Anda di halaman 1dari 6

Tutorial 2 Pertemuan 1

Leader: Naufal Rabbany


Scriber: Dina Fakhrina
Co-scriber: Ririn Intania
Kamis, 5 November 2020

I. Identifikasi Istilah
1. Papul : lesi yang terjadi karena peninggian kuliat yang padar, diameter <5 mm
berisi infiltrat sel radang yang pada pada lapisan dermis atau epidermis
2. Delle : lekukan/ umbilikasi yang terbentuk pada badan moluscum yang berisi
material necrotik
3. Ekskoriasi : kerusakan kuli sampai ujung stratum papilris yang berwarna merah
dan disertai bitnik perdarahan, bisa menimbulkan krusta kehitaman akibat darah
yang mengering
4. Milier : ukuran status dermatotogikus yaitu ukuran sebesar kepala jarum pentul,
biasanya ukuran 0,1-0,2 cm
5. Diskret : sesunan lesi yang tersebar satu per satu
6. Distribusi regional : penyebaran lesi yang terbatas pada satu regio saja
Konsep : Moluscum contagiosum
II. Idenifikasi Masalah
1. Apa yang terjadi pada pasien?
2. Apa penyebab keluhan seperti pada scenario?
3. Bagaimana hubungan bergonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan alat
pelindung dengan keluhan?
4. Bagaimana mekanisme terbentuknya delle?
5. Bagaimana hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan pada pasien?
6. Bagaimana bisa terbentuk bitnik padat dan tidak menimbulkan nyeri?
7. Apa itu moluscum contagiosum?
8. Mengapa bintil pada pasien bisa menyebar dan bertambah banyak?
9. Apa saja fakator risiko yang menyebabkan gejala pada skenario?

III. Analisis Masalah


1. Apa yang terjadi pada pasien?
Infeksi moluskum contagiosum yng disebabkan oleh pox virus, yaitu MCV
(Moluscum Contagiosum Virus) pada orang dewasa terjadi akibat penularan
melaui hubungan seksual. Bisa ditularkan melalui kontak kulit langsung yang
terkena lesi lalu kemudian memegang area yang sehat, bisa juga tertular
melalui barang yang dipakai oleh orang yang terinfeksi, juga penggunaan
kolam renang Bersama. Masa inkubasi bisa beberapa minggu hingga 6 bulan.
Penyakit ini sangat berpengaruh pada imunitas seseorang.
Tipe moluskum:
Tipe 1 anak
Tipe 2 dewasa, orang dengan immunocompromise
Tipe 3 dan 4 jarng terjadi

Kemungkinan penularan: hubungan seksual, kontak erat saat olahraga


( renang), proses pembedahan.

2. Apa penyebab keluhan seperti pada scenario?


Moluscum contagiosum virus, terdiri dari tipe 1, 2, 3, dan 4.

3. Bagaimana hubungan bergonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan alat


pelindung dengan keluhan?
Bergonta-ganti pasangan meningkatkan risiko penularan moluscum
contagiosum virus melaui kontak erat (skin to skin) dengan penderita. MCV
menyerang mukosa kulit yang tipis, sehingga orang yang bergonta-ganti
pasangan rentan terinfeksi.
Masuknya organisme asing ke dalam tubuh: endogen (kontak langsung dari
tempat infeksi), hematogen (melalui darah), limfogen( melalui cairan limfe),
eksogen pemakaian alat bersama, misalnya jarum suntik).

4. Bagaimana mekanisme terbentuknya delle?


Delle merupakan umbilikasi yang terbentuk pada papul, berisi partikel
eosinophil yang membentuk penebalan pada epidermis bagian bawah dan akan
terkelupas yang kemudian disebut delle.
Secara histopatologis, lesi menunjukkan adanya bentukan bulat atau lonjong,
multiple, yang merupakan badan inklusi eosinofilik atau basofilik. Pada
mikroskop electron, badan inklusi mengandung banyak sekali partikel virus.
Partikel – partikel tersebut dan juga badan inklusi menyebabkan terjadinya
akantosis yang invasive yang mengakibatkan hyperplasia dan penebalan
dermis. Sehingga permukaan epidermis mengelupas dan membentuk kavitas
sentral yang terbuka melalui pori – pori. Kemudian selanjutnya terbentuk
nodul yang mengandung inklusi intrasitoplasmik yang terdapat virion di
dalamnya, disebut sebagai badan moluskum berbentnuk bulat, bersifat
eosinofilik dan ditemukan pada epidermis lapisan bawah.

5. Bagaimana hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan pada pasien?


- Regio penis : terjadi pada 1 regio (regional)
- Ditemukan papul yang khas dan terdapat delle, ukuran milier, dan susunan
diskret, bisa juga ditemukan pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan
kaki yang tidak memiliki lapisan folikuler
- Terdapat ekskoriasi.
- Penyebaran akibar kontak dengan

6. Bagaimana bisa terbentuk bitnik padat dan tidak menimbulkan nyeri?


Virus masuk melalui kulit yang tidak intact. Sel-sel yang terinfeksi akan
tumbuh dua kali lipat dari sel normal, kemudian membentuk papul. Virus
mengalami proliferasi pada folikel dan membentuk badan moluscum.

7. Apa itu moluscum contagiosum?


Moluscum contagiosum yaitu infekesi virus DNA yang bersifaft lokal dan
jinak yang menyerang membran mukosa kulit yang tipis seperti siku dan area
genitalia. Merupakan famili dari pox virus, dapat terjadi penularan langsung,
pada anak mudah menular melalui tangan/ pemakaian barang Bersama. Pada
dewasa terjadi penularan melalui hubungan seksual yang tidak sehat.
Moluscum kontangiosung dapat hilang dalam 6-12 bulan dan bisa menetap
hingga tahunan.
Terdapat gambaran berwarna putih pada bagian tengan papul dan bila dipencet
mengeluarkan nasi.

8. Mengapa bintil pada pasien bisa menyebar dan bertambah banyak?


Penyebaran dapat terjadi karena kontak dengan bagian yang terinfeksi
kemudian menyentuh bagian tubuh lain lalu membentuk lesi yang baru. Badan
meluscum terdiri dari eosinophil dan virus MCV, lalu apabila digaruk akan
dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pada orang dengan gangguan
system imun, lokasi seperfisial epidermis tidak lebih intact sehingga
memudahkan infeksi

9. Apa saja faktor risiko yang menyebabkan gejala pada skenario?


- Immunocompromise
- Operasi yang terkontaminasi MCV
- Anak-anak 1 – 10 tahun
- Tinggal di daerah tropis
- Atlet
- Orang dengan dermatitis atopi, barrier kulit mudah rusak
- Bergonta-ganti pasangan
- Tinggal di daerah padat penduduk
- Pengunaan alat cukur pada area genital
IV. Strukturisasi

Gejala : bintil pada area genital


dan inguinal, tidak gatal, tidak
nyeri, mengeluarkan materi
seperti nasi, delle

Anamnesis, PF, PP

Diagnosis Banding

Moluscum contagiosum

definisi etiologi epidemiologi Manifestasi Faktor patogene tatalaksana Komplikasi Prenventif


klinis risiko sis & & edukasi
Prognosis

V. Leaning Objective
1. Mengapa bitnil tidak terasa nyeri dan tidak gatal?
2. Bagaimana penegakan diagnosis dan pemeriksaan penunjang pada kasus
moluscum contagiosum?
3. Etiologi, epidemiologi, patafisiologi dan patogenesis moluscum contagiosum
4. DD, tatalaksana, komplikasi dan prognosis moluscum contngiosum
5. Pencegahan dan edukasi tentang moluscum contagiosum
6. Apakah semua lesi pada moluscum contagiosum merupakan lesi aktif?
Apakah terdapat lesi inaktif? Jika ada, bagaimana cara membedakan dengan
lesi inaktif?

Anda mungkin juga menyukai