Anda di halaman 1dari 28

Gagal Jantung

Martanty Aditya
Minggu II
Patofisiologi gagal jantung
Etiologi gagal jantung

§ Gangguan miokard
§ Penyakit jantung iskemia
§ Gangguan fator sirkulasi darah seperti overload volume
§ Katung jantung bocor
§ Gangguan saluran arteriovena dan lainnya.

Apabila curah jantung menurun, akan terjadi peningkatan volume cairan dan aliran darah ginjal
menurun.
Kondisi ini akan mengaktifkan renin angiotensi aldosteron yang berakibat retensi air dan natrium
di ginjal.
Patofisiologi gagal jantung

• Curah jantung tidak mencukupi untuk mempertahankan aliran


darah ke organ, o.k ↓ kontraksi miokard.

• Akibatnya darah terbendung di vena paru–paru & kaki à tjd sesak


nafas & udem pergelangan kaki, kemungkinan bisa terjadi udem
paru–paru.

Manifestasi
- sesak nafas saat aktifitas & istirahat,
- udema pada pergelangan kaki,
- perasaan sangat letih & kurang tenaga
Target terapi gagal jantung

§ Meningkatkan efek natriuresis


§ Penggunaan obat diuretik akan meningkatkan ekskresi air dan natrium sehingga
mengurangi udem pulmonari serta gagal jantung kronis
§ Inhibisi RAS
§ Normalisasi beban kerja miokard
§ Relaksasi otot polos vaskuler
§ Inotropik positif
Diuretik pada gagal jantung

Tujuan :
untuk pengeluaran cairan shg pembebanan atau kerja
jantung berkurang.

Contoh : furosemid, jika tidak menghasilkan efek yang


cukup bisa ditambahkan thiazida misal HCT
(hidrochlorothiazida).
Diuretik pada gagal jantung

Spironolakton, Eplerenon, Antagonis aldosteron

§ Menurunkan tekanan vena dan preload ventrikel sehingga terjadi penurunan


edema dan gejala yang ditimbulkannya serta terjadi penurunan ukuran jantung
à perbaikan efisiensi
§ Aldosteron dapat menyebabkan fibrosis miokardiak dan vaskuler serta disfungsi
baroreseptor serta efek renal.
Inhibitor RAS dan Efeknya pada
gangguan gagal jantung

Kaptopril, losartan (ARA)

§ ACE Inh menghambat pembentukan angiotensin II yang menyebabkan resistensi


vaskular turun. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perbaikan perfusi di jaringan
dan penurunan volume afterload kardiak.
§ ACE Inh menghambat sekresi aldosteron
§ Kombinasi antara ACE inh dengan ARA atau ACE Inh dengan spironolakton
memberikan hasil yang lebih baik dalam terapi gagal jantung
Inhibitor RAS dan Efeknya pada
gangguan gagal jantung

Antagonis adrenergik b
(bisoprolol, karvedilol, metoprolol)
§ Menurunkan beban kerja otot jantung karena memiliki efek inotropik negatif.
§ Gangguan gagal jantung pada umumnya diikuti dengan aktivasi sistem saraf
simpatik dan sistem renin angiotensin
§ Karvedilol dan metoprolol dapat ¯ mortalitas pada gagal jantung yang
menggunakan terapi digoksin, diuretik dan ACE Inh
Inhibitor RAS dan Efeknya pada
gangguan gagal jantung

Antagonis adrenergik b
(bisoprolol, karvedilol, metoprolol)

§ Golongan kardioselektif seperti bisoprolol, metoprolol, atenolol dan asebutolol


§ Golongan yang memiliki intrinsic sympatomimetic activity atau ISA misalnya
pindolol, karteolol dan asebutolol
§ Golongan yang memiliki efek stabilisasi membran (membrane-stabilizing effect)
Inhibitor RAS dan Efeknya pada
gangguan gagal jantung

Antagonis kardioselektif b
(bisoprolol, metoprolol, atenolol dan asebutolol)

§ Memiliki afinitas yang lebih besar terhadap reseptor b1 (pada organ jantung dan
ginjal) dibandingkan reseptor b2 (paru-paru, liver, pankreas dan otot polos arteri)
§ Stimulasi reseptor b1 menyebabkan peningkatan kecepata laju jantung, kekuatan
kontraksi otot jantung dan rilis renin di ginjal
§ Stimulasi reseptor b2 menyebabkan bronkodilatasi, vasodilatasi, glikogenolisis
dan juga rilis insulin di pankreas.
§ Relatif aman bagi penderita asma, COPD, gangguan vaskuler perifer dan
diabetes mellitus
Inhibitor RAS dan Efeknya pada
gangguan gagal jantung

Antagonis adrenergik b dengan aktivitas ISA


(pindolol, karteolol dan asebutolol)

§ Obat golongan ini disebut agonis parsial, yaitu pada saat berikatan akan
menyebabkan reseptor b walaupun efeknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan
obat agonisb
§ Apabila tonus simpatik menurun reseptor b akan distimulasi secara parsial oleh
agonis reseptor b. Dengan demikian pada fase istirahat kecepatan laju jantung,
volume keluaran jantung dan aliran darah perifer tidak mengalami penurunan
saat reseptor dihambat.
Efek samping antagonis reseptor b

§ Bradikardia
§ Gangguan konduksi atrioventrikuler
§ Gagal jantung kongesti
§ Efek gagal jantung umumnya hanya terjadi pada penggunaan dosis awal yang
tinggi pada penderita disfungsi ventrikel kiri
§ Hambatan pada reseptor b2 bronkus akan memperparah COPD dan asma
§ Hambatan reseptor b2 pada otot polos arteri akan menyebabkan organ
ekstremitas dingin, aliran daraf perifer menjadi lebih lamban sehingga
memperparah claudication dan fenomena Raynaud
§ Penghentian obat penghambat b secara tiba-tiba dapat berakibat angina tidak
stabil, infark miokard dan bahkan kematian bagi pasien miokardiak iskemik
sehingga dosis harus diturunkan selang waktu 14 hari sebelum obat dihentikan
Efek samping antagonis reseptor b

§ Pada penderita tanpa gangguan arteri koroner, penghentian obat mendadak


dapat berakibat sinus takikardia, berkeringat dan malaise seluruh badan
§ Penghentian mendadak dapat menjadi faktor risiko sekunder terjadinya arteri
koroner, hipersensitivitas reseptor b.
§ Menghindari aktivitas fisik berlebih karena akan meningkatkan kebutuhan
permintaan oksigen.
§ Pada penderita diabetes dapat menyamarkan gejala hipoglikemia dimana
durasinya menjadi lebih panjang sehingga perlu dilakukan monitoring.
Vasodilator pada gangguan gagal
jantung

Vasodilator
(gliseril trinitrat dan hidralazin)

§ Hidralazin merupakan vasodilator arteri selektif dan digunakan pada penderita


dengan gangguan output ventrikel kiri rendah yang menyebabkan kelelahan.
Penggunaan hidralazin dapat meningkatkan forward cardiac output.
§ Nitrat kerja panjang merupakan vasodilator vena yang dapat digunakan pada
penderita dengan gangguan high filling pressure yang diikuti gejala dispnea.
Senyawa nitrat berfungsi menurunkan filling pressure dan gejala kongesti
pulmonari.
Vasodilator pada gangguan gagal
jantung
Vasodilator pada gangguan gagal
jantung
Vasodilator pada gangguan gagal
jantung

Vasodilator nonselektif.
ACE Inh tergolong vasodilator nonselektif baik vena maupun arteri. Pada penderita gagal
jantung yang mengalami resistensi dengan terapi standart, pada umumnya akan mengalami
peningkatan filling pressure dan penurunan curah jantung sehingga perlu terapi vasodilator non
selektif.

§ Pada ras Afrika-Amerika, penggunaan ACE Inh disertai hidralazin dan ISDN akan ¯ angka
mortalitas
§ Gliseril trinitrat memiliki efek venodilator yang bermanfaat pada gagal jantung akut dengan
nyeri iskemia
§ Hidralazin dapat ¯ afterload pada jantung
§ Nitrat organik kerja panjang ¯ preload pada jantung
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung

Efek inotropik positif

Glikosida kardiak Inh fosfodiesterase


Glukagon
Digoksin, Quabain Inamrinon, milrinon, levosimendan

Agonis adrenergik b2 Brain Natriuretik


Nesiritide
Dobutamin Peptida (BNP)
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung

Tujuan :
untuk memperkuat daya kontraksi jantung yang lemah,
shg memperkuat fungsi pompa.
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung

Glikosida kardiak
Digoksin, Quabain
§ Berasal dari tanaman Digitalis sp. dapat meningkatkan kontraksi miokardiak.
§ Efek farmakologi
§ Efek inotropik positif
§ Efek kardiovaskular langsung maupun tidak langsung yaitu inhibisi enzim
Na+/K+ ATPase yang berperan pada sistem transfer membran yaitu pada
pompa Na
§ Penurunan denyut jantung dan terjadi reduksi konduksi pada nodus AV
§ Gangguan ritme jantung karena terjadi hambatan nodus SA dan
peningkatan aktivitas ektopik pacemaker
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung
Glikosida kardiak
Digoksin, Quabain

Efek samping
Interaksi obat:
§ Saluran pencernaan seperti anoreksi,
§ Kalium, kalsium dan magnesium
nausea, dan vomiting serta diare,
§ Interaksi K+ melalui:
aritmia,
§ Ikatan dengan Na+/K+ ATPase sehingga terjadi
§ SSP terjadinya stimulasi vagal dan
inhibisi satu dgn lainnya. Hiperkalemia
chemoreceptor trigger zone (CTZ)
(ekstra seluler) menyebabkan ¯ efek inhibisi
§ Pada geriatri dapat menimbulkan
enzim dari glikosida kardiak sedangkan
gangguan penglihatan
hipokalemia memberikan efek sebaliknya
§ Ginekomastia pada pria

Manfaat klinis
Memperlambat ventrikel pada kondisi fibrilasi atrium yang persisten.
Kombinasi diuretik dan ACEI
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung

Inhibitor fosfodiesterase
Inamrinon, Milrinon, Levosimendan
§ Senyawa turunan bipiridin yang memiliki aksi inhibisi terhadap enzim
fosfodiesterase tipe 3
§ Aksi farmakologik
§ ­ influks Ca2+ ke dalam jantung selama aksi potensial sehingga terjadi ­
kontraktilitas miokardiak
§ Menghambat aliran Ca2+ intraseluler dengan memengaruhi retikulum
sarkoplasma
§ Vasodilatasi dengan ­ kontraktilitas melalui hambatan fosfodiesterase
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung
Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung
Efek samping

§ Pada inamrinon à mual, muntah, aritmia, trombositopenia dan perubahan enzim


hepatik
§ Milrinon à efek trombositopenia dan hepatotoksik (-), namun dapat menimbulkan
aritmia

Indikasi

Sediaan iv untuk terapi gagal jantung akut dan kronis


Obat dengan efek inotropik positif
pada gangguan jantung
Dobutamin – Agonis adrenenergik b1 selektif

§ Bentuk sediaan iv untuk mengatasi kondisi akut misalnya pada saat operasi
§ Efek takikardia besar

Glukagon

­ sintesis cAMP sehingga terjadi peningkatan cAMP dan terjadi ­ kontraksi otot
miokardiak. Digunakan pada kasus overdosis antagonis adrenergik b

BNP dan nesiritide

§ Senyawa endogen, dimana jumlahnya ­ pada kondisi gagal jantung yang


berfungsi untuk ­ cGMP pada sel otot polos dan ¯ tonus vena dan arteriol
serta menimbulkan efek diuresis
§ Efek samping à hipotensi yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai