Karena dalam sistem ketatanegaraan indonesia sesudah amandemen undang-undang
dasar 1945 MPR tidak mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan produk peraturan perundang – undngan. MPR hanya memiliki kewenangan mengubah dan menetapkan terhadap peraturan-peraturan yang bersifat menetapkan. 2. Permasalahan sebenarnya terkait pengujian TAP MPR, adalah apakah berbagai TAP MPR/S tersebut dapat dikatakan mempunyai status hukum yang sederajat dengan undang-undang atau sederajat dengan undang-undang dasar? Jika dikatakan sederajat dengan UU, maka keempat TAP MPR/S tersebut dapat diuji oleh MK, namun jika dikatakan sederajat dengan UUD NRI 1945, maka secara logis tidak ada lembaga yang berwenang menguji.