Anda di halaman 1dari 3

Salah satu karakteristik Hak Asasi Manusia (HAM) adalah bersifat Universal, artinya hak asasi

merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa menbeda-bedakan suku, bangsa,
agama, ras maupun golongan.

Oleh karena itu, setiap negara wajib menegakkan HAM. Akan tetapi, karakteristik penegakan
HAM berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Ideologi kebudayaan dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan mempengaruhi pola
penegakan HAM di suatu negara, contohnya di Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi
manusia dilakukan dengan berlandaskan kepada ideologi negara yaitu Pancasila.

Apa itu HAM? HAM sebenarnya memiliki banyak arti, namun menurut undang-undang yang
mengatur tentang ham, yaitu UU no 39 tahun 1999 tentang pengertian HAM. HAM merupakan
seperangkat hak yang sudah melekat pada seseorang yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa. Hak tersebut harus dihargai dan wajib untuk dijunjung tinggi. Di Indonesia
setidaknya terdapat berbagai macam dan ciri-ciri HAM. Namun, setiap ciri-ciri HAM tentunya
memiliki karakteristik sendiri, begitu juga dengan karakteristik HAM yang bersifat universal.
Apa saja karakteristiknya?

1. Dimiliki Setiap Orang

Sebelum membahas lebih lanjut terkait karakteristik yang pertama, perlu diketahui bahwa setiap
HAM yang dimiliki oleh setiap warga negara tidak termasuk HAM universal. Akan tetapi setiap
HAM universal sudah pasti bagian dari HAM. Oleh karena itu, karakteristik yang pertama dari
HAM yang bersifat universal adalah dimiliki oleh setiap orang. Jadi, setiap orang yang lahir
sudah pasti memiliki hak universal. Hak universal juga tidak boleh dipindah tangankan ke
siapapun, karena setiap orang sudah pasti memiliki hak universal tersebut. Karakteristik ini dapat
pula disebut sebagai hak asasi yang bersifat umum.

2. Tidak Dapat Berubah

Seperti yang telah tercantum dalam undang-undang yang mengatur tentang hak asasi manusia
pasal 27 dan 28 tentang hak keadilan dan hak kehidupan. Dari pasal tersebut dapat diambil salah
satu yang menjadi karakteristik ham yang bersifat universal yaitu tidak dapat berubah-ubah.
Mengapa demikian? Karena setiap orang sudah memiliki hak paten yang ada dalam dirinya dan
tidak bisa dirubah dengan semena-mena ataupun peraturan.

Oleh karena itu, apabila seseorang merasa bahwa haknya tidak dapat digunakan atau bahkan
terjadi pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia, maka orang tersebut dapat mengajukan
aduan terkait pelanggaran HAM terhadap dirinya sendiri.

3. Berlaku di Seluruh Wilayah


Masing-masing negara memiliki peraturan yang mengatur tentang HAM dan ketentuan
berlakunya. Secara umum, universal memiliki arti sama seperti global atau menyeluruh. Di
Indonesia sendiri, ham yang bersifat universal memiliki arti berlaku untuk seluruh wilayah di
Indonesia tanpa terkecuali. Jadi, setiap orang yang sudah pasti memiliki ham universal dapat
digunakan diseluruh wilayah Indonesia. Pengecualian apabila terdapat kasus seperti individu A
berdomisili Bandung, kemudian ia pindah ke kota Surabaya untuk menetap disana. Oleh karena
itu, individu A tersebut harus mematuhi beberapa aturan atau segera melakukan proses
perpindahan penduduk agar hak universalnya berlaku secara mutlak.

4. Tidak Memandang Status

Karakteristik ham yang bersifat universal selanjutnya adalah tidak memandang status yang
dimiliki oleh orang tersebut. Status yang dimaksud disini cukup banyak, diantaranya adalah:

Contoh HAM Universal

Setelah kita mengetahui tentang karakteristik dari ham yang bersifat universal. Alangkah lebih
baiknya kita juga mengetahui beberapa contoh ham universal. Apa sajakah itu?

 Perlindungan Hukum – Hak asasi manusia yang membahas tentang jaminan perlindungan
ham hukum sudah diatur dalam 27 ayat (1). Jadi, setiap orang yang sudah terlahir di
dunia ini memiliki ham universal berupa perlindungan hukum dan dapat digunakan
sewaktu-waktu.
 Kebebasan Memilih Agama – Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa ham universal
tidak memandang dari segi agama. Jadi setiap orang memiliki hak untuk menentukan
pilihan agamanya masing-masing tanpa harus dipaksa sebagai contoh sikap toleransi
antar umat beragama.
 Pendidikan – Dalam pasal 31 ayat (1) telah disebutkan bahwa setiap warga negara
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. HAM dalam pasal tersebut termasuk
bagian dari ham universal yang artinya berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia tanpa
terkecuali mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia. Namun, hingga kini tidak
sedikit dari mereka yang belum mendapatkan pendidikan yang layak.
 Kebebasan 3B – 3B adalah singkatan dari berserikat, berkumpul dan berpendapat. Setiap
orang yang terlahir dunia memiliki ham universal berupa 3B tersebut dan tidak dapat
dihapus ataupun ditentang karena sudah terdapat asas kemerdekaan mengemukakan
pendapat.

Karakteristik ham yang bersifat universal ternyata memiliki karakter yang sangat khas dan kuat
dibandingkan dengan ciri-ciri HAM lainnya. Di Indonesia sendiri penerapannya sudah tergolong
baik. Penjelasan tentang karakteristik tanpa adanya contoh sepertinya kurang afdol, maka dari itu
diatas juga telah disebutkan beberapa contoh yang termasuk dalam ham universal.  
Pembahasan: Ham merupakan bentuk dari seperangkat hak dan kewajiban manusia sejak lahir dari
Tuhan YME dan wajib dilindungi oleh semua elemen

HAM dengan Ham perwujudannya harus di harmonisasikan dikarenakan suatu bentuk timbal balik
dalam konsep kesatuan mutlak HAM. HAM merupakan suatu dasar kehidupan seseorang yang dimiliki
oleh setiap orang sejak lahir, yang merupakan pemberian Tuhan yang maha esa Serta harus dilindungi
oleh masyarakat dan Negara.

HAM dapat dikatakan dilanggar seseorang, apabila seseorang tersebut telah melanggar hak dan
kewajiban HAM orang lain berdasarkan wacana diatas

seperti pembunuhan massal atau genosida, pemaksaan kehendak, hak untuk hidup, hak membentuk
keluarga, hak untuk memperoleh pendidikan dan keadilan

Indonesia merupakan negara dengan kondisi Konstitusi mengangkat harkat martabat HAM. hal tersebut
dibuktikan dengan menjadi keanggotaan HAM PBB, dan kemudian diratifikasi oleh parlemen.

HAM di Indonesia mengimplementasikan dalam hal nilai nilai Pancasila seperti keberagaman budaya,
seperti hidup rukun dalam sistem kewarganegaraan, kemerdekaan mengemukakan pendapat dan
kebebasan beragama

Sedangkan HAM universal cenderung mengarah pada liberalisme seperti mengakui atheisme dalam
sikap spiritual

Hukum sendiri merupakan suatu bentuk aturan yang disahkan oleh perundang-undangan secara
konstitusional dan kaidah hukum bersumber dari Pancasila

Anda mungkin juga menyukai