Anda di halaman 1dari 2

4 PEMUDA PENGANGGUR MENCOBA BISNIS TETAPI

MELANGGAR HUKUM

Rabu, 02 September 2020 – 04:50 WIB

Polisi menggiring empat tersangka pengedar narkoba, di Mapolres


Trenggalek, Selasa (1/9/2020). Foto: IST/antara jpnn.com, TRENGGALEK -
Polres Trenggalek, Jatim, menangkap empat pemuda pengangguran karena
menyimpan dan diduga mengedarkan narkoba dan obat keras berbahaya di
daerah tersebut. Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring, Selasa
mengatakan, keempat pelaku yang ditangkap dalam sebuah operasi Tumpas
Narkoba 2020 yang digelar sejak 24 Agustus hingga 4 September. "Dari
keempat pelaku kami berhasil menyita barang bukti sebanyak 3.062
psikotropika jenis pil dobel L serta 2,79 gram sabu-sabu," kata Kapolres Doni
diTrenggalek.
Sabu-sabu ditemukan dari tersangka Momon, dan ini merupakan hasil
pengembangan dari hasil ungkap pengedar "serbuk setan" (sabu-sabu) dari
tersangka sebelumnya. Cerita Doni, saat ditangkap para tersangka berusaha
mengelak. Mereka tidak mengakui terlibat dalam jaringan peredaran obat
keras terlarang maupun narkoba, hingga petugas menggeledah dan
menemukan sejumlah barang bukti pil koplo atau dobel L dalam kemasan
plastik. "Melihat BB yang ditemukan, sebagian besar tersangka adalah
pengedar. Tapi berdasar hasil penyelidikan, mereka ini semuanya pemain
baru. Tidak ada yang berstatus residivis," ungkapnya.
Keempatnya diancam dengan pasal berlapis, yakni pasal 197 junto 106
Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan, subsider
pasal 196 junto 98 UU 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Dengan jeratan
pasal ini, pelaku terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun dan
dendamaksimalRp1,5miliar."Ancaman hukuman badan berdasar pasal 197
junto 106 UU 36 Tahun 2006, paling lama adalah 10 tahun penjara dan/atau
denda Rp1 miliar," paparnya. Sementara sangkaan pasal untuk tersangka
Jabrik, yaitu Pasal 114 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
subsider Pasal 112 ayat 1 Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat
lima (5) tahun dan paling lama 20 tahun dengan denda sedikitnya Rp5 miliar
dan maksimal Rp15 miliar. "Untuk pasal 112 ayat (1), diancam pidana paling
singkat hukuman 4 tahun penjara dan maksimal 12 tahun, denda paling
singkat Rp 800 juta dan maksimal 8 miliar," tuturnya.
Pertanyaan :
1. Kasus apa yang terjadi dalam berita tersebut
2. Apa penyebab dari kasus tersebut
3. Apakah sudah ada solusi dari kasus tersebut? dan apa solusinya.
4. Bagaimana menurut pendapatmu kasus yang terdapat dalam berita
tersebut?

Jawaban :
1. Kasus 4 pemuda yang mencoba berbisnis narkoba
2. Pengangguran
3. Keempatnya diancam dengan pasal berlapis, yakni pasal 197 junto 106
Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan,
subsider pasal 196 junto 98 UU 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Dengan jeratan pasal ini, pelaku terancam hukuman penjara paling lama
15 tahun dan dendamaksimalRp1,5miliar.
4. Menurut saya, saya tidak setuju, karena pemuda tersebut telah
melakukan pergaulan bebas dan menentang ajaran islam. Karena dalam
surat Al-Baqoroh ayat 168 menjelaskan bahwa diwajibkan untuk
memakan makanan y yang sudah disediakan oleh Allah. Selain itu,
terdapat pula seruan untuk tidak mengikuti langkah setan (utamanya dalam
menghalal kan dan mengharamkan sesuatu) karena mereka akan selalu
menyesatkan manusia.

Anda mungkin juga menyukai