeringan selama 6 -7
bulan. Sabana tampak sebagai taman, dimana daerah aliran sungai lebih banyak
ditumbuhi pohon-pohon. Rumput tingginya berkisar antara 1 – 3 meter. Pohon–
pohon yang ada biasanya tidak dijumpai seperti hutan dan umumnya banyak
dijumpai dari jenis palma pohon-pohon khas dari jenis akasia.
c. Hutan bakau (mangrove) dan vegetasi lain di tepi pantai daerah
tropis
Tipe vegetasi ini mempunyai karakteristik tersendiri dan tersebar luas
didaerah tropis dan subtropis yang disebut hutan bakau atau hutan mangrove
(”mangrove forest” atau mangrove swamp forest”). Vegetasi ini tumbuh dan
berkembang pada sepanjang pantai aluvial (tempat bermuara sungai-sungai) dan
teluk-teluk. 
Hutan ini di Indonesia hampir didapati diseluruh pantai kecuali pantai-
pantai curam. Misalnya pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, pantai
Kalimantan dan Pantai selatan Irian. Hutan bakau di Indonesia sudah banyak yang
rusak utamanya di pulau jawa. Hal ini menyebabkan terjadinya erosi (abrasi)
pantai. 
Ciri hutan ini banyak dijumpai pohon- pohon seperti:
a. Pohon bakau banyak mempunyai akar tunjang, serta akar nafas yang timbul
dari bawah lumpur. Kadang-kadang hutan bakau diganti oleh palma seperti
pohon-pohon nipa (”nipafrunticaus”). 
b. Pohon nipa ini lebih banyak dijumpai dipantai-pantai yang tidak terlalu
berlumpur dan banyak dijumpai dipantai di wilayah Indonesia bagian
timur, seperti pantai Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian.
c. Sagu yang banyak tumbuh didaerah pantai merupakan bahan makanan
penduduk Maluku (Indonesia Timur) setelah diolah melalui proses
pengambilan sari patinya.
d. Terdapat juga vegetasi lain yang berkembang didaerah pesisir yang
berpantai pasir seperti rumput gulung (”Spinifex littoreus), tapak kambing
(”Ipomeaepes-caprae”) yang tumbuhnya merayap, pohon-pohon kecil
seperti pohon pandan (”pandanus”) banyak diketemukan di pantai selatan
Jawa dan pantai-pantai lain di Indonesia.
e. Selain dari itu tumbuhan pantai yang paling terkenal di Indonesia yang
banyak tumbuh adalah kelapa yang banyak memberi ciri khas untuk pantai-
pantai didaerah tropika. 
d. Vegetasi rawa air tawar / danau daerah tropis
Rawa-rawa air tawar di daerah cekungan atau tanah-tanah tergenang air
sering ditumbuhi hutan rawa dan semak-semak gelagah (”reed”) serta berbagai
macam komunitas gulma. Selain dari pada itu juga diketemukan tumbuhan kertas
(Cyperus papyrus) ekor kucing (typha), maupun enceng gondok serta tumbuhan
palma lain.
Pada daerah ini biasanya terjadi gambut, yang banyak diketemukan di
Kalimantan, di plato Dieng dan lain-lain. Suatu hal yang karakteristik pada rawa
gambut, biasanya didominasi oleh pepohonan yang tergolong dalam
dicotyledoneae pada tepi-tepi bekas rawa.
Pada awal mulanya rawa dipenuhi tumbuhan air yang terapung, kemudian
disusul dengan tumbuhan berakar dengan daun-daun yang terapung seperti teratai,
enceng gondok, dan disusul tumbuhan tahap rawa gelagah dan pada gilirannya
akan terganti menjadi semak-semak atau hutan rendah. Hal ini dapat dilihat
dirawa pening atau bekas-bekas rawa yang rendah mulai punah oleh proses
pengendapan dan suksesi tumbuhan (danau Tempe, danau sidenreng di Sulawesi
Selatan). Demikian halnya dengan Kalimantan yang terkenal dengan tanah
gambut yang cukup tebal.
Berdasarkan ketinggian tempat hutan tropis terdiri atas:
 Hutan Tropis Dataran Rendah (0 – kurang dari 800 m dpl.) Famili
penyusun hutan ini untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu :
Dipterocarpaceae, Annonaceae, Bombacaceae, Guttiferae, Sapindaceae,
Euphorbiaceae, Dilleniacee, Leguminoceae, Meliaceae, Sterculiaceae.
 Hutan Tropis Dataran Tinggi/ Pegunungan (800-1.500 m dpl.) Famili
penyusun hutan ini untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Fagaceae,
Lauraceae, Myrtaceae, Araucariaceae, Juglandaceae.
 Hutan Tropis Pegunungan Tinggi (lebih dari 1.500 m dpl.) Famili
penyusun tipe hutan ini untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Myrtaceae,
Podocarpaceae. 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tipe-tipe vegetasi dunia dibagi 4 macam yaitu :
a. Vegetasi daerah kutub
b. Vegetasi daerah temperata
c. Vegetasi daerah sub-tropik
d. Vegetasi daerah tropik
e. Vegetasi daerah Indonesia

B. Saran

a. Mata kuliah ekologi tumbuhan materi tentang tipe- tipe vegetasi dunia
baik dari segi deskripsinya maupun pembahasannya, semoga apa yang
kami buat bisa berguna dan bermanfaat.
b. Di dalam penulisan dan maupun dalam pembuatan pembahasan masing-
masing materi masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu
sangat diharapkan bagi dosen dan teman- teman bisa membantu, agar kami
bisa memperbaikinya lagi dan dapat menyempurnakan materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri. 2009. “Analisis vegetasi dan pendugaan cadangan Karbon tersimpan pada
pohon   di hutan Taman wisata alam taman eden Desa sionggang utara
kecamatan Lumban julu kabupatenToba samosir”. Tesis. USU Medan
Kimmins, JP. 1987. Forest Ecology. MaCMillan Publishing Company. New
York.
Resosoedarmo, S, Kartawinata, K , dan Sogiarto, A. 1984. Pengantar Ekologi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soemarwoto, O. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Jakarta:
Djambatan.
Sorianegara, I dan A. Indrawan. 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor:
Fakultas Kehutanan IPB.

Anda mungkin juga menyukai