id
Oleh:
Wawan Setiawan
NIM. R0007151
dengan peneliti :
Wawan Setiawan
NIM. R0007151
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya serta shalawat dan salam selalu
Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu kerja praktek ini dilaksanakan untuk
dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
1. Bapak Prof. Dr. A.A Subiyanto, dr.,MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.OK selaku Ketua Program Diploma
3. Bapak Harninto, dr., MS, Sp.OK selaku pembimbing I yang telah memberikan
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Bapak Roos Diatmoko selaku Derektur Utama PT. INKA (Persero) Madiun
dan Bapak Darmaji selaku Asisten Manajer Hub. Industrial yang telah
6. Bapak Syafril Syafar selaku staf K3LH PT. INKA (Persero) Madiun dan
pabrik.
8. Ibu Ana dan seluruh staf HAR & K3LH serta seluruh karyawan PT. INKA
(Persero) Madiun yang telah memberikan bantuan dan masukan serta dalam
pengumpulan data.
9. Bapak dan Ibu Staff pengajar dan karyawan/karyawati Program Diploma III
10. Kedua orang tua penulis, Bapak Warno dan Ibu Jumini tercinta yang selalu
memberikan do’a dan kasih sayang serta dukungan moril, spiritual dan
materiil dan kakak penulis, Mas Budi dan istrinya Mbak Very yang telah
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
Wawan Setiawan
DAFTAR ISI
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
A. Latar Belakang........................................................................ 1
A. Persiapan................................................................................. 5
D. Pelaksanaan ............................................................................ 6
G. Ergonomi ................................................................................ 37
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
K. Inspeksi K3 ............................................................................. 52
Kecelakaan Kerja.................................................................... 52
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 56
E. Ergonomi ................................................................................ 73
I. Inspeksi K3 ............................................................................. 79
Kecelakaan Kerja.................................................................... 80
BAB V PENUTUP..................................................................................... 83
A. Kesimpulan ............................................................................. 83
B. Saran ....................................................................................... 90
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 7. Nilai Ambang Batas Iklim Kerja ISBB yang Diperkenankan ...... 62
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12. Bagan Sistem Prosedur Tanggap Darurat PT. INKA (Persero)
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi maju dan modern merupakan sebuah pilihan yang harus dilakukan
dampak positif dan dapat pula menghasilkan dampak negatif. Salah satu dampak
Kerja (K3) dalam setiap kegiatan industri. Berbagai upaya harus dilakukan agar
tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat tercapai. Tujuan keselamatan kerja
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
tersebut menurut Suma’mur, 1996 dan UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja adalah :
nasional.
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
bersasaran segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum dengan tujuan agar
cukup tinggi. Oleh karena itu PT. INKA (Persero) Madiun menerapkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
keselamatan dan kesehatan kerja yang berwawasan lingkungan kerja yang aman,
sehat, efisien dan produktif. Dalam pelaksanaannya sudah cukup baik, terbukti
lingkungan hidup dan adanya unit pelaksananya yaitu K3LH, tetapi masih perlu
kesejahteraan tenaga kerja, proses produksi, sarana penunjang produksi dan upaya
B. Tujuan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor dan potensi bahaya yang timbul pada proses
C. Manfaat
adalah :
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
BAB II
A. Persiapan
Lapangan di PT. INKA (Persero) pada tanggal 25 Januari 2010 yang diajukan ke
pihak PT. INKA (Persero) Madiun mengirim surat jawaban penerimaan magang
di PT. INKA (Persero) Madiun kepada penulis pada tanggal 8 Februari 2010.
oleh dosen pengajar Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Selain itu,
penulis juga berusaha membekali diri dengan membaca beberapa referensi yang
Pemeliharaan & K3LH dan di beberapa Work Shop unit kerja di PT. INKA
bulan yaitu terhitung mulai sejak tanggal 17 Februari 2010 sampai tanggal 07
April 2010.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
1. Observasi
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ke lapangan, dalam hal ini PT.
2. Wawancara
3. Kepustakaan
Selain dengan cara di atas, sumber data diperoleh dengan membaca buku
laporan yang ada dan dengan membaca buku-buku literature yang berhubungan
D. Pelaksanaan
mulai sejak tanggal 17 Februari 2010 sampai tanggal 07 April 2010. Pelaksanaan
magang sesuai dengan hari kerja PT. INKA (Persero) Madiun, yaitu 5 hari kerja
dalam 1 minggu.
tanda pengenal dan pas photo kepada Divisi Pengembangan SDM dan kemudian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
pengenalan dan pengarahan atau Safety Induction dari unit K3LH PT. INKA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
BAB III
HASIL MAGANG
1. Sejarah Perusahaan
PT. Industri Kereta Api (INKA) Madiun merupakan Badan Usaha Milik
dan jasa perkeretaapian. PT. INKA (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Imas
dengan luas area 225.000 m2 dan luas bangunan 93.634 m2. PT. INKA (Persero)
dengan lokasi di Jalan Yos Sudarso 71 Madiun. Pemilihan letak lokasi tersebut
berdasarkan hasil studi tahun 1977 yang dilakukan oleh Nippon Sharyo Seizo
Kondisi awal pada pendirian PT. INKA (Persero) adalah penggunaan atau
pengalihan segala fasilitas dan aset yang yang ada di Balai Yasa PJKA Madiun
yang didirikan tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif uap) dan
gerbong tangki, kereta penumpang, kereta rel diesel, kereta rel listrik).
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
c. Perdagangan lokal, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan
dengan perkeretaapian.
lain : Aerobridge / Boarding car, Grandby car, Container office, Track motor
2. Struktur Organisasi
(Persero) dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang secara garis besar
yaitu ; Divisi Keuangan, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Pemasaran Produk
dan Jasa KA, Divisi Pengembangan Bisnis, Divisi Teknologi, Divisi Logistik dan
Rendal Produksi dan Divisi Produksi. Adapun bagan struktur organisasi PT.
uraian tugas fungsi di PT. INKA (Persero) yang ditetapkan dengan SK Direksi No
: 03/INKA/2008 pada tanggal 6 Februari 2008 PT. INKA. Dengan demikian dapat
uraian tugas fungsi di PT. INKA (Persero) dapat dilihat pada lampiran 4.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
PT. INKA (Persero) Madiun mempunyai visi, misi, sasaran dan strategi
a. Visi
Sarana Kereta Api kelas dunia di Indonesia. Berlandaskan visi tersebut PT. INKA
b. Misi
dalam bisnis dan teknologi sarana perkeretaapian untuk menguasai pasar domestik
sedang berkembang.
c. Sasaran/ Obyektif
1) Menguasai sepenuhnya pasar domestik (PT. KAI) dalam hal kereta baru dan
2) Menembus pasar regional dan pasar negara sedang berkembang (kalau perlu
bersama mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong, KRL, KRD, LRV,
3) Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan regional.
d. Strategi Perusahaan
pengelolaan perusahaan.
B. Proses Produksi
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari
berbagai macam plate antara lain : Plate SS 400, Plate Corten A, Plate SSHC,
Channal Steel SS41 A, Wire Rope SWRM, Round bar S 45 C, Plate S45 304
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Bahan baku pembantu yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari
Alkohol, Bensin, Gas CO2 cair, Isolasi Kertas, Steel GMT, Gas Argon, Gas
Bahan baku pembantu yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari:
Cat Coppon Mastic Primer and Hard, Cobalt Free Kote, Chopped Strand Mat-
450, Pigmen Light Green, Belt Coat 2141-T (Ex), Oil Putty, Katalis Mekpor,
2. Sarana Pendukung
a. Penyediaan Air
Kebutuhan air bersih PT. INKA (Persero) dipenuhi dari sumur artesis atau
air bawah tanah dan PDAM. Selain digunakan pada proses produksi, air bersih
tersebut juga dimanfaatkan untuk keperluan dapur, mandi, dan lain sebagainya.
b. Penyediaan Udara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
Kebutuhan listrik PT. INKA (Persero) dipenuhi oleh PLN dengan daya
20.000 KVA yang terbagi menjadi 5 sentral. Tenaga listrik dimanfaatkan untuk
d. Bahan Bakar
alat antara lain : forklift, crane, pick-up, trailler, truk dan berbagai mobil dinas
yang menggunakan bahan bakar jenis cair berupa bensin atau solar.
3. Tahapan Produksi
Bagian ini merupakan awal pengadaan dari seluruh proses yang akan
1) Pemotongan Plat.
2) Pengelasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Bagian ini dibagi menjadi 6 unit kerja dengan pembagian kerja sebagai
berikut :
c. Bagian Pengecatan
1) Grid Blasting
exhaustion.
2) Pengecatan Awal
udara dari kompresor. Fungsinya untuk mencegah tejadinya karat dan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
3) Bitominous
seperti aspal dengan tebal rata-rata 3 mm dan dilindungi dengan cat warna
4) Pendempulan
5) Cat Dasar II
Merupakan akhir dari proses pengecatan yang dilakukan dengan lebih cermat
dan teliti.
penumpang.
aliran air.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
scraping, drilling dan sebagainya untuk menyiapkan single part dan pemilihan
yang sesuai dengan benda kerja yang diinginkan seperti melakukan pembuatan
f. Bagian Interior
Bagian ini mengerjakan proses akhir dari produksi. Dalam unit ini
g. Quality Control
2) Melakukan pemeriksaan kualitas barang masuk, produk jadi dan produk akhir.
dan bahan.
produktivitas.
6) Melakukan pencatatan dan pengumpulan data jam orang, jam mesin, bahan
i. Quality Assurance
kualitas terhadap hasil produksi. Adapun uji yang dilakukan PT. INKA (persero)
1) Tes Statis
a) Uji Beban
Uji beban dilakukan untuk menguji kekuatan produk kereta api terhadap
besarnya beban maksimal yang diberikan, misalnya uji beban bogie (bogie
load test) untuk menguji beban maksimal yang dapat diterima bogie.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Uji ini untuk mengetahui kekuatan pengelasan, apakah telah sesuai dengan
Desain interior yang telah dipasang harus diuji untuk mengetahui apakah
d) Water Test
e) Tes Kelistrikan
f) Tes Pengereman
Tujuan dari tes ini adalah untuk memastikan sistem pengereman telah
2) Tes Dinamik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan gerbong kereta api saat
separuh bagian gerbong kereta api pada tambangan dan separuhnya lagi
belakang dengan jarak sesuai standar yang ditetapkan. Gerbong kereta api
dinyatakan lulus uji jika komponen bagian bawah gerbong tidak ada yang
Tes ini adalah tahap akhir dari uji kualitas produksi yang dilakukan dengan
1. Potensi Bahaya
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat
penggunaan tenaga listrik dalam proses produksi dengan daya dari PLN 20.000
tegangan tinggi saat pengoprasian mesin las dan pemotongan baja. Untuk
mengantisipasi dengan cara menggunakan alat-alat listrik yang bagus dan sesuai
standar, pemasangan kabel-kabel dan stop contact yang aman sehingga tidak
dan lingkungan.
kondisi yang basah akibat dari ceceran air, oli dan pelumas mesin di tempat kerja.
Yang paling berpotensi terpleset di bagian kantin dan bagian Water Test karena
serta bagian Welding pada proses Reforming yang sering menggunakan air.
(Persero) yaitu dengan pemakaian sepatu karet oleh tenaga kerja dan
kerja dan sikap kerja yang kurang sesuai, seringkali dapat menimbulkan potensi
bahaya. Angka kecelakaan kerja yang sering terjadi antara lain tergores,
terpotong, terjepit, tertimpa dan lain sebagainya. Hampir semua bagian terdapat
potensi tersebut, tetapi yang paling berpotensi pada bagian PPL karena bagian ini
adalah pengerjaan plat baja. Tindakan yang dilakukan untuk menghindari potensi
tersebut yaitu penggunaan APD seperti safety helmet, sarung tangan, sepatu safety
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
dan lain sebagainyan serta melengkapi tenaga kerja dengan Work Instruction dan
pekerjaan.
itu PT. INKA (Persero) menyediakan sarana berupa kereta dorong, forklift, dan
(Persero) dalam menanggulangi hal tersebut yaitu pembatasan area kerja dengan
peledakan karena penggunaan listrik, bahan bakar dan gas LPG. Gudang
penyimpanan bahan kimia atau bahan bakar dan tabung-tabung gas LPG yang
paling berpotensi timbulnya kebakaran dan ledakan serta percikan api yang
ditimbulkan pada proses pengelasan dan gerinda di semua bagian yang ada proses
serta kondisi dan tindakan yang tidak aman dengan menyediakan alat pemadam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
dan meledak, pengamanan pada mesin dan pengamanan pada tenaga kerja dengan
menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi.
2. Faktor Bahaya
kesehatan di tempat kerja PT. INKA (Persero) Madiun. Adapun faktor bahaya
a. Kebisingan
impulsif yang dihasilkan oleh proses reforming pada pembuatan berbagai bagian
komponen barang yang diproduksi. Tenaga kerja terpapar bising pada saat bekerja
selama 8 jam sehari. Adapun data pengukuran intensitas kebisingan pada beberapa
menggunakan Sound Level Meter merk Rion NA-20 adalah sebagai berikut :
Bersambung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Sambungan
tenaga kerjanya untuk memakai alat pelindung telinga jenis ear plug dan ear muff.
b. Penerangan
Pengukuran penerangan umum dilaksanakan pada siang hari saat cuaca cerah dan
umum pada beberapa ruangan dengan menggunakan alat digital Lux Meter DX-
Intensitas
No. Unit Keterangan
(Lux)
1. PPL (Bag. Barat) 138,4 Pekerjaan agak teliti
2. PPL (Bag. Timur) 192,6 Pekerjaan agak teliti
3. PRKB 442 Pekerjaan teliti
4. PRKT 323,45 Pekerjaan teliti
5. Painting (Cat I) 1007 Pekerjaan teliti & halus
6. Part Painting 97 Pekerjaan agak teliti
7. Bogie Assembling 138 Pekerjaan agak teliti
8. Bogie Machining 221 Pekerjaan agak teliti
9. Bogie Perakitan 129,75 Pekerjaan agak teliti
10. Interior Timur 204,33 Pekerjaan agak teliti
11. Piping 246,4 Pekerjaan agak teliti
12. Final 62,67 Pekerjaan agak teliti
13. GE 398 Pekerjaan teliti
commit to Pekerjaan
31,25 user membedakan barang kasar
14. Dapur
Bersambung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Sambungan
144,66Pekerjaan membedakan barang kecil
15. Ruang Makan
sepintas lalu
36,37 Pekerjaan membedakan barang kasar
16. Gudang
(penyimpanan barang)
Sumber: Data Sekunder (Sasaran Mutu 2009)
c. Tekanan Panas
panas belum dilakukan oleh PT. INKA (Persero). Tetapi untuk mengurangi efek
paparan dari suhu yang panas di ruang produksi disediakan air minum dalam
kemasan galon bagi tenaga kerja, serta pemasangan ventilasi umum Exhaust Fan,
serta menyediakan alat pelindung diri dan pakaian kerja yang mudah menyerap
keringat.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembapan Ruangan Kerja di PT. INKA
Suhu Kelembapan
No. Unit
(oC) (%)
1. PPL (Bag. Barat) 32,04 68,2
2. PPL (Bag. Timur) 31,05 67,8
3. PRKB 33,2 67,4
4. PRKT 31,66 60.66
5. Painting (Cat I) 32,25 53,5
6. Bogie Assembling 30 63,25
7. Interior Timur 28,66 69
8. Piping 29 66,2
9. Final 30 65,5
10. Dapur 33,25 65,5
11. Ruang Makan 30 55
12. Gudang 32 54,97
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
d. Debu
Faktor bahaya yang berupa debu terjadi di Unit Grid Blasting. Debu yang
ada di Unit Grid Blasting berasal dari debu besi yang berasal dari penyemprotan
pasir besi menggunakan kompresor bertekanan 5-6 Kg/ Cm2 pada permukaan
benda yang dilakukan di ruang tertutup. Adapun data pengukuran kadar debu pada
e. Limbah
pengolahannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
1) Jenis Limbah
Limbah dari hasil samping proses produksi PT.INKA (Persero) terdiri dari
tiga jenis limbah, yaitu : limbah padat, limbah cair dan limbah pencemar
udara.
a) Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi PT. INKA
(1) Scrap yaitu sisa-sisa pemotongan baja yang berupa plat, siku dan
pipa pada proses produksi yang berasal dari unit kerja PPL dan
Perakitan.
baja di unit kerja PPL dan Perakitan yang berupa serpihan baja yang
(3) Kayu yaitu sampah yang berasal dari gudang, yang merupakan sisa-
(4) Kaleng bekas cat, meni, tinner, dempul dan lem yang berasal dari
(5) Drum yaitu tempat oli, tempat cat yang berukuran besar maupun
(7) GFRP (Glass Fiber Rinford Product) yaitu limbah sisa-sisa dari
dari fiberglass.
(8) Sampah dapur dan domestik yang berasal dan sisa-sisa kegiatan
dapur dan sampah organik lainnya yang berupa kemasan dan sisa
makanan.
perusahaan.
(10) Serbuk besi yang berasal dari sisa proses grid blasting yang telah
b) Limbah Cair
(1) Oli bekas mesin yaitu tumpahan oli, rembesan oli mesin produksi
(2) Minyak IDO atau oli travo merupakan oli bekas pengisi travo yang
(3) Limbah dapur yaitu air buangan dari hasil kegiatan dapur berupa
(5) Drumus (oli pendingin) merupakan sisa-sisa dari oli pendingin pada
mesin-mesin produksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
(6) Cat dan thinner yaitu sampah dari sisa-sisa pengecatan bagian
cairan thinner.
(1) Debu Blasting yaitu debu berupa partikel besi yang dihasilkan dari
pengerjaan bahan dari fiber glass di unit Fiber glass, Perakitan dan
Interior.
(3) Fume, Mist dan Fog merupakan asap dan gas dari proses pengelasan
dan pengecatan. Limbah ini berasal dari unit PPL, Perakitan dan
Pengecatan.
(4) Bau dari zat-zat kimia yang dipergunakan selama proses produksi,
seperti : bau cat, dempul, thinner, gas NOx, SOx dan lain
sebagainya.
(5) Gas-gas seperti emisi CO dan CO2 yang dihasilkan oleh mesin-
(6) Debu slep dan baving merupakan debu yang dihasilkan dari proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
a) Limbah Padat
(1) Penanganan limbah padat seperti : scrap, gram, kayu dan kaleng
(2) Limbah kertas dan drum dijual dengan sistem lelang kepada pihak ke
b) Limbah Cair
(1) Pengelolaan limbah cair, seperti oli mesin dan oli travo sisa proses
(2) Sisa cat pada unit Pengecatan ditampung pada tempat khusus agar
TPS PT. INKA (Persero), sedangkan sisa tinner dapat dijual pada
pihak ke II.
berlaku.
dihasilkan dari proses produksi. Selain hal tersebut pihak perusahaan juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
PT. INKA (Persero) menyiapkan kotak PPPK yang berisi obat-obatan dan
perlengkapan PPPK di setiap unit kerja. Kunci obat PPPK tersebut dipegang oleh
PPPK ditentukan oleh petugas K3LH atau SDM. Adapun Instruksi Mutu tentang
lampiran 7.
2. Poliklinik
kerja yaitu dengan adanya Poliklinik Inka (POLINKA) yang merupakan hasil
kerjasama PT. INKA (Persero) dengan RSUP dr. Soedono Madiun. Kedudukan
RSUP dr. Soedono Madiun merupakan Rumah Sakit rujukan apabila terdapat
korban kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang tidak dapat ditangani oleh
Polinka.
16 x 8 m2 yang terdiri dari 3 ruangan yaitu : ruangan tunggu, ruangan periksa dan
kamar mandi. Tenaga medis di Polinka terdiri dari seorang dokter umum dan
dibantu oleh seorang paramedis atau perawat yang disiapkan oleh pihak RSUP dr.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Soedono Madiun atas dasar surat perjanjian, dengan ditetapkan waktu jaga
sebagai berikut :
a. Dokter jaga tiap hari Senin - Kamis jam 09.00 - 11.30 WIB, sedangkan hari
b. Perawat jaga tiap hari Senin - Kamis jam 07.00 - 16.00 WIB dengan istirahat
jam 11.30 - 12.30 WIB, sedangkan hari Jumat jam 07.30 - 16.00 WIB dengan
istirahat jam 11.30 - 13.00 WIB dan Sabtu jam 07.30 - 10.00 WIB.
Daftar riwayat setiap tenaga kerja yang pernah berobat di Polinka dicatat oleh
fasilitas yang diperuntukkan bagi karyawan yang sedang sakit atau korban
4. Pemeriksaan Kesehatan
penerimaan pegawai baru yang akan diangkat sebagai pegawai tetap. Pemeriksaan
kesehatan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan pihak rumah sakit yang
dr. Soedono Madiun. Pada pemeriksaan ini calon tenaga kerja tidak dikenakan
fisik lengkap, kesegaran jasmani dan pemeriksaan lainnya yang dianggap perlu.
Pemeriksaan kesehatan berkala ini dilaksanakan tiap satu tahun sekali, dua
tahun sekali atau tiga tahun sekali yang berdasarkan pada jenis pekerjaan dan
tingkat bahaya. Tetapi dalam tiga tahun terakir ini belum pernah dilaksanakan lagi
gejala-gejala gangguan kesehatan pada saat general check-up, tenaga kerja yang
sering absen karena keluhan kesehatan dan tenaga kerja yang hendak dikirim ke
luar negeri dalam rangka tugas dinas. Pengajuan pemeriksaan kesehatan khusus
mengirim tenaga kerja tersebut ke dokter periksa. Hasil dari pemeriksaan akan
yang bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
5. Dokter Keluarga
Dokter keluarga yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi dan beberapa
dokter spesialis ini merupakan salah satu pelayanan. kesehatan yang diberikan PT.
INKA (Persero) kepada tenaga kerja dan keluarganya di luar jam kerja.
dengan menunjuk K3LH dan telah dibahas dalam bab Ergonomi, Potensi dan
kesehatan dan pengobatan telah dilakukan dengan adanya Polinka dan rumah sakit
berupa obat-obatan dan memberikan rumah sakit rujukan yaitu RSUP dr. Soedono
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Pelaporan ini telah dilakukan oleh petugas polinka maupun bagian K3LH
kepada bagian SDM tehadap persediaan obat-obatan yang telah habis dan
melaporkan daftar riwayat setiap tenaga kerja yang pernah berobat di Polinka.
Kejadian kecelakaan atau penyakit yang dirujuk ke rumah sakit rujukan dalam hal
E. Kesejahteraan Karyawan
2. Pemberian insentif bonus, tunjangan hari raya, jaminan hari tua dan santunan
3. Fasilitas kerja berupa : Alat Pelindung Diri (APD), kamar ganti pakaian,
kamar mandi, toilet, locker karyawan, air minum dalam kemasan galon di
setiap unit tempat kerja, bantuan uang untuk perumahan dan makan siang.
4. Cuti karyawan.
kesehatan.
F. Gizi Kerja
1. Kondisi Kantin
makanan serta mencuci perkakas dan perlengkapan dapur, sedangkan lantai dua
adalah ruang makan bagi pekerja dengan kondisi bangunan yang cukup terbuka.
tenaga kerja yang ada. Kebersihan kantin selalu dijaga oleh petugas kebersihan
kantin.
2. Tenaga Kerja
Kantin PT. INKA (Persero) dikelola oleh pihak Periska (Persatuan Istri
Karyawan PT. INKA) dan dibantu oleh tenaga honorer. PT. INKA (Persero) saat
ini belum mempunyai tenaga ahli gizi yang khusus menangani kantin dalam
analisis gizi kerja untuk penyusunan menu sesuai kebutuhan kalori tenaga kerja.
3. Menu
Menu makan siang terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah dan air minum
yang bervariasi dari minggu I, II, III dan IV. Susunan menu dapat dilihat pada
lampiran 8.
Menu tersebut disusun oleh pengurus kantin. Adapun jadwal makan siang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
PT. INKA (Persero) telah menyediakan air putih dalam kemasan galon
yang selalu dikontrol setiap hari oleh bagian jasa boga pada setiap unit kerja,
sehingga kebutuhan air minum bagi tenaga kerja dapat terpenuhi. Adapun
G. Ergonomi
1. Jam Kerja
Hari kerja efektif dalam satu minggu adalah lima hari kerja. Sistem kerja 8
jam per-hari dengan istirahat 45 menit setelah 4 jam bekerja. Pada kesempatan
2. Sikap Kerja
Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan di unit kerja PT.
INKA (Persero) adalah sikap duduk, jongkok, berdiri, berjalan dan bergerak
berpindah-pindah.
a. Kondisi Mesin
akan digunakan dan secara rutin setiap satu minggu sekali oleh operator mesin.
Jarak antara mesin dengan mesin yang lain cukup memungkinkan operator leluasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Kondisi lantai kerja secara umum terlihat bersih, karena selalu dibersihkan
oleh petugas secara berkala pada saat sebelum, sesudah dan saat proses produksi
berlangsung.
c. Penempatan Material
Pada setiap unit produksi sudah disediakan rak untuk meletakkan dan
menyimpan material. Akan tetapi, kadang masih terdapat sisa-sisa material yang
berserakan di lantai sehingga memberi kesan kurang teratur dan secara tidak
langsung dapat mengganggu alur lalu lintas dan pergerakan tenaga kerja.
Alat angkat dan angkut yang digunakan di PT. INKA (Persero) antara lain
berupa :
a. Kereta Dorong
b. Forklift
c. Crane
memindahkan material yang berat dan berukuran besar dalam satu ruang produksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
d. Tambangan
dalam memindahkan bahan baku, barang setengah jadi dan gerbong jadi dari satu
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja harus dicegah agar tenaga
mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD dengan baik dan benar bagi tenaga
kerja yang bekerja pada tempat berpotensi bahaya tinggi. Tenaga kerja yang
bahaya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Adapun jenis APD yang
disediakan PT. INKA (Persero) bagi tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaannya
a. Pekerjaan Pengelasan
1) Helm atau welding helmet : untuk melindungi kepala dari bahaya tertimpa
benda jatuh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
2) Kacamata las atau tameng muka : untuk melindungi mata dan wajah dari
4) Sarung tangan kulit : untuk melindungi tangan dari bahaya radiasi dan terkena
aliran listrik.
disebabkan oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda
b. Pekerjaan Gerinda
1) Safety helmet : untuk melindungi kepala akan bahaya tertimpa benda jatuh.
disebabkan oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda
c. Pekerjaan Pengecatan
1) Safety helmet : untuk melindungi kepala akan bahaya tertimpa benda jatuh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
percikan/tumpahan cat.
disebabkan oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda
1) Safety helmet : untuk melindungi kepala akan bahaya tertimpa benda jatuh.
2) Sarung tangan kulit : untuk melindungi tangan dari bahaya radiasi dan terkena
aliran listrik.
disebabkan oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
1) Safety helmet : untuk melindungi kepala akan bahaya tertimpa benda jatuh.
4) Sarung tangan kulit : untuk melindungi tangan akan bahaya tersayat, terkena
disebabkan oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda
2. Penanganan Kebakaran
meliputi :
APAR yang disediakan adalah jenis serbuk kimia kering (tabung warna
merah atau biru), busa (tabung warna merah) dan CO2 (tabung warna hitam)
sebanyak kurang lebih 205 unit inventaris APAR yang dimiliki PT.INKA
(Persero), tetapi pada kenyataannya hanya sekitar 117 unit APAR yang terdata
dilapangan. Beberapa ada yang dipasang di setiap unit kerja pada ketinggian
kurang lebih 120 cm dari lantai dengan jarak pemasangan antar APAR kurang
lebih 15 m, tetapi ada pula yang tidak terpasang pada tempatnya. APAR yang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
dalam kondisi terpelihara namun masih ada sedikit yang tidak terpelihara, layak
pakai, dan selalu diisi ulang setiap dua tahun sekali. Menurut inspeksi yang
dilakukan sekitar 63 unit APAR dalam kondisi yang cukup baik dan sekitar 54
unit APAR dalam kondisi yang tidak terpelihara atau kondisi buruk.
b. Penyediaan Troly
PT. INKA (Persero) menyediakan tiga buah troly serbuk kimia kering
dengan ukuran 68 kg yang ditempatkan pada tempat srategis. Kondisi troly masih
layak untuk dipergunakan, dan selalu diisi ulang sebelum kadaluarsa batas waktu
Regu pemadam kebakaran diambil dari beberapa tenaga kerja dari masing-
masing unit kerja yang telah mengikuti pelatihan khusus mengenai Pemadam
tidak dapat ditanggulangi sendiri, maka PT. INKA (Persero) meminta bantuan
d. Pelaporan Kebakaran
waktu kurang dari 24 jam sesuai dengan format laporan yang telah disediakan.
e. Potensi Bahaya
bahan bakar, sisa oli dan pelarut cat, sedangkan sumber api berasal dari instalasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Air sumur artetis atau air bawah tanah ini diambil dengan sistem pompa
dan ditempatkan pada sebuah bak penampungan air, yang mana telah dibuatkan
saluran untuk mengalirkan air tersebut ke unit-unit produksi sehingga juga dapat
Kebutuhan listrik PT. INKA (Persero) dipenuhi oleh PLN. Akan tetapi jika
pasokan listrik dari PLN mengalami gangguan atau terjadi pemadaman bergilir,
maka PT. INKA (Persero) melakukan tindakan pendekatan terhadap PLN dengan
mengajukan tawaran bahwa pemadaman dilakukan pada waktu malam hari dan
dari PLN maka kebutuhan pasokan listrik dipenuhi dengan mengaktifkan genset
Daya listrik yang dipakai di PT. INKA (Persero) adalah sebesar 20.000
KVA yang terbagi menjadi 5 sentral. Tenaga listrik dimanfaatkan untuk proses
a. Alat pengaman listrik terdiri dari Sekering, MCB (Main Circuit Breaker)
untuk pengaman arus kelompok dan MCCB (Main Change Circuit Breaker)
4. Peningkatan Kesadaran
b. Training K3 yang dilaksanakan baik secara umum untuk setiap karyawan baru
dan penyegaran bagi karyawan lama maupun secara khusus yang membahas
tentang K3.
I. Manajemen K3LH
Mutu perusahaan yang mengacu pada standar seri ISO 9001 : 2000 termasuk
sebagainya.
1. Posisi K3LH
Posisi K3LH masih bergabung atau menjadi satu dengan unit kerja
Pemeliharaan dan belum berdiri sendiri. Unit kerja Pemeliharaan dan K3LH
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
berada dibawah naungan Direktorat Produksi dan Teknologi dan masih dibawah
Divisi Produksi.
pelindung diri, pengaman fasilitas kerja, dan kelayakan alat bantu kerja.
masalah gizi kerja, hygene dan sanitasi serta ergonomi (sikap kerja, lokasi mesin
standar Amdal (UKL dan UPL), pemantauan dan menganalisa kegiatan proses
produksi limbah industri, faktor lingkungan (kimia, fisika, biologi) serta Sosial
Ekonomi Budaya.
Tugas dan Fungsi Tim K3LH PT. INKA (Persero) adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
a. Memberi saran, pertimbangan dan usulan program atau kegiatan baik diminta
e. Laporan secara berkala tentang kegiatan K3LH kepada manajemen dan pihak
K3LH dalam menekan jam hilang akibat kecelakaan dengan membuat toleransi
kecelakaan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pencapaian mutu sebagai salah
satu motto di PT. INKA (Persero), yaitu pencapaian kinerja lebih dari standard.
J. Emergency Planning
kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga (darurat). Prosedur keadaan darurat ini
bertujuan untuk memastikan langkah dan tanggapan yang tepat dan efektif dalam
lingkungan dan atau aset perusahaan di lingkungan PT. INKA (Persero) serta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
memberikan arahan terhadap koordinasi dan komunikasi timbal balik antara unit
1. Keadaan Darurat
perangkat dan fasilitas yang tersedia di PT. INKA (Persero) tanpa bantuan dari
perangkat atau fasilitas yang tersedia di dalam perusahaan, dan harus dilakukan
dengan bantuan dan koordinasi instansi terkait di luar PT. INKA (Persero).
membentuk organisasi tanggap darurat. Tim tanggap darurat terdiri dari anggota
a. Koordinator Operasi
yang dalam struktur organisasi tanggap darurat PT. INKA (Persero) berlaku
b. Sekretaris
juga merupakan Koordinator Lapangan dari tim tanggap darurat yang mempunyai
Satgas Pemeliharaan.
c. Satgas Pengamanan
berkepentingan.
keadaan darurat.
e. Satgas Kesehatan
f. Satgas Umum
g. Satgas Evakuasi
jalur yang aman untuk evakuasi, serta memimpin atau mengkoordinasi korban
h. Satgas Pemeliharaan
segala kerusakan yang timbul oleh karena keadaan darurat bersama Sekretaris,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
mempermudah penanganan keadaan darurat bagi karyawan, kepala unit kerja, dan
a. Karyawan
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh tenaga kerja yang berada di
lokasi kejadian yaitu melakukan penanggulangan awal dan PPPK sesuai Standart
lokasi, jumlah korban jika ada, serta kondisi kejadian secara ringkas. Sambil
sumber penyebab dan mengisolasinya agar tidak menimbulkan dampak yang lebih
c. Koordinator Lapangan
tidak dapat diatasi oleh tim tanggap darurat dari PT. INKA (Persero), maka
K. Inspeksi K3
Pada setiap upaya pencegahan kecelakan kerja perlu adanya suatu kegiatan
identifikasi, evakuasi dan monitoring serta pengendalian potensi bahaya yang ada
kondisi maupun tindakan yang aman dan selamat untuk melakukan pekerjaan,
maka dari itu PT. INKA (Persero) selalu melaksanakan inspeksi tempat kerja yang
dilakukan oleh pengawas yang didelegasikan K3LH pada tiap-tiap unit kerja.
Apabila terjadi kecelakaan kerja maka setiap tenaga kerja yang melihat
Polinka, apabila ternyata Polinka tidak bisa menangani maka korban dirujuk ke
a. Pemberitahuan kepada pimpinan unit kerja baik secara lisan maupun tulisan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
disediakan.
kecelakaan.
dan mengumpulkan sebanyak mungkin saksi sebagai cara alternatif untuk mencari
sebagai jawaban penyebab dari kecelakaan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24
apa yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa supaya
lain berisi identitas korban, bagian tubuh yang luka, sifat luka, jenis kecelakaan,
a. Tejepit (terhimpit).
b. Terpotong.
c. Terbakar.
d. Terjatuh.
f. Tertimpa, Terpukul.
dilaksanakan dengan :
dilaksanakan oleh tim auditor dari dalam perusahaan sendiri. Audit internal ini
Strategis".
audit yang terdapat dalam Permenaker No. PER. 05/MEN/1996 tersebut dan
commit to
disusun kembali oleh BPIS (Badan user
Pengelola Industri Strategis) dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
dan lain sebagainya pada tiap-tiap elemen tersebut. Hal tersebut dimaksudkan
dilaksanakan oleh tim auditor dari badan audit yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja. Jika pada evaluasi terdapat kesesuaian dengan indikator K3 dan terdapat
kecelakaan nihil pada seluruh karyawan di PT. INKA (Persero) maka perusahaan
Nihil (Zero Accident Award) pada tanggal 2 Januari 2004 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. KEP. 01/ MEN/ 2004.
karyawan tanpa kecelakaan kerja terhitung sejak tanggal 1 Juni 2000 sampai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Potensi Bahaya
Madiun ternyata dari hasil banyak sekali potensi bahaya dan faktor bahaya yang
bagus dan sesuai standar, pemasangan kabel-kabel dan stop contact yang aman
peralatan, material dan lingkungan. Pemasangan instalasi penangkal petir. Hal ini
sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf q tentang Syarat-Syarat
Potensi ini dapat disebabkan oleh human error seperti tenaga kerja yang
berjalan kurang hati-hati dan berjalan tidak pada tempatnya serta tempat kerja
yang basah karna air, oli atau yang lainnya. Tindakan pencegahan dan
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
sepatu karet oleh tenaga kerja dan pembersiahan dengan segera apabila ada
ceceran air atau oli. Pengendalian ini sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 pasal 3
mengurangi kecelakaan dan huruf f yaitu memberi alat-alat perlindungan diri pada
para pekerja.
terbentur, terjepit dan tertimpa yaitu penggunaan APD seperti safety helmet,
sarung tangan, sepatu safety dan sebagainya. Melengkapi tenaga kerja dengan
Work Instruction dan beberapa mesin terdapat langkah pengoperasian mesin guna
dan mengurangi kecelakaan dan huruf f yaitu memberi alat-alat perlindungan diri
area kerja dengan area lalu lintas mengunakan warna cat pada lantai.
Pengendalian ini sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf a
kecelakaan dan huruf f yaitu memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
kebakaran, peledakan, kebocoran bahan kimia atau kebocoran gas serta kondisi
dan tindakan yang tidak aman dengan menyediakan alat pemadam kebakaran,
meledak, pengamanan pada mesin dan pengamanan pada tenaga kerja dengan
menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi. Hal
ini telah sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf b tentang
kebakaran dan huruf c yaitu mencegah dan mengurangi bahaya peeledakan. Selain
itu, PT. INKA (Persero) juga telah membentuk unti penanggulangan bahaya
kebakaran yang tergabung dalam tim tanggap darurat. Hal ini sesuai dengan
Kepmenaker No. Kep. 186/MEN/1999 pasal 2 (b) dan (d) tentang kewajiban
2. Faktor Bahaya
a. Kebisingan
yang dimaksud dengan kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tenaga kerja
dB (A) untuk 8 jam kerja per hari atau 40 jam per minggu, sedangkan untuk
INKA (Persero) yang dilakukan pada saat tenaga kerja melakukan pekerjaannya
diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa unit yang Intensitas kebisingan sesaatnya
melebihi 85 dBA yaitu unit PPL (Bag. Timur), PRKB, PRKT, Part Painting,
Bogie Machining, Bogie Perakitan, Piping dan GE. Sedangkan ruangan PPL (Bag.
Barat), Grid Blasting, Moonting dan Interior Timur hasil pengukuran intensitas
kebisingan sesaat dari beberapa ruangan ini disebabkan oleh perbedaan jenis
mesin produksi yang dipakai di dalam ruangan tersebut. Jenis kebisingan pada
ruangan kerja kebanyakan bersifat intermitten dan sumber bising bersumber dari
mesin yang tidak dioperasikan secara terus menerus, sebagian pekerja juga telah
sadar untuk menggunakan ear plug sehingga dampak dari kebisingan dapat
ditentukan oleh lama paparan bising mesin yang dijalankan operator. Adapun
8 Jam 85
4 Jam 88
2 Jam 91
1 Jam 94
30 Menit 97
15 Menit 100
7,5 Menitcommit to user 103
Bersambung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Sambungan
3,75 Menit 106
1,88 Menit 109
0,94 Menit 112
28,12 Detik 115
14,06 Detik 118
7,03 Detik 121
3,52 Detik 124
1,76 Detik 127
0,88 Detik 130
0,44 Detik 133
0,22 Detik 136
0,11 Detik 139
Catatan : Tidak boleh terpajan bising lebih dari 140 dBA, walaupun sesaat.
Sumber : Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 dan SNI 16-
7063-2004.
b. Penerangan
yang sesuai dengan pekerjaan dihadapi. Dimana penerangan yang baik adalah
dengan teliti, tepat dan tanpa upaya yang tidak perlu serta membantu menciptakan
lingkungan kerja yang nikmat dan nyaman. Penerangan yang buruk akan
berakibat kelelahan mata dan berkurangnya daya dan efisiensi kerja, kelelahan
mental, kerusakan alat penglihatan, keluhan pegal disekitar mata dan dapat
meningkatkan kecelakaan.
3 ayat 1 (i) menetapkan syarat - syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan
commit to user
penerangan yaitu memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai. Ketentuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Kerja adalah :
Pekerjaan membedakan yang teliti dari barang kecil dan halus, seperti :
300
pemeriksaan mesin yang teliti, menulis, membaca, dan lain-lain.
INKA (Persero) yang diukur pada cuaca cerah diperoleh hasil bahwa intensitas
penerangan umum di unit PRKB, PRKT, Painting (Cat I), Bogie Machining,
Interior Timur, Piping, GE dan Ruang Makan sudah memenuhi syarat, sedangkan
intensitas penerangan umum di unit PPL (Bag. Barat), PPL (Bag. Timur), Part
Painting, Bogie Assembling, Bogie Perakitan, Final, Dapur dan Gudang masih
dibawah standar sehingga untuk bekerja pada siang hari harus mengandalkan
penerangan buatan dengan penggunaan lampu yang mencukupi. Hal ini dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
c. Tekanan Panas
Panas di lingkungan kerja PT. INKA (Persero) dapat berasal dari berbagai
sumber seperti mesin, proses produksi, kurangnya sistem ventilasi, jarak penataan
mesin yang kurang longgar, desain bangunan, dan letak antar bangunan yang
1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja dan dimuat pula
dalam SNI 16-70063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas),
Kerja, maka Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu, Basah Bola yang
ISBB (oC)
Pengaturan Waktu Kerja Setiap Jam
Beban Kerja
Waktu
Waktu kerja Ringan Sedang Berat
Istirahat
Bekerja terus
30,0 26,7 25,0
menerus(8 jam/hari)
75% 25% 30,6 28,0 25,9
50% 50% 31,4 29,4 27,9
25% 75% 32,2 31,1 30,0
Sumber : Data Sekunder (Lampiran 1 Kepmenaker No. Kep. 51/MEN/ 1999)
Berdasarkan waktu kerja 75% dan waktu istirahat 25% dengan jenis
pekerjaan sedang di PT. INKA (Persero), maka ISBB di sebagian besar unit
produksi yang diperkenankan yaitu 28,0 °C. Tetapi hal ini belum diperhatikan
commit to user
oleh PT. INKA (Persero) karena belum adanya pengukuran ISBB di tempat kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh cuaca kerja, jadi cuaca kerja di
usahakan tidak dingin dan tidak panas karena suhu yang dingin dan panas
Indonesia suhu nikmat kerja sekitar 24-26 °C suhu kering (Suma'mur, 1996). Dari
hasil pengukuran suhu di unit PPL (Bag. Barat), PPL (Bag. Timur), PRKB,
PRKT, Painting (Cat I), Bogie Assembling, Bogie Perakitan, Interior Timur,
Piping, Final, GE, Dapur, Ruang Makan dan Gudang melebihi suhu nikmat yang
dianjurkan.
65 %-95 % (Suma'mur, 1996). Maka kelembaban di unit PPL (Bag. Barat), PPL
(Bag. Timur), PRKB, Interior Timur, Piping, Final, GE dan Dapur sudah sesuai
sedangkan di unit PRKT, Painting (Cat I), Bogie Assembling, Bogie Perakitan,
Ruang Makan dan Gudang masih rendah, sehingga perlu dicari penyebabnya dan
dengan pengadaan ventilasi umum dan exhaust fan. Untuk mengurangi efek
paparan dari suhu yang panas di setiap ruang unit produksi disediakan air minum
berupa air putih dalam kemasan galon bagi para tenaga kerja.
d. Debu
Debu adalah partikel yang terjadi karena aktivitas fisik yang terjadi di
udara. Pada area kerja debu pada berat debu total melebihi NAB 10 mg/m3 Udara
sesuai dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No: SE-01/Men/1997 dapat
Dari data pengamatan kadar debu yang paling tinggi ada di unit Grid
Blasting dan Painting (Cat I). Kadar debu yang berlebih ini disebabkan karena
Cyclone dan Dust Collector, sarung tangan, pemakaian masker, kaca mata dan
safety shoes.
4. Limbah
Penanganan limbah padat dan cair yang masih memiliki nilai jual dan
tidak berbahaya yang dilakukan oleh PT. INKA (Persero) dengan cara menjual
pembuangan akhir, sedangkan untuk penanganan limbah gas dan debu telah
yang berpotensi menghasilkan debu, selain itu PT. INKA (Persero) telah
tentang jenis usaha yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
dapat terjadi dari timbulnya pencemaran limbah, maka PT. INKA (Persero)
UPL) yang mengaju pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 tahun
PT. INKA (Persero) telah menyediakan Kotak PPPK yang berisi obat-
jangka waktu 3 bulan disetiap unit kerja. Pendidikan dan latihan untuk tenaga
tanggap darurat. Hal tersebut membutikan bahwa PT. INKA (Persero) telah
2. Poliklinik
Administrasi dan Keuangan. Polinka buka setiap hari kerja dengan seorang dokter
umum dan seorang perawat yang bertanggung jawab melayani tenaga kerja yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
berobat. Hal ini berarti penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja di PT. INKA
Dokter umum yang didatangkan secara bergantian setiap bulan dari RSUP
dr. Soedono dan perawat yang bertugas di Polinka saat ini belum mendapatkan
latihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja, hal ini belum sesuai dengan
4. Pemeriksaan Kesehatan
Kerja yaitu pasal 2 huruf f mengenai tugas pokok pelayanan Kesehatan Kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
calon tenaga kerja telah sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang
wajib memeriksa kesehatan badan, kondisi mental dan kondisi fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya maupun yang akan dipindahkan sesuai dengan sifat-
sifat dari pekerjaan yang akan diberikan padanya dan sesuai juga pada Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 03/MEN/1982 pasal 2. Akan
sebelum kerja karena tidak ada perekrutan tenaga kerja baru dan terbenturnya
setiap satu tahun, dua tahun maupun tiga tahun sekali. Pemeriksaan berkala satu
setingkat Divisi dan Direksi, pekerja las yang mempunyai masa kerja lebih dari 2
tahun, dan operator laser cutting. Pemeriksaan berkala dua tahun sekali ditujukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
intern dan bagian pengendalian produksi yang berusia lebih dari 35 tahun dan
yang berusia lebih dari 35 tahun dan masa kerja minimal 2 tahun.
pengaruh dari pekerjaan terhadap tenaga kerja atau golongan karyawan tertentu.
masalah financial.
5. Dokter Keluarga
kerja dengan menyediakan dokter keluarga yang dapat dipergunakan oleh tenaga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 03/MEN/1982 tentang
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 03/MEN/1982 tentang
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
C. Kesejahteraan Karyawan
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Undang-undang No. 13 tahun
yang layak bagi kemanusiaan dan juga pasal 99 ayat 1 yang berbunyi Setiap
pekerja atau buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial
tenaga kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan telah diikutkannya seluruh tenaga
hari raya, jaminan hari tua bagi tenaga kerjanya serta pemberian gaji memadai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
D. Gizi Kerja
1. Kondisi Kantin
makan siang bagi ± 832 tenaga kerjanya, hal ini berarti telah memenuhi ketentuan
perusahaan yang bersangkutan. Keadaan dapur dan ruang makan juga cukup luas
dengan kebersihan yang terjaga, sehingga tenaga kerja dapat makan dengan
nyaman. Hal tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan No. 7
Tempat Kerja pasal 8, tetapi perlu perhatian khusus terhadap tangga jalan untuk
masuk ruang makan karena tangga tebuat dari besi dengan lantai yang licin
2. Tenaga Kerja
kerja yang cukup berpengetahuan di bidang tata boga, namun saat ini belum ada
seorang ahli gizi khusus yang menangani analisis gizi makanan dalam hal
pemantauan gizi dan perhitungan kalori makanan sesuai kebutuhan tenaga kerja.
distribusi 5 orang, bagian gudang 1 orang dan bagian pengadaan 1 orang. Jumlah
ibu pengelola berjumlah 3 orang yaitu sebagai ketua, bendahara dan gudang serta
Depnaker. Adapun jam kerja bagi karyawan jasa boga Periska PT. INKA
(Persero) :
3. Menu
Penyajian menu makan di PT. INKA (Persero) cukup bervariasi dan selalu
berbeda untuk setiap harinya. Pengelola kantin telah menyusun menu selama satu
bulan dari minggu I, II, III dan IV yang dapat diputar untuk bulan berikutnya, hal
ini bertujuan agar tenaga kerja tidak bosan dan juga untuk menghindari terjadinya
kelebihan zat gizi tertentu, atau kekurangan zat gizi yang lain pada tenaga kerja.
Dilihat dari pengamatan, bahwa penyajian menu untuk tenaga kerja yang
mengerjakan pekerjaan ringan dan pekerjaan sedang sudah sesuai. Namun menu-
menu tersebut belum sesuai diberikan kepada tenaga kerja yang jenis
Pada tempat kerja harus disediakan tempat minum bagi para pekerja
dipakai wadah air minum harus tertutup rapat, harus diberi tanda yang nyata dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
secara khusus kebutuhan air dan garam sebagai pengganti cairan untuk
penguapan. Dalam lingkungan kerja yang panas dan pada pekerjaan berat
diperlukan sekurang-kurangnya 2,8 liter air minum bagi tenaga kerja, sedangkan
untuk kerja ringan dianjurkan sekitar 1,9 liter. Kadar garam tidak boleh terlalu
PT. INKA (Persero) telah menyediakan air putih dalam kemasan galon
yang selalu dikontrol setiap hari oleh bagian jasa boga pada setiap unit kerja,
sehingga kebutuhan air minum bagi tenaga kerja dapat terpenuhi, namun dalam
penyediaan gelas jumlahnya belum sesuai dengan jumlah tenaga, kerja sehingga
para tenaga kerja sering menggunakan gelas yang sama secara bergantian
apabila sehabis dipakai tidak dicuci terlebih dahulu dan langsung digunakan
tenaga kerja lainnya, oleh karena itu perlu adanya penyediaan gelas dalam jumlah
yang memadai.
E. Ergonomi
1. Jam Kerja
paragraf 4 mengenai Waktu Kerja yang tertuang dalam pasal 77 ayat 2 huruf b
mengatakan bahwa Waktu kerja 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari
kerja dalam 1 minggu. Pola lima hari kerja, 8 jam kerja perhari dengan istirahat 45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
menit yang diterapkan di PT. INKA (Persero) telah sesuai dengan ketentuan
tersebut.
2. Sikap Kerja
Dilihat dari sudut otot, sikap kerja duduk yang paling baik adalah sedikit
supaya punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas, maka dianjurkan
Pekerjaan berdiri sedapat mungkin dirubah menjadi pekerjaan duduk dan bila
Sikap kerja karyawan PT. INKA (Persero) adalah sikap kerja duduk yang
sebagian besar dilakukan oleh tenaga kerja di perkantoran, sedangkan sikap kerja
kerja yang rapi dan bersih. Kondisi mesin dan lantai pada umumnya cukup baik.
pekerjaan tenaga kerja. Salah satu alasan penggunaan alat tersebut adalah karena
(Suma'mur, 1996). Hal yang perlu mendapat perhatian disini bahwa penggunaan
kerja yang mengoperasikan alat angkat-angkut seperti Crane dan Forklift di PT.
pada Permenaker No. Per. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Bab I pasal 4 yang menyatakan bahwa Setiap pesawat angkat dan angkut harus
tentang pesawat angkat dan angkut, serta Permenaker No. Per. 01/MEN/1989
angkat harus lulus dari ujian yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja
PT. INKA (Persero) telah menyediakan APD bagi tenaga kerjanya sesuai
dengan jenis pekerjaan dan potensi bahaya di tempat kerjanya dalam rangka
pencegahan penyakit akibat kerja dan melindungi tenaga kerja dari sumber bahaya
yang dapat mengancam keselamatan. Hal tersebut telah sesuai dengan Undang-
Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja Bab X Pasal 14 (c) yang
APD yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat tersebut, disertai
2. Penanggulangan Kebakaran
kebakaran, dan pelaporan kejadian kebakaran. Hal tersebut telah sesuai dengan
APAR jenis serbuk kimia kering, CO2, busa dan juga troly. Pemasangan dan
pemeliharaan APAR ada sebagian yang sudah sesuai dan ada juga sebagian yang
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan pasal 4 ayat 3
yang berbunyi Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adalah 125 cm dari
dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan
dan juga pasal 4 ayat 5 yang berbunyi Penempatan tersebut antara alat pemadam
api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh
melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
PT. INKA (Persero) menggunakan sumber tenaga listrik dari PLN. Tenaga
hubung bagi dengan perangkat MCB (Mini Circuit Breaker), MCCB (Main
kerja, dan pembuatan sistem grounding. Hal ini telah sesuai dengan Standard
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja yang telah diberlakukan
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
4. Peningkatan Kesadaran
peringatan pada bagian-bagian tertentu yang berbahaya dan untuk saat ini atau
beberapa waktu yang lalu masih sangat kurang dalam pengadaan training.
dengan pengawasan agar dapat sesuai dengan ketentuan, oleh karena itulah pihak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
K3LH juga membuat lembar pantau budaya pemakaian APD untuk pengawasan
kepatuhan para tenaga kerja terhadap pemakaian APD di setiap unit kerjanya.
G. Manajemen K3LH
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
lampiran 10.
yang mengacu pada standar seri ISO 9001: 2008 termasuk dalam sistem
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
H. Emergency Planning
Penyebab timbulnya keadaan darurat di PT. INKA cukup kecil dan bahkan
selama ini belum pernah terjadi keadaan darurat dalam skala besar, namun
untuk mengatasi keadaan darurat PT. INKA (Persero) telah membentuk prosedur
dan tim penanggulangan keadaan darurat. PT. INKA (Persero) juga mengadakan
training tanggap darurat secara berkala dengan tujuan agar pelaksanaan prosedur
penanggulangan keadaan darurat oleh tim yang telah dibentuk dapat berjalan
I. Inspeksi K3
tempat kerja dan cara kerja telah memenuhi prosedur, peraturan perundang-
undangan dan pedoman teknis K3 yang berlaku serta untuk tindakan pencegahan
dan pengendalian resiko bahaya. Kegiatan inspeksi dilakukan oleh tim inspeksi
disetiap unit kerja yang didelegasikan oleh K3LH, namun selama ini kegiatan
inspeksi tersebut belum terjadwal secara rutin. Hal ini berarti belum sepenuhnya
menganalisis kondisi atau tindakan tidak aman yang tampak, yang memungkinkan
terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini kurang sesuai dengan teknik pemeriksaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
standar pemantauan.
kepada Departemen SDM, kemudian dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam
Hal tersebut telah sesuai dengan Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial tenaga kerja pasal 10 ayat (1) yang berbunyi Pengusaha wajib
melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor Depnaker
dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam dan Sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara
pasal 8 ayat (10) yang menyebutkan bahwa Supervisor harus membuat laporan
rinci mengenai kasus kecelakaan yang dialami oleh bawahannya, walaupun hanya
mengalami cidera ringan, demikian pula kejadian hampir celaka juga perlu dicatat
dan dilaporkan, namun hal ini sulit dilakukan karena tenaga kerja tidak selalu
melaporkan cidera ringan dan kejadian hampir celaka yang mereka alami karena
mereka menganggap hal itu merupakan kejadian yang tidak berarti, oleh karena
dengan segera dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah kejadian
mengumpulkan data yang akan dipersiapkan sebagai bahan analisis untuk mencari
Penyelidikan dan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau ahli
K3 yang telah dilatih dan Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.
03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan Bab III
pencegahan kecelakaan agar kecelakaan yang sama, tidak terulang kembali. PT.
ini dapat diketahui identitas korban, uraian kejadian, faktor penyebab kecelakaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
dan uraian upaya pencegahan. Hal tersebut telah sesuai dengan Sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan, yang harus secara tertulis yaitu dengan
formulir. Adapun formulir laporan kecelakaan dapat dilihat pada lampiran 11.
yang telah dilaksanakan PT. INKA (Persero) dengan mengadakan audit internal
dan eksternal. Hal ini sesuai dengan Permenaker No. Per. 05/MEN/1996 tentang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Organisasi
seluruh pihak yang ada di perusahaan dan guna menciptakan suatu Struktur
Organisasi yang fungsional dan efektif maka PT. INKA (Persero) akan terus
perusahaan.
2. Proses Produksi
3. Utilitas
penyediaan air dari sumur artesis dan PDAM, penyediaan udara dari kompresor
commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
dengan tenaga disel, penyediaan bahan bakar berupa bensin atau solar dan
4. Uji Kualitas
Uji kualitas terhadap hasil produksi PT. INKA (Persero) dilakukan dengan
tes statis dan tes dinamis oleh bagian Quality Assurance. Tes statis terdiri dari ; uji
beban, uji kelayakan las, uji kualitas desain interior, water test, tes kelistrikan, dan
tes pengereman. Tes dinamis terdiri dari ; tes kelengkungan (curve test) dan tes
5. Potensi Bahaya
Adapun potensi bahaya yang dapat timbul di tempat kerja yang ada di PT.
cara kerja yang aman, memberi tanda peringatan atau garis batas pada area kerja,
penyediaan alat pemadam kebakaran dan penyediaan alat pelindung diri (APD).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
6. Faktor-Faktor Bahaya
a. Kebisingan
(83,61 dB), Grid Blasting (84,75 dB), Moonting (81,02 dB) dan Interior Timur
(84,1 dB). Sedangkan intensitas kebisingan yang melebihi NAB di ruangan ; PPL
Bag. Timur (87,98 dB), PRKB (86,85 dB), PRKT (97,55), Part Painting (128,8
dB), Bogie Machining (135,8), Bogie Perakitan (120,6 dB), Piping (88,1 dB) dan
b. Penerangan
seperti ruangan PPL Bag. Barat(138,4 Lux), PPL Bag. Timur(192,6 Lux), Part
Painting(97 Lux), Bogie Assembling (138 Lux), Bogie Perakitan (129,75 Lux),
Final (62,67 Lux), Dapur (31,25 Lux) dan Gudang (36,37 Lux) selain
penerangan buatan dengan jumlah lampu yang cukup agar intensitas cahaya yang
c. Tekanan Panas
meliputi pengukuran ISBB. Untuk suhu kering masih banyak unit yang melebihi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
suhu nikmat yang dianjurkan yaitu di unit PPL (Bag. Barat), PPL (Bag. Timur),
PRKB, PRKT, Painting (Cat I), Bogie Assembling, Bogie Perakitan, Interior
Timur, Piping, Final, GE, Dapur, Ruang Makan dan Gudang melebihi suhu
nikmat yang dianjurkan. Kelembaban relatif di unit PRKT, Painting (Cat I), Bogie
Assembling, Bogie Perakitan, Ruang Makan dan Gudang belum sesuai yang
d. Debu
Kadar debu yang paling tinggi ada di unit Grid Blasting (0,0315 mg/ m3)
dan Painting/Cat I (0,0264 mg/ m3). Kadar debu yang berlebih ini disebabkan
Dust Collector, sarung tangan, pemakaian masker, kaca mata dan safety shoes.
e. Limbah
Limbah padat dan cair yang dihasilkan PT. INKA (Persero), ditampung
untuk kemudian dijual, sedangkan limbah gas dan debu ditangani dengan
pemasangan Cyclone dan Dust Collector, serta adanya upaya penghijauan dan
b. Polinka dikelola oleh seorang dokter dan perawat yang didatangkan dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
d. PT. INKA (Persero) telah menyediakan satu unit mobil ambulance untuk
e. PT. INKA (Persero) juga telah meyediakan pelayanan kesehatan diluar jam
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
8. Kesejahteraan Karyawan
dari pihak perusahaan dengan adanya berbagai fasilitas perusahaan yang diberikan
kepada karyawan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
9. Gizi Kerja
perusahaan dan penyediaan air minum di setiap unit kerja. Kondisi kantin dan
dapur cukup baik. Penyajian menu makan cukup bervariasi, akan tetapi belum ada
tenaga ahli gizi yang bertugas menganalisis gizi sesuai dengan kebutuhan kalori
tenaga kerja. Penyajian menu makanan selama satu bulan bervariasi dari minggu
I, II, III, dan IV dapat diputar untuk bulan berikutnya, hal ini bertujuan agar
tenaga kerja tidak bosan dan juga untuk menghindari terjadinya kelebihan zat
tertentu atau kekurangan zat gizi yang lain pada tenaga kerja.
10. Ergonomi
a. Hari efektif bekerja adalah 5 hari kerja, sistem kerja 8 jam kerja perhari
b. Sikap kerja karyawan PT. INKA (Persero) adalah sikap kerja duduk yang
c. Kondisi lingkungan kerja secara umum baik, kondisi lantai cukup bersih dan
kondisi mesin tertata rapi, akan tetapi penempatan material perlu ditingkatkan
lagi keteraturannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
a. Perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan jenis
untuk setiap karyawan baru dan penyegaran bagi karyawan lama maupun
secara khusus yang membahas tentang K3, dan juga pembuatan Buku
e. PT. INKA (Persero) telah memasukkan SMK3 dalam program kerja dan
f. PT. INKA (Persero) telah mempunyai tim dan prosedur emergency planning.
B. SARAN
2. Sebaiknya dilakukan pengukuran tekanan panas karena salah satu faktor fisik
yang penting di tempat kerja sehingga apabila tekanan panas kurang nyaman
3. Peran dokter perusahaan perlu dioptimalkan agar dapat bekerja sama dengan
medis perusahaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
4. Penyediaan air minum sebaiknya harus disertai dengan penyediaan gelas yang
sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang ada untuk menghindari pamakaian
oleh pihak pengelola kantin jika pelu dengan mendatangkan seorang ahli gizi.
pemakaian APD tersebut secara lebih ketat jika perlu diberlakukan pemberian
commit to user