PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
RISTRIA RENDRARINI
2015210175
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2. Perumusan Masalah................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................10
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................11
1.5. Sistematika Penulisan Proposal...........................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................13
2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................13
2.2 Landasan Teori......................................................................................16
2.3 Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Tergantung......................27
2.3 Kerangka Pemikiran..............................................................................30
2.4 Hipotesis Penelitian...............................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................32
3.1 Rancangan Penelitian............................................................................32
3.2 Batasan Penelitian.................................................................................32
3.3 Identifikasi Variabel..............................................................................33
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.....................................33
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.............................35
3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data....................................................38
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................38
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................46
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
iii
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran 30
Gambar 3.1 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 41
Gambar 3.2 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 pada sisi kanan 43
Gambar 3.3 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 pada sisi kiri 43
Gambar 3.4 : Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 pada dua sisi 43
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan yang akrab di telinga masyarakat adalah bank. Keberadaan bank sebagai
bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya diberikan balas jasa
yang menarik seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.
segi salah satunya dilihat berdasarkan kedudukan atau status yang menunjukkan
ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah
tertentu. Status bank yang dimaksud diantaranya adalah bank devisa dan bank non
devisa. Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,
1
2
antar bank untuk menarik dana dari masyarakat semakin meningkat. Bagi pihak
bank, dana merupakan persoalan yang paling utama, di mana tanpa adanya dana
tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018, dari tiga puluh dua Bank
Devisa Go Public, bank yang mengalami penurunan rata-rata trend ROA antara
lain Bank Bukopin Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk,
Bank Cimb Niaga Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank mayapada
PT Bank Mestika Dharma Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank QNB
Indonesia Tbk, PT. Bank Agris Tbk, PT. Bank Artha Graha Internasional
Tbk, PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT. Bank
Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT. Bank Of India Indonesia, Tbk, PT.
Agroniaga, Tbk, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, PT. BPD Jawa
Barat Barat Dan Banten, Tbk, PT. BPD Jawa Timur, Tbk, PT. Bank China
3
Tabel 1.1
PERKEMBANGAN RETURN OF ASSET (ROA) PADA BANK DEVISA
GO PUBLIC
(dalam persen)
Rata - Rata -
Posisi Rata Rata
No Nama Bank Tren ROA
Tre Tre Tre 2018
2013 2014 2015 2016 Tren 2017 Tren
n n n *
1 Bank Bukopin Tbk 1.33 1.75 0.42 1.39 -0.36 1.38 -0.01 0.09 -1.29 0.61 0.52 -0.14 1.09
2 Bank Bumi Arta Tbk 2.05 1.52 -0.53 1.33 -0.19 1.52 0.19 1.73 0.21 1.60 -0.13 -0.09 1.63
3 Bank Capital Indonesia Tbk 1.59 1.33 -0.26 1.10 -0.23 1.00 -0.1 0.79 -0.21 1.21 0.42 -0.08 1.17
4 Bank Central Asia Tbk 3.84 3.86 0.02 3.84 -0.02 3.96 0.12 3.83 -0.13 3.59 -0.24 -0.05 3.82
5 Bank Cimb Niaga Tbk 2.75 1.60 -1.15 0.21 -1.39 1.19 0.98 1.67 0.48 1.69 0.02 -0.21 1.52
6 Bank Danamon Indonesia Tbk 2.75 3.14 0.39 2.58 -0.56 2.26 -0.32 3.00 0.74 3.11 0.11 0.07 2.81
7 Bank Mayapada International Tbk 2.53 1.98 -0.55 2.1 0.12 2.03 -0.07 1.3 -0.73 0.97 -0.33 -0.31 1.82
8 Bank Mega Tbk 1.14 1.16 0.02 1.97 0.81 2.36 0.39 2.24 -0.12 2.07 -0.17 0.19 1.82
9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1.58 1.32 -0.26 0.99 -0.33 0.15 -0.84 -0.90 -1.05 0.01 0.91 -0.31 0.53
10 Bank Ocbc Nisp Tbk 1.81 1.79 -0.02 1.68 -0.11 1.85 0.17 1.96 0.11 2.14 0.18 0.07 1.87
11 Bank Permata Tbk 1.55 1.16 -0.39 0.16 -1,00 -4.89 -5.05 0.61 5.50 0.50 -0.11 -0.21 -0.15
12 Bank Sinarmas Tbk 1.71 1.02 -0.69 0.95 -0.07 1.72 0.77 1.26 -0.46 1.86 0.60 0.03 1.42
13 Bank MNC Internasional Tbk -0.93 -0.82 0.11 0.10 0.92 0.11 0.01 -7.47 -7.58 2.48 9.95 0.68 -1.09
14 Bank Mestika Dharma Tbk 5.42 3.86 -1.56 3.53 -0.33 2.30 -1.23 3.19 0.89 2.75 -0.44 -0.53 3.51
15 Bank Pan Indonesia Tbk 1.85 1.79 -0.06 1.27 -0.52 1.68 0.41 1.61 -0.07 1.66 0.05 -0.04 1.64
16 Bank QNB Indonesia Tbk 0.07 1.05 0.98 0.87 -0.18 -3.34 -4.21 -3.72 -0.38 -0.85 2.87 -0.18 -0.99
17 Bank Maspion Indonesia Tbk 1.11 0.80 -0.31 1.10 0.3 1.67 0.57 1.60 -0.07 1.30 -0.30 0.04 1.26
18 Bank Agris, Tbk. 0.77 0.29 -0.48 0.17 -0.12 0.15 -0.02 0.2 0.05 -0.6 -0.80 -0.27 0.16
19 Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 1.39 0.78 -0.61 0.33 -0.45 0.35 0.02 0.31 -0.04 0.39 0.08 -0.20 0.59
20 Bank Jtrust Indonesia, Tbk. -7.58 -4.96 2.62 0.00 4.96 0.00 0.00 0.80 0.8 0.15 -0.65 1.55 -1.93
21 Bank Mandiri (Persero), Tbk. 3.66 3.57 -0.09 3.15 -0.42 1.95 -1.2 2.72 0.77 3.04 0.32 -0.12 3.02
22 Bank Maybank Indonesia, Tbk. 1.53 0.41 -1.12 0.00 -0.41 0.00 0.00 1.23 1.23 1.23 0.00 -0.06 0.73
23 Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 3.36 3.49 0.13 2.64 -0.85 2.69 0.05 2.75 0.06 2.73 -0.02 -0.13 2.94
24 Bank Of India Indonesia, Tbk. 3.8 3.36 -0.44 0.00 -3.36 0.00 0.00 -3.39 -3.39 0.00 3.39 -0.76 0.63
25 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 5.03 4.74 -0.29 4.19 -0.55 3.84 -0.35 3.69 -0.15 3.37 -0.32 -0.33 4.14
26 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk. 1.66 1.53 -0.13 1.55 0.02 1.49 -0.06 0.01 -1.48 0.02 0.01 -0.33 1.04
27 Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. 1.79 1.12 -0.67 1.61 0.49 1.76 0.15 1.71 -0.05 0.00 -1.71 -0.36 1.33
28 BPD Jawa Barat Dan Banten, Tbk. 2.61 1.94 -0.67 2.04 0.10 2.22 0.18 2.01 -0.21 2.06 0.05 -0.11 2.15
29 BPD Jawa Timur, Tbk. 3.82 3.52 -0.3 2.67 -0.85 2.98 0.31 3.12 0.14 3.67 0.55 -0.03 3.30
30 Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk. 1.74 0.79 -0.95 1.03 0.24 0.69 -0.34 0.54 -0.15 0.66 0.12 -0.22 0.91
31 Bank HSBC Indonesia 1.19 0.30 -0.89 0.11 -0.19 0.47 0.36 1.73 1.26 1.63 -0.10 0.09 0.91
32 Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. 4.54 3.56 -0.98 3.12 -0.44 3.06 -0.06 1.19 -1.87 2.41 1.22 -0.43 2.98
RATA-RATA 1.92 1.65 -0.27 1.49 -0.16 1.21 -0.29 0.98 -0.22 1.48 0.50 -0.09 1.46
Sumber data : laporan keuangan publikasi otoritas jasa keuangan (www.ojk.go.id), diolah.
Direktori Perbankan Indonesia 2016 & 2017
(*) Per Juni 2018
4
Berdasarkan hasil data diatas masihh terdapat masalah pada ROA Bank
faktor apa saja yang menyebabkann terjadinya penurunan ROA tersebut. Hal ini
yang melatar belakangii dilakukannya penilitian ini. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi ROA pada suatu bank, yaitu rasio likuiditas, kualitas asset,
likuid atau tidak yaitu apabila bank mampu memenuhi kewajiban keuangannya
tepat pada waktunya dan apabila bank tersebut mempunyai aset lancar yang lebih
besar daripada hutang lancar atau hutang jangka pendek. Untuk mengukur
jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan
positif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila LDR meningkat, berarti peningkatan
terjadi kenaikan pendapatan bunga yang lebih besar daripada kenaikan biaya
bunga, sehingga laba bank meningkat dan pada akhirnya ROA bank meningkat.
berarti telah terjadi peningkatan terhadap surat berharga yang dimiliki oleh bank
yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan total dana pihak ketiga.
untuk memastikan kualitas asset yang dimiliki oleh bank dan nilai rill dari asset
tersebut. Penilaian kualitas asset merupakan penilaian terhadap kondisi asset bank
dan kecukupan manajemen risiko kredit. Untuk mengukur kualitasa aktiva dapat
diukur menggunakan rasio APB (Aktiva Produktif Bermasalah ) dan NPL (Non
Performing Loan )
APB memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila APB
kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah yang tersedia semakin
besar dan kondisi bermasalah suatu bank semakin meningkat. NPL memiliki
pengaruh negativf terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila NPL meningkat,
akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan yang lebih besar daripada kenaikan
pendapatan bunga, sehingga laba bank menurun dan ROA bank juga menurun.
kemampuan bank dalam menanggapi situasi pasar dan kemampuan modal yang
dimiliki bank untuk mengcover suatu akibat yang ditimbulkan oleh perubahan
risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar. Untuk mengukur sensitivitas
pasar dapat dihitung menggunakan IRR (Interest Rate Risk) dan Posisi Devisa
Neto (PDN).
IRR (Interest Rate Risk) merupakan rasio antara aset yang sensitif
terhadap perubahan suku bunga (IRSA) dengan liabilitas yang sensitif terhadap
perubahan suku bunga (IRSL). IRR berpengaruh positif atau negatif terhadap
ROA tergantung pada fluktuasi suku bunga. Apabila IRR mengalami peningkatan
maka IRSA juga akan mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan
terhadap ROA.
b. Pada saat suku bunga menurun, maka penurunan pendapatan bunga lebih
yang memberikan gambaran seberapa besar potensi kerugian bank apabila terjadi
perubahan suku bunga berlawanan dengan posisi bank. PDN berpengaruh positif
maupun negative terhadap ROA tergantung pada fluktuasi nilai tukar valuta asing.
b. Pada saat nilai tukar valas menurun, maka penurunan pendapatan valas
dari berbagai utang serta sumber– sumber lain diluar modal bank sendiri dengan
volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimilki bank.
(Primary ratio).
besarnya aktiva tetap dan inventaris yang dimiliki oleh bank terhadap modal.
modal. Akibatnya alokasi dana ke aktiva produktif sehingga dana yang bersedia
untuk menghasilkan pendapatan akan menurun, sehingga laba bank menurun dan
ROA bank menurun. Oleh karena itu FACR berpengaruh negative terhadap ROA.
apakah permodalan yang sudah dimiliki atau sejauh mana penurunan yang terjadi
dalam total asset dapat ditutupi oleh capital equity. PR (Primary Ratio) memiliki
pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila PR mengalami
akibatnya, terjadi kenaikan modal bank yang dimiliki lebih besar dibandingkan
dengan kenaikan modal yang dialokasikan terhadap aktifa. Sehingga laba bank
10. Variabel apakah diantara LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR dan
Go Public ?
10
penulis yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
NPL, IRR, PDN, FACR dan PR terhadap ROA pada Bank Devisa Go
Public
10. Untuk mengetahui diantara ke delapan variabel LDR, IPR, APB, NPL,
2. Bagi penulis
Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan serta
Pada sub bab ini, dijelaskan isi dari masing-masing bab yan meliputi sub
BAB 1 PENDAHULUAN
12
penulisan proposal.
TINJAUAN PUSTAKA
LAR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public,
serta variabel manakah yang paling dominan terhadap ROA pada Bank Devisa Go
Public. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa laporan
keuangan mulai periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun
laporan serta catatan dari Bank Indonesia serta dari bank-bank yang bersangkutan.
analisis data dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi linier berganda
Public.
13
14
4. Variabel NPL dan IRR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang
6. Diantara kesembilan variabel (LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, PDN,
variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, PR, dan FACR secara
ROA pada Bank Go Public dengan laporan keuangan Triwulanan I tahun 2009
sampai dengan triwulanan II tahun 2012. Serta variabel mana yang memilki
1. Variabel bebas LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, PR, dan
ROA pada Bank Go Public ialah LDR, IPR, NPL, PR, dan FACR
terhadap ROA pada Bank Go Public ialah APB, IRR, BOPO, dan FBIR
LDR, LAR, DER dan CR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia serta variabel manakah yang
Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu
berupa laporan keuangan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Metode
analisis data dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi linier berganda.
Indonesia.
16
penulisan metode penelitian ataupun skripsi. Berikut ini adalah landasan teori dari
Tabel 2.1
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU
DAN PENELITIAN SEKARANG
Teknik
Pengambilan Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling
Sampel
Jenis Data Data Sekunder Data Kuantitatif Data Sekunder Data Sekunder
Metode
Pengumpulan Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi
Data
Teknik Regresi Linier Regresi Linier
Regresi linier berganda Regresi Linier Berganda
Analisi Berganda Berganda
Sumber: Rommy Rifky R dan Herizon, Ni Kadek Venimas (2015), M. Nur Cholis (2013)
17
analisis yang dilakukan untu melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan
Laporan ini juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut.
2.2.1.1 Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah kemampuan bank untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dari profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan
rasio
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah
aset yang digunakan dalam bank (Kasmir, 2014:201). Tinggi rendahnya ROA
efisiensi dari operasional suatu bank. ROA dihitung dengan rumus berikut ini :
.........................................................................(1)
Keterangan:
Maret (akumulasi laba per posisi bulan Maret dibagi 3) dikali 12.
c. Rata-rata total asset Contoh: Untuk posisi bulan Maret (penjumlahan total
aset dari posisi bulan Januari sampai dengan bulan Maret) dibagi 3.
18
yang sangat penting bagi para pemegang sahan dan calon investor untuk
dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini terjadi kenaikan laba bersih
(2)
Keterangan :
a. Laba setelah pajak diperoleh dengan melihat neraca laporan laba/rugi pada
Semakin tinggi NIM, pendapatan bunga untuk menghasilkan laba akan semakin
baik dan akan bertambah permodalan bank. NIM dapat dihitung dengan
(3)
Keterangan:
pada bank lain, tagihan spot dan derivatif, surat berharga, surat berharga
yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo), tagihan atas surat berharga
yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo), kredit, pembiayaan
dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-
biaya (Kasmir, 2016:234).). Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Operatingincome−operating expence
GPM = X 100 %
operating income
................................................(4)
Keterangan :
operasional lainnya.
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar laba sebelum pajak yang diperoleh dilihat dari pendapatan
laba bersih
NPM = X 100 %
pendapatan operasional
...................................................................(5)
Keterangan:
Untuk mengukur profitabilitas rasio yang digunakan adalah variabel ROA sebagai
variabel terikat.
2.2.1.2 Likuiditas
yang diberikan dengan dana yang diterima bank mencakup giro, tabungan,
(6)
Keterangan :
a. Jumlah kredit yang diberikan meliputi total kredit yang diberikan kepada
berperan dalam usaha bank dalam menjaga likuiditasnya agar tidak berlebihan
maupun kekurangan sehingga dapat memperoleh laba yang optimal. IPR dapat
(7)
Keterangan:
surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo), tagihan atas
surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo).
tabungan, dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank
Cash Asset
QR= X 100 %......................................................................................
Total Deposit
(8)
Keterangan :
a. Cash Asset adalah komponen yang terdiri dari kas, penempatan pada BI,
dalam membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik
Aktiva Likuid
CR = X 100 % ...................................................................................
Pasiva Likuid
(9)
Keterangan :
a. Aktiva likuid dan pasiva likuid < 1 bulan dihitung berdasarkan posisi bulan
penilaian.
23
b. Aktiva likuid < 1 bulan diperoleh dengan menjumlahkan neraca dari sisi
aktiva pada kas, penempatan pada BI, giro pada bank lain.
c. Simpanan masyarakat (Dana Pihak Ketiga) yang segera harus dibayar dan
dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank (Veithzal Rivai, 2013:484).
............................................................(10)
Keterangan :
a. Kredit yang diberikan berupa semua kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah bank kredit modal kerja maupun kredit konsumtif ataupun
Untuk mengukur rasio likuiditas, rasio yang digunakan adalah LDR dan IPR.
Kualitas aset bank adalah aset untuk memastikan kualitas aset yang
dimiliki oleh bank dan dinilai dari aset tersebut (Veithzal Rivai, 2013:473). Rasio
yang digunakan dalam melakukan analisis ini adalah APB (Aktiva Produktif
terhadap kinerja. Hal ini sangat berpengaruh apabila kualitas aktiva produktif
suatu bank semakin baik maka kredit bermasalah pada bank tersebut semakin
(11)
Keterangan :
maupun tidak terkait terdiri dari Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan
terkait maupun tidak terkait dari lancer (L), Dalam Pengawasan Khusus
(DPK), kurang lancer (KL), Diragukan (D), dan Macet (M) yang terdapat
diragukan dan macet. Total kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak
ketiga (tidak termasuk kepada pihak lain). Semakin tinggi rasio NPL maka
semakin besar jumlah kredit yang tak tertagih, sehingga dapat menurunkan
25
Kredit bermasalah
NPL= x 100%.......................................................(12)
total kredit
Keterangan :
a. Kredit bermasalah merupakan kredit yang terdiri dari kurang lancer (KL),
b. Total kredit merupakan jumlah kredit kepada pihak ketiga untuk pihak
Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah APB dan NPL.
pasar dan kemampuan modal yang dimiliki bank untuk mengcover suatu akibat
yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko
Posisi Devisa Neto adalah penjumlahan dari nilai absolute dari selisih
aktiva dan valas dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah dengan selisih
bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kotijensi
dalam rekeing adminitratif untuk setiap valuta asing dinyatakan dalam rupiah.
..........................(13)
Keterangan:
b. Aktiva valas : giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat
13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011). Jika suku bunga lebih besar maka terjadi
IRSA
IRR= x 100%.............................................................................................
IRSL
(14)
Keterangan :
a. Interest risk sensitivity asset (IRSA), antara lain sertifikat bank Indonesia,
surat berharga yang dimilki, obligasi pemerintah, reserve repo, kredit yang
diberikan, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, dan penyertaan.
Untuk mengukur rasio ini dapat dilakukan dengan menggunakan Interest Rate
2.2.1.5 Solvabilitas
Menurut Kasmir (2012:322-326), Solvabilitas bank merupakan ukuran
Solvabilitas dapat juga dikatakan sebagai rasio alat untuk melihat kekayaan bank
untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut. Rasio yang
permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang
terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity. PR dapat
modal
PR= x 100%......................................................................................(15)
total aset
Keterangan :
a. Modal terdiri dari modal, agio (disagio), opsi saham, modal sumbangan dan
b. Total asset terdiri dari rata-rata volume usaha atau aktiva selama dua belas
bulan terakhir.
menentukan besarny aktiva tetap dan inventaris yang dimilki oleh bank yang
sebagai berikut :
aktivatetap dan∈ventaris
FACR= x 100%...........................................................
modal
(16)
Keterangan :
d. Modal terdiri dari modal, agio (disagio), opsi saham, modal sumbangan dan
Pada sub ini membahas tentang hubungan pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tergantung atau terikat. Yang digunakan dalam penelitian ini antara lain,
LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR, dan PR terhadap ROA. Berikut di
bawah ini:
peningkatan, maka telah terjadi peningkatan pada total kredit dengan persentase
yang lebih besar dibandingkan dengan persentase pada peningkatan total dana
pada pendapatan bunga, sedangkan peningkatan yang terjadi pada pihak dana
29
bunga akan naik lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya bunga
sehingga laba bank akan meningkat dan ROA juga akan mengalami peningkatan.
peningkatan, maka telah terjadi peningkatan pada surat berharga yang dimiliki
oleh bank dengan persentase yang lebih besar daripada peningkatan total dana
APB memiliki pengaruh negative terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi
apabila APB persentase lebih besar dari persentase aktiva produktif. Akibatnya
besar dibandingkan dengan peningkatan yang akan diterima oleh bank. Sehingga
NPL memiliki pengaruh negative terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi
apabila NPL meningkat berarti telah terjadi peningkatan kredit bermasalah dengan
presentase lebih besar dari presentase peningkatan total kredit. Akibatnya terjadi
kenaikan biaya pencadangan kredit bermasalah yang lebih besar dari pada
kenaikan pendapatan bungan yang diterima oleh bank. Sehingga laba bank ROA
menurun.
ini dapat terjadi apabila IRSA (Iterest Rate Sensitivitas Asset) meningkat
berarti telah terjadi peningkatan IRSA dengan persentase lebih besar dari
persentase peningkatan IRSL (Iterest Rate Sensitiv Liabilities). Apabila saat itu
pendapatan bank lebih besar dari peningkatan biaya bunga. Sehingga laba bank
meningkat ROA meningkat. Sebaliknya apabila pada saat itu tingkat suku bunga
lebih besar dari persentase penurunan biaya bunga sehingga laba bank
b. Pada saat nilai tukar valas menurun, maka penurunan pendapatan valas
peningkatan modal.
PR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila
akibatnya, terjadi kenaikan modal bank yang dimiliki lebih besar dibandingkan
dengan kenaikan modal yang dialokasikan terhadap aktifa. Sehingga laba bank
Kinerja Bank
Gaambar 2.1
Kerangka Pemikiran
diatas, maka hipotesisi pembuktian di dalam penelitian in adalah LDR, IPR, APB,
NPL, IRR, PDN, FACR dan PR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai berikut :
1. Menurut Tujuannya
untuk meneliti adanya sebab – akibat yang telah diprediksi oleh peneliti,
data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literature,
diperoleh dari laporan keuangan publikasi dan direktori Perbankan Indonesia yang
bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang dapat diakses melalui
www.ojk.go.id
dibatasi pada aspek pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu LDR,
33
34
IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR dan PR pada Bank Devisa Go Public
dari:
Rasio ini membandingkan antara total kredit yang diberikan terhadap total
simpanan pihak ketiga yang dimiliki Bank Devisa Go Public pada Triwulan I
35
P ada tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018. Untuk pengukuran
dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Bank Devisa Go Public pada Triwulan I
pada tahun 2013 sampai dengan triwulan II tahun 2018 dengan satuan persen dan
Hal ini sangat berpengaruh apabila kualitas aktiva produktif suatu bank semakin
baik maka kredit bermasalah pada bank tersebut semakin kecil. (SEBI No
NPL merupakan salah satu rasio yang digunakan dalam pengukuran kualitas
asset suatu bank. Semakin besar tingkat rasio NPL, maka semakin besar pula total
kredit yang tidak tertagih sehingga dapat menurunkan tingkat pendapatan bank.
Interest Rate Sensitivity Liabilities (IRSA) yang dimiliki oleh Bank Devisa Go
36
empat belas.
Rasio ini membandingkan aktiva valas dan pasiva valas ditambah dengan
selisih bersih off balance sheet dengan modal yang dimiliki Bank Devisa Go
Public dengan satuan persen dan pengukurannya menggunakan rumus nomor tiga
belas.
modal bank yang dapat di alokasikan pada aktiva tepatnya pada Bank Devisa Go
enam belas.
permodalan yaitu perbandingan antara total asset dan modal yang dimiliki Bank
1. Populasi
populasi yang berasal dari Bank Devisa Go Public yang ditunjukkan pada
tabel 3.1.
menganalisis tiga puluh dua Bank Devisa Go Public, namun hanya pada
penurunan rata-rata trend ROA dalam periode triwulan I tahun 2013 sampai
Tabel 3.1
POPULASI BANK DEVISA GO PUBLIC
TOTAL ASET PER JUNI 2018
6,127,
17 Bank Maspion Indonesia Tbk 524 0.04
4,205,
18 Bank Agris, Tbk. 730 -0.27
28,88
19 Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 2,830 -0.20
17,84
20 Bank Jtrust Indonesia, Tbk. 2,187 1.55
1.155.
21 547.6
Bank Mandiri (Persero), Tbk. 64 -0.12
155,8
22 96,56
Bank Maybank Indonesia, Tbk. 5 -0.06
684,1
23 55,45
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 8 -0.13
4,503,
24
Bank Of India Indonesia, Tbk. 328 -0.76
1,097,
25 368,4
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 42 -0.33
18,77
26 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk. 2,417 -0.33
268,0
27 44,39
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. 4 -0.36
107,7
28 16,25
BPD Jawa Barat Dan Banten, Tbk. 7 -0.11
59,53
29 BPD Jawa Timur, Tbk. 7,033 -0.03
15,60
30 Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk. 9,436 -0.22
112,0
31 15,28
Bank HSBC Indonesia 7 0.09
90,42
32 Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. 2,307 -0.43
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi www.ojk.go.id per Juni 2018
Tabel 3.2
DAFTAR SAMPEL BANK DEVISA GO PUBLIC
PERIODE JUNI 2018
(dalam jutaan rupiah)
Rata – Rata-
Total Aset
Rata Trend Rata
No Nama Bank (Jutaan
ROA ROA
Rupiah)
(Persen) (Persen)
1 Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk. 15,609,436 -0.22 0.91
40
yang didapat dari website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Triwulanan I
memberikan gambaran besarnya pengaruh rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR,
PDN, FACR dan PR, terhadap ROA pada Bank Devisa Go Public..
sebagai berikut.
Dalam penelitian ini variabel bebas (X) meliputi LDR, IPR, APB,
NPL, IRR, PDN, FACR dan PR. Variabel terikat (Y) yaitu ROA pada
Keterangan :
α = Konstanta
b. Uji F (simultan)
42
variabel bebas (X) yang diantaranya adalah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN,
ROA pada Bank Devisa Go Public Triwulan I tahun 2013 sampai Triwulan II
berikut:
a) H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = β8 = 0
Uji F adalah sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar kurva berikut ini :
Daerah Penerimaan H0
. Gambar 3.1
Daerah Penerimaan atau Penolakan H0 untuk uji F.
43
SSR/ K
F=
SSE /(n−k−1)
Sumber : Budi setiawan (2015)
Keterangan:
n = Jumlah data
5. Memberikan Kesimpulan
Artinya variabel bebas (LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR, dan PR)
Artinya variabel bebas (LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FACR, dan PR)
c) Uji dua sisi, sisi kanan dan kiri yang memiliki pengaruh positif dan
negatif.
1. Memformulasikan Hipotesis
b) H1 : β1 < 0, artinya variabel APB, NPL, dan FACR secara parsial memiliki
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penerimaan H0
Keterangan :
7. Mengambil kesimpulan.
terikat.
b) Jika thitung >ttabel, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, maka variabel bebas
a) Jika thitung ≥-ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak, maka variabel bebas
terikat.
b) Jika thitung <-ttabel, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, maka variabel bebas
a) Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak, maka variabel
variabel terikat.
b) Jika thitung <-ttabel atau thitung > ttabel, artinya H0 ditolak dan H1 diterima, maka
variabel terikat.
47
DAFTAR RUJUKAN
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal
25 Oktober 2011 Perihal Perubahan atas Surat Edaran Nomor
5/21/DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Budi Setiawan. 2015. Teknik Hitung Manual Analisis Regresi Linier Berganda
Dua Variabel, (online). (https://osf.io/eb27r/?action, diakses 17
Oktober 2018)
Irham Fahmi. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab,
Bandung : Alfabeta
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi
Kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.
______, 2013. Dasar – dasar Perbankan. Cetakan ke - 11. Jakarta : Rajawali Pers
_____, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada