Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI PENELITIAN

“ TUGAS PENGOLAHAN DATA ”

OLEH :

AQILLAH GINA FAUZIAH

182210693

SARJANA TERAPAN GIZI IIIA

DOSEN PEMBIMBING :

ANDRAFIKAR, SKM, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI

PADANG

TAHUN AJARAN 2020/ 2021


A. Penelitian Kualitatif
1. Konsep Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi
tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,
mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-
urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya
gejala-gejala yang ditemukan.
Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil
pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan
lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan
angka-angka.

2. Pengertian Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan–
penemuan tanpa menggunakan prosedur statistic. Bogdan dan Taylor dalam
Martha (2016) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
perilaku orang–orang diamati

3. Kerangka Penelitian Kualitatif


BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
 Kajian Teori
 Penelitian Relevan
 Kerangka Berfikir
BAB II METODE PENELITIAN
 Tempat dan Waktu Penelitian
 Jenis Penelitian
 Sumber Data
 Teknik Pengumpulan Data
 Teknik Analisis Data

4. Jenis / Desain Penelitian Kualitatif


a. Etnografi → Etnografi yaitu studi yang sangat mendalam tentang
perilaku yang terjadi secara alami pada sebuah budaya atau suatu
kelompok sosial yang bertujuan untuk memahami sebuah budaya tertentu
dari sudut pandang pelakunya. Etnografi merupakan metodologi untuk
studi deskriptif mengenai kebudayaan dan masyarakat.Penelitian etnografi
ini bersifat antropologis karena akar–akar metodologinya berasal dari ilmu
antropologi.
b. Studi Kasus → Studi kasus adalah suatu penelitian intensif menggunakan
berbagai sumber bukti terhadap suatu entitas tunggal yang dibatasi oleh
ruang dan waktu. Dalam penelitian kasus memungkinkan peneliti untuk
mengumpulkan informasi yang rinci dan kaya yang mencakup dimensi–
dimensi sebuah kasus tertentu atau beberapa kasus kecil
c. Grounded Theory → Penelitian grounded dilaksanakan oleh peneliti
langsung ke lapangan tanpa diawali dengan rancangan tertentu, semua
dilaksanakan di lapangan dari mulai merumuskan masalah berdasarkan
temuan di lapangan dan data yang diperoleh di lapangan merupakan
sumber teori.
d. Phenomenology → Penelitian kualitatif dengan pendekatan
phenomenology merupakan pendekatan yang menekankan secara holistik,
yaitu meneliti suatu objek penelitian dalam suatu konstruksi ganda dan
dalam konteks “natural” bukan parsial
e. Etnometodologi → Etnometodologi adalah salah satu cabang ilmu
sosiologi yang mempelajari berbagai upaya, langkah dan penerapan
pengetahuan umum pada kelompok komunitas untuk menghasilkan dan
mengenali subjek, realitas dan alur tindakan yang bisa dipahami bersama
– sama Etnometodologi adalah salah satu cabang ilmu sosiologi yang
mempelajari berbagai upaya, langkah dan penerapan pengetahuan umum
pada kelompok komunitas untuk menghasilkan dan mengenali subjek,
realitas dan alur tindakan yang bisa dipahami bersama – sama

5. Pengumpulan Data
a. Observasi Partisipatif → kualitatif melakukan observasi partisipatif bisa
melalui pengamatan sendiri atau oleh keduanya, mengamati dan
berpartisipasi Metode ini khas karena peneliti mendekati peserta di
lingkungan mereka sendiri. Secara umum, peneliti yang terlibat dalam
observasi partisipatif mencoba untuk mempelajari seperti apa hidup
sebagai “orang dalam” sambil juga tetap berperan sebagai “orang luar”.
Pendekatan observasi partisipatif dengan menggunakan teknologi visual-
audio saat ini sangat populer dan disebut sebagai etnografi film atau
video. Kekuatannya adalah dapat membuka wawasan peneliti terhadao
sebuah konteks, hubungan dan perilaku. Kelemahannya adalah
membutuhkan waktu yang lama, serta diperlukannya memori, disiplin dan
ketekunan peneliti.
b. Wawancara Mendalam → Wawancara mendalam adalah teknik yang
dirancang untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang perspektif
subjek pada topik penelitian. Metode pengumpulan data melalui
wawancara mendalam sangat berguna ketika objek dari penelitian tentang
topik yang di luar norma dan asumsi yang sering kali tidak dibicarakan
secara eksplisit dalam praktik sehari-hari sebuah kelompok / komunitas
(Murphy dan Dingwall, 2003). Teknik wawancara mendalam mendorong
peneliti yang berkeinginan untuk mempelajari segala sesuatu dari peserta
agar dapat berbagi tentang topik penelitian.
c. Focus Group → Focus groups atau kelompok terarah adalah versi lain
atau pengembangan wawancara mendalam dengan versi sasaran lebih
banyak secara bersamaan, berkelompok, untuk membahas topik tertentu.
Metode focus groups sangat efektif untuk menangkap informasi tentang
norma-norma sosial dan berbagai pendapat atau pandangan dalam suatu
populasi. Metode pengumpulan data focus group sangat tepat bila
dipergunakan untuk mengidentifikasi norma yang berlaku pada suatu
kelompok. Jumlah peserta focus groups umumnya terdiri atas enam
sampai dua belas orang dalam satu sesi kelompok diskusi, tergantung pada
topik yang dibahas. Setiap peserta dalam sebuah focus groups harus setara
dalam sebuah tingkatan. Kelebihannya adalah mampu memunculkan
informasi tentang berbagai norma dan opini dalam waktu singkat.

6. Pengolahan Data
a. Reduksi Data → Diartikan sebagai suatu proses pemilihan data,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara penajaman data,
penggolongan data, pengarahan data, pembuangan data yang tidak
penting, pengorganisasian data untuk bahan menarik kesimpulan.
Kegiatan ini dlaksanakan melalui seleksi data yang ketat, pembuatan
ringkasan dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas
dan mudah dipahami.
b. Penyajian Data → Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan
informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering
digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan
c. Menarik Kesimpulan / Verifikasi → Sejak langkah awal dalam
pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal
yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu.
Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-
gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan
perolehan data.

7. Analisis Data
 Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung
 Berkelanjutan
 Model, tema, dan konsep
 Induktif
 Induksi analitis
 Metode komparatif
8. Penyajian Data
a) Prosedur dalam menyajikan data kualitatif
 Deskripsi sampel
 Meringkas data disajikan dalam bentuk matriks,
diagram, flow chart, tabel, narasi
b) Bentuk ringkasan data
 Matriks → Matriks adalah suatu bagan yang menyerupai tabel, tetapi
terdiri dari kata-kata dan bukan angka
 Diagram → Diagram adalah gambaran dengan kotak atau lingkaran
yang terdiri dari variabel-variabel dan panah yang menunjukkan
hubungan antara variable
 Flow Chart → Flow chart adalah jenis diagram yang khusus
menggambarkan tahapan kegiatan atau keputusan secara logis.
 Tabel → Kadang-kadang data kualitatif dapat dikategorikan, dihitung
dan disajikan dalam bentuk tabel. Jawaban terhadap pertanyaan
terbuka dalam kuesioner dapat dikategorikan dan diringkas dengan
cara tersebut. Selain itu, dapat juga dianalisis dengan melihat isi dari
jawaban individu.
 Teks Narasi → Penyajian data hasil penelitian kualitatif sebagian
besar berbentuk narasi. Narasi dibentuk berdasarkan semua teknik
pengumpulan yang telah dilakukan (observasi, wawancara, FGD, data
sekunder, dan foto-foto) saat melakukan pengumpulan data. Narasi
sudah dibuat bertahap ketika pengumpulan data sedang berlangsung
hingga ketika pengumpulan data telah selesai.
B. Penelitian Kuantitatif
1. Konsep Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek
penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk
operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena
kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan
replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.

2. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menjawabpertanyaan penelitian dengan carqa mengikuti kaidah keilmuan yaitu
konkrit/empiris, obyektif terukur, rasional dan sistematis dengan data hasil
penelitian yang diperoleh berupa angka angka serta analisis menggunakan metode
statistika. Dimana bertujuan untuk menggali informasi yang lebih mendalam,
lebih ke arah eksplorasi dan memungkinkan temuan / discovery insight dari
tindakan, apabila mencari makna daripada frekuensi atau angka, untuk studi kasus
menggali peristiwa yang mendalam dan rinci, dan penjelasan dalam bentuk
interpretasi.

3. Kerangka Penelitian Kuantitatif


BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan Masalah
 Manfaat Masalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
 Kajian Teori
 Penelitian Relevan
 Kerangka Berfikir
 Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
 Tempat dan Waktu Penelitian
 Rancangan Penelitian
 Populasi dan Sampel
 Teknik Pengambilan Sampel
 Pengumpulan Data
 Teknik Analisis Data
 Pengujian Hipotesis

4. Jenis / Desain Penelitian Kuantitatif


a. Eksperimen → Suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk
mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab
akibat antara gejala. Dalam penelitian ini, sebab dari suatu gejala akan
diuji untuk mengetahui apakah sebab tersebut memengaruhi akibat.
b. Korelasi → Salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan
untuk mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif.
Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan
sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel
dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan
diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang
sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif). 
c. Regresi →Salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat
antara satu variabel dengan variabel yang lain. Variabel "penyebab"
disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel
eksplanatorik, variabel independen, atau secara bebas, variabel X.
d. Analisis Jalur → Suatu teknik analisis statistika yang dikembangkan dari
analisis regresi berganda. Dalam literatur berbahasa Indonesia, teknik ini
dikenal juga sebagai analisis lintas atau analisis lintasan.
e. Ex-post Facto → Perubahan variabel bebas itu telah terjadi dan peneliti
dihadapkan kepada masalah bagaimana menetapkan sebab dari akibat yang
sedang diamati. Penelitian ex-post facto meneliti hubungan sebab-akibat
yang tidak dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti.
f. Survey → sebuah bidang statistik terapan dari survei penelitian manusia,
metodologi survei mempelajari pengambilan sampel unit individu dari
suatu populasi dan teknik terkait pengumpulan data survei, seperti
pembuatan kuesioner dan metode untuk meningkatkan jumlah dan akurasi
tanggapan dalam survei. 
5. Pengumpulan Data
 Survey Kuesioner → Pengumpulan data dalam penelitian tentunya harus
dilakukan secara ilmiah dan sistematis. Peneliti melakukan survey dengan
cara menyebar kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitian,
kuesioner menjadi wadah yang efektif dan efesien untuk mengumpulkan
data yang akan diukur secara numerik.
 Datase Statistik → Menggunakan dataset statistik merupakan tipikal
penelitian kuantitatif, penggunaan dataset statistik ini merupakan
pengunaan data yang sudah tersedia. Dataset yang digunakan biasanya
sudah dikumpulkan oleh pihak ke-3 yang memiliki otoritas. Cara ini
biasanya lebih cepat karena yang dibutuhkan peneliti hanyalah mengakses
dataset, tidak perlu menyebar kuesioner ke lapangan. Misalnya, peneliti
menggunakan dataset hasil survel lembaga lain, yang terkait dengan
permasalahan yang sedang diteliti.
 Wawancara → Metode ini biasanya digunakan dalam riset kuantitatif
maupun kualitatif. Wawancara merupakan proses pengumpulan data,
menggunakan informan yang menjawab pertanyaan yang diajukan untuk
kepentingan penelitian. Dalam riset kuantitatif tipe wawancara yang
digunakan dalam bentuk yang terstuktur.
 Observasi → Observasi yang dilakukan untuk bahan penelitian, harus
dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam rangka memperoleh
data penelitian. Praktik observasi melibatkan pengerahan beberapa indera
peneliti, terutama penglihatan dan pendengaran untuk menangkap
fenomena di sekitar yang bisa dijadikan data.

6. Pengolahan Data
a. Menggelompokkan data → Terdapat 2 macam jenis statistik dalam
mengolah atau pengelompokkan, yaitu statistik deskripti yang digunakan
untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalu pengukuran, dan yang
kedua adalah statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis dan
membuat generalisasi.
b. Kegiatan awal pengelompokkan data
 Editing → Kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuisoner ( Lengkap,
jelas, relevan, dakn konsisten) . Dimana unsur-unsurnya seluruh pertanyaan
sudah dijawab, tulisan jawaban dapat terbaca dengan jelas, jawaban yang
dibuat relevan dengan pertanyaan.
 Codding → Kegiatan merubah data yang awalnya berbentuk huruf menjadi
data yang berbentuk angka/bilangan. Kegunaannya adalah mempermudah
pada saat menganalisis data dan mempercepat saat melakukan entry data.
 Processing → Memproses data agar data dientry untuk dapat dianalisis.
Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke-
paket program computer
 Cleaning → Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yg sudah di-
entry apakah ada kesalahan atau tidak. Salah satu kesalahan adalah sewaktu
kita meng-entry data ke computer

7. Analisis Data
 Kuantitatif dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan
 Deduktif
 Statistik

8. Penyajian Data
Disajikan dalam bentuk :
 Tabel frekuensi
 Diagram / grafik
 Histogram → Sama dengan diagram batang, hanya batangnya
menempel karena data yang disajikan bersifat kontinue
 Poligon → Diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif.
Menghubungkan puncak dari masing nilai tengah kelas histogram
 Ogive → Diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif
 Stem dan leaf

Anda mungkin juga menyukai