Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN

TENTANG GIZI PADA IBU HAMIL

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Yelmi Reni Putri, S.Kep,MAN

OLEH :
NORA PUSPITA SARI
(1814201079)

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI


FAKULTAS KESEHATAN
KEPERAWATAN NERS

T.A 2020/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi angka yang prestisius di
dunia. Status kesehatan suatu negara dapat diukur dengan melihat AKI di
masingmasing negara. Semakin rendah AKI suatu negara, maka negara
tersebut dianggap mampu menyejahterakan masyarakatnya. Pemerintah
sedang mengupayakan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
dimana didalamnya terdapat indikator kesehatan berupa penurunan AKI.
Hingga tahun 2030, diharapkan terjadi penurunan AKI menjadi 70 per 100
ribu kelahiran hidup.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan
2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2016).
AKI di Provinsi Jawa Tengah cukup disoroti karena pada tahun 2015
terdapat 619 kasus. Tahun 2015 mengalami penurunan signifikan
dibandingkan jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2014 yang mencapai
711 kasus. Dengan demikian, AKI di Provinsi Jawa Tengah juga
mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. (Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015) Kabupaten Pati terletak di
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
AKI di kabupaten ini cukup tinggi, yakni sebesar 20 kasus pada tahun
2016. Di tahun 2017, Desa Pucakwangi Pati mengalami 5 kasus gizi buruk
dan terdapat 20 orang ibu hamil yang mengalami KEK. Di Desa
Pucakwangi sendiri bahkan ditemukan 1 kasus AKI dengan riwayat
kehamilan ketiga,
kelahiran pertama dan pernah satu kali keguguran. Penyebab
kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah yang paling sering adalah karena
hipertensi (26,44%), perdarahan (22,93%), gangguan sistem peredaran
darah (4,64%) dan infeksi (3,66%). Sebesar 57,95% kematian maternal
terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 27,00% dan pada waktu
persalinan sebesar 15,05%. Sementara berdasarkan kelompok umur,
kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34
tahun) sebesar 62,02%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar
30,52% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 7,45% (Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015).
Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi
yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan yang rendah pula. Selain itu,
perilaku ibu hamil juga mempengaruhi tingginya AKI. Perilaku selama
kehamilan pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
lokasi demografi ibu hamil yang jauh dari pelayanan kesehatan, penghasilan
keluarga yang mempengaruhi perencanaan persalinan, keadaan sosial
ekonomi ibu hamil, pendidikan ibu hamil dan pasangan yang
mempengaruhi pengetahuan seputar kehamilan dan persalinan, stress
selama kehamilan yang berpengaruh pada depresi pada masa kehamilan,
jumlah anak dan KB yang diikuti serta pola makan ibu hamil selama
kehamilan.
Salah satu masalah gizi yang dialami ibu hamil adalah anemia gizi.
Sebagian besar anemia gizi ini adalah anemia gizi besi. Anemia gizi besi
ditunjukan dengan kadar hemoglobin seseorang yang berada di bawah batas
normal. Prevalensi anemia pada kehamilan secara umum adalah 55%, dan
anemia ini tinggi di usia kehamilan tujuh hingga sembilan bulan. Pada
tahun 2001, Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menyebutkan bahwa prevalensi anemia
pada ibu hamil.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2005 juga
menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil sebanyak 4 juta per tahun, 2 juta
diantaranya mengalami anemia gizi dan 1 juta mengalami KEK
(Kekurangan Energi Kronis). Selain itu, berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (2007) menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di
Indonesia sebesar 59% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2016).

B. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, masyarakat diharapkan
mampu mengenal peningkatan nutris atau gizi pada ibu hamil.

C. TUJUAN KHUSUS
a. Mengetahui fungsi gizi ibu hamil.
b. Menjelaskan penting nya gizi pada ibu hamil.
c. Menjelaskan penting kesehatan ibu hamil dan janinnya pada ibu hamil.
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Pemberian tablet Fe(zat besi) pada masa kehamilan harus
terpenuhi untuk kebutuhan ibu dan janinnya, dikarenakan kurangnya asupan
zat besi yang dikonsumsi ibu mengakbatkan ibu terkena anemia atau kadar
hemoglobin (Hb) ibu hamil menurun. Jika ibu kurang mengkonsumsi
asupan zat besi pada saat kehamilan berdampak buruk bukan cuman pada
ibu tapi juga pada perkembangan janin (Susiloningtyas, 2012b). Kebutuhan
energi dan asupan zat gizi pada saat kehamilan sanggat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang janin, maka dari itu jika kekurangan asupan zat gizi pada
saat kehamilan bisa mengakibatkan janin
bertumbuh tak sempurna (Lubis, 2003). Pendidikan gizi bagi ibu
hamil diperlukan untuk pengetahuan ibu tentang makanan yang baik
dikonsumsi pada saat kehamilan agar ibu terhindar dari masalah anemia
yang sering di alami oleh ibu hamil, pendidikan tersebut bisa melalui via
SMS (Kusfriyadi, 2010). Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi dan
mendapatkan makanan yang cukup gizi agar janin yang dikandungnya
bertumbuh kembang dengan baik sehingga terhindar dari berat badan lahir
rendah (BBLR), BBLR dapat mengakibatkan bayi lahir stunting (MCA
Indonesia, 2014).
Kepatuhan ibu hamil untuk Mengkonsumsi tablet zat besi atau Fe
pada masa kehamilan berjumlah 90 tablet minimal yang perlu dikonsumsi di
masa kehamilan (Susiloningtyas, 2012a). kekurangan zat gizi tertentu dapat
mengakibatkan ibu mengalami anemia pada saat kehamilan sehingga suplai
darah yang seharusnya diantarkan ke oksigen sebagai sumber makanan
janin terhambat itulah penyebab tumbuh kembang janin tak normal
(Nurhidayati Rohmah Dyah and Irdawati, 2013).
Pada saat kehamian kebutuhan zat besi ibu meninggkat dua kali
lipat dibandingkan perempuan remaja makanya dimasa kehamilan ibu hamil
sering mengalami anemia disebabkan karena volume darah ibu menurun
(Ratih, 2017). Selain harus mengkonsumsi asupan gizi yang baik ibu hamil
juga harus terhindar dari stres yang bisa mengakibatkan kesehatan janin
mengalami hal yang sama, jika ibu stres janin tidak bisa bertumbuh dengan
normal (Tampubolon Elmina, 2008).
Asupan makanan yang mengandung zat gizi untuk ibu hamil
sanggat berpengaruh terhadap air susu ibu (ASI) pada saat janinnya lahir itu
sebabnya status gizi ibu hamil harus terpenuhi dengan baik (Hardinsyah,
Riyadi and Napitupulu, 2016).
Mengkonsumsi Gizi seimbang untuk ibu hamil berpengaruh
langsung untuk metabolisme janin yang dikandungnya Asupan gizi yang
seragam sangat baik seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineral
(Dewantari, 2013). Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi sayur dan buah
agar tidak mengalami anemia yang dapat beresiko ketuban pecah dini dan
hipokalsemia (Hanani, Suyatno and P, 2016). Masalah anemia pada ibu
hamil di indonesia masih tinggi diakarnakan ibu kurang mengkonsumsi
makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, mineral dan
cairan untuk mencukupkan kebutuhan gizi ibu, janin serta plasenta
(Lina Marlina, 2018) Kebutuhan akan zat gizi ibu hamil meninggkat pada
saat trimenster ke III dikarenakan janin menyimpan zat besi untuk
persediaan dirinya dibulan pertama kelahirannya makanya cenderung ibu
hamil menggalami anemia pada trimester III (Setyawati and Syauqy, 2014).
Janin dan ibu memerlukan asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, jika
ibu kekurangan cairan pada saat kehamilan bisa berdampak pada konstipasi
(Rahayu, Ummah and Juanita, 2010). Stunting iyalah Kekurangan energi
kronis yang disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan asupan gizi ibu disaat
kehamil, stunting terjadi mulai dari janin masih dikandung
(Kusumawardhani, Gunawan and Aritonang, 2017).
B. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Topik : gizi pada ibu hamil
b. Sasaran : ibu hamil
c. Metode : Ceramah, Diskusi, Praktek, dan Tanya
Jawab
Media : Laptop, Infocus, Leaflet.
d. Waktu dan Tempat : Senin
Tanggal : 27 september 2020
Jam : 08.00
Waktu : 60 Menit
Tempat : PUSKESMAS
e. Setting Tempat :

Keterangan :

 : Presentator

 : Audiens

 : Fasilitator

 : Moderator
 : Observer

 : Media

C. PEMBAGIAN TUGAS
1. Penanggung Jawab
a) Moderator :
b) Presentator :
c) Observer :
d) Fasilitator :
2. Uraian Tugas :
a) Moderator
Peran moderator di awal penyuluhan
1) Membuka penyuluhan
2) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
3) Klasifikasi kontrak waktu dan tempat
4) Membuat kontrak bahasa
5) Menyampaikan tujuan penyuluhan
6) Menyampaikan sistematika penyuluhan
Peran moderator di akhir penyuluhan
1) Evaluasi kembali pengetahuan klien tentang materi yang
diberikan (tanyakan tiap point yang sudah dijelaskan)
2) Menyampikan Kesimpulan
3) Menutup penyuluhan
b) Presentator
1) Membina suasana yang rileks dan menyenangkan selama
penyajian
2) Menggali pengetahuan audiens tentang point materi yang akan
dijelaskan
3) Memberikan reinforcement positif atas jawaban audiens
(bukan berarti membenarkan jawaban yang salah)
4) Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah di mengerti
c) Observer
1) Mengamati jalannya penyuluhan
2) Mendokumentasikan jalannya penyuluhan
3) Point yang di dikumentasikan terkait evaluasi struktur,
evaluasi proses, evaluasi akhir
d) Fasilitator
1) Menjaga kelancaran penyuluhuan
2) Memfasilitasi audiens untuk bertanya
3) Menjaga ketenangan selama penyuluhan

D. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


1. Fase Orientasi

1. Memberikan salam Menjawab salam 5 menit


2. Menjelaskan topik
penyuluhan

3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan

Mendengarkan dan
memperhartikan.

2.
Fase Kerja
Mejawab pertanyaan 50 menit
1. Menggali fungsi
tentang ibu hamil
2. Memberi
reinforecement Mendengarkan dan
3. Menjelaskan kepada memperhatikan
ibu haimil penting gizi

4. Menggali fungsi gizi ibu


hamil
Mejawab pertanyaan
5. Member reinforecement
Mendengarkan dan
6. Menjelaskan tentang memperhatikan
penting gizi ibu hamil

7. Menggali tentang penting Mendengarkan dan


gizi ibu hamil memperhatikan
8. Memberi reinforecement
9. Menjelaskan kesehatan
ibu hamil dan janinya. Mejawab pertanyaan

10. Menggali kesehatan ibu


hamil dan janinya.

11. Memberikan
reinforecement
3.

Penutup

12. Mengevaluasi kembali Mendengarkan dan


materi yang sudah memperhatikan
diberikan.

Mendengarkan dan
13. Memberikan memperhatikan
reinforcement positif ibu
hamil
Mejawab pertanyaan
14. Memeberikan kesempatan
kepada ibu hamil untuk
bertanya.

15. Menyimpulkan materi


penyuluhan.

16. Menutup pertemuan dan


memberi salam.
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
a. Kesiapan Mahasiswa Memberikan Materi Penyuluhan
b. Media Dan Alat Memadai.
c. Setting Sesuai Dengan Kegiatan.
d. Suasana Tenang Dan Tidak Ada Yang Hilir Mudik
2. Evaluasi Proses :
a. Selama Proses Penyuluhan Berlangsung Diharapkan Dapat
Mengikuti Seluruh Kegiatan.
b. Selama Kegiatan Penyuluhan Berlangsung Diharapkan Aktif.

3. Evaluasi Hasil :
a. 60% peserta mampu menjawab pertanyaan yang dianjurkan oleh
moderator pada saat evaluasi.
b. 40% peserta mampu menyebutkan kembali tentang :
1) Mengetahui Pengertian gizi pada ibu hamil.
2) Mengertahui fungsi gizi ibu hamil
3) Mengetahui pentingnya kesehatan ibu hamil dan janinya.

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian gizi ibu hamil
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
untuk ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan
yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus
dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan
orang yang tidak hamil.
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam
mengukur status gizi masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu hamil dari
makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi
defisiensi zat gizi. Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator
penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan
data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 di negara-
negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara sedang berkembang berkisar
antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup (Winkjosastro).

B. Pentingnya Gizi pada Ibu Hamil


Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin
yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan
meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus),
payudara 7 (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan
digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60%
digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal, ibu hamil akan
mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 Kg.
Dalam keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk
dirinya sendiri tetapi ada individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan
yang dimakan. Penambahan kebutuhan gizi selama hamil meliputi.
a.Energi
Tambahan energi selain untuk ibu, janin juga perlu untuk tumbuh
kembang. Banyaknya energi yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar
80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari
b. Protein
Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan
pertumbuhan janinnya.
c. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama
dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber
tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.
d. karbohidrat
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis
karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti,
serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan
mineral serta meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya
konstipasi.

e.Vitamin
a) Vitamin A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan
tulang. Vitamin ini bisa diperoleh dari wortel, sayuran hijau, dan
umbi-umbian
b) Vitamin C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu
penyerapan zat besi. Vitamin ini bisa diperoleh dari buah jeruk,
brokoli, tomat
c) Vitamin B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk
efektivitas manfaat protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa
didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan buah pisang
d) Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga
kesehatan sistem saraf. Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan,
dan susu
e) Vitamin D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu
penyerapan kalsium. Vitamin ini bisa diperoleh dari jamur susu,
sereal, dan roti.
f. Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan
sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.

C. Penting Kesehatan Ibu Hamil Dan Janinnya Pada Ibu Hamil.


Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain : anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Pengaruh
gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra
partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) (Kristiyanasari).

Pengaruh gizi terhadap proses kehamilan dapat mempengaruhi status gizi


ibu.
a. Gizi pra hamil (Prenatal) Konsep perinatal menjamin bahwa ibu dalam
status gizi baik untuk terjadinya konsepsi selama masa kehamilan dan
setelah melahirkan mengalami sedikit komplikasi kehamilan dan sedikit
bayi prematur.

b. Gizi Pranatal Wanita yang dietnya kurang atau sangat kurang


selama hamil mempunyai kemungkinan besar bayi yang tidak sehat
seperti premature, gangguan kongenital, bayi lahir mati. Wanita hamil
kurang gizi kemungkinan akan melahirkan bayi yang premature dan
kecil.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus
dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan
orang yang tidak hamil.

b. Saran
Untuk meningkatkan pengetahuan atau status kesehatan ibu hamil.
Serta aktivitas ibu hamil, dan juga status gizi pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Tesis: Universitas Hasanuddin Makasar.

Retnaningsih, Budiani. (2010). Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang

gizi dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Colomadu II,

Karanganyar. Program D IV Kebidanan Fakultas.

Winkjosastro, dkk. (2005). ILMU Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai