Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS ETHICAL PRAKTICE KEPERAWATAN

Yang Dibimbing Oleh Ns. Veny Erlisa,S Kep.,M.Kes

DI SUSUN OLEH:

Kelompok 2

Theresia Ohoiledwarin(1701090481)

Bernadeta Leviana(1701090473)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa atas segalah rahmat dan

karunia-nya,sehinga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul ‘Ethical

Ptactice’dengan terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa apa yang kami menyusun ini jau dari kata sempurnah,untuk itu kami

mengharapkan kritik,saran dan pendapat yang sifatnya membangun.dan tidak lupa kami ucapkan

terima kasih atas segalah perhatian dan kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaaat bagi

semua pihak.

Malang, 23 September 2019


DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………..i

 Daftar isi……………………………………………….ii

BAB I. PANDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................1

BAB II.PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika....................................................2

2.2 Tujuan Etika..........................................................2

2.3 Ruang  Lingkup Etika..........................................2

2.4 Pentingnya etika …….......................................... 4

2.5 Tugas Profesi………………………………………

2.6 Informend consent……………………………….4

 BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................ 5

3.2 Saran...................................................................... 5

 DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                   
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

 Alam semesta merupakan tempat yang dihuni manusia.Allah menciptakan alam hanya
dikhususkan untuk manusia.Alam merupakan hadiah dari allah untuk manusia.sedangkan
manusia diciptakan oleh Allah secara berpasang – pasangan,memiliki karakter ego,dan hidup
berkelompok.Mereka hidup berdampingan dengan damai.

Namun ketika bujukan syetan datang menghampiri manusia.kehidupan manusia pun


berubah.Banyak terjadi tindakan-tindakan yang anarkhis ,kejahatan,kekacauana,kerusuhan,dan
menimbulkan suasana yang kacau.Para penguasa banyak bertindak sewenang- wenang,semaunya
,bahkan sampai merampas hak – hak dan kewajiban rakyatnya,tak heran jika zaman dahulu
bersemboyan”Siapa yang terkuat itulah penguasnya”.

Oleh karena itu,maka dibentuklah suatau aturan yang dinamakan etika.etika ini dibentuk guna
memperbaiki moral manusia yang kacau, meminimalisir tindak anarkhis dan membentuk
kehidupan yang harmonis.oleh sebab itu,makalah ini berupaya memberikan  pengembangan
potensi bagi mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah dalam bentuk makalah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar pada latarbelakang diatas, kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah.
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :

1.Apa pengertian dari etika?

2.Apa tujuan dibentuknya etika?

3.Sebutkan ruang lingkup dari etika?                    

4.Mengapa etika penting dalam suatu kehidupan?

5.Tugas profesi ?

6.Informend consent?

  

                                                                                                                                                   1

                                                                       
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Etika berasal dari yunani kuno yakni dari kata “ethos” yang bermakna tempat tinggal yang
biasa,adat,kebiasaan,watak,cara berfikir,dan perasaan.Etika dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang lama (Poerwadarminta,sejak 1935) etika dijelaskan sebagai “ilmu pengetahuan
tentang asas- asas akhlak(moral)”.jadi etika menurut istilah merupakan ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.Etika dalam KBBI yang baru memiliki tiga
makna yaitu:

a.Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta memuat hak dan kewajiban moral
(akhlak).

b.Kumpulan asas atau nilai yang berhubungan dengan akhlak.

c.nilai mengenai benar atau salah yang diamalkan oleh suatu golongan.

2.2 Tujuan Etika

            Etika merupakan wadah untuk mengatur kehidupan manusia.etika tersebut memiliki


berbagai tujuan diantaranya

a.Sebagai hakim dalam kehidupan manusia.

b.Sebagai penerngan dalam tingkah laku manusia.

c.Sebagai alat untuk menilai terhadap tindakan manusia.

d.Sebagai petunjuk akan ahklakul karimah.

K.Berten.1999.Etika.Jakarta:PT.Gramedia                                                                                         
   

2.3 Ruang lingkup Etika

 Adapun ruang lingkup etika antara lain:

a.Menyelidiki sejarah etika dan  teori lama serta baru tentang tingkah laku manusia

b.Membahas cara cara menilai baik dan buruknya suatu perbuatan

c.Menyelidiki faktor- faktor penting yang mempengaruhi lahirnya tingkah laku


manusia(naluri,adat,tingkah laku,lingkungan)
d.Menerangkan macam – macam akhlak yang baik(akhlak mahmudah) dan khlak yang buruk
(akhlak madzmumah )untuk menuju kemuliaan sesuai alquran dan ,hadits

e.Menyelidiki faktor - faktor penting yang mencetak ,mempengaruhi dan mendorong lahirnya
tingkah laku manusia yang meliputi faktor manusia itu sendiri,fitrahnya(nalurinya),adat
kebiasaannya,lingkungannya,kehendak dan cita cita,suara hatinya motif yang mendorong berbuat
dan masalah pendidikan akhlak

2.4 Pentingnya Etika

            Etika merupakan keputusan suatu tindakan manusia yang menjadi kebiasaan.Tindakan


-tindakan tersebut ditentukan oleh karakter manusia sendiri.Tindakan manusia berhubungan
dengan alam sehingga terdapat hukum - hukum.namun hukum ini jangan sekali diartikan sebagai
aturan atau undang undang yang dibuat oleh orang dengan sanksinya*.Sehingga jika sekiranya
hukum atau aturan itu diabaikan atau  dilanggar maka akan terkena sanksi.Secara diam - diam
hukum ini sudah menerima sesuatu(seseorang) pembuat hukum dan kekecualiannya.misalnya
dalam bermain catur itu tidak semaunya sendiri,tetapi terdapat etika - etika yang harus dipatuhi,
seperti si kuda - kuda berjalan L dan sebagainya.sehingga etika berperan penting dalam
kehidupan manusia dan menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok untuk bertingkah
laku.

      2.5 Tugas Profesi/ Perawat

1)     Care Giver

Perawat harus :

a) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus memperhatikan
klien berdasarkan kebutuhan significant dari klien.

b)  Perawat menggunakan Nursing Process untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mulai
dari masalah fisik (fisiologis) sampai masalah-nasalah psikologis

c) Peran utamanya adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,


kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa masalah yang terjadi mulai dari masalah yang
bersifat sederhana sampai yang kompleks.

2)     Client Advocate

Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan
informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya.
Selain itu perawat harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien. Hal ini harus
dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak
petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien,
leh karena itu perawat harus membela hak-hak klien.

3)     Conselor

a)  Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap
keadaan sehat sakitnya.
b)  Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan “Dasar” dalam merencanakan metoda untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c) Konseling diberikan kepada idividu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan pengalaman yang lalu.
d) Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat
(perubahan pola interaksi)

4)     Educator

a) Peran ini dapat dilakukan kepada klien, keluarga, team kesehatan lain, baik secara spontan (sat
interaksi) maupun formal (disiapkan).

b) Tugas perawat adalah membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.

c)   Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi dalam NCP.

5)     Coordinator

Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari


semua anggota team kesehatan. Karena klien menerima pelayanan dari banyak profesioanl,
misal; pemenuhan nutrisi. Aspek yang harus diperhatikan adalah; jenisnya, jumlah, komposisi,
persiapan, pengelolaan, cara memberikan, monitoring, motivasi, dedukasi dan sebagainya.

6)     Collaborator

Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap
pelayanan yang dipelukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan keterampilan dari
bebagai profesional pemberi pelayanan kesehatan.

7)     Consultan

Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat dikatakan perawatan adalah
sumber informasi ang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.
8)     Change Agent

Element ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam


berhubungan denan klien dan cara pemberian keperawatan kepada klien.

Menurut Lokakarya Nasional tentang keperawatan tahun 1983, peran perawat untuk di
Indonesia disepakati sebagai :

2.6 Informend Consent

A. Pengertian Informed Consent Istilah Informed consent dalam Undang-Undang Kesehatan


yang tercantum adalah istilah persetujuan, menerima atau menolak tindakan pertolongan setelah
menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut. Informed consent atau
persetujuan Medik adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien sesuai dengan pasal 1 (a)
Permenkes RI Nomor 585/MEN.KES/PER/X/1989 Di mana pasal 1 (a) menyatakan bahwa
persetujuan tindakan medik (informed consent) adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien
atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap
pasien tersebut. Informed consent mencakup peraturan yang mengatur perilaku dokter dalam
berinteraksi dengan pasien. Interaksi tersebut melahirkan suatu hubungan yang disebut hubungan
dokter-pasien.

Informed consent secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu informed dan consent. Informed
berarti telah mendapat penjelasan atau informasi; sedangkan consent berarti memberi persetujuan
atau mengizinkan. Dengan demikian informed consent berarti suatu persetujuan yang diberikan
setelah mendapat informasi atau dapat juga dikatakan informed consent adalah pernyataan setuju
dari pasien yang diberikan dengan bebas dan rasional, sesudah mendapatkan informasi dari
dokter dan sudah dimengerti olehnya

Menurut PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU no 29 th 2004 Pasal 45 serta


Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran KKI tahun 2008. Maka Informed Consent adalah
persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah
mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut. Menurut Lampiran SKB IDI No. 319/P/BA./88 dan Permenkes no
585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis Pasal 4 ayat 2 menyebutkan
dalam memberikan informasi kepada pasien / keluarganya, kehadiran seorang perawat /
paramedik lainnya sebagai saksi adalah penting. Persetujuan yang ditanda tangani oleh pasien
atau keluarga terdekatnya tersebut, tidak membebaskan dokter dari tuntutan jika dokter
melakukan kelalaian. Tindakan medis yang dilakukan tanpa persetujuan pasien 2 atau keluarga
terdekatnya, dapat digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP
Pasal 351
Informed consent ialah persetujuan bebas yang diberikan oleh pasien terhadap suatu
tindakan medis, setelah ia memperoleh semua informasi yang penting mengenai sifat serta
konsekuensi tindakan tersebut. Informed consent dibuat berdasarkan prinsip autonomi,
beneficentia dan nonmaleficentia, yang berakar pada martabat manusia di mana otonomi dan
integritas pribadi pasien dilindungi dan dihormati. Jika pasien tidak kompeten, maka persetujuan
diberikan oleh keluarga atau wali sah. Jika keluarga/wali hadir tetapi tidak kompeten juga, maka
tenaga medis harus memutuskan sendiri untuk melakukan tindakan medis tertentu sesuai
keadaan pasien. Informed consent terutama dibutuhkan dalam kasus-kasus luar biasa
(exraordinary means). Namun untuk pasien kritis atau darurat yang harus segera diambil
tindakan medis untuk menyelamatkannya, proxy consent tidak dibutuhkan. Informasi/keterangan
yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran dilaksanakan adalah:

1. Diagnosa yang telah ditegakkan.

2. Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.

3. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.

4. Resiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran tersebut.

5. Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternatif cara
pengobatan yang lain.

6. Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut.

B. Dasar Hukum Informed Consent Persetujuan tindakann kedokteran telah diatur dalam
pasal 45 Undang-Undang No.29 tahun 2004tentang praktek kedokteran. Sebagaimana
dinyatakan setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter
terhadap 3 pasien harus mendapat persetujuan. Persetujuan sebagaimana dimaksud diberikan
setelah pasien mendapat penjelasan secara lengakap,sekurang-kurangnya mencakup : diagnosis
dan tata cara tindakan medis,tujuan tindakan medis dilakukan, alternatif tindakan lain dan
resikonya, resiko dan kolplikasi yang munkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan. Persetujuan tersebut dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan. Desebutkan
didalamnya bahwa setiap tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi harus diberikan
dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan pesetujuan.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

          Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari tentang
adab (tingkah laku) dalam kehidupan bermasyarakat,yang tentunya sangat penting dalam
membentuk pribadi masing-masing individu, dengan demikian dapat dikatakan bahwa etika
merupakan pilar dari kepribadian seseorang.

Bahkan dengan etika kehidupan pun akan berjalan dengan lancar, harmonis, dan bahkan dalam
ilmu filsafat, etika mempunyai peranan yang penting, yakni sebagai pedoman atau panduan
dalam bertingkah laku.

3.2 Saran

            Dengan mengetahui pengertian etika,ruang lingkup,dan urgensi etika (ilmu akhlak) serta
posisinya sebagai bagian dari filsafat,mahasiswa harus  memberikan contoh kepada lingkungan
sekitar.Bagaimana etika atau tatacara dalam bermasyarakat,berkumpul dan berkehidupan yang
baik.Oleh karena itu,kita sebagai umat islam diharapkan mampu membentuk kepribadian yang
berakhlakul karimah.

                                                   

                                                                                                                                                             
  

                                                                                  

                     

DAFTAR PUSTAKA
·         Berten,K.1999.Etika.Jakarta:PT.Gramedia

·         Poedwijatna. Etika Filsafat   Tingkah Laku: Jakarta..PT.Rineka Cipta

·         Devos.1987.Pengantar Etika.PT.Tiara Wacan

·         Bahyati75.blogspot.in/2008/09 ruang-lingkup-etika.html

·         Syahruddinalga.blog.in/2008/11-ruang-lingkup-pembahsan.html

·         http:manusiapinggiran.blogspot.in.2003/02

·         http:ahmadsudrajat.wordpres.com2008/02/08

Anda mungkin juga menyukai