Anda di halaman 1dari 53

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, SENSITIVITAS

PASAR, DAN SOLVABILITAS TERHADAP ROA


PADA BANK DEVISA GO PUBLIC

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Manajemen

Oleh :

RISTRIA RENDRARINI
2015210175

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2. Perumusan Masalah................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................10
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................11
1.5. Sistematika Penulisan Proposal...........................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................13
2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................13
2.2 Landasan Teori......................................................................................16
2.3 Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Tergantung......................27
2.3 Kerangka Pemikiran..............................................................................30
2.4 Hipotesis Penelitian...............................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................32
3.1 Rancangan Penelitian............................................................................32
3.2 Batasan Penelitian.................................................................................32
3.3 Identifikasi Variabel..............................................................................33
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.....................................33
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.............................35
3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data....................................................38
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................38
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................46

ii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Trend Return on Assets Bank Devisa Go Public 2013-2018 3


Tabel 2.1 : Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahuli dengan Penelitian
Sekarang 16
Tabel 3.1 : Populasi Bank Devisa Go Public 37
Tabel 3.2 : Sampel Bank Devisa Go Public 38

DAFTAR GAMBAR

iii
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran 30
Gambar 3.1 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 41
Gambar 3.2 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 pada sisi kanan 43
Gambar 3.3 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 pada sisi kiri 43
Gambar 3.4 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 pada dua sisi 43

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Jadwal Penulisan Skripsi


Lampiran : Output Turnitin

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan berperan penting dalam menunjang kelangsungan

dan pengembangan perekonomian nasional, diantara banyaknya lembaga

keuangan yang akrab di telinga masyarakat adalah bank. Keberadaan bank sebagai

suatu lembaga keuangan dalam perekonomian sangatlah dibutuhkan. Hal tersebut

didasarkan atas keinginan manusia akan keamanan dan kemudahan berinteraksi.

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan

dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu

menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya diberikan balas jasa

yang menarik seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.

Menurut Kasmir (2013:32-38) jenis bank dapat ditinjau dari berbagai

segi salah satunya dilihat berdasarkan kedudukan atau status yang menunjukkan

ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah

produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk

memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteria

tertentu. Status bank yang dimaksud diantaranya adalah bank devisa dan bank non

devisa. Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,

1
2

misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travelers cheque,

pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya.

Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja

profitabilitas bank karena ROA digunakan untuk mengukur seberapa besar

efektifitas atau kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan

memakai aset yang dimilikinya. Berbagai upaya dilakukan bank untuk

meningkatkan profitabilitasnya. Oleh karena itu tidak heran apabila persaingan

antar bank untuk menarik dana dari masyarakat semakin meningkat. Bagi pihak

bank, dana merupakan persoalan yang paling utama, di mana tanpa adanya dana

maka bank tidak akan berfungsi sebagaimana layaknya.

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa selama periode triwulan I

tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018, dari tiga puluh dua Bank

Devisa Go Public, bank yang mengalami penurunan rata-rata trend ROA antara

lain Bank Bukopin Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk,

Bank Cimb Niaga Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank mayapada

International Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Permata Tbk,

PT Bank Mestika Dharma Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank QNB

Indonesia Tbk, PT. Bank Agris Tbk, PT. Bank Artha Graha Internasional

Tbk, PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT. Bank

Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT. Bank Of India Indonesia, Tbk, PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga, Tbk, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, PT. BPD Jawa

Barat Barat Dan Banten, Tbk, PT. BPD Jawa Timur, Tbk, PT. Bank China
3

Construction Bank Indonesia, Tbk, PT.Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.

Tabel 1.1
PERKEMBANGAN RETURN OF ASSET (ROA) PADA BANK DEVISA
GO PUBLIC
(dalam persen)
Rata - Rata -
Posisi Rata Rata
No Nama Bank Tren ROA
Tre Tre Tre 2018
2013 2014 2015 2016 Tren 2017 Tren
n n n *
1 Bank Bukopin Tbk 1.33 1.75 0.42 1.39 -0.36 1.38 -0.01 0.09 -1.29 0.61 0.52 -0.14 1.09
2 Bank Bumi Arta Tbk 2.05 1.52 -0.53 1.33 -0.19 1.52 0.19 1.73 0.21 1.60 -0.13 -0.09 1.63
3 Bank Capital Indonesia Tbk 1.59 1.33 -0.26 1.10 -0.23 1.00 -0.1 0.79 -0.21 1.21 0.42 -0.08 1.17
4 Bank Central Asia Tbk 3.84 3.86 0.02 3.84 -0.02 3.96 0.12 3.83 -0.13 3.59 -0.24 -0.05 3.82
5 Bank Cimb Niaga Tbk 2.75 1.60 -1.15 0.21 -1.39 1.19 0.98 1.67 0.48 1.69 0.02 -0.21 1.52
6 Bank Danamon Indonesia Tbk 2.75 3.14 0.39 2.58 -0.56 2.26 -0.32 3.00 0.74 3.11 0.11 0.07 2.81
7 Bank Mayapada International Tbk 2.53 1.98 -0.55 2.1 0.12 2.03 -0.07 1.3 -0.73 0.97 -0.33 -0.31 1.82
8 Bank Mega Tbk 1.14 1.16 0.02 1.97 0.81 2.36 0.39 2.24 -0.12 2.07 -0.17 0.19 1.82
9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1.58 1.32 -0.26 0.99 -0.33 0.15 -0.84 -0.90 -1.05 0.01 0.91 -0.31 0.53
10 Bank Ocbc Nisp Tbk 1.81 1.79 -0.02 1.68 -0.11 1.85 0.17 1.96 0.11 2.14 0.18 0.07 1.87
11 Bank Permata Tbk 1.55 1.16 -0.39 0.16 -1,00 -4.89 -5.05 0.61 5.50 0.50 -0.11 -0.21 -0.15

12 Bank Sinarmas Tbk 1.71 1.02 -0.69 0.95 -0.07 1.72 0.77 1.26 -0.46 1.86 0.60 0.03 1.42
13 Bank MNC Internasional Tbk -0.93 -0.82 0.11 0.10 0.92 0.11 0.01 -7.47 -7.58 2.48 9.95 0.68 -1.09
14 Bank Mestika Dharma Tbk 5.42 3.86 -1.56 3.53 -0.33 2.30 -1.23 3.19 0.89 2.75 -0.44 -0.53 3.51
15 Bank Pan Indonesia Tbk 1.85 1.79 -0.06 1.27 -0.52 1.68 0.41 1.61 -0.07 1.66 0.05 -0.04 1.64
16 Bank QNB Indonesia Tbk 0.07 1.05 0.98 0.87 -0.18 -3.34 -4.21 -3.72 -0.38 -0.85 2.87 -0.18 -0.99
17 Bank Maspion Indonesia Tbk 1.11 0.80 -0.31 1.10 0.3 1.67 0.57 1.60 -0.07 1.30 -0.30 0.04 1.26
18 Bank Agris, Tbk. 0.77 0.29 -0.48 0.17 -0.12 0.15 -0.02 0.2 0.05 -0.6 -0.80 -0.27 0.16
19 Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 1.39 0.78 -0.61 0.33 -0.45 0.35 0.02 0.31 -0.04 0.39 0.08 -0.20 0.59
20 Bank Jtrust Indonesia, Tbk. -7.58 -4.96 2.62 0.00 4.96 0.00 0.00 0.80 0.8 0.15 -0.65 1.55 -1.93
21 Bank Mandiri (Persero), Tbk. 3.66 3.57 -0.09 3.15 -0.42 1.95 -1.2 2.72 0.77 3.04 0.32 -0.12 3.02
22 Bank Maybank Indonesia, Tbk. 1.53 0.41 -1.12 0.00 -0.41 0.00 0.00 1.23 1.23 1.23 0.00 -0.06 0.73
23 Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 3.36 3.49 0.13 2.64 -0.85 2.69 0.05 2.75 0.06 2.73 -0.02 -0.13 2.94
24 Bank Of India Indonesia, Tbk. 3.8 3.36 -0.44 0.00 -3.36 0.00 0.00 -3.39 -3.39 0.00 3.39 -0.76 0.63
25 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 5.03 4.74 -0.29 4.19 -0.55 3.84 -0.35 3.69 -0.15 3.37 -0.32 -0.33 4.14
26 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk. 1.66 1.53 -0.13 1.55 0.02 1.49 -0.06 0.01 -1.48 0.02 0.01 -0.33 1.04

27 Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. 1.79 1.12 -0.67 1.61 0.49 1.76 0.15 1.71 -0.05 0.00 -1.71 -0.36 1.33
28 BPD Jawa Barat Dan Banten, Tbk. 2.61 1.94 -0.67 2.04 0.10 2.22 0.18 2.01 -0.21 2.06 0.05 -0.11 2.15
29 BPD Jawa Timur, Tbk. 3.82 3.52 -0.3 2.67 -0.85 2.98 0.31 3.12 0.14 3.67 0.55 -0.03 3.30
30 Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk. 1.74 0.79 -0.95 1.03 0.24 0.69 -0.34 0.54 -0.15 0.66 0.12 -0.22 0.91

31 Bank HSBC Indonesia 1.19 0.30 -0.89 0.11 -0.19 0.47 0.36 1.73 1.26 1.63 -0.10 0.09 0.91

32 Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. 4.54 3.56 -0.98 3.12 -0.44 3.06 -0.06 1.19 -1.87 2.41 1.22 -0.43 2.98
RATA-RATA 1.92 1.65 -0.27 1.49 -0.16 1.21 -0.29 0.98 -0.22 1.48 0.50 -0.09 1.46
Sumber data : laporan keuangan publikasi otoritas jasa keuangan (www.ojk.go.id), diolah.
Direktori Perbankan Indonesia 2016 & 2017
(*) Per Juni 2018
4

Berdasarkan hasil data diatas masihh terdapat masalah pada ROA Bank

Devisa Go Public, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor apa saja yang menyebabkann terjadinya penurunan ROA tersebut. Hal ini

yang melatar belakangii dilakukannya penilitian ini. Ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi ROA pada suatu bank, yaitu rasio likuiditas, kualitas asset,

sensitivitas pasar dan solvabilitas. Keempat aspek tersebut harus saling

melengkapi agar dapat mempengaruhi tinggi rendahnya keuntungan.

Menurut Kasmir (2014:35) Likuiditas adalah kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek saat ditagih. Cara mengukur bank

likuid atau tidak yaitu apabila bank mampu memenuhi kewajiban keuangannya

tepat pada waktunya dan apabila bank tersebut mempunyai aset lancar yang lebih

besar daripada hutang lancar atau hutang jangka pendek. Untuk mengukur

likuiditas dapat menggunakan LDR (Loan to Deposit Ratio), dan IPR

( Investing Policy Ratio )

LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi

jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan

modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2014:225). LDR memiliki pengaruh

positif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila LDR meningkat, berarti peningkatan

total kredit dengan persentase peningkatan lebih besar dibandingkan dengan

persentase peningkatan total dana pihak ketiga. Dengan demikian akibatnya

terjadi kenaikan pendapatan bunga yang lebih besar daripada kenaikan biaya

bunga, sehingga laba bank meningkat dan pada akhirnya ROA bank meningkat.

IPR ( Investing Policy Ratio ) merupakan rasio yang digunakan untuk


5

mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para

deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat beerharga yang dimilikinya. IPR

memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Jika IPR mengalami peningkatan,

berarti telah terjadi peningkatan terhadap surat berharga yang dimiliki oleh bank

yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan total dana pihak ketiga.

Sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan pendapatan bunga yang lebih

besar dibandingkan dengan peningkatan biaya bunga, sehingga dapat

meningkatkan laba dan ROA juga meningkat.

Menurut Veithzal Rifai (2013:473), Kualitas aktiva bank adalah asset

untuk memastikan kualitas asset yang dimiliki oleh bank dan nilai rill dari asset

tersebut. Penilaian kualitas asset merupakan penilaian terhadap kondisi asset bank

dan kecukupan manajemen risiko kredit. Untuk mengukur kualitasa aktiva dapat

diukur menggunakan rasio APB (Aktiva Produktif Bermasalah ) dan NPL (Non

Performing Loan )

APB ( Aktiva Produktif Bermasalah ) merupakan rasio yang digunakan

untuk menunjukkan kemapuan bank dalam mengolah total aktiva produktifnya.

APB memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila APB

meningkat berarti peningkatan aktiva produktif bermasalah dengan presentase

peningkatan lebih besar dibandingkan dengan presentase peningkatan total aktiva

produktif. Dengan demikian akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan

penghapusan aktiva produktif lebih besar daripada kenaikan pendapatan bunga,

sehingga laba bank menurun dan ROA bank juga menurun.

NPL (Non Performing Loan ) merupakan rasio yang mengukur kualitas


6

kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah yang tersedia semakin

besar dan kondisi bermasalah suatu bank semakin meningkat. NPL memiliki

pengaruh negativf terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila NPL meningkat,

berarti peningkatan kredit bermasalah dengan presentase peningkatan lebih besar

dibandingkan dengan presentase peningkatan total kredit. Dengan demikian

akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan yang lebih besar daripada kenaikan

pendapatan bunga, sehingga laba bank menurun dan ROA bank juga menurun.

Menurut Veithzal Rifai (2013:485), Sensitivitas pasar merupakan

kemampuan bank dalam menanggapi situasi pasar dan kemampuan modal yang

dimiliki bank untuk mengcover suatu akibat yang ditimbulkan oleh perubahan

risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar. Untuk mengukur sensitivitas

pasar dapat dihitung menggunakan IRR (Interest Rate Risk) dan Posisi Devisa

Neto (PDN).

IRR (Interest Rate Risk) merupakan rasio antara aset yang sensitif

terhadap perubahan suku bunga (IRSA) dengan liabilitas yang sensitif terhadap

perubahan suku bunga (IRSL). IRR berpengaruh positif atau negatif terhadap

ROA tergantung pada fluktuasi suku bunga. Apabila IRR mengalami peningkatan

maka IRSA juga akan mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan

peningkatan IRSL. Hal ini akan mengakibatkan:

a. Pada saat suku bunga meningkat, berarti peningkatan pendapatan bunga

lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya bunga, sehingga

mengakibatkan peningkatan terhadap laba dan ROA juga akan


7

meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa IRR memiliki pengaruh positif

terhadap ROA.

b. Pada saat suku bunga menurun, maka penurunan pendapatan bunga lebih

besar dibandingkan dengan penurunan biaya bunga, sehingga

mengakibatkan penurunan terhadap laba dan ROA juga menurun. Jadi

dapat disimpulkan bahwa IRR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.

PDN merupakan salah satu bentuk pengendalian terhadap risiko pasar

yang memberikan gambaran seberapa besar potensi kerugian bank apabila terjadi

perubahan suku bunga berlawanan dengan posisi bank. PDN berpengaruh positif

maupun negative terhadap ROA tergantung pada fluktuasi nilai tukar valuta asing.

Hal ini mengakibatkan:

a. Pada saat nilai tukar valas meningkat, maka peningkatan pendapatan

valas lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya valas,

sehingga mengakibatkan laba akan meningkat dan ROA juga akan

meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan PDN berpengaruh

positif terhadap ROA.

b. Pada saat nilai tukar valas menurun, maka penurunan pendapatan valas

lebih besar dibandingkan dengan penurunan biaya valas, sehingga

mengakibatkan laba menurun dan ROA juga menurun. Dengan demikian

dapat disimpulkan PDN berpengaruh negatif terhadap ROA.

Menurut Kasmir (2012:322) Solvabilitas adalah kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban - kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk

memenuhi kewajiban – kewajiban apabila terjadi likuiditas bank. Rasio ini


8

digunakan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah dana yang diperoleh

dari berbagai utang serta sumber– sumber lain diluar modal bank sendiri dengan

volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimilki bank.

Untuk mengukur tingkat solvabilitas bank dapat menggunakan FACR dan PR

(Primary ratio).

FACR merupakan kemampuan manajemen bank dalam menentukan

besarnya aktiva tetap dan inventaris yang dimiliki oleh bank terhadap modal.

Apabila FACR mengalami peningkatan berarti terjadi peningkatan aktiva tetap

dan inventaris dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan peningkatan

modal. Akibatnya alokasi dana ke aktiva produktif sehingga dana yang bersedia

untuk menghasilkan pendapatan akan menurun, sehingga laba bank menurun dan

ROA bank menurun. Oleh karena itu FACR berpengaruh negative terhadap ROA.

PR (Primary Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

apakah permodalan yang sudah dimiliki atau sejauh mana penurunan yang terjadi

dalam total asset dapat ditutupi oleh capital equity. PR (Primary Ratio) memiliki

pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila PR mengalami

kenaikan, terjadi peningkatan modal dengan persentase peningkatan lebih besar

dibandingkan dengan persentase peningkatan total aktifa. Dengan demikian

akibatnya, terjadi kenaikan modal bank yang dimiliki lebih besar dibandingkan

dengan kenaikan modal yang dialokasikan terhadap aktifa. Sehingga laba bank

meningkat dan ROA bank juga ikut meningkat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah disajikan diatas, maka perumusan


9

masalah penelitian yang akan dirumuskan sebagai berikut :


1. Apakah variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR dan PR

secara bersama sama memilki pengaruh yang signifikan terhadap ROA

pada Bank Devisa Go Public ?

2. Apakah variabel LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

3. Apakah variabel IPR secara parsial memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

4. Apakah variabel APB secara parsial memiliki pengaruh negatif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

5. Apakah variabel NPL secara parsial memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

6. Apakah variabel IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

7. Apakah variabel PDN secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

8. Apakah variabel FACR secara parsial memiliki negative yang signifikan

terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

9. Apakah variabel PR secara parsial memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public ?

10. Variabel apakah diantara LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR dan

PR yang memiliki pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Devisa

Go Public ?
10

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan di atas, maka tujuan

penulis yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh rasio LDR, IPR, APB,

NPL, IRR, PDN, FACR dan PR terhadap ROA pada Bank Devisa Go

Public

2. Untuk mengetahui LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

3. Untuk mengetahui IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

4. Untuk mengetahui APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

5. Untuk mengetahui NPL secara parsial mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

6. Untuk mengetahui IRR secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

7. Untuk mengetahui PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

8. Untuk mengetahui FACR secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

9. Untuk mengetahui PR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

10. Untuk mengetahui diantara ke delapan variabel LDR, IPR, APB, NPL,

IRR, PDN, FACR dan PR yang mempunyai pengaruh dominan


11

terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

1.4. Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat pada pihak

terkait dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Bank Devisa Go Public

Penelitian ini memberikan informasi pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

IRR, PDN, FACR dan PR secara bersama-sama terhadap ROA pada

Bank Devisa Go Public sebagai pertimbangan untuk pengambilan

keputusan yang bisa digunakan sebagai bahan evaluasi untuk

mendapatkan kinerja suatu bank.

2. Bagi penulis

Dengan dibuatnya penelitian ini, maka bermanfaat bagi penulis untuk

peningkatan pengetahuan serta wawasan penulis dan masyarakat

terhadap kinerja keuangan dan rasio - rasio yang mempengaruhi ROA

pada seluruh bank di Indonesia, salah satunya Bank Devisa Go Public.

3. Bagi STIE Perbanas Surabaya

Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan serta

referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dengan tema

yang sama dan memberikan informasi di bidang perbankan.

1.5. Sistematika Penulisan Proposal

Pada sub bab ini, dijelaskan isi dari masing-masing bab yan meliputi sub

bab dan sub-sub bab yang akan ditulis, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN
12

Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan proposal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, sekilas

menguraikan tentang perbedaan dan persamaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan, landasan teori,

kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan

penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan

pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan

sampel, data dan metode pengumpulan data, dan teknik analisis

data yang digunakan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tinjauan dari penelitian

terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Rommy Rifky R dan Herizon (2015)


Permasalahan yang diangkat dalam penelitiannini adalah apakah LDR,

LAR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public,

serta variabel manakah yang paling dominan terhadap ROA pada Bank Devisa Go

Public. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa laporan

keuangan mulai periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun

2014. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi berupa

laporan serta catatan dari Bank Indonesia serta dari bank-bank yang bersangkutan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik

analisis data dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi linier berganda

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:


1. Variabel LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, dan FBIR

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

ROA pada BUSN Devisa Go Public.

2. variabel LDR, IPR, dan APB secara parsial mempunyai pengaruh

negatif yang tidak signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa Go

Public.

13
14

3. Variabel LAR, PDN, dan FBIR secara parsial mempunyai pengaruh

positif yang signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa Go Public.

4. Variabel NPL dan IRR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang

tidak signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa Go Public.

5. Variabel BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang

signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa Go Public.

6. Diantara kesembilan variabel (LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, PDN,

BOPO, dan FBIR) yang mempunyai pengaruh dominan terhadap ROA

pada BUSN Devisa Go Public adalah BOPO.

2. M. Nur Cholis (2013)

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut adalah apakah

variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, PR, dan FACR secara

bersama- sama dan individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

ROA pada Bank Go Public dengan laporan keuangan Triwulanan I tahun 2009

sampai dengan triwulanan II tahun 2012. Serta variabel mana yang memilki

kontribusi paling dominan terhadap ROA. Tekhnik pengambilan sampel yang

digunakan adalah menggunakan cara purposive sampling. Data yang digunakan

menggunakan data sekunder dan metode pengumpulan datanya menggunakan

metode dokumentasi. Sedangkan tekhnik analisis datanya menggunakan Analisis

Regresi Linier Berganda.

Dari penelitian terdahulu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel bebas LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, PR, dan

FACR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan


15

terhadap ROA pada Bank Go Public periode triwulanan I tahun

2009 sampai triwulan II tahun 2012

2. Variabel yang memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap

ROA pada Bank Go Public ialah LDR, IPR, NPL, PR, dan FACR

3. Variabel yang memiliki pengaruh negative yang tidak signifikan

terhadap ROA pada Bank Go Public ialah APB, IRR, BOPO, dan FBIR

3. Ni Kadek Venimas Citra Dewi, Wayan Cipta, I


Ketut Kirya (2015)

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut adalah apakah

LDR, LAR, DER dan CR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia serta variabel manakah yang

paling dominan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu

berupa laporan keuangan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Metode

pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi berupa laporan serta

catatan dari Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik

analisis data dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi linier berganda.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:

1. LDR, LAR, DER, dan CR berpengaruh secara simultan terhadap ROA

pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

2. LDR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.
16

3. LAR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. DER secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. CR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2.2 Landasan Teori


Landasan teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam

penulisan metode penelitian ataupun skripsi. Berikut ini adalah landasan teori dari

penelitian, sebagaimana yang akan peneliti jelaskan dibawah ini :

Tabel 2.1
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU
DAN PENELITIAN SEKARANG

Rommy Rifky R dan


Ni Kadek Venimas M. Nur Cholis Ristria Rendrarini
Keterangan Herizon
(2015) (2013) (2018)
(2015)
LDR, LAR, IPR,
Variabel NPL, APB, IRR, LDR, LAR, DER dan LDR, APB, IPR, BOPO, LDR, IPR, APB, NPL,
Bebas PDN, BOPO dan CR FBIR, FACR, NPL, IRR dan IRR, PDN, FACR dan PR
FBIR PR
Variabel
ROA ROA ROA ROA
Terikat
Bank Devisa Go Perusahaan Perbankan
Subyek
yang Terdaftar Di Bank Go Public Bank Devisa Go Public
Penelitian Public Bursa Efek Indonesia
Triwulan I tahun
Triwulanan 2011- 2009 sampai Triwulan I tahun 2013 –
Periode
2011-2013 dengan triwulan II
Penelitian 2014 triwulan II tahun 2018
2011

Teknik
Pengambilan Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling
Sampel
Jenis Data Data Sekunder Data Kuantitatif Data Sekunder Data Sekunder
Metode
Pengumpulan Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi
Data
Teknik Regresi Linier Regresi Linier
Regresi linier berganda Regresi Linier Berganda
Analisi Berganda Berganda
Sumber: Rommy Rifky R dan Herizon, Ni Kadek Venimas (2015), M. Nur Cholis (2013)
17

2.2.1 Kinerja Keuangan Bank

Menurut Irham Fahmi (2015 : 149) Kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untu melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Laporan ini juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut.

2.2.1.1 Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah kemampuan bank untuk mengukur tingkat

efisiensi usaha dari profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan

(Veithzal Rivai, 2013:480). Kinerja profitabilitas bank dapat dihitung dengan

rasio

1. Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah

aset yang digunakan dalam bank (Kasmir, 2014:201). Tinggi rendahnya ROA

tergantung pada pengelolaan asset bank oleh manajemen yang menggambarkan

efisiensi dari operasional suatu bank. ROA dihitung dengan rumus berikut ini :

Laba sebelum pajak


ROA = X 100 %
Total aset

.........................................................................(1)

Keterangan:

a. Laba sebelum pajak pada laporan laba/rugi.

b. Perhitungan laba sebelum pajak disetahunkan. Contoh : untuk posisi bulan

Maret (akumulasi laba per posisi bulan Maret dibagi 3) dikali 12.

c. Rata-rata total asset Contoh: Untuk posisi bulan Maret (penjumlahan total

aset dari posisi bulan Januari sampai dengan bulan Maret) dibagi 3.
18

2. Return On Equity (ROE )

Menurut Veithzal Rifai (2013:481). Return On Equity merupakan indikator

yang sangat penting bagi para pemegang sahan dan calon investor untuk

mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan

dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini terjadi kenaikan laba bersih

dari laba yangbersangkutan dikaitkan dengan peluang kemungkinan pembayaran

dividen. ROE dihitung dengan rumus berikut ini :

Laba setelah pajak


ROE = X 100 % .........................................................................
Modal sendiri

(2)

Keterangan :

a. Laba setelah pajak diperoleh dengan melihat neraca laporan laba/rugi pada

pos pendapatan dan beban nonoperasional (laba rugi tahun berjalan).

b. Modal sendiri diperoleh dengan menjumlahkan semua komponen ekuitas

neraca pada pasiva (ekuitas).

3. Net Interest Margin (NIM)

Menurut Veithzal Rifai (2013:481). Net Interest Margin digunakan untuk

mengukur kemampuan earning assets dan menghasilkan pendapatan bunga.

Semakin tinggi NIM, pendapatan bunga untuk menghasilkan laba akan semakin

baik dan akan bertambah permodalan bank. NIM dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut :


19

pendapatan bunga bersih


NIM = X 100 %.................................................................
aktiva produktif

(3)

Keterangan:

a. Pendapatan bunga bersih : pendapatan bunga – beban bunga.

b. Aktiva produktif adalah penempatan pada Bank Indonesia, penempatan

pada bank lain, tagihan spot dan derivatif, surat berharga, surat berharga

yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo), tagihan atas surat berharga

yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo), kredit, pembiayaan

syariah, dan penyertaan.

4. Gross Profit Margin (GPM)


Gross Profit Margin rasio yang digunakan untuk mengetahui presentasi laba

dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-

biaya (Kasmir, 2016:234).). Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Operatingincome−operating expence
GPM = X 100 %
operating income

................................................(4)

Keterangan :

a. Operating Income merupakan penjumlahan dari pendapatan bunga dengan

pendapatan operasional lainnya.

b. Operating Expense merupakan penjumlahan dari beban bunga dan beban

operasional lainnya.

5. Net Profit Margin (NPM)


20

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar laba sebelum pajak yang diperoleh dilihat dari pendapatan

operasional yang diperoleh bank tersebut (Veithzal Rivai, 2013:481). Rumus

untuk mencari Net Profit margin sebagai berikut :

laba bersih
NPM = X 100 %
pendapatan operasional

...................................................................(5)

Keterangan:

a. Laba bersih : kelebihan total pendapatan dibandingkan total bebannya.

b. Pendapatan operasional terdiri dari (hasil bunga, provisi dan komisi,

pendapatan valas dan pendapatan lain).

Untuk mengukur profitabilitas rasio yang digunakan adalah variabel ROA sebagai

variabel terikat.

2.2.1.2 Likuiditas

Likuiditas bank merupakan kemampuan bank dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka pendek saat ditagih (Kasmir, 2014:315). Likuiditas

dapat diukur dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

1. Loan To Deposit Ratio (LDR)

LDR merupakan rasio untuk mengukur perbandingan jumlah kredit

yang diberikan dengan dana yang diterima bank mencakup giro, tabungan,

deposito, sertifikat deposito (Veithzal Rivai, 2013:484). LDR menggunakan

rumus sebagai berikut:


21

Total kredit yang diberikan


LDR = X 100 % ...........................................................
Total Dana Pihak Ketiga

(6)

Keterangan :

a. Jumlah kredit yang diberikan meliputi total kredit yang diberikan kepada

pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain).

b. Total dana pihak ketiga adalah giro,tabungan,dan simpanan berjangka

(tidak termasuk antar bank)

2. Investing Policy Ratio (IPR)

IPR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi

surat-surat berharga yang dimilikinya (Kasmir, 2016:222). Rasio ini sangat

berperan dalam usaha bank dalam menjaga likuiditasnya agar tidak berlebihan

maupun kekurangan sehingga dapat memperoleh laba yang optimal. IPR dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Surat surat beharga


IPR= × 100 % ………………………………………....
Total Dana Pihak Ketiga

(7)

Keterangan:

a. Surat berharga dalam hal ini adalah suratberharga yang dimilikibank,

surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo), tagihan atas

surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo).

b. Total dana pihak ketiga adalah giro,tabungan,dan simpanan berjangka

(tidak termasuk antar bank).


22

3. Quick Ratio (QR)

QR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam memenuhi kewajiban terhadap para deposan (pemilik simpanan giro,

tabungan, dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank

(Kasmir, 2016:221). QR dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Cash Asset
QR= X 100 %......................................................................................
Total Deposit

(8)

Keterangan :

a. Cash Asset adalah komponen yang terdiri dari kas, penempatan pada BI,

penempatan pada bank lain, aktiva likuid dalam valuta asing

b. Total deposito terdiri dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka.

4. Cash Ratio (CR)

CR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik

dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya (Veithzal Rivai, 2013:483).

CRdapat dihtung menggunakan rumus sebagai berikut :

Aktiva Likuid
CR = X 100 % ...................................................................................
Pasiva Likuid

(9)

Keterangan :

a. Aktiva likuid dan pasiva likuid < 1 bulan dihitung berdasarkan posisi bulan

penilaian.
23

b. Aktiva likuid < 1 bulan diperoleh dengan menjumlahkan neraca dari sisi

aktiva pada kas, penempatan pada BI, giro pada bank lain.

c. Simpanan masyarakat (Dana Pihak Ketiga) yang segera harus dibayar dan

diperoleh dengan menjumlahkan giro, tabungan, sertifikat deposito, dan

simpanan dari bank lain.

5. Loan To Asset Ratio (LAR)

LAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas

bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit

dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank (Veithzal Rivai, 2013:484).

Untuk mengukur besarnya LAR adalah sebagai berikut:

Jumlah Kredit yang Diberikn


LAR = X 100 %
Jumlah Aset

............................................................(10)

Keterangan :

a. Kredit yang diberikan berupa semua kredit yang diberikan oleh bank

kepada nasabah bank kredit modal kerja maupun kredit konsumtif ataupun

kredit untuk investasi.

b. Jumlah aset diperoleh dari neraca aktiva yaitu total aktiva.

Untuk mengukur rasio likuiditas, rasio yang digunakan adalah LDR dan IPR.

2.2.1.3 Kualitas Asset Bank

Kualitas aset bank adalah aset untuk memastikan kualitas aset yang

dimiliki oleh bank dan dinilai dari aset tersebut (Veithzal Rivai, 2013:473). Rasio

yang digunakan dalam melakukan analisis ini adalah APB (Aktiva Produktif

Bermasalah) dan NPL (Non Performing Loan).


24

1. Aktiva Produktif Bermasalah (APB)

Aktiva Produktif Bermasalah digunakan untuk mengukur aktiva

produktif bermasalah yang menurunkan tingkat pendapatan dan pengaruh

terhadap kinerja. Hal ini sangat berpengaruh apabila kualitas aktiva produktif

suatu bank semakin baik maka kredit bermasalah pada bank tersebut semakin

kecil. (SEBI No 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011). APB tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut :

aktiva produktif bermasalah


APB= x 100%..........................................................
total aktiva produktif

(11)

Keterangan :

a. Aktiva Produktif Bermasalah meliputi : jumlah aset produktif pihak terkait

maupun tidak terkait terdiri dari Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan

Macet (M) yang terdapat dalam kualitas aset produktif.

b. Kualitas aktiva produktif meliputi : jumlah seluruh aset produktif pihak

terkait maupun tidak terkait dari lancer (L), Dalam Pengawasan Khusus

(DPK), kurang lancer (KL), Diragukan (D), dan Macet (M) yang terdapat

dalam kualitas aktiva produktif

2. Non Performing Loan (NPL)

Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas aktiva kurang lancer,

diragukan dan macet. Total kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga (tidak termasuk kepada pihak lain). Semakin tinggi rasio NPL maka

semakin besar jumlah kredit yang tak tertagih, sehingga dapat menurunkan
25

pendapatan bank. Menurut (SEBI No. 13/30/DNDP tanggal 16 desember 2011).

NPL dapat dirumuskan sebagai berikut :

Kredit bermasalah
NPL= x 100%.......................................................(12)
total kredit

Keterangan :

a. Kredit bermasalah merupakan kredit yang terdiri dari kurang lancer (KL),

Diragukan (D), dan Macet (M).

b. Total kredit merupakan jumlah kredit kepada pihak ketiga untuk pihak

terkait maupun tidak terkait.

Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah APB dan NPL.

2.2.1.4 Sensitivitas Terhadap Pasar

Sensitivitas pasar adalah kemampuan bank dalam menanggapi situasi

pasar dan kemampuan modal yang dimiliki bank untuk mengcover suatu akibat

yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko

pasar (Veithzal Rivai, 2013:485).

1. Posisi Devisa Neto (PDN)

Posisi Devisa Neto adalah penjumlahan dari nilai absolute dari selisih

aktiva dan valas dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah dengan selisih

bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kotijensi

dalam rekeing adminitratif untuk setiap valuta asing dinyatakan dalam rupiah.

Menurut (SEBI No.13/30/DPNP tanggal 16 desember 2011). Dibawah ini adalah

rumus posisi devisa neto :


26

( aktiva valas−pasiva valas ) + selisih off balance sheet


PDN = × 100 %
Modal

..........................(13)

Keterangan:
b. Aktiva valas : giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat

berharga yang dimiliki, kredit yang diberikan.

c. Pasiva valas : giro, simpanan berjangka, surat berharga yang diterbitkan,

pinjaman yang diterima.

1. Interest Rate Risk (IRR)


IRR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur aset atau kewajiban

yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga (SEBI No.

13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011). Jika suku bunga lebih besar maka terjadi

peninngkatan pendapatan bunga dibandingkan peningkatan biaya bunga. Rumus

IRR adalah sebagai berikut :

IRSA
IRR= x 100%.............................................................................................
IRSL
(14)
Keterangan :
a. Interest risk sensitivity asset (IRSA), antara lain sertifikat bank Indonesia,

surat berharga yang dimilki, obligasi pemerintah, reserve repo, kredit yang

diberikan, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, dan penyertaan.

b. Interest risk sensitivity Liabilities (IRSL), antara lain giro, tabungan,

deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan dari bank lain, surat

berharga yang diterbitkan, dan pinjaman yang diterima.


27

Untuk mengukur rasio ini dapat dilakukan dengan menggunakan Interest Rate

Risk (IRR) dan Posisi Devisa Neto (PDN).

2.2.1.5 Solvabilitas
Menurut Kasmir (2012:322-326), Solvabilitas bank merupakan ukuran

kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.

Solvabilitas dapat juga dikatakan sebagai rasio alat untuk melihat kekayaan bank

untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut. Rasio yang

digunakan dalam melakukan analisis ini adalah :

1. Primary Ratio (PR)

Menurut Kasmir (2012:322). PR merupakan rasio untuk mengukur apakah

permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang

terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity. PR dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

modal
PR= x 100%......................................................................................(15)
total aset

Keterangan :

a. Modal terdiri dari modal, agio (disagio), opsi saham, modal sumbangan dan

setoran modal, selisih penilaian kembali aktiva tetap, selisih transaksi

perubahan ekuitas anak perusahaan.

b. Total asset terdiri dari rata-rata volume usaha atau aktiva selama dua belas

bulan terakhir.

2. Fixed Asset Capital Ratio (FACR)

Menurut Kasmir (2012:322). Fixed Asset Capital Ratio (FACR) adalah


28

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

menentukan besarny aktiva tetap dan inventaris yang dimilki oleh bank yang

bersangkutan terhadap modal tersebut. FACR dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

aktivatetap dan∈ventaris
FACR= x 100%...........................................................
modal

(16)

Keterangan :

c. Aktiva tetap dan inventaris

d. Modal terdiri dari modal, agio (disagio), opsi saham, modal sumbangan dan

setoran modal, selisih penilaian kembali aktiva tetap, selisih transaksi

perubahan ekuitas untuk perusahaan.

2.3 Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Tergantung

Pada sub ini membahas tentang hubungan pengaruh variabel bebas terhadap

variabel tergantung atau terikat. Yang digunakan dalam penelitian ini antara lain,

LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR, dan PR terhadap ROA. Berikut di

bawah ini:

1. Pengaruh LDR terhadap ROA

LDR berpengaruh positif terhadap ROA. Apabila LDR mengalami

peningkatan, maka telah terjadi peningkatan pada total kredit dengan persentase

yang lebih besar dibandingkan dengan persentase pada peningkatan total dana

piha ketiga. Peningkatan tersebut akan disalurkan sehingga mengakibatkan pula

pada pendapatan bunga, sedangkan peningkatan yang terjadi pada pihak dana
29

ketiga akan mengakibatkan peningkatan pada biaya bunga. Akibatnya, pendapatan

bunga akan naik lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya bunga

sehingga laba bank akan meningkat dan ROA juga akan mengalami peningkatan.

2. Pengaruh IPR terhadap ROA

IPR berpengaruh positif terhadap ROA. Apabila IPR mengalami

peningkatan, maka telah terjadi peningkatan pada surat berharga yang dimiliki

oleh bank dengan persentase yang lebih besar daripada peningkatan total dana

pihak ketiga. Sehingga mengakibatkan tejadinya pendapatan bunga yang

meningkat lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya bunga, sehingga

laba bank akan meningkat dan ROA juga akan meningkat.

3. Pengaruh APB terhadap ROA

APB memiliki pengaruh negative terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi

apabila APB persentase lebih besar dari persentase aktiva produktif. Akibatnya

terjadi peningkatan biaya pencadangan untuk aktiva produktif bermasalah lebih

besar dibandingkan dengan peningkatan yang akan diterima oleh bank. Sehingga

laba bank menurun dan ROA bank menurun.

1. Pengaruh NPL terhadap ROA

NPL memiliki pengaruh negative terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi

apabila NPL meningkat berarti telah terjadi peningkatan kredit bermasalah dengan

presentase lebih besar dari presentase peningkatan total kredit. Akibatnya terjadi

kenaikan biaya pencadangan kredit bermasalah yang lebih besar dari pada

kenaikan pendapatan bungan yang diterima oleh bank. Sehingga laba bank ROA

menurun.

4. Pengaruh IRR terhadap ROA


30

IRR memiliki pengaruh positif maupun negatif terhadap ROA. Hal

ini dapat terjadi apabila IRSA (Iterest Rate Sensitivitas Asset) meningkat

berarti telah terjadi peningkatan IRSA dengan persentase lebih besar dari

persentase peningkatan IRSL (Iterest Rate Sensitiv Liabilities). Apabila saat itu

tingkat suku bunga cenderung meningkat maka terjadi peningkatan

pendapatan bank lebih besar dari peningkatan biaya bunga. Sehingga laba bank

meningkat ROA meningkat. Sebaliknya apabila pada saat itu tingkat suku bunga

cenderung menurun maka akan terjadi penurunan pendapatan dengan persentase

lebih besar dari persentase penurunan biaya bunga sehingga laba bank

penurun ROA menurun.

5. Pengaruh PDN terhadap ROA

PDN berpengaruh positif maupun negatif terhadap ROA tergantung pada

fluktuasi nilai tukar valuta asing. Hal ini mengakibatkan:

a. Pada saat nilai tukar valas meningkat, maka peningkatan pendapatan

valas lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya valas,

sehingga mengakibatkan laba akan meningkat dan ROA juga akan

meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan PDN berpengaruh

positif terhadap ROA.

b. Pada saat nilai tukar valas menurun, maka penurunan pendapatan valas

lebih besar dibandingkan dengan penurunan biaya valas, sehingga

mengakibatkan laba menurun dan ROA juga menurun. Dengan demikian

dapat disimpulkan PDN berpengaruh negatif terhadap ROA.

2. Pengaruh FACR terhadap ROA


31

FACR memiliki pengaruh negative terhadap ROA. Apabila bank sampel

mengalami penurunan, berarti telah terjadi peningkatan aktiva tetap dengan

presentase peningkatan aktiva tetap lebih kecil dibandingkan dengan presentase

peningkatan modal.

3. Pengaruh PR terhadap ROA

PR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila

PR mengalami peningkatan modal dengan persentase peningkatan lebih besar

dibandingkan dengan persentase peningkatan total aktifa. Dengan demikian

akibatnya, terjadi kenaikan modal bank yang dimiliki lebih besar dibandingkan

dengan kenaikan modal yang dialokasikan terhadap aktifa. Sehingga laba bank

meningkat dan ROA bank meningkat.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka dalam penelitian ini digunakan untuk hipotesis penelitian,


berikut ini merupakan kerangka pemikiran peneliti :
Bank

Penyalur Dana Penghimpun Dana

Kinerja Bank

Likuiditas Kualitas Aset Sensitivitas Solvabilitas

LDR IPR APB NPL IRR PDN FACR PR


+ + - - +/- +/- - +
ROA
Gambar 2.1

Gaambar 2.1
Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis Penelitian


32

Menurut landasan teori dan hasil peneltian terdahulu yang dijelaskan

diatas, maka hipotesisi pembuktian di dalam penelitian in adalah LDR, IPR, APB,

NPL, IRR, PDN, FACR dan PR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

1. Variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR

dan PR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

2. LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

3. IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

4. APB secara parsial mempunyai pengaruh negative

yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

5. NPL secara parsial mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

6. IRR secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

7. PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public

8. FACR secara parsial mempunyai pengaruh negative

yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.

9. PR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public.


33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Macam-macam rancangan penelitian dapat ditinjau dari berbagai aspek

sebagai berikut :

1. Menurut Tujuannya

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kausal. Karena menurut

Sugiyono, (2012:38) penelitian kausal adalah penelitian yang disusun

untuk meneliti adanya sebab – akibat yang telah diprediksi oleh peneliti,

sehingga peneliti dapat memberikan pernyataan klasifikasi penyebab

antara variabel bebas dan variabel terikat.

2. Menurut Sumber Data

Penelitian ini termasuk jenis penelitian sekunder karena menggunakan

data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara membaca,

mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literature,

buku-buku, serta dokumen perusahaan (Sugiyono, 2012:141).

Penelitian ini menggunakan data sekunder karena data yang digunakan

diperoleh dari laporan keuangan publikasi dan direktori Perbankan Indonesia yang

bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang dapat diakses melalui

www.ojk.go.id

3.2 Batasan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

dibatasi pada aspek pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu LDR,

33
34

IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR dan PR pada Bank Devisa Go Public

Triwulan I pada tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018.

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel


bebas dan variabel terikat yang terdiri dari:
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat terdiri

dari:

1. Loan Deposit Ratio (LDR) : X1

2. Investing Policy Ratio (IPR) : X2

3. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) : X3

4. Non performing loan (NPL) : X4

5. Interest Rate Risk (IRR) : X5

6. Posisi Devisa Neto (PDN) : X6

7. Fixed Asset Capital Ratio (FACR) : X7

8. Primary Ratio (PR) : X8

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On

Asset (ROA) yang dilambangkan dengan huruf Y.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini serta

memudahkan menganalisis data, berikut diuraikan definisi operasional

serta pengukuran dari masing-masing variabel, antara lain :

1. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio ini membandingkan antara total kredit yang diberikan terhadap total

simpanan pihak ketiga yang dimiliki Bank Devisa Go Public pada Triwulan I
35

P ada tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018. Untuk pengukuran

menggunakan rumus nomor enam dan satuannya persentase

2. Investing Policy Ratio (IPR)

Rasio ini melakukan perbandingan antara surat-surat berharga dengan total

dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Bank Devisa Go Public pada Triwulan I

pada tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018 dengan satuan persen dan

untuk pengukuran menggunakan rumus nomor tujuh.

3. Aktiva Produktif Bermasalah (APB)

Aktiva Produktif Bermasalah digunakan untuk mengukur aktiva produktif

bermasalah yang menurunkan tingkat pendapatan dan pengaruh terhadap kinerja.

Hal ini sangat berpengaruh apabila kualitas aktiva produktif suatu bank semakin

baik maka kredit bermasalah pada bank tersebut semakin kecil. (SEBI No

13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011). dan pengukurannya menggunakan

rumus nomor sebelas.

4. Non Performing Loan (NPL)

NPL merupakan salah satu rasio yang digunakan dalam pengukuran kualitas

asset suatu bank. Semakin besar tingkat rasio NPL, maka semakin besar pula total

kredit yang tidak tertagih sehingga dapat menurunkan tingkat pendapatan bank.

dan pengukurannya menggunakan rumus nomor dua belas.

5. Interest Rate Risk (IRR)

Rasio ini membandingkan Interest Rate Sensitivity Asset (IRSA) dengan

Interest Rate Sensitivity Liabilities (IRSA) yang dimiliki oleh Bank Devisa Go
36

Public dengan satuan persen dan pengukurannya menggunakan rumus nomor

empat belas.

6. Posisi Devisa Netto (PDN)

Rasio ini membandingkan aktiva valas dan pasiva valas ditambah dengan

selisih bersih off balance sheet dengan modal yang dimiliki Bank Devisa Go

Public dengan satuan persen dan pengukurannya menggunakan rumus nomor tiga

belas.

7. Fixed Asset Capital Ratio (FACR)

FACR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

modal bank yang dapat di alokasikan pada aktiva tepatnya pada Bank Devisa Go

Public dengan satuan persen dan pengukurannya menggunakan rumus nomor

enam belas.

8. Primary Ratio (PR)

Primary Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

permodalan yaitu perbandingan antara total asset dan modal yang dimiliki Bank

Devisa Go Public dengan satuan persen dan pengukurannya menggunakan rumus

nomor lima belas.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119). Penelitian ini menggunakan data


37

populasi yang berasal dari Bank Devisa Go Public yang ditunjukkan pada

tabel 3.1.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono,2012:120). Penelitian ini tidak

menganalisis tiga puluh dua Bank Devisa Go Public, namun hanya pada

anggota yang terpilih sesuai kriteria yang dijadikan sampel.

Pemilihan anggota sampel didasarkan pada teknik purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:85). Kriteria yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Bank Devisa Go Public yang memiliki total

asset 15.000.000.000.000 hingga Rp 25.000.000.000.000 pada periode

triwulan II tahun 2018.

2. Bank Devisa Go Public yang mengalami

penurunan rata-rata trend ROA dalam periode triwulan I tahun 2013 sampai

dengan triwulan II tahun 2018.

Berdasarkan tabel 3.1, teknik pengambilan sampel sesuai dengan criteria

yang ditentukan dalam penelitian terdapat 4 sampel Bank Devisa Go Public

yang memenuhi kriteria tersebut yaitu Bank China Construction Bank

Indonesia Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga Tbk, Bank QNB Indonesia Tbk


38

Tabel 3.1
POPULASI BANK DEVISA GO PUBLIC
TOTAL ASET PER JUNI 2018

Total Aset Rata-rata Trend


Nama Bank ROA
( jutaan rupiah)
No (persentase)
86,56
1 Bank Bukopin Tbk 2,197 -0.14
7,396,
2
Bank Bumi Arta Tbk 242 -0.09
16,58
3 Bank Capital Indonesia Tbk 3,425 -0.08
776,5
4 90,04
Bank Central Asia Tbk 2 -0.05
258,5
5 87,59
Bank Cimb Niaga Tbk 4 -0.21
156,7
6 35,87
Bank Danamon Indonesia Tbk 3 0.07
80,31
7 Bank Mayapada International Tbk 2,119 -0.31
82,96
8 Bank Mega Tbk 3,039 0.19
8,194,
9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 807 -0.31
170,3
10 01,60
Bank Ocbc Nisp Tbk 7 0.07
159,0
11 62,53
Bank Permata Tbk 2 -0.21
29,70
12 Bank Sinarmas Tbk 1,432 0.03
10,27
13 Bank MNC Internasional Tbk 2,364 0.68
12,08
14 Bank Mestika Dharma Tbk 9,309 -0.53
189,4
15 52,26
Bank Pan Indonesia Tbk 3 -0.04
20,57
16 Bank QNB Indonesia Tbk 3,665 -0.18
39

6,127,
17 Bank Maspion Indonesia Tbk 524 0.04
4,205,
18 Bank Agris, Tbk. 730 -0.27
28,88
19 Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 2,830 -0.20
17,84
20 Bank Jtrust Indonesia, Tbk. 2,187 1.55
1.155.
21 547.6
Bank Mandiri (Persero), Tbk. 64 -0.12
155,8
22 96,56
Bank Maybank Indonesia, Tbk. 5 -0.06
684,1
23 55,45
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 8 -0.13
4,503,
24
Bank Of India Indonesia, Tbk. 328 -0.76
1,097,
25 368,4
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 42 -0.33
18,77
26 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk. 2,417 -0.33
268,0
27 44,39
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. 4 -0.36
107,7
28 16,25
BPD Jawa Barat Dan Banten, Tbk. 7 -0.11
59,53
29 BPD Jawa Timur, Tbk. 7,033 -0.03
15,60
30 Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk. 9,436 -0.22
112,0
31 15,28
Bank HSBC Indonesia 7 0.09
90,42
32 Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. 2,307 -0.43
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi www.ojk.go.id per Juni 2018

Tabel 3.2
DAFTAR SAMPEL BANK DEVISA GO PUBLIC
PERIODE JUNI 2018
(dalam jutaan rupiah)

Rata – Rata-
Total Aset
Rata Trend Rata
No Nama Bank (Jutaan
ROA ROA
Rupiah)
(Persen) (Persen)
1 Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk. 15,609,436 -0.22 0.91
40

2 Bank Capital Indonesia Tbk 16,583,425 -0.08 1.17

3 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga,Tbk. 18,772,417 -0.33 1.04

4 Bank QNB Indonesia Tbk 20,573,665 -0.18 -0.99


Sumber: Laporan Keuangan Publikasi www.ojk.go.id per Juni 2017

3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang didapat dari website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Triwulanan I

tahun 2013 sampai dengan Triwulan II 2018.

Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini

adalah metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang berupa laporan

keuangan, setelah itu mengambil data yang digunakan di dalam penelitian,

mengolahnya, dan melakukan analisis data Bank Devisa Go Public pada

Triwulanan I tahun 2013 sampai dengan Triwulan II 2018.

3.7 Teknik Analisis Data


Untuk menguji hipotesis dari pengaruh terhadap ROA, maka analisis

yang perlu dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan Analisis Deskriptif

Analisis ini berfungsi untuk menganalisa data kuantitatif yang dapat

memberikan gambaran besarnya pengaruh rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR,

PDN, FACR dan PR, terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public..

2. Melakukan Analisis Uji Hipotesis.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengujian hipotesis adalah

sebagai berikut.

a. Analisis Regresi Linier Berganda


41

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat

(dependen) apakah masing-masing variabel independen berhubungan

positif atau negative (Imam Ghozali, 2013:96).

Dalam penelitian ini variabel bebas (X) meliputi LDR, IPR, APB,

NPL, IRR, PDN, FACR dan PR. Variabel terikat (Y) yaitu ROA pada

Bank Devisa Go Public Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan II tahun

2018. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8+ ei

Keterangan :

Y = Return On Asset (ROA)

α = Konstanta

β1…β8 = Koefisien regresi yang akan diuji

X1 = Loan Deposit Ratio (LDR)

X2 = Investing Policy Ratio (IPR)

X3 = Aktiva Produktif Bermasalah (APB)

X4 = Non performing loan (NPL)

X5 = Interest Rate Risk (IRR)

X6 = Posisi Devisa Neto (PDN)

X7 = Fixed Asset Capital Ratio (FACR)

X8 = Primary Ratio (PR)

ei = Error (variabel pengganggu di luar variabel

b. Uji F (simultan)
42

Menurut Imam Ghozali (2011:98), Uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini

variabel bebas (X) yang diantaranya adalah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN,

FACR dan PR secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat (Y) yaitu

ROA pada Bank Devisa Go Public Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan II

tahun 2018. Adapun langkah-langkah pengujiannya yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Menentukan formulasi hipotesis statistik

a) H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = β8 = 0

Artinya variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap variabel terikat

b) H1 : β1 ≠β2 ≠β3 ≠β4 ≠β5 ≠β6 ≠β7≠ β8 ≠ 0

Artinya variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat.

2. Menentukan taraf signifikan α sebesar 0,05 atau 5%.

3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 untuk

Uji F adalah sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar kurva berikut ini :

Daerah Penerimaan H0

. Gambar 3.1
Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 untuk uji F.
43

4. Menghitung Fhitung menggunakan rumus berikut ini :

SSR/ K
F=
SSE /(n−k−1)
Sumber : Budi setiawan (2015)
Keterangan:

SSR = Sum of Square from Regretion

SSE = Sum of Square from Sampling Eror

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah data

5. Memberikan Kesimpulan

Kesimpulan H0 diterima dan ditolak dilihat dari perbandingan antara Fhitung

dan Ftabel dengan syarat sebagai berikut:

a) H0 diterima maka Fhitung ≤Ftabel

Artinya variabel bebas (LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR, dan PR)

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap

variabel terikat (ROA).

b) H0 ditolak maka Fhitung > Ftabel

Artinya variabel bebas (LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR, dan PR)

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat (ROA).

c. Uji t (uji parsial)

Menurut Imam Ghozali (2011:98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual


44

dalam menerangkan variabel-variabel terikat. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut:

a) Uji satu sisi kanan memiliki pengaruh positif

b) Uji satu sisi kiri memiliki pengaruh negatif

c) Uji dua sisi, sisi kanan dan kiri yang memiliki pengaruh positif dan

negatif.

Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Memformulasikan Hipotesis

a. Uji t Sisi Kanan

a) H0 : β1 ≤ 0, artinya variabel LDR, IPR dan PR secara parsial memiliki

pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap variabel ROA

b) H1 : β1 > 0, artinya variabel LDR, IPR dan PR secara parsial memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel ROA.

b. Uji t Sisi Kiri

a) H0 : β1 ≥ 0, artinya variabel APB, NPL, dan FACR secara parsial memiliki

pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap variabel ROA.

b) H1 : β1 < 0, artinya variabel APB, NPL, dan FACR secara parsial memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap variabel ROA.

c. Uji t Dua Sisi

a) H0 : β1 = 0, artinya variabel IRR dan PDN secara parsial memiliki

pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel terikat.

b) H1 : β1 ≠ 0, artinya variabel IRR dan PDN secara parsial memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat.


45

2. Menentukan taraf signifikan α sebesar 0,05 atau 5%.

3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 (di sisi kanan).

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

ttabel (; df; n-k-1)


Gambar 3.2
Daerah penerimaan atau penolakan H0 di sisi kanan
4. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 (di sisi kiri).
Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

-ttabel (; df; n-k-1)


Gambar 3.3
Daerah penerimaan atau penolakan H0 di sisi kiri
5. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 (dua sisi).
kiri

Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

6. Menghitung thitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


-ttabel (/2; df; n-k-1) ttabel (/2; df; n-k-1)
Gambar
bi 3.4
t=
Daerah penerimaanSbi
atau penolakan H0 di dua sisi

Sumber : Budi setiawan (2015)

Keterangan :

bi = koefisien regresi variabel


46

sbi = standar eror bi

7. Mengambil kesimpulan.

a. Uji t sisi kanan

a) Jika thitung≤ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak, maka variabel bebas

secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel

terikat.

b) Jika thitung >ttabel, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, maka variabel bebas

secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji t sisi kiri

a) Jika thitung ≥-ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak, maka variabel bebas

secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel

terikat.

b) Jika thitung <-ttabel, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, maka variabel bebas

secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

c. Uji t dua sisi (sisi kanan dan sisi kiri)

a) Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak, maka variabel

bebas secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

variabel terikat.

b) Jika thitung <-ttabel atau thitung > ttabel, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, maka

variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat.
47

DAFTAR RUJUKAN

Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran No.13/30/DPNP Tanggal 16 Desember 2011


Perihal Perubahan Ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan
Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan
Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia

Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal
25 Oktober 2011 Perihal Perubahan atas Surat Edaran Nomor
5/21/DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Budi Setiawan. 2015. Teknik Hitung Manual Analisis Regresi Linier Berganda
Dua Variabel, (online). (https://osf.io/eb27r/?action, diakses 17
Oktober 2018)

Dewi, Ni Kadek Venimas Citra et.all..,2015.Pengaruh LDR, LAR, DER dan CR


Terhadap ROA.E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen Vol. 3.

Irham Fahmi. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab,
Bandung : Alfabeta

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi
Kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.

________, 2013. Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update


PLS Regresi. Semarang: Universitas Diponegoro

Kasmir, 2012. Manajemen Perbankan Edisi Revisi 2008. Cetakan kesebelas.


Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

______, 2013. Dasar – dasar Perbankan. Cetakan ke - 11. Jakarta : Rajawali Pers

_____, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

M. Nur Cholis.2013.Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Kualitas Aktiva, Rasio


Sensitivitas, Rasio Efisiensi, dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return On
Asset (ROA) pada Bank Go Public” Skripsi Sarjana tak diterbitkan,
STIE Perbanas Surabaya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).“Laporan Keuangan Publikasi”. (www.ojk.go.id),


diakses 15 September 2018
48

Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun


1998 tentang Perbankan Indonesia.Jakarta Sekretariat Negara.

Rommy Rifky Romadloni dan Herizon, 2015 “Pengaruh Likuiditas, Kualitas


Aktiva, Sensitivitas, dan Efisiensi Terhadap ROA Pada Bank Umum
Swasta Nasional Devisa Go Public”. Journal of Business and Banking
Volume 5 Number 1 May - October 2015

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

_______. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Veithzal Rivai, Sofyan Basir, Sarwono Sudartono, Arifandy Pertama Veithzal.


2013. Commercial Bank Management : Manajemen Perbankan Dari
Teori Ke Praktik. Edisi Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai