dekana (C10) tidak terpisah secara sempurna, sementara itu dengan menggunakan suhu
terprogram kesemua seri alkana terpisah secara sempurna.
Regenerasi kolom
Setelah kolom dipakai dalam jangka waktu seian lama, kemunginan yang paling
sering terjadi adalah penyumbatan kolom. Hal ini sering terjadi pada kolom kapiler.
Akibat dari hal tersebut maka kinerja kolom akan menurun, khususnya untuk kolom
yang fase diamnya adalah fase terikat. Apabila terjadi penyumbatan pada kolom
kapiler atau menurunnya kinerja kolom, maka perlu dilakukan regenerasi untuk
meremajakan atau mengembalikan kinerja kolom pada kondisi semula.
Ada tiga cara regenerasi kolom yaitu:
a. Pemotongan kolom
Pemotongan kolom biasanya dilakukan jika terjadi penyumbatan pada ujung
depan kolom (terutama kolom kapiler). Komponen-komponen sampel yang tidak
dapat diatsirikan (diuapkan) sering menyumbat kolom pada ujung depannya. Salah
satu tanda adanya penyumbatan pada kolom adalah adanya puncak kromatogramyang
melebar atau berekor. Pengatasan masalah ini yang umum dilakukan adalah dengan
cara memotong kolom kapiler tersebut sepanjang 50 cm dari ujung depannya.
Biasanya pemotongan dikerjakan dengan memakai pemotong intan yang ujungnya
sangat tajam (pensil intan).
b. Pengkondisian (Conditioning)
Pengkondisian ini bersifat untuk memelihara kolom agar waktu hidup (life-time)-
nya cukup lama. Pengkondisian dilakukan lebih kurang 30 menit sebelum dan sesudah
analisis, tergantung pada kontaminasinya. Oleh karena itu, dapat saja dilakukan
pengkondisian lebih dari 30 menit. Suhu yang dipakai pada saat pengkondisian
sebaiknya terprogram dengan kenaikan 5 ̊ C / menit sampai suhu operasional.
c. Pencucian kolom
Untuk kolom fase terikat sebaiknya dilakukan pencucian dengan memakai tangki
(tabung) pencuci yang dilakukan di luar oven. Yang terbaik untuk dipakai sebagai
larutan pencuci adalah pentana yang dapat dipakai sebagai larutan pencuci semua jenis
kolom. Untuk mencuci material pengotor yang lebih polar dapat juga dipakai metilen
klorida atau metanol.
Setelah proses pencucian maka diusahakan semua cairan pencuci keluar dari
kolom. Pada saat instalasi kembali, kolom yang telah dicuci jangan diubungkan
langsung dengan detector.
2.1.3 Detektor pada Kromatografi Gas
Berikut akan dijelaskan detektor yang sering digunakan dalam kromatografi gas:
dibersihkan dengan melepaskannya dari sistem dan meredamkannya dalam sederet pelarut
seperti dekalin, methanol, air, dan aseton. Setelah pengeringan (sebelum dipakai), detektor
dipanaskan di dalam aliran gas pembawa kromatografi